• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penentuan Profit Margin pada Bank Syariah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Metode Penentuan Profit Margin pada Bank Syariah

Jika bank syariah hendak menerapkan metode mark-up pricing, metode ini hanya dapat digunakan untuk pembiayaan yang sumber dananya dari Restricted Investment Account (RIA) atau mudharabah muqayyadah.

Mengapa demikian, karena akad mudharabah muqayyadah adalah akad dimana pemilik dana menuntut adanya kepastian hasil dari modal yang diinvestasikan. Oleh karena itu, pola yang diterapkan dengan memperlihatkan:

a. Historia Averia Cost jika dana mudharabah muqayyadah dilakukan denganon balance sheet.

b. Marginal Cost of Fund jika dana mudharabah muqayyadah dilakukan denganoff balance sheet.

c. Pooled Marginal of Fund jika dana mudharabah muqayyadah dilakukan denganon balance sheet.

d. Weighted Average Projected Cost jika dana mudharabah muqayyadah dilakukan denganon balance sheet.

2. Penerapan TargetReturn Pricinguntuk pembiayaan syariah

Bank syariah beroperasi dengan tidak menggunakan bunga.

Mekanisme operasional dalam memperoleh pendapatan dapat dihasilkan berdasarkan klasifikasi akad, yaitu akad yang menghasilkan keuntungan secara pasti, disebut natural centainty contract dan akad yang menghasilkan keuntungan yang tidak pasti, disebutnatural uncertainty contract.

a. Natural Certainty Contract(NCC)

Dalam NCC, kedua belah pihak saling mempertukarkan asset yang dimilikinya, karena itu objek pertukarannya (baik barang maupun jasa) pun harus ditetapkan dari awal akad dengan pasti, baik jumlahnya (quantity), mutunya (quality), hanrganya (price), dan waktu penyerahannya (time of delivery). Jadi kontrak-kontrak ini secara

“sunnahtullah” (by their nature) menawarkan return yang tetap dan pasti. Yang termaksud dalam kategori ini adalah kontrak-kontrak yang berbasis jual-beli, upah-mengupah, dan sewa-menyewa.

Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural certainty contract, maka metode yang digunakan adalahrequired profit rate (rpr).

rpr = n . v Di mana:

rpr = required profit rate

n = Tingkat keuntungan dalan transaksi nilai v = Jumlah transaksi dalam satu periode

b. Natural Uncertainty Contract (NUC)

Dalam NUC, pihak-pihak yang bertransaksi saling mencampurkan asetnya (baik real assets maupun financial assets) menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung resiko bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan. Disini, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama. Karena itu, kontrak ini tidak memberikan kepastian pendapatan (return), baik dari segi jumlah (amount)maupun waktu(timing)-nya. Yang termaksud dalam kontrak ini adalah kontrak-kontrak investasi. Kontrak investasi ini secara “sunnahtullah” (by their natural) tidak menawarkan returnyang tetap dan pasti. Jadi sifatnya fixed and predetermined.

Jika pembiayaan dilakukan dengan akad natural uncertainty contract maka metode yang digunakan adalah expented profit rate (epr).

eprdiperoleh berdasarkan:

1) Tingkat keuntungan rata-rata pada industry sejenis.

2) Pertumbuhan ekonomi.

3) Dihitung dari nilairpryang berlaku di bank yang bersangkutan.

Perhitungannya:

Nisbah bank=epr/ expented returnbisnis yang dicapai *100%

Actual return bank=nisbah bank +actual returnbisnis c. Perceived Value Pricing

Penentuan harga dengan menggunakan variable harga sebagai dasar harga jual. Harga jual didasarkan pada harga produk pesaing dimana

perusahaan melakukan penambahan atau perbaikan unit untuk meningkatkan kepuasan pembeli.

d. Value Pricing

Kebijakan harga yang kompetitif atas barang yang berkualitas tinggi.

Dengan ungkapan; ono rego ono rupo. Artinya, barang yang baik pasti harganya mahal. Namun, perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu menghasilkan barang yang berkualitas dengan biaya yang efisien sehingga perusahaan tersebut dapat dengan leluasa menentukan tingkat harga di bawah hargacompetitor.

37

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah yang berasal dari dokumen-dokumen dalam hal ini berupa laporan keuangan yang diberikan oleh Bank Sulselbar Syari’ah yang terkait dengan fluktuasi deposito mudharabah terhadap peningkatan pendapatan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian dengan memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian. Langkah-langkah penelitian meliputi:

1. Persiapan

Tahap persiapan merupakan kegiatan paling awal dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kegiatan ini berawal dari pengajuan judul, mengurus izin penelitian, mengumpulkan literatur, studi kepustakaan yang berpedoman pada masalah penelitian sampai pada jadwal lapangan.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan cara wawancara langsung serta memperoleh data-data langsung dari pihak perusahaan.

3. Pengolahan data

Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.

4. Penyusunan hasil penelitian

Setelah semua bahan yang dibutuhkan terkumpul, maka disusunlah kedalam bentuk skripsi sesuai dengan metode penulisan yang telah ditentukan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Target waktu pelaksanaan penelitian ini diperkirakan selama 2 (dua) bulan. Lokasi yang akan menjadi analisis penelitian bertempat di PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar, Jl. Dr. Ratulangi No 16 Makassar, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh deposito mudharabah terhadap peningkatan pendapatan di perbankan tersebut.

Adapun alasan penulis memilih perusahaan tersebut menjadi objek penelitian karena lokasinya mudah dijangkau dan juga karena perusahaan tersebut merupakan tempat praktek kuliah lapangan (PKL) penulis sebelumnya.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan hal-hal yang ditemukan peneliti untuk dikaji lebih mendalam sehingga memberikan informasi terkini tentang hal yang diteliti. Variabel penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu:

1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables).

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas yaitu deposito mudharabah.

2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables).

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu total pendapatan.

E. Defenisi Operasional Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman dan memahami pengertian yang terkandung dalam judul skripsi ini, maka penulis menganggap perlu mengemukakan defenisi operasional dari judul skripsi ini yaitu:

1. Bank Syariah adalah merupakan lembaga intermediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam, khususnya yang bebas dari bunga (Riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (Maysir), bebas dari hal-

hal yang tidak jelas dan meragukan (Gharar), prinsip keadilan, dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.

2. Deposito Mudharabah merupakan dana investasi yang ditempatkan oleh nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan dengan waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan investor.

3. Pendapatan adalah tingkat keuntungan dipakai sebagai salah satu cara untuk menilai keberhasilan bank, tentu saja berkaitan dengan hasil akhir dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan yang telah dilaksanakan oleh bank dalam periode berjalan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan atau library research yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh peneliti dari buku-buku dan literatur yang relevan dengan topik yang sedang diteliti serta kuliah yang diperoleh peneliti yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Penelitian Lapang (Field Research)

Penelitian lapang atau field research adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang akan dijadikan objek

penelitian khususnya untuk melihat kenyataan yang sebenarnya mengenai objek dari masalah yang diteliti. Data dari penelitian lapangan berupa laporan keuangan bank yang nantinya akan digunakan untuk ditransformasikan sebagai variabel penelitian. Penelitian lapangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap obyek studi yaitu PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan sebagai dasar analisis.

b. Wawancara, yaitu dengan melakukan komunikasi secara langsung pada pihak terkait dalam hal ini PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data dan informasi secara jelas dan lengkap.

G.Metode Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh deposito mudharabah terhadap peningkatan pendapatan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah Makassar, maka digunakan analisis dengan metode statistik yaitu:

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh deposito mudharabah terhadap pendapatan yang diperoleh adalah persamaan regresi linier sederhana: (Sugiono: Statisitik untuk Penelitian, (Cet. X; Bandung: Alfabeta, 2007), Hlm. 244.)

Dimana:

Di mana:

Y = pendapatan

a = Nilai pendapatan jika pembiayaan deposito mudharabah tidak ada b = Kecenderungan perubahan tingkat pendapatan akibat penerimaan

deposito mudharabah X = Deposito mudharabah 2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji t, adapun langkah-langkah uji t yaitu, sebagai berikut:

a. Menentukan Hipotesis

H : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara deposito mudharabahdengan peningkatan pendapatan

H : Ada pengaruh secara signifikan antara deposito mudharabah dengan peningkatan pendapatan

b. Menentukan tingkat signifikan (α) yang digunakan c. Menghitung nilait

d. Menentukant

e. Kriteria pengujian dengan membandingkan t dengan t Jikat <t makaH diterima danH ditolak

Y = a + bX

Jikat >t makaH ditolak danH diterima f. Kesimpulan

44

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiaman di Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiaman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara pada awal beroperasi pada tahun 1962 menempati Gedung Bank Indonesia, Jalan Nusantara No. 53 kemudian berpindah di Gedung Bank Summa Jalan Sulawesi No. 91 Makassar. Tujuan pendirian bank adalah untuk mengelola keuangan daerah dan membantu meningkatkan otonomi daerah.Persediaan pendirian bank dilakukan oleh Bapak Syamsuddin dg Manggawi yang kemudian menjadi Direktur Utama pertama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Berdasarkan peraturan Daerah tingkat I Sulawesi Selatan No. 002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah

Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar sebesar Rp.250.000.000. Adanya pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara dan adanya penambahan modal dasar maka Perda No. 002 tahun 1964 telah beberapa kali mengalami perubahan dan pada akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan.

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993, modal dasar menjadi Rp.25 milyar dengan sebutan Bank BPD Sulselbar dengan status sebagai Perusahaan Daerah (PD).Berdasarkan Peraturan Daerah No. 08 tahun 1999 modal dasar ditingkatkan dari Rp.25 milyar menjadi Rp.150 milyar. Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari perusahaan daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT), maka lahirlah Peraturan Daerah No.

13 tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT di mana modal dasar ditingkatkan menjadi Rp.650.000.000.000 yang Akta pendiriannya telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C- 31541 HT. 01. 01. tanggal 29 Desember 2004 tentang pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tertanggal 15 Februari 2005, Tambahan Nomor 1655/2005.

Pada tahun 2007, PT. Bank Sulselbar telah membentuk Unit Usaha Syariah.Berkaitan dengan hal tersebut telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulsel No.SK/029/DIR tanggal 26 April 2007 tentang pengangkatan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank Sulsel dan SK Direksi No. SK/034/DIR tanggal 11 Mei 2007 tentang Personalia DewanPengawas Syariah PT. Bank Sulsel, telah ditunjuk personalia sebagai berikut :

1. Ketua : Prof. DR. H. Halide 2. Sekretaris : AG. H. Sanusi Baco

3. Anggota : DR. Mukhlis Sufri, SE.,M.Si

Bank Sulselbar Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari PT. Bank Sulsel. Unit ini mulai beroperasi pada bulan April 2007 dengan modal awal Rp.10.328.992.500, kini memiliki aset sebesar Rp.21.893.000.000, dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sejumlah Rp.7.678.000.000, dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp.9.261.000.000, laba yang dihasilkan berjumlah Rp.3.886.007.500.

Adapun strategi yang ditempuah guna pengembangan Unit Usaha Syariah ini antara lain :

1. Menyalurkan pembiayaan syariah secara intensif baik melalui pola executing, channeling, maupun aliansi dengan perbankan syariah yang ada kepada sektor konsumtif maupun produktif terutama dengan pola mudharabah.

2. Mengintensifkan penghimpun dana masyarakat berjangka panjang secara berimbang dengan penyaluran pembiayaan syariah yang diberikan.

3. Mengembangkan produk simpanan berjangka dengan pola Mudharabah yang mendukung penyediaan dana berjangka panjang.

4. Membuka akses layanan masyarakat yang lebih luas dengan office channeling, pembukaan kantor cabang syariah baru serta kerja sama ATM.

5. Melakukan sosialisasi dan promosi secara intensif kepada masyarakat baik melalui kerjasama dengan para ulama maupun media promosi dan sosialisasi lainnya.

6. Meningkatkan kepada sumber daya manusia dalam service excellent serta pemahaman konsep dan produk perbankan syariah.

7. Menerapkan Good Corporate Governance untuk menjaga citra perusahaan di masyarakat dan menciptakan perbankan yang sehat dan terpercaya.

8. Meningkatkan permodalan Unit Usaha Syariah melalui mekanisme internal maupun tambahan alokasi modal.

B. Visi Dan Misi Perusahaan

Dalam setiap perusahaan harus mempunyai visi yang jelas, sehingga ada target yang harus dicapai. Adapun visi PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah adalah:

1.Visi

“Menjadi bank yang terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan dukungan manajemen yang professional serta memberikan nilai tambah kepada Pemda dan masyarakat.”

2.Misi

Untuk mencapai visi maka perlu ada misi atau usaha yang harus dilakukan PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah. Misi dari PT. Bank Sulselbar Cabang Syariah adalah sebagai berikut:

a. Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah.

b. Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah.

c. Salah satu sumber pendapatan asli daerah.

3. Motto

Dalam rangka mengantisipasi perkembangan dunia perbankan saat ini dan akan datang serta persaingan global, Bank Sulsel Syariah memiliki motto “MAJU BERSAMA MERAIH BERKAH” artinya Bank Sulsel memiliki tekad untuk secara terus menerus meningkatkan kinerja dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan stakeholder

dengan penuh rasa tanggung jawab dan di dedikasi yang tinggi dalam upaya mencapai keberhasilan bersama-sama

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan pekerjaan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi pada setiap pekerjaan. Selain itu struktur organisasi juga sering disebut bagan atau skema organisasi yang merupakan gambaran skematis tentang hubungan pekerjaan antara orang- orang yang terdapat dalam suatu badan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Pencapaian sasaran suatu bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sangat tergantung pada struktur organisasi yang harus dibuat secara sederhana, efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian di atas, maka akan disajikan struktur organisasi pada Bank Sulselbar Syariah, yang dapat dilihat pada gambar 4.1 dihalaman berikutnya:

SKEMA 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SULSELBAR CABANG SYARIAH MAKASSAR

Sumber : PT. Bank Sulselbar Syariah Cabang Makassar

D. Tugas Pokok Karyawan

Adapun perincian tugas (fungsi) dari masing-masing bagian yang adadalam perusahaan dapat dijelaskan satu persatu berikut ini:

Pemimpin Cabang Hartani Djurnie

Security Suardi

Arfan Sahril Pemimpin Seksi

Umum dan Personalia

Zuhra Abd. Rasyid Samuria Firmansyah

Pemimpin Seksi Akuntansi dan

Pelaporan Pemimpin Seksi

Pemasaran dan Treasury

Andi Yudiarti

Staf Pemasaran Ervin Asokawati.P

Agus Fitrawan Andi Kurniati

Teller Ayu Kartini Teller Non Tunai

Shelya Safitri

Kliring Muh. Rasyidi Account Officer

Muh. Kafrawi Ahyani

Customer Service Rizki Gemala Rabia Petugas Gadai Emas

Sutrisno Admin Pembiayaan

Irfan Hidayat Office Girl/ Boy

Gita Wahyuni Supardi

Driver Chulafaurasyidin

Mustamir Kifli Rahmat

1. Pemimpin Cabang

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian seluruh target cabang yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas operasional cabang.

c. Melakukan supervisi terhadap setiap unit/seksi di cabang pelaksanaan pencapaian target pemasaran dan operasional sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

d. Bertanggung jawab terhadap penyaluran pembiayaan yang disalurkan melalui cabang dan melakukan monitoring dan pengawasan agar tetap comply-with dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas SDM cabang.

f. Bertanggung jawab atas kondisi cabang agar tetap kondusif.

g. Bertanggung jawab atas monitoring dan pembinaan terhadap nasabah pembiayaan.

h. Penanggung jawab User Pimpinan Cabang.

i. Bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan cabang.

j. Membangun dan meningkatkan relationship dengan semua share- holder dan stake-holder di wilayah kerja cabang

2. Pemimpin Seksi Umum & Personalia a. Memonitoring pegawai

b. Membuat daftar gaji

c. Membuat daftar uang makan

d. Membuat surat-surat keluar e. Mengagenda surat masuk

f. Menjaga barang inventaris kantor

g. Membuat daftar ATI dan penyusutannya h. Melaksanakan taksasi jaminan

i. Memonitoring kebutuhan ATC/ATK/ATI j. Penanggungjawab User Kasie Umum 3. Pemimpin Seksi Pemasaran & Treasury

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pembiayaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

b. Menerima berkas permohonan pembiayaan.

c. Melakukan sosialisasi terhadap permohonan yang masuk.

d. Membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan.

e. Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah disalurkan.

f. Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia.

g. Membantu kasir pemasaran dalam pencapaian target funding.

h. Bertanggungjawab dalam proses pemberian pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk pembiayaan Bank Sulselbar.

4. Pemimpin Seksi Akuntansi dan Pelaporan

a. Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi b. Melakukan review transaksi teller

c. Berkoordinasi dengan Teller, SA dan penanggungjawab VBS secara langsung.

d. Melakukan konsolidasi RAK ataupun giro antar Bank dengan Divisi UUS.

e. Melakukan koordinasi dengan kasie umum – pemasaran perihal putusan pembiayaan.

f. Menjaga stabilitas cabang

g. Menjaga keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal.

h. Menyampaikan laporan bulanan Cabang ke kantor pusat ataupun ke Bank Indonesia.

i. Anggota komite kantor cabang

j. Penanggung jawab User Kasie Akuntansi dan Pelaporan k. Penanggung jawab Kunci Ruang Khasanah

l. Penanggung jawab Kunci Brangkas 5. Head Teller

a. Melakukan transaksi tunai dan non tunai b. Membuat laporan kas

c. Memonitoring posisi saldo kas d. Pemegang kunci brankas

e. Penanggung jawab Usel Teller 6. Teller

Memberikan pelayanan dalam menghitung, mengontrol dana yang masuk dan keluar kas dan bertanggung jawab kepada Head Teller.

7. Service Assistance

a. Bertanggungjawab atas pelayanan kepada seluruh nasabah secara prima.

b. Menjelaskan berbagai produk simpanan/pembiayaan kepada nasabah secara efisien dan efektif dan tetap menjaga kerahasiaan bank.

c. Memonitoring pembukaan rek. Simpanan secara reguler.

d. Melakukan koordinasi dengan Kasie Keuangan dan Teller perihal Aktivasi Rek. Simpanan.

e. Menjaga keharmonisan kerja dengan seluruh bagian.

f. Mengupdate pengetahuan mengenai produk perbankan syariah, menguasai materi KYC (Know Your Customer) pada saat melakukan aktivasi pembukaan rekening simpanan.

g. Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pendanaan dan target- target operasional lainnya yang telah ditetapkan oleh cabang.

h. Penanggungjawab user SA.

i. Memonitoring penggunaan materai.

j. Fungsi dan Tugas Security

k. Menjaga keamanan kantor dan sekitarnya

l. Mengontrol pegawai dan absensinya m.Mengontrol lalulintas tamu

n. Menjaga barang inventaris kantor o. Menjaga barang/kendaraan pegawai p. Membersihkan kantor dan halaman kantor q. Membantu pegawai

r. Melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan langsung.

s. Pengamanan terhadap cover dana 8. Driver

a. Mengantar pimpinan cabang b. Mengantar pegawai

c. Memelihara kendaraan dinas

d. Membersihkan Kantor dan Halaman Kantor.

E. Produk PT. Bank Sulselbar Cab. Syariah Makassar 1. Produk Pembiayaan

a. Murabahah

Yaitu pembiayaan dengan prinsip Jual Beli untuk memenuhi kebutuhan nasabah seperti property, kendaraan, alat-alat industri dan barang lainnya, dengan proses yang mudah, dimana Bank Sulsel Syariah menjual barang yang dipesan/diinginkan Nasabah sebesar harga pokok ditambah margin keuntungan bank.

Setelah memenuhi prosedur dan persyaratan seperti uang muka dan kelayakan mengenai kemampuan angsuran dan lainnya, Nasabah sebagai pembeli dapat memanfaatkan fasilitas anggsuran selama 60 bulan untuk Nasabah (perorangan/badan usaha) berpenghasilan tidak tetap serta maksimal 96 bulan untuk Nasabah (perorangan) berpenghasilan tetap. Kelebihan Murabahah dibanding produk sejenis non syariah adalah selain sesuai syariah (prinsip jual beli) adalah jumlah angsuran tetap tidak berubah walaupun terjadi fluktuatif suku bunga.Pembiayaan Murabahah dapat dimanfaatkan Nasabah untuk memenuhi kebutuhan barang-barang produktif maupun konsumtif termasuk dapat pula digunakan untuk pengadaan barang berdasarkan pesanan dari pihak ketiga dengan bukti Surat Perintah Kerja/Kontrak Kerja dari dari Instansi Pemerintah/BUMN/BUMD serta pihak swasta yangkredible.

b. Istishna

Yaitu pembiayaan dengan prinsip Jual Beli untuk memenuhi kebutuhan nasabah khusus property dan barang lainnya yang memerlukan proses produksi/pembangunan/renovasi. Pihak produsen/pemborong/kontraktor dapat ditunjuk oleh Bank atau nasabah sendiri.Kemudian Bank Sulsel Syariah menjual barang yang

dipesan/diinginkan Nasabah sebesar harga pokok ditambah margin keuntungan bank.

Penyerahan barang oleh Bank kepada Nasabah dilakukan setelah barang selesai atau maksimal setelah melewati masa proses Produksi/Pembangunan/Renovasi (MPP). Setelah memenuhi prosedur dan persyaratan seperti uang muka dan kelayakan mengenai kemampuan angsuran dan lainnya, Nasabah sebagai pembeli dapat memanfaatkan fasilitas anggsuran selama 60 bulan untuk Nasabah (perorangan/badan usaha) berpenghasilan tidak tetap serta maksimal 96 bulan untuk Nasabah (perorangan) berpenghasilan tetap.

Kelebihan Istishna dibanding produk sejenis non syariah adalah selain sesuai syariah (prinsip jual beli) adalah jumlah angsuran tetap tidak berubah walaupun terjadi fluktuatif suku bunga serta kewajiban angsuran dapat dilakukan setelah masa proses produksi/pembangunan/Renovasi (MPP) selama maksimal tiga bulan.

c. Musyarakah

Adalah akad kerjasama antara Bank Syariah dan Nasabah untuk membiayai suatu usaha tertentu dimana Bank dan Nasabah memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan

Dokumen terkait