• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode yang efektif Untuk Meningkatkan

BAB III PEMBAHASAN

B. Metode yang efektif Untuk Meningkatkan

Secara umum dalam bidang pendidikan luar biasa, anak dengan gangguan penglihatan lebih kenal sebagai anak tunanetra. Pengertian tunanetra bukan saja orang yang buta, tetapi mencakup anak-anak yang kurang penglihatanya atau rabun yang dikatan low vision( Penglihatan lemah). Secara ilmiah Ketunanetraan itu anak tersebut dapat disebabkan berbagai macam faktor baik faktor internal maupun eksternal. Hal- hal yang termaksud faktor internal yaitu faktor yang berhubungan dengan bayi selama masih di dalam kandungan atau bisa dikatakan masa prenatal kemungkina bisa juga faktor gen ( sifat bawaan dari keturunan), kekurangan gizi, kondisi psikologi ibu yang kurang stabil, keracunan obat dan sebagainya. sedangkan hal- hal yang termaksud faktor eksternal misalnya: kecelakan waktu bayi,masa anak- anak, atau masa remaja nya, terkena penyakit siphilis yang

mengenai matanya saat dilahirkan, pengaruh alat bantu medis ( tang) saat melahirkan sehingga sistem persyarafannya rusak. Perkembanga efektif mengarahkan anak dari yang tidak biasa menjadi biasa :

a). Kedisiplinannya terhadap mengikuti kegiatan perkembangan diri secara rutin

b). Motivasinya yang tinggi untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

c). Rutin memberikan terapi mata kepada anak tunanetra d). Memperhatikan potensi yang ada pada dirinya

Perkembangan perilaku ( psikomotorik) mengarahkan anak dari yang tidak biasa menjadi biasa:

a). Anak mampu memainkan alat musik dengan baik atau mahir

b). Anak menunjukkan prestasi bermain musik dengan sangat baik dan Anak tersebut mampu mengotakkatik komputer dengan baik.44

Berdasarkan Hasil Observasi dan wawancara peneliti di lapangan bahwa ibu Hartini mengatakan: Metode yang paling efektif dalam meningkatkan pengembangan potensi anak tunanetra yaitu:

a). Prinsip Individual

Dalam pengembangan potensi yang efektif untuk anak tunanetra pertama- tama yang menjadi peran utama adalah orang tua anak tersebut.

Menurut Ibu hartini : Metode pembelajaran yang efektif untuk anak tunanetra adalah prinsip individu berarti dalam mendidik anak tunanetra,

44http//core.ac.uk/artikel/diakses tanggal 20 April 2021, pukul 10.30.

tenaga pendidik, maupun orang tua sangat perlu memperhatikan hal- hal yang berhubungan dengan individul seperti: Mental anak, fisik, motorik, kesehatan dan tingkat ketunanetraan harus perlu diperhatikan dengan baik.

b). Prinsip Pengalaman pengindraan

Beralih dari prinsip individual, prinsip berikutnya yang perlu diperhatikan oleh guru dan orang tua untuk mendidik anak tunanetra.

Pengindra yang dimaksud adalah pengalaman anak hal- hal yang ia pelajari baik disekolah maupun dirumah atau lingkungannya, pengalaman pengindra ini untuk mendorong anak agar ia lebih mudah memahami apa yang mereka pelajari seperti contoh: Alat perekam suara atau alat sentuhan agar pembelajaran yang diterima bisa memberikan pengalaman langsung supaya mereka tau.

c). Prinsip totalitas

Beralih ke prinsip totalitas yang dimaksud di sini bukanlah semata- mata pembelajaran yang diberikan harus menyangkut semua mata pelajaran. Tetapi menggunakan seluruh fungsi indra yang masih bisa berfungsi pada anak tunanetra dengan baik dalam pembelajaran. Contoh : ketika anak belajar mengenai objek seperti sayur-sayuran, orang tua atau guru dapat mengajak anak tunanetra untuk mengenal objek tersebut secara kesuluruhan akan tetapi bertahap- tahap. Mulai dari nama sayuran, bentuk sayuran, ukuran, rasa dan ciri khasnya di setiap sayuran. Ini

membantu anak tunanetra untuk mengenali objek yang ia pelajarti dengan sempurna.

d). Prinsip Aktivitas Mandiri ( selfactivity)

Beralih ke prinsip aktifitas mandiri yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan metode pendidikan dan meningkatkan potensi dirinya bagi anak tunanetra yaitu, prinsip aktivitas mandiri bahwa anak tersebut melakukan kegiatan belajar mengajar haruslah aktif dan mandiri seperti:Belajar membaca sendiri, belajar menulis sendiri, dan guru sebagai fasilitator,motivator yang mendorong anak untuk mencari informasi secara aktif dan mandiri, guru bertujuan anak tunanetra untuk bisa hidup mandiri. Sedangkan meningkatkan potensi diri seperti:

Makan sendiri, mandi sendiri, cuci baju sendiri, ke sekolah sendiri dll.

e). Huruf Braille

Beralih metode yang perlu diperhatikan dalam mendidik anak tunanetra, sekarang kita akan membahas tentang alat atau media yang di gunakan untuk sebagai pendukung belajarnya seperti: Huruf braille adalah sebagai alat bantu yang utama untuk proses belajar menulis, membaca bagi penderita tunanetra melalui huruf braille merupakan bentuk kumpulan titik- titik timbul yang disusun untuk mengantikan huruf biasa. Huruf braille ini tersusunatas enam buah titik, dua dalam posisi vertikal, ssedangkan tiga lainnya berada dalam posisi horizontal.

Semua titik yang timbul ini dapat ditutupi menggunakan satu jari sehingga memudahkan anak dalam membaca maupun menulis braille.45

Di sekolah luar biasa negeri 1 dompu ternyata guru khusus tunanetra mengadakan bimbingan kelompok di setiap minggu. Alasan guru tersebut untuk memberikan motivasi, evaluasi diri. Ada 2 metode bimbingan kelompok yang di terapkan oleh guru tersebut:

a). Bimbingan kelompok bebas

Sebelum melakukan bimbingan kelompok bebas, tujuan dari bimbingan kelompok bebas yang diadakan oleh guru supaya mereka faham dan terarah tujuannya. Tujuan itinnya bagaimana anak tunanetra belajar memecahkan masalah dengan arah mana saja tidak dipaksakan harus benar- benar bisa memecahkan masalah pada diri nya. Akan tetapi tujuan gurunya belajar mandiri dalam menghadapi masalah seperti masalah potensinya yang masih kurang optimal, dia harus bisa menghadapi permasalahannya apa yang harus dia lakukan,dan akan dibimbing oleh gurunya supaya terarah tujuan awal.

b). Bimbingan kelompok tugas

Sebelum memulai bimbingan kelompok, guru menjelaskan apa tujuan bimbingan kelompok yang di adakan oleh guru, tujuannya adalah untuk saling menukar suatu informasi dan saling mengenal satu sama lain, dan melatih anak tunanetra untuk berbicara di depan

45Hartini Observasi,wawancara pada tanggal 19 April 2021

banyak orang. Berani mengemukakan pendapat,saran,tanggapan di depan anggota lain.

Beralih inti pembahasan guru di sekolah luar biasa mengadakan bimbingan kelompok tugas ingin mengetahui sejauh mana ia mengenal temannya meski dia tidak bisa melihat dengan sempurna.

Dan guru memberikan tugas kepada setiap anak tunanetra mempelajari kembali yang pernah di pelajari di sekolah supaya mereka tidak lupa seperti: menghitung,membaca buku, mengaji.

Setelah itu ke esokannya guru menanyakkan kembali apakah sudah di pelajari atau tidak dan evaluasi. 46

46Efendi wawancara, pada tanggal 20 April 2021

61

Dokumen terkait