BAB I PENDAHULUAN
H. Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian dimaksud untuk dapat mengantarkan pelaksanaan penelitian kearah yang sistematis, terarah, dan mendalam untuk sampai pada kesimpulan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Setiap penelitian memerlukan pendekatan yang menunjukan rencana atau cara mengumpulkan data dan menganalisis data agar penelitian dapat dilaksanakan secara konsisten dan sesuai dengan tujuan peneliti. Tujuan penelitian inilah yang merupakan kunci berhasil tidanya sebuah peneliti.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kualitatif karna data yang diperoleh di lapangan (lokasi penelitian) adalah data yang akan menghasilkan data deskriptif yang berupa informasi atau keterangan- keterangan yang terkait dengan judul “Konsep Pendekatan Behavior dan Terapi Shalat Lima Waktu dalam Menangani Perilaku Indisipliner Pada Siswa Korban Perceraian di Mts. At-Tahzib TA. 2018-2019”.
Menurut David Wiliams penelitian kualitatif adalah “pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan mengunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah”30. Sedangkan Lexy J. Meleong dalam bukunya Metodologi Kualitatif mengatakan penelitian kualitatif adalah “penelitian yang bermakasud untuk
30Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5.
memahami penomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll”31.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, karena pendekatan kualitatif adalah strategi penyelidikan yang naturalistis dan induktif dalam mendekati suatu suasana tanpa hipotesis- hipotesis yang telah di tentukan sebelumnya.
Pendekatan kualitatif adalah suatu peroses penelitian dan pemahaman yang bedasarkan kepada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dalam masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realistas yang terbangun secara sosial, hubungan erat anatara peneliti dan subjek yang diteliti.
2. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai observasi untuk mengamati dengan cermat atau objek yang akan di teliti, disamping itu peneliti mengadakan wawancara (interview) dengan reponden untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang memadai tentang Konsep Behavior Dan Terapi Shalat Lima Waktu Dalam Menangani Prilaku Indisipliner Pada Siswa Korban Perceraian di MTs. At-Tahzib TA.2018-2019.
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini berperan sebagai instrumen kunci yang berlangsung melibatkan diri dalam kehidupan subjek pada waktu
31Ibid., hlm. 6.
penelitian, sebagaimana yang ditetapkan peneliti sesuai dengan jadwal penelitian.
Dalam hal ini, kehadiran peneliti di lokasi penelitian adalah untuk mendapatkan data-data yang akurat dan valid, karena itu peneliti tidak mungkin sesuatu hal yang sekiranya mempengaruhi responden, sehingga memberikan informasi yang tidak valid.
3. Sumber dan Jenis Data
Untuk mendapatkan data yang valid, akurat dan objektif terhadap permasalahan yang diteliti, maka perlu untuk dijelaskan informasi sekaliguas karakteristik serta jenis data yang dikumpulkan segingga kualitas, validitas dan keakuratan data yang diperoleh dapat terjamin kebenarannya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Berdasarkan dengan penelitian ini yang bersifat kualitatif, maka sumber data yang peneliti jadikan sebagai sumber data ialah berupa data primer dan skunder.
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer yang peneliti maksud adalah data yang peneliti peroleh secara langsung di lapangan dari objek atau pelaku, dan sumber yang berhubungan serta berkaitan dengan masalah Konsep Pendekatan Behavior dan Terapi Shalat Lima Waktu dalam Menangani Prilaku Indisipliner pada Siswa Korban Perceraian di Mts. At-Tahzib TA.2018-2019, Desa Kekait, Dusun Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, melalui proses wawancara, observasi ataupun
dokumentasi secara langsung terhadap informasi yang di anggap dapat dipercaya untuk menjadi sumber data.
Adapun yang menjadi data primer dalam penelitian adalah:
1) Siswa Mts. At-Tahzib 2) Guru Mts. At-Tahzib b. Sumber Data Skunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa data yang peneliti peroleh secara tidak langsung dari informasi di lapangan seperti dokumen, arsip dan lain sebagainya, dokumen tersebut dapat berupa buku-buku ataupun literatur lain yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam suatu penelitian bahkan merupakan suatu keharusan bagi seseorang peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah interview (wawancara), observasi (pengamatan), dokumentasi.
a. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seorang responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Wawancara (interview) adalah situasi peran antara pribadi melalui tatap muka (face to face), ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang
untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian kepada seseorang yang diwawancara atau responden.
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan metode wawancara mendalam dan terbuka. Jadi data yang di peroleh dari kutipan langsung dari orang-orang tentang pengalaman, pendapat, perasaan, dan pengetahuan. Dan juga peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin, Adapun peneliti menggunakan bentuk wawancara ini untuk memperoleh banyak data dari subjek yang tidak secara sengaja mengarah tanya jawab pada pokok persoalan.
b. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti memutuskan untuk menggunakan metode observasi langsung, yaitu data yang di dapat melalui observasi langsung terdiri dari pemberian rinci tentang kegiatan, pelaku, tindakan orang-orang, juga keseluruhan kemungkinan intraksi interpersonal dan proses penataan yang merupakan bagian dari pengalaman manusia yangdapat diamati32. dimana peneliti mengamati secara langsung dengan mengunjungi secara langsung tempat subjek berada sehingga perilaku subjek dan situasi lingkungan tempat subjek berada dapat diamati secara langsung.
32Ari Hadi Rahman, “Upaya Tuan Guru Munajib Khalid Dalam Mengembangkan Masyarakat Islam Melalui Pendidikan Islam”, (Skripsi, FDIK UIN Mataram, Mataram 2018), hlm. 33.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang sifatnya tertulis, seperti dokumen, majalah,artikel-artikel yang terkait dengan masalah penelitian.
d. Alat Bantu Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan berbagai alat bantu pengumpulkan data agar penelitian dapat berlangsung dengan baik.
Alat-alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1) Pedoman wawancara
2) Lembar pencatatan observasi dan pedoman observasi 3) Alat tulis
4) Alat perekam 5. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
Namun dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
a. Analisis sebelum di lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan setelah di lapangan.
b. Analisis data di lapangan model Miles dan Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Menurut Miles dan Huberman (1984) aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
c. Analisis data selama di lapangan model Spradley
Menurut Spradley (1980) analisis data dalam penelitian kualitatif berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci “key informant” yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada
peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara.
Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu analisis domain, taksonomi, dan komponensial, analisis tema kultural33.
6. Keabsahan atau Validitas data
Validitas data merupakan derajat ketepatan anatara data yang terjadi antara obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Dengan demikian data yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan, dan penjelasan yang di berikan tentang dunia kenyataan sesuai dengan apa yang terjadi.
Ada beberapa teknik yang digunakan peneliti untuk medapatkan data yang absah atau valid adalah dengan teknik triangulasi dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi.
a. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabesahan data yang memamfatakan sesuati yang lain34. Pendapat lain tentang pengertian tringulasi yang disimpulkan oleh Meleong dalam bukunya metodologi penelitian kualitatif yaitu:
Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan- perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam kontek sesuatu setudi
33Ibid, hlm. 35.
34Ibid, hlm. 36.
sewaktu mengunpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat recheck temuanya dengan jalan membandingkanya dengan berbagai sumber, metode atau teori. untuk itu maka peneliti dapat melakukan dengan jalan:
1. Mengajukan dengan bebagai macam variasi pertanyaan 2. Mengeceknya dengan berbagai sumber data.
3. Memamfaatkan dengan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.
b. Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi
Pemeriksaan sejawat berarti “pemeriksan yang dilakkan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang diakukan”35.
Pemeriksaan sejawat melalui diskusi dengan teman sejawat bertujuan untuk memperoleh keritik pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan menentang tingkat kepercayaan kebenaran penelitian,dengan cara ini peneliti dapat mencari kelemahan, dan tafsiran yang kurang jelas serta mendiskusikan data yang telah terkumpul dengan dosen pembimbing atau orang yang ahli. Jika analisis ini dilakukan maka akan menghasilkan yaitu:
35Ibid, hlm. 36-37.
1. Menyediakan pandangan keritis.
2. Mengetes hipotesisi kerja (temuan teori substantif).
3. Membantu mengembangkan langkah berikutnya.
4. Melayani sebagai pembanding.
I. Sistematika Pembahasan
Agar penulisan skripsi ini dapat dilakukan secara runtut dan terarah maka penulisan ini dibagi menjadi tiga bab yang disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Bab kedua, adalah paparan data dan temuan yang membahas gambaran umum lokasi penelitiaan.
Bab ketiga, adalah bagian pembahasan yang membahas hasil penelitian.
Bab keempat adalah penutup yang berisikan kesimpulan dan saran- saran.