• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Metodologi Penelitian

Dari segi pembidangan ilmu, studi ini digolongkan ke dalam penelitian pemikiran hadits. Sebab objek yang dikaji adalah kerangka berfikir Rahman tentang otoritas hadits serta relevansinya terhadap kehidupan modern.

20 Dalam buku ini penulisnya meletakkan evaluasi metode gerakan ganda dalam konteks konfigurasi bidang-bidang pemikiran Rahman dan menyimpulkan bahwa rancangan gerakan ganda secara implisit menekankan pada aspek pemikiran Islam, kerena itu tidak ada bedanya dengan ushul fiqih. Dari semua konsep metodologi yang ditawarkan Rahman, dapat disimpulkan bahwa tidak ada otoritas hukum yang bersifat mutlakdan abadi melainkan prinsip moral sosial Islam, bukan teks al Qur’an, bukan hadits, dan bukan pula ijma’. Karena semua itu mengandung unsur situasional dan kondisional tertentu. Konsep-konsep metodologis tersebut selanjutnya dielaborasi secara operasional dalam rumusan metodis yang terdiri dari dua gerakan, yaitu pertama gerakan merumuskan prinsip-prinsip umum al Qur’an, keduan gerakan penerapan prinsip-prinsip tersebut dalm situasi konkrit sekarang. Lihat : Mas’adi, Pemikiran Fazlur Rahman tentang Metodologi Pembaharuan Hukum Islam,(Jakart: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), Cet. 1, hal. 79 dan 168

21 Herbert Berg, The Development of Exegesisin Early Islam: The Authenticity of Muslim Literature From The Formative Period, Ttp.: Curzon, 2000

Untuk menghasilkan kesimpulan final yang mampu menjawab persoalan dan pokok permasalahan, maka penelitian ini dikaji dengan menggunakan metodologi sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Jenis penelitian ini merupakan pure library research (penelitian kepustakaan),22 artinya sumber-sumber data yang terdapat dalam penelitian ini berasal dari buku, jurnal, atau artikel yang relevan dengan diskursus otoritas hadits terutama yang memiliki hubungan langsung dengan kajian hadits menurut Fazlur Rahman.

Data-data valid yang ditemukan di perpustakaan tersebut kemudian diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yang dimaksud adalah buku-buku atau artikel Fazlur Rahman yang berhubungan dengan kajian hadits, yaitu Islamic Methodologi in History23 dan Islam.24 Sedangkan sumber sekunder adalah karya-karya yang mengangkat tema pemikiran hadits yang berkaitan dengan otoritas hadits baik dari sarjana muslim25 maupun sarjana non muslim.26 Disamping itu penulis juga menyertakan karya lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan penelitian ini. Dengan demikian melalui penelitian ini dapat ditemukan jawaban terhadap permasalahan sekaligus memperluas sudut pandang.

22 Disebut juga kajian teori, studi literature atau studi pustaka. Kajian ini banyak menguraikan ladasan-landasan berfikir yang mendukung penyelesaian masalah dari penelitian yang bersangkutan. Lihat Muhammad Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal 77

23 Fazlur Rahman, Islmic Metodology in History, Karachi: Central Institute of Islamic Research, 1965. buku ini telah diterjemah oleh Anas Mahyuddin dan diterbitkan oleh Penerbit Pustaka tahun 1983.

24 Fazlur Rahman, Islam, New York: Ancor Books, 1968. dilengkapi edisi The Chicago University Press, 1979 (bab Epilogue). buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ahsin Mohammad dan diterbitkan oleh Penerbit Pustaka

25 Kajian hadits oleh ulama hadits seperti : karya Abu 'Amr ‘Utsman ibn 'Abd al Rahman ibn al Shalah Ulum al Hadits, karya Al Nawawi, al Taqrib li al Nawawi Fann Ushul al Hadits, karya M. ‘Ajjaj al Khatib, al Sunnah Qabla al Tadwin dan Ushul al Hadits 'Ul-muhu wa Musthalahuhu, karya Shalah al Din ibn Ahmad al Adlibi, Manhaj Naqd al Matn ‘Inda Ulama al Hadits al Nabawi, karya Mushthafa al Siba'I, al Sunnah wa Makanatuha fi al Tasyri' al Islam.

26 The Development of Exegesisin Early Islam: The Authenticity of Muslim Literature

Dengan data penelitian yang tersebar di banyak literatur, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumenter27 atau teknik elisitasi dokumen.28 Dengan teknik tersebut, setiap keping informasi akan diperlakukan sebagai bernilai sama untuk kemudian diklasifikasi, diuji, dan diperbandingkan satu sama lain.

2. Metode Analisa Data

Guna mengungkap permasalahan dan menganalisanya, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan merinci fokus masalah yang diteliti, kemudian melacak, mencatat, mengorganisasikan setiap data yang relevan dengan fokus penelitian, kemudian menyatakan hasil penelitian dari apa yang telah dapat difahami dengan menggunakan “bahasa kualitatif” yang deskriptif dan interpretative, yaitu mendeskripsikan semua gejala-gejala, isyarat- isyarat serta fenomena yang berhubungan dengan persoalan ini, kemudian menginterpretasikannya dengan analisa mendalam terhadap fenomena tersebut.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural29 dalam kerangka yang bersifat deskriptif dan analisis-komparatif, yakni mendiskripsikan konsep-konsep yang ditawarkan oleh Rahman kemudian memperbandingkannya dengan pemikiran sarjana lain, yang selanjutnya dianalisa dan dikritisi dengan konsepsi dan interpretasi.

Selain itu, penelitian ini mengembangkan pendekatan sosiologis, yaitu pendekatan yang mempertimbangkan hubungan substansial dan fungsional antar

27 Teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dari sumber-sumber tertulis. Lihat Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, cet.

12, 2002), hlm. 206.

28 Maryaeni, Metode Penelitian Kebudayaan (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 73.

29 Pendekatan struktural berangkat dari asumsi bahwa suatu pemikiran merupakan sebuah struktur yang otonom dan dapat dipahami melalui relasi antar unsur-unsurnya. Dengan pendekatan tersebut, karya-karya Rahman akan dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh dan terstruktur, dengan substruktur-substruktur yang saling berhubungan, melalui mana metodologi hadits yang dirumuskannya akan dielaborasi. Lihat : Tirto Suwondo, “Analisis Struktural: Salah Satu Pendekatan dalam Penelitian Sastra”, dalam Jabrohim dan Ari Wulandari [ed.], Metodologi Penelitian Sastra (Yogyakarta: Hanindita, 2001), hlm. 54-56. Taufik Abdullah menilai bahwa pendekatan struktural sangat produktif untuk digunakan dalam kajian teks. Lihat Taufik Abdullah, “Agama Sebagai Kekuatan Sosial (Sebuah Ekskursi di Wilayah Metodologi Penelitian)”, dalam Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim [ed.], Metodologi Penelitian Agama: Suatu Pengantar (Yogyakarta: Tiara Wacana, cet. 2, 2004), hlm. 45-46.

suatu produk pemikiran dengan situasi sosial, termasuk kondisi politik, perkemabangan dunia ilmu pengetahuan dan keagamaan. Pendekatan ini dilakukan dengan konsekuensi logis atas sebuah kajian pemikiran tokoh, sehingga diharapkan dapat menghasilkan informasi yang menjelaskan latarbelakang munculnya konsepsi tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Pendekatan sosiologis ini terutama sekali digunakan berkenaan dengan kritik Rahman terhadap al-Syafi’i.

F. Teknik dan Sistematika Penulisan

Dokumen terkait