• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) a. Pengertian Model Project Based Learning

Model Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang bersifat student centered di mana melalui model pembelajaran

berbasis proyek ini siswa dituntut untuk belajar mandiri dan aktif serta memberi stimulus siswa untuk mengatasi masalah dengan melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran.

Teori pertama dikemukakan oleh Wulandari dan Jannah (2018, hlm. 794) yang menyatakan bahwa PjBL adalah pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Model PjBL merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Selain itu model pembelajaran PjBL ini juga bisa membantu siswa menemukan wadah untuk menuangkan ide-ide kreatifnya ke dalam proyek yang akan dia ciptakan.

Selain itu, Trianto (2012) mengemukakan bahwa Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial. Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.

Project based learning (PjBL) adalah konsep belajar melalui proyek.

Hal ini berarti dalam proses pembelajarannya siswa diberikan tugas proyek. Tentunya proyek-proyek tersebut yang mempunyai unsur

kebaruan, Dengan demikian, hal ini diharapkan mampu membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Pengetahuan baru ini menjadi salah satu tujuan dari model pembelajaran project based learning. (Kemendikbud 2014).

Menurut M. Taher (2014). Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang meggunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan “Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh”. (Dani Maulana 2014).

Menurut Blumenfeld et al. dalam Kuzkapan (2017) Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan metakognitif siswa; mereka berhasil membuat rencana, dan mengevaluasi solusinya. Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang mengunakan proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Menurut Sunardin (2019) menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek terbukti dan teruji sebagai model belajar atau pembelajaran yang mampu menumbuhkan kemandirian siswa, khususnya pada pembelajaran yang memungkinkan untuk dilaksanakan kerja proyek.

b. Prinsip prinsip Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

Menurut Fathurrohman (2016: 121-122) prinsip yang mendasari pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran berpusat pada siswa yang melibatkan tugas- tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya pelajaran.

2) Tugas proyek menakankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.

3) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik dengan menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema atatu topik yang disusun dalam bentuk produk (laporan hasil karya).

4) Kurikulum

PjBL tidak seperti pada kurikulum tradisional karena memerlukan strategi sasaran dimana proyek sebagai pusat.

5) Responbility

PjBL menekankan responbility dan answerbility para siswa ke diri panutannya.

6) Realisme

Kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap professional.

7) Active learning

Menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan siswa untuk menentukan jawaban yang relevan sehingga terjadi proses pembelajaran yang mandiri

8) Umpan balik, Diskusi, Presentasi dan evaluasi terhadap siswa menghasilkan umpan balik yang berharga. Hal ini mendorong ke arah pembelajaran berdasarkan pengalaman.

9) Keterampilan umum

PjBL dilkembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar terhadap keterampilan mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self menegement.

10) Driving question

PjBL difokuskan pada pertanyaan atau permsalahan yang memicu siswa untuk menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip, dan ilmu pengetahuan yang sesuai

11) Constructive investigation

PjBL sebagai titk pusat, proyek harus disesuaikan dengan pengetahuan siswa.

12) Autonomy

Proyek menjadikan aktivitas siswa yang penting. Blumenfeld (1991) mendeskripsikan model pembelajaran berbasis proyek berpusat pada proses relatif berjangka waktu, unit pembelajaran bermakna.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prinsip model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah Pembelajaran ini menekankan bahwa pembelajaran harus berpuat pada siswa karena model pembelajaran ini menggunakan masalah yang mungkin dialami pada kehidupan nyata yang sudah ditentukan tema dan topiknya, kemudian dilakukan eksperimen atau penelitian supaya dapat menghasilkan produk nyata sesui dengan kemampuan siswa tersebut, supaya siswa dapat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip, dan ilmu pengetahuan yang sesuai, sehingga menjadi lebih bermakna.

c. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Project Based Learning

1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Project Based Learning Kelebihan model menurut Yunus Abidin (2016, hlm.170) yakni bahwa model pembelajaran berbasis project based learning mampu meningkatkan kemampuan:

a) Mengajukan pertanyaan, mencari informasi dan menginterpretasikan informasi (visual dan tekstual) yang mereka lihat, dengar atau baca.

b) Membuat rencana penelitian, mencatat temuan, berdebat, berdiskusi, dan membuat keputusan.

c) Bekerja untuk menampilkan dan mengontruksi informasi secara mandiri.

d) Berbagai pengetahuan dengan orang lain, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan mengakui bahwa setiap orang memiliki keterampilan tertentu yang berguna untuk proyek yang sedang dikerjakan.

e) Menampilkan semua disposisi intelektual dan sosial yang penting yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah di dunia nyata.

Dalam keunggulan model ini, Kemendikbud dalam Yunus Abidin (2013, h. 171) lebih lanjut merinci keunggulan model ini sebagai berikut:

a) Meningkatkan motivasi belajar siswa untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.

b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

c) Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem- problem yang kompleks.

d) Meningkatkan kolaborasi.

e) Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.

f) Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber.

g) Memberikan pengalaman kepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan

sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

h) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara komplek dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

i) Melibatkan para siswa untuk belajar mengambil informasi menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

j) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

2. Kekurangan dan hambatan pembelajaran berbasis project based learning

Pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

a) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah, b) Membutuhkan biaya yang cukup.

c) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional dimana instruktur memegang peran utama kelas.

d) Banyak peralatan yang harus disediakan

e) Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan

f) Ada kemungkinan siswa yang kurang aktif dalam kerja kelompok g) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok

berbeda, dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

Sedangkan yang menjadi hambatan dalam pembelajaran berbasis project based learning adalah :

a) Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks.

b) Banyak orang tua siswa yang merasa dirugikan, karena menambah biaya untuk memasuki sistem baru.

c) Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana guru memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi guru yang kurang atau tidak menguasai teknologi.

d) Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan listrik bertambah. Untuk itu disarankan menggunakan team teaching dalam proses pembelajaran yang menarik lagi jika suasana ruang belajar monoton, beberapa contoh perubahan layout ruang kelas, seperti : tradisional class (teori), disscusion group (pembuatan konsep dan pembagian tugas kelompok), lab tables (saat mengerjakan tugas mandiri), circle (presentasi). Atau buatlah suasana belajar yang menyenangkan, bahkan saat diskusi dapat dilakukan di taman, artinya belajar tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas.

Dokumen terkait