• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORETIS

B. Orang Tua Tunggal (Single Parent)

1. Pengertian Orang Tua Tunggal (Single Parent)

Single parent adalah orang tua tunggal yang mengasuh dan membesarkan anak sendiri, tanpa bantuan pasangan, orang tua tunggal (single parent) memiliki kewajiban yang besar dalam mengasuh dan mengatur kehidupan keluarganya.33 Menurut Muhammad Surya single parent adalah orang tua tunggal dalam satu keluarga yang tinggal sendiri yaitu ayah atau ibu saja, yang menjadi penyebab orang tua menjadi

33Windiِ Ariِ Astuti,ِ “Perananِ Orangِ Tuaِ Tunggalِ(Single Parent) Dalam Mendidik Akhlak Anakِ diِ Desaِ Pempenِ Kecamatanِ Gunungِ Pelindung”,ِSkripsi (Metro: Fak. Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN, 2020), h. 8.

31

single parent ada beberapa yaitu diantaranya disebabkan karena perceraian dan salah satu dari orang tua tersebut meninggal dunia atau kematian.34

Orang tua tunggal (Single parent) adalah orang yang mengasuh dan membesarkan anak dengan sendiri tanpa bantuan, dukungan dan tanggung jawab oleh pasangannya.35 Orang tua tunggal (single parent) memiliki permasalahan yang berbeda dari keluarga utuh, single perent memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang besar dalam mengurus keluarganya. Menurut Horton dan Hunt keluarga single perent adalah keluarga tanpa ayah atau ibu, hanya salah satu orang tua yang menjalankan peran dan fungsinya dalam keluarga.36 Penyebabnya karena salah satu pasangannya istri atau suami meninggal dunia atau bercerai.

Orang tua tunggal (single parent) adalah seseorang yang mengurus rumah tangga dan merawat anak serta dirinya sendiri tanpa adanya kehadiran, dukungan dan tanggung jawab dari pasangannya.37 Mendidik, menafkahi dan menjaga anak mau tidak mau menjadi tanggung jawab seorang single perent karena setiap keluarga mengiginkan keluarga yang kokoh dan utuh, namun terkadang apa yang diinginkan seseorang tidak selalu sesuai dengan yang ditakdirkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa keluarga orang tua tunggal (single parent) adalah keluarga orang tua tunggal yang terdiri dari satu orang tua dalam mengasuh, membesarkan, dan mendidik anak-anak

34Muhaammad Surya, Bina Keluarga, (Semarang: Aneka Ilmu ), h. 230.

35Syairful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga (sebuah Perspektif dalam Pendidikan Islam) (Cet.I ; Jakarta: PT. Gramedia, 2019), h. 17.

36Listia Dewi,ِ“Kehidupan Keluarga Single Parent,” SCHOULID : Indonesia Journal of School Counseling, vol. 2 no.3 (November 2017), h. 45.

37Amiraِ Adlinaِ Ulfah,ِ “Identifikasiِ Polaِ Asuhِ Orangِ Tuaِ Tunggalِ padaِ Anakِ Usiaِ Dini,”ِ

Jurnal Ilmiah PTK PNF, vol.15 no.2 (Desember 2020), h. 154.

seorang diri tanpa bantuan, kehadiran, dukungan dan tanggung jawab pasangannya, disebabkan karena meninggal dunia atau bercerai.

2. Penyebab Orang Tua Tunggal (Single Parent)

Orang tua tunggal (single parent) adalah orang tua tunggal ayah atau ibu hanya salah satunya yang berada didekat anaknya. Beberapa penyebab yang mengakibatkan peran orang tua yang lengkap dalam sebuah rumah tangga menjadi tidak sempurna.

a. Perceraian

Perceraian merupakan salah satu bentuk masalah sosial yang ada di masyarakat yang dipandang tidak sejalan dengan tujuan perkawinan, perceraian bukan hal yang direncanakan, melainkan perceraian itu dapat terjadi pada siapapun. Beberapa faktor penyebab perceraian, diantaranya karena faktor ekonomi, tanggung jawab, gangguan dari pihak ketiga, dan keharmonisan.38

Menurut Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang menjadi penyebab perceraian adalah salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan, salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-turut tapa ada izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung, salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain, salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai suami atau istri,

38Harjianto RoudhotulِJannah,ِ“Identifikasi Faktor Penyebab Perceraian Sebagai Dasar Konsep Pendidikan Pranikah di Kabupaten Bayuwangi,” Jurnal Ilmiah Universitas Batang hari Jambi, vol. 19 no. 1 (Februari 2019), hal. 35.

33

antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga.39

Perceraian dalam kehidupan bagian dari dinamika rumah tangga. Adanya perceraian karena suatu perkawinan, meskipun tujuan perkawinan dilakukan itu bukan untuk bercerai, tetapi perceraian itu sunnatullah, meskipun terdapat penyebab yang berbeda-beda. Perceraian disebabkan oleh kematian salah satunya suami atau istri, dapat juga karena rumah tangga sudah tidak ada kecocokan lagi dan pertengkaran selalu menghisasi rumah tangga, bahkan bercerai karena salah satu dari suami atau istrinya sudah tidak lagi fungsional secara biologis.40

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yang tidak utuh karena perceraian itu sangat berdampak kerusakan pada keluarga dibandingkan karena kematian. Penyebab terjadinya perceraian disebabkan karena masalah ekonomi, adanya penyiksaan fisik terhadap pasangan, gangguan dari pihak ketiga, selingkuh, mabuk, berzina, cemburu dan ketidakpercayaan dari pasangan serta adanya tuntutan yang dianggap terlalu berat.

b. Kematian

Kematian adalah salah satu takdir yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan. Kematian di definisikan sebagai berhentinya semua fungsi vital tubuh, yaitu detak jantung, otak activitas (yaitu batang otak) dan pernapasan.41 Kematian

39Ema Hartanti, “PolaِAsuhِOrang tua Single Parent dalam Perkembangan Kepribadian Anak di Desa Jetis Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung”,ِSkripsi (Salatiga: Fak. Tarbiyah dan Keguruan IAIN, 2017), h. 22-23.

40Windiِ Ariِ Astuti,ِ “Perananِ Orangِ Tuaِ Tunggalِ(Single Parent) Dalam Mendidik Akhlak Anakِ diِ Desaِ Pempenِ Kecamatanِ Gunungِ Pelindung”,ِSkripsi (Metro: Fak. Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN, 2020), h. 9.

41Daraِ Nurfitri,ِ “ِ Ketangguhanِ Pribadiِ Orangِ Tuaِ Tunggalِ :ِ Studiِ Kasusِ padaِ Perempuanِ

PascaِKematianِSuami,“ِGajah Mada Journal Of Psychology, vol. 4 no. 1 (2018), h. 12.

selalu meninggalkan kesedihan yang mendalam kehilangan seseorang sangat penting dalam kehidupan, apalagi jika orang tersebut adalah pasangan hidup. Kehilangan seseorang yang dicintai akan menyebabkan individu merasakan sakit yang begitu dalam bahkan frustasi dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali normal.

Orang tua tunggal (single parent) yang disebabkan oleh kematian salah satu orang tua akan menimbulkan krisis yang dihadapi anggota keluarga. Pada awal masa hidup kehilangan ibu jauh lebih merusak dari pada kehilangan ayah, karena ibu adalah sosok pengasuh yang baik dan paling mengerti akan segala hal dan apapun yang dibutuhkan anak, kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh ibu takkan pernah tergantikan, maka dari itu sosok sang ibu sangatlah berperan penting dalam suatu keluarga.42

Hurlock menyatakan pada awal masa hidup anak akan kehilangan ibu jauh lebih merusak dari pada kehilangan ayah. Alasannya karena pengasuhan anak kecil harus dialihkan kesanak saudara atau pembantu rumah tangga yang menggunakan cara mendidik anak yang berbeda dari yang digunakan ibu mereka, jarang dapat memberikan anak kasih sayang penuh dan perhatian yang sebelumnya diperoleh dari ibunya.43 Namun tidak dipungkiri kehilangan sosok seorang ayah pun sangat membuat anak terpukul dan sakit hati karena bagi seorang anak ayah adalah seorang motivator, sosok pemberani, kuat, pahlawan, panutan dan pekerja keras.

42Windiِ Ariِ Astuti,ِ “Perananِ Orangِ Tuaِ Tunggalِ(Single Parent) Dalam Mendidik Akhlak Anakِ diِ Desaِ Pempenِ Kecamatanِ Gunungِ Pelindung”,ِSkripsi (Metro: Fak. Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN, 2020), h. 10.

43EmiِSuratmi,ِ“PerananِSingleِParentِDalamِMembangunِPendidikan Moral siswa Kelas VI DiِMinِKalibuntuِWetanِKabupatenِKendalِTahunِAjaranِ2016/2017”,ِSkripsi (Semarang : Fak. Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo, 2017), h. 32.

35

Kehidupan anak tanpa kehadiran sosok seorang ibu maupun ayah itu membuat anak terpukul, hancur dan hampa akan sosoknya yang sudah tiada. Pengasuhan kedua orang tua dalam membentuk kepribadian dan karakter seorang anak untuk menjadi manusia yang bermanfaat perlu adanya dorongan dari seorang ibu dan ayah karena orang tua dan keluarga merupakan madrasah pertama dalam kehidupan anak. Penyebab kematian antara lain karena kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, musibah bencana alam, kecelakaan kerja, keracunan, penyakit dan lain-lain.

3. Karakteristik Orang Tua Tunggal (Single Parent)

Menurut Miftahkhuddin dan Rony karakteristik gaya pengasuhan oleh orang tua tunggal (single parent) terhadap anak yaitu memberikan kebebasan, namun juga bertanggung jawab, menyalahkan anak secara habis-habisan (seolah menjadi pelampiasan) ketika mereka melakukan kesalahan, memberikan batasan secara kaku mengenai apa saja yang boleh dan apa saja yang tidak boleh dilakukan.44Karakteristik orang tua tunggal (single parent) dalam mendidik dan mengasuh anak itu lebih mengarah adanya tekanan namun membebaskan dengan artian orang tua memberikan kebebasan kepada anak dengan cara menekankan dan adanya rasa tanggung jawab yang diberikan kepada anak.

Dokumen terkait