BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Paparan Data
1. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar.
Alasan memilih subjek KAS, dari berbagai pertimbangan, peneliti banyak mencari informasi dari teman-teman siapa paling pintar dalam pembelajaran matematika semua temannya menjawab subjek KAS, subjek KAS pernah ikut olimpiade matematika SMP.
a. Kesulitan mengingat fakta
Gambar 4.1 Hasil jawaban subjek KAS nomor 3
Berdasarkan hasil tes high order thinking skill subjek KAS di atas, subjek dapat menjawab dengan langkah-langkah yang sudah benar soal nomor 3 hasil akhir masih kurang tepat, hamper benar. Hal ini dimungkinkan karena siswa tidak dapat berubah bentuk akar lebih sederhana. Peneliti ingin mengetahui kenapa subjek tidak menjawab dengan tepat dengan langkah yang sudah benar tapi jawaban kurang tepat, peneliti pun mewawancarai sebagai berikut:
P-007 : ketika pembahas teorema Pythagoras waktu SMP dan SMA, tidak sulit untuk memahami?
KAS1-007 : iy tapi waktu SMP masih bingung tentang mengakarkan
P1-008 : tidak dijelaskan tentang mengakar dengan menggunakan pohon Factor?
KAS1-008 : dijelaskan, tapi yang mengakar langsung
P3-009 : ini soal nomor 3 kenapa tidak langsung di akarkan kenapa disederhanakan
KAS3-009 : ooo, aku lupa seharusnya 14 itu
Berdasarkan hasil wawancara, subjek KAS ketika diwawancarai mengingat √ adalah 14. dari kutipan wawancara di atas. Ini mengindikasikan bahwa subjek KAS hanya lupa, menyederhanakan akar 196 adalah 14 subjek menulis 7 akar 4. Karena tidak mengakar ke bentuk sederhana subjek mengalami kesalahan ketika menyelesaikan nomor 3.
24
b. Kesulitan memahami konsep
Gambar 4.2 Hasil gambaran subjek KAS
Berdasarkan hasil gambar balok, kubus dan limas pada Gambar 4.2 terlihat bahwa subjek mampu menggambar, tidak mengalami kesulitan dalam memahami objek matematika. Untuk lebih menguatkan hasil analisis tes maka dilakukan wawancara berdasarkan hasil petikan sebagai berikut:
P1-001 : saya ingin bertanya ini bidang ABCD bagian atas, bidang EFGH dibawa sedangkan nomor 2 berbeda titik sudutnya, apakah penamaan atau apakah ?
KAS1-001 : random ji itu kak
P2-007 : oh berlaku untuk segitiga sama kaki, kalau apa bedanya kubus dan _balok?
KAS2-007 : kalau kubus semua Panjang sama sedangkan balok berbeda
Berdasarkan Gambar 4.2 dan kutipan wawancara, subjek KAS mampu menggambar bangun ruang dan menjelaskan perbedaan kubus dan balok, subjek sudah mengilustrasikan soal ke dalam gambar dengan baik, ini mengindikasikan bahwa subjek memahami konsep.
c. Kesulitan memahami prinsip
Gambar 4.3 Hasil jawaban subjek KAS nomor 2
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek KAS pada nomor dua, dapat dilihat bahwa subjek mencari jarak titik A ke G, jarak AC subjek sudah menuliskan hasil tanpa menggunakan teorema Pythagoras, untuk mengetahui lebih lanjut, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai apa itu Pythagoras dan jarak titik A ke C sebagai berikut:
P1-003 : apa yang kamu paham tentang teorema Pythagoras?
KAS1-003 : A kuadrat ditambah B kuadrat sama dengan C kuadrat P1-004 : C yg kamu sebut sisi miring?
KAS1-004 : iye kak C sisi miringnya P1-005 : salah satu sudutnya bernilai?
26
KAS1-005 : bernilai 90 derajat?
P1-006 : ini juga nomor 2 dari mana langsung dapat panjang AC 6 akar 2?
KAS1-006 : kalau sama sisinya kak langsung dikasih akar 2 di belakang angka _sisinya
Berdasarkan petikan wawancara di atas, subjek KAS mengetahui teorema Pythagoras dan mengetahui langsung panjang sisi miring, segitiga siku-siku sama kaki, dari hasil ilustrasi gambar yang dibuat dan penerapan teorema Pythagoras yang tepat dan benar subjek menguasai pemahaman prinsip-prinsip dalam matematika.
d. Kesulitan keterampilan (skill)
Gambar 4.4 Hasil jawaban subjek KAS nomor 1
Berdasarkan pekerjaan subjek nomor 1 pada Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa subjek mampu menyelesaikan soal nomor 1 dengan langkah-langkah yang benar, tapi langsung menemukan jarak EG, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai jarak titik A ke C sebagai berikut :
P-002 : kalau saya lihat ini kamu menggunakan rumus Pythagoras tapi _kenapa tidak di gambar segitiga dalam balok tersebut, baru ini _EG _dari mana dapat 10?
KAS1-002 : iya karena pake rumus Pythagoras, kalau EG bisa sepuluh karena dari triple Pythagoras 6 8 10 , 6 kuadrat 36 dan 8
kuadrat 64 dijumlah _100, akar 100, sama dengan 10
Berdasarkan petikan wawancara di atas, subjek menemukan jarak AC dengan triple Pythagoras. begitu juga soal nomor 2 dan 3, tidak mengalami kesulitan, dalam mengilustrasikan ke bentuk dimensi tiga kemudian mengaplikasikan rumus dengan benar dan tepat. ini mengindikasikan subjek memiliki kemampuan skill.
2. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar
Alasan memilih subjek AWD karena peneliti merasa subjek AWD mudah diajak berkomunikasi sehinggan tidak sulit untuk menanya hal-hal apa sulit pada soal high order thinking skill dimensi tiga.
a. kesulitan mengingat fakta
28
Gambar 4.5 Penggalan jawaban subjek AWD
Berdasarkan Gambar di atas, terlihat bahwa subjek, mampu menyelesaikan masalah-masalah, yang termasuk kesulitan mengingat fakta, seperti akar, bilangan kuadrat penyederhanaan akar, untuk lebih menguatkan hasil analisis tes maka dilakukan wawancara, berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut:
P1-007 : kalau akar-akar tau?
AWD1-007 : iya tau
P1-008 : kalau akar 100?
AWD1-008 : kalau akar seratus, 10 P1-009 : kalau akar 64?
AWD1-009 : kalau akar 64, 8 P1-010 : kalau akar 144?
AWD1-010 : kalau 144, tunggu di, 14, 12 (berpikir) P1-011 : kalau 123 dibagi 25
AWD1-011 : 4 eh 5 (diam sejenak)
Hasil wawancara di atas, membuktikan bahwa subjek mampu menyelesaikan permasalahan akar dan operasi pembagian, yang ditanyakan ketika diwawancarai, Dari hasil tes high order thinking skill dan petikan wawancara ke 7 sampai 11 tersebut mengindikasikan bahwa subjek mampu memahami fakta.
b. Kesulitan Memahami Konsep
Gambar 4.6 Hasil gambaran subjek KAS
Berdasarkan Gambar 4.6, terlihat bahwa subjek AWD mampu menggambar kubus dan balok, nomor soal satu dan dua, untuk lebih menguatkan hasil analisis tes
maka dilakukan wawancara, berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut:
P1-001 : saudara wahid di, saya ingin mewawancarai, kalau ini tom _kenapa di titik di E?
AWD1-001 : Karena tom di titik E, karena terletak di sudut atas ruangan P1-002 : baru Jerry kenapa di C?
AWD1-002 : sedangkan saya simpan jerry di titik C karena di soal kita disuruh _simpan di bawah ruangan jarak terjauh antara tom dan jerry
P1-003 : iya di jadi yang terjauh dari E adalah C, paham nomor 1 di?
AWD1-003 : iya paham
P2-012 : kalau nomor dua paham, kenapa pot buka di B?
AWD2-012 : iya paham, bisa ditaruh di sudut mana saja P1-013 : baru cari?
AWD2-013 : sudut terjauh nya P1-014 : sudut terjauh nya AWD2-014 : H
30
Berdasarkan hasil petikan wawancara, subjek dapat menjabarkan alasan peletakan titik sudut awal dan menentukan titik sudut terjauh nya, akan tetapi ketika di tanya tentang limas pada petikan wawancara ke 15 (AWD2-015) subjek tidak mengetahuinya apa itu limas, subjek kesulitan memahami nomor 3 karena subjek tidak tau apa itu limas, sehingga ini mengindikasi subjek kesulitan memahami objek matematika yang lain, maka diindikasikan terdapat kesulitan memahami konsep.
c. Kesulitan memahami prinsip
Gambar 4.7 Mengaplikasikan teorema Pythagoras AWD
Berdasarkan gambar 4.7, subjek mampu menggunakan teorema Pythagoras dengan benar dan tempat, untuk memperkuat penelitian dilakukan wawancara, pada petikan ke lima(AWD1-005), subjek mampu menjelaskan cara mencari sisi miring dengan teorema Pythagoras.
d. kesulitan keterampilan (skill)
Berdasarkan hasil jawaban subjek AWD, nomor 1 dan 2 subjek mampu menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang benar dan tempat, ini
mengindikasikan subjek memiliki kemampuan-kemampuan(skill), dalam menyelesaikan soal kubus dan balok, ketikan nomor 3 subjek tidak mengetahui, atau tidak memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan limas.
3. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar.
Alasan memilih subjek ABS karena memilih secara acak saja.
a. Kesulitan mengingat fakta
Berdasarkan lembar tes high order thinking skill subjek berkemampuan rendah adalah subjek ABS, dari hasil tes high order thinking skill, subjek tidak menjawab satupun soal tes high order thinking skill, hanya menggambar kubus, pada lembar jawabannya untuk menganalisis kesulitan mengingat fakta, maka peneliti mencoba mencari kesulitan yang dialami subjek ABS melalui wawancara sebagai berikut:
P1-001 : Kalau nomor 1 paham?
ABS1-001 : tidak kak
P1-002 : kalau tambah-tambah tau?
ABS1-002 : iya tau
P1-003 : kalau kali-kali, bagi-bagi tau?
ABS1-003 : iya tau
P1-004 : coba kalau 625 dibagi 25 berapa?
ABS1-004 : 120 eh 150 (berpikir sejenak)
32
P1-005 : bukan, berarti dibagi-bagi kurang lancar, kalau akar-akar tau?
ABS1-005 : iya tau
P1-006 : coba kalau akar 144 berapa?
ABS1-006 : 12
P1-007 : berarti kalau akar-akar bisa, kalau akar 100?
ABS1-007 : 10
Berdasarkan hasil petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa subjek ABS, mampu dalam akar, dan menghafal beberapa hasil akar, ini mengindikasikan tidak terdapat kesulitan dalam akar, pada petikan wawancara ABS1-004 subjek menjawab dengan keliru ini mengindikasikan terdapat kesulitan dalam operasi pembagian, termasuk dalam kesulitan mengingat fakta.
b. Kesulitan memahami konsep
Gambar 4.8 Gambar Kubus subjek ABS
Pada Gambar di atas menjelaskan bahwa subjek bisa menggambar bangun ruang untuk memperkuat peneliti kemudian dilakukan wawancara sebagai berikut:
P1-008 : kalau menggambar, kayak ini, nomor satukan, ada gambar disini, _apa itu kubus, menurut mu?
ABS1-008 : kotak yang di dalam ada ruangan
P1-009 : dimensi tiga, bedanya kubus dengan balok?
ABS1-009 : kalau kubus kotak, rata semua panjangnya pendeknya kalau balok _beda-beda
P1-010 : kalau gambar limas? tau limas?
ABS1-010 : tidak
P1-011 : kalau tabung?
ABS1-011 : tidak
Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat dilihat subjek mampu menjelaskan kubus dengan bahasa subjek sendiri(ABS1-008), subjek mampu membedakan antara kubus dan balok (ABS1-009), sedangkan ketika ditanya tentang bangun ruang yang lain, subjek tidak mampu menjelaskan apa itu limas, ini mengindikasikan bahwa subjek kesulitan dalam memahami konsep yang lain.
c. Kesulitan memahami prinsip
Berdasarkan hasil tes subjek pada Gambar 4.7 terlihat subjek tidak mengerjakan atau menuliskan teorema Pythagoras, untuk memperkuat hasil penelitian maka dilakukan wawancara, wawancara sebagai berikut:
34
P1-012 : kalau rumus Pythagoras? pernah dengar?
ABS1-012 : pernah
P1-013 : bisa aplikasikan rumus Pythagoras?
ABS1-013 : tidak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, subjek tidak memahami rumus Pythagoras, ini mengindikasikan bahwa subjek tidak tahu dalam memahami prinsip.
d. Kesulitan keterampilan (skill)
Dari kesulitan yang sudah dibahas sebelumnya, dari subjek ABS, mulai dari kesulitan mengingat fakta, memahami konsep dan memahami prinsip, juga hasil tes high order thinking skill subjek yang tidak menyelesaikan satu soal pun ini mengindikasikan bahwa subjek juga kesulitan kemampuan skill.