BAB III METODE PENELITIAN
G. Teknik Analisis Data
Diberikan pada siswa XII IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar yang hadir pada saat tes kemampuan awal tes esai berkaitan dengan dimensi tiga.
2. Mengategorikan Tinggi sedang rendah
Setelah diberikan tes kemampuan awal maka dari hasil tes itu akan ditentukan siswa yg berkemampuan tinggi, sedang, rendah.
Tabel 3.2 Kategori Tingkatan Sesuai Skor NO Tingkatan Batas Skor
1 Rendah X < 75 2 Sedang 75 X 85 3 tinggi X > 85 Sumber : Panduan Penilaian SMA (2017 :9)
3. Tes High Order Thinking Skill
Setelah subjek menjawab tes high order thinking skill maka akan diselidiki secara deskriptif, kesulitan-kesulitan dialami murid setelah mengerjakan soal high order thinking skill materi dimensi tiga, yaitu kesulitan pemahaman prinsip, kesulitan pemahaman prinsip, dan kesulitan skill, peneliti melihat hasil jawaban teksnya yang disesuaikan dengan masing-masing indikator kesulitan yang dimaksud.
18
4. Wawancara
Setelah subjek mewawancarai maka akan diselidiki secara deskriptif, ditemukan atau diketahui kesulitan-kesulitan yang dialami ketika mengerjakan soal high order thinking skill materi dimensi tiga. Dialog terpilah-pilah sesuai macam-macam kesulitan. Adapun tahap wawancara sebagai berikut:
a. Kondensasi Data
Kondensasi data hasil wawancara diproses pemilihan, sederhana, dokumen, materi dimensi tiga. Pada analisis data maka hasil dari tes high order thinking skill dapat peneliti kaitkan dengan yang ingin diwawancarai satu dengan yang lainnya sehingga menguatkan masing-masing data yang diperoleh dan dapat membuat peneliti lebih paham ketika akan menganalisis data.
b. Penyajian Data
Penyajian data atau menampilkan data, klasifikasi data, penarikan kesimpulan hasil wawancara kesulitan mengerjakan soal high order thinking skill dikelompokkan dalam pemahaman fakta, konsep, prinsip dan kemampuan skill.
Sehingga analisis data lebih mudah simpulan dan tanda wawancara.
c. Kesimpulan
Pernyataan yang mengambil setelah mendapatkan kesulitan mengerjakan soal-soal high order thinking skill setelah melakukan hasil pembahasan atau analisis data.
E. Keabsahan Data
Adanya kecocokan data atau kesinambungan antara hasil tes soal high order thinking skill dengan hasil wawancara, karena yang diwawancarai berdasarkan fenomena yang ada pada hasil tes, supaya data itu benar dengan
mencocokkan hasil tes dengan hasil wawancara.
20 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL TES PEMILIHAN SUBJEK
Penelitian dilakukan pada tanggal 8 Agustus sampai 22 Agustus 2021, yang mengikuti Tes kemampuan awal 24 siswa, soal tes kemampuan awal terdiri dari 5 soal, soal 1, 2, dan 3 tentang unsur kubus, berapa bidang, titik sudut dan rusuk pada kubus, soal 4 dan 5 tentang jarak titik ke titik, tes pertama untuk melihat tingkatan kemampuan siswa kelas 12 IPA, adapun hasil tes pada Tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Jawaban Siswa Tes Kemampuan Awal
NO Inisial skor tingkatan
1 2 3 4 5
1 AWD 20 20 20 20 0 80 sedang
2 AFN 20 20 20 0 0 60 rendah
3 ABS 20 20 20 0 0 60 rendah
4 AFI 20 20 20 0 0 60 rendah
5 AAA 20 20 20 10 0 70 rendah
6 ADZ 0 0 0 0 0 0 rendah
7 AFR 20 20 20 20 20 100 tinggi
8 AMA 20 20 20 20 0 80 sedang
9 AFA 20 20 20 0 0 60 rendah
10 ARD 20 20 20 20 10 90 tinggi 11 ANR 20 20 20 20 0 80 sedang
12 GNK 20 20 20 0 0 60 rendah
13 GAL 20 20 20 20 10 90 tinggi
14 HAM 20 20 20 0 0 60 rendah
15 KAS 20 20 20 20 20 100 tinggi
16 MKR 20 20 20 0 0 60 rendah
17 MAR 20 20 20 0 0 60 rendah
18 MAS 20 20 20 0 0 60 rendah
19 MAH 20 20 20 0 0 60 rendah
20 MIA 20 20 20 20 10 90 tinggi 21 MIL 20 20 20 20 0 80 sedang
22 MSN 20 20 20 0 0 60 rendah
23 RFN 20 20 10 0 0 50 rendah
24 RFB 20 20 20 20 10 90 tinggi
Berdasarkan hasil tes kemampuan awal dipilih masing-masing subjek yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Adapun subjek penelitian yang dipilih bisa dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Penentuan Subjek Penelitian Berdasarkan Tes Kemampuan awal NO Inisial Siswa Tingkatan
1 KAS Tinggi
2 AWD Sedang
3 ABS Rendah
Untuk mempermudah setiap responden setiap dialog wawancara baik itu pertanyaan dari peneliti maupun jawaban subjek pada transkrip wawancara memberi kode untuk membedahkan.
Tanda hasil responden subjek terdiri dari 7 digit bagian depan tanda dengan 3 digit Inisial dari subjek seperti “ANR”. Kemudian diteruskan oleh 4 (empat) digit angka. Letak angka keempat menyatakan urutan tugas, dan letak angka 3 terakhir menyatakan urutan petikan jawaban pada setiap responden.
Sebagai contoh, “ANR1-002” menyatakan responden jawaban urutan ke dua pada
22
soal satu bagi subjek Alif Nur Ramadhan. Tanda peneliti atau penanya ditandai dengan huruf P dan hanya terdiri dari 5 digit. Yang digit pertamanya dengan huruf
“P” pewawancara, kemudian diikuti menyatakan urutan soal dan 3 angka terakhir menyatakan urutan petikan pertanyaan pada setiap wawancara. Sebagai contoh, petikan pertanyaan “P1-003” menyatakan pertanyaan urutan ke 3 pada soal nomor 1 oleh Pewawancara.
B. Paparan Data
1. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar.
Alasan memilih subjek KAS, dari berbagai pertimbangan, peneliti banyak mencari informasi dari teman-teman siapa paling pintar dalam pembelajaran matematika semua temannya menjawab subjek KAS, subjek KAS pernah ikut olimpiade matematika SMP.
a. Kesulitan mengingat fakta
Gambar 4.1 Hasil jawaban subjek KAS nomor 3
Berdasarkan hasil tes high order thinking skill subjek KAS di atas, subjek dapat menjawab dengan langkah-langkah yang sudah benar soal nomor 3 hasil akhir masih kurang tepat, hamper benar. Hal ini dimungkinkan karena siswa tidak dapat berubah bentuk akar lebih sederhana. Peneliti ingin mengetahui kenapa subjek tidak menjawab dengan tepat dengan langkah yang sudah benar tapi jawaban kurang tepat, peneliti pun mewawancarai sebagai berikut:
P-007 : ketika pembahas teorema Pythagoras waktu SMP dan SMA, tidak sulit untuk memahami?
KAS1-007 : iy tapi waktu SMP masih bingung tentang mengakarkan
P1-008 : tidak dijelaskan tentang mengakar dengan menggunakan pohon Factor?
KAS1-008 : dijelaskan, tapi yang mengakar langsung
P3-009 : ini soal nomor 3 kenapa tidak langsung di akarkan kenapa disederhanakan
KAS3-009 : ooo, aku lupa seharusnya 14 itu
Berdasarkan hasil wawancara, subjek KAS ketika diwawancarai mengingat √ adalah 14. dari kutipan wawancara di atas. Ini mengindikasikan bahwa subjek KAS hanya lupa, menyederhanakan akar 196 adalah 14 subjek menulis 7 akar 4. Karena tidak mengakar ke bentuk sederhana subjek mengalami kesalahan ketika menyelesaikan nomor 3.
24
b. Kesulitan memahami konsep
Gambar 4.2 Hasil gambaran subjek KAS
Berdasarkan hasil gambar balok, kubus dan limas pada Gambar 4.2 terlihat bahwa subjek mampu menggambar, tidak mengalami kesulitan dalam memahami objek matematika. Untuk lebih menguatkan hasil analisis tes maka dilakukan wawancara berdasarkan hasil petikan sebagai berikut:
P1-001 : saya ingin bertanya ini bidang ABCD bagian atas, bidang EFGH dibawa sedangkan nomor 2 berbeda titik sudutnya, apakah penamaan atau apakah ?
KAS1-001 : random ji itu kak
P2-007 : oh berlaku untuk segitiga sama kaki, kalau apa bedanya kubus dan _balok?
KAS2-007 : kalau kubus semua Panjang sama sedangkan balok berbeda
Berdasarkan Gambar 4.2 dan kutipan wawancara, subjek KAS mampu menggambar bangun ruang dan menjelaskan perbedaan kubus dan balok, subjek sudah mengilustrasikan soal ke dalam gambar dengan baik, ini mengindikasikan bahwa subjek memahami konsep.
c. Kesulitan memahami prinsip
Gambar 4.3 Hasil jawaban subjek KAS nomor 2
Berdasarkan hasil pekerjaan subjek KAS pada nomor dua, dapat dilihat bahwa subjek mencari jarak titik A ke G, jarak AC subjek sudah menuliskan hasil tanpa menggunakan teorema Pythagoras, untuk mengetahui lebih lanjut, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai apa itu Pythagoras dan jarak titik A ke C sebagai berikut:
P1-003 : apa yang kamu paham tentang teorema Pythagoras?
KAS1-003 : A kuadrat ditambah B kuadrat sama dengan C kuadrat P1-004 : C yg kamu sebut sisi miring?
KAS1-004 : iye kak C sisi miringnya P1-005 : salah satu sudutnya bernilai?
26
KAS1-005 : bernilai 90 derajat?
P1-006 : ini juga nomor 2 dari mana langsung dapat panjang AC 6 akar 2?
KAS1-006 : kalau sama sisinya kak langsung dikasih akar 2 di belakang angka _sisinya
Berdasarkan petikan wawancara di atas, subjek KAS mengetahui teorema Pythagoras dan mengetahui langsung panjang sisi miring, segitiga siku-siku sama kaki, dari hasil ilustrasi gambar yang dibuat dan penerapan teorema Pythagoras yang tepat dan benar subjek menguasai pemahaman prinsip-prinsip dalam matematika.
d. Kesulitan keterampilan (skill)
Gambar 4.4 Hasil jawaban subjek KAS nomor 1
Berdasarkan pekerjaan subjek nomor 1 pada Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa subjek mampu menyelesaikan soal nomor 1 dengan langkah-langkah yang benar, tapi langsung menemukan jarak EG, peneliti mengajukan beberapa pertanyaan mengenai jarak titik A ke C sebagai berikut :
P-002 : kalau saya lihat ini kamu menggunakan rumus Pythagoras tapi _kenapa tidak di gambar segitiga dalam balok tersebut, baru ini _EG _dari mana dapat 10?
KAS1-002 : iya karena pake rumus Pythagoras, kalau EG bisa sepuluh karena dari triple Pythagoras 6 8 10 , 6 kuadrat 36 dan 8
kuadrat 64 dijumlah _100, akar 100, sama dengan 10
Berdasarkan petikan wawancara di atas, subjek menemukan jarak AC dengan triple Pythagoras. begitu juga soal nomor 2 dan 3, tidak mengalami kesulitan, dalam mengilustrasikan ke bentuk dimensi tiga kemudian mengaplikasikan rumus dengan benar dan tepat. ini mengindikasikan subjek memiliki kemampuan skill.
2. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar
Alasan memilih subjek AWD karena peneliti merasa subjek AWD mudah diajak berkomunikasi sehinggan tidak sulit untuk menanya hal-hal apa sulit pada soal high order thinking skill dimensi tiga.
a. kesulitan mengingat fakta
28
Gambar 4.5 Penggalan jawaban subjek AWD
Berdasarkan Gambar di atas, terlihat bahwa subjek, mampu menyelesaikan masalah-masalah, yang termasuk kesulitan mengingat fakta, seperti akar, bilangan kuadrat penyederhanaan akar, untuk lebih menguatkan hasil analisis tes maka dilakukan wawancara, berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut:
P1-007 : kalau akar-akar tau?
AWD1-007 : iya tau
P1-008 : kalau akar 100?
AWD1-008 : kalau akar seratus, 10 P1-009 : kalau akar 64?
AWD1-009 : kalau akar 64, 8 P1-010 : kalau akar 144?
AWD1-010 : kalau 144, tunggu di, 14, 12 (berpikir) P1-011 : kalau 123 dibagi 25
AWD1-011 : 4 eh 5 (diam sejenak)
Hasil wawancara di atas, membuktikan bahwa subjek mampu menyelesaikan permasalahan akar dan operasi pembagian, yang ditanyakan ketika diwawancarai, Dari hasil tes high order thinking skill dan petikan wawancara ke 7 sampai 11 tersebut mengindikasikan bahwa subjek mampu memahami fakta.
b. Kesulitan Memahami Konsep
Gambar 4.6 Hasil gambaran subjek KAS
Berdasarkan Gambar 4.6, terlihat bahwa subjek AWD mampu menggambar kubus dan balok, nomor soal satu dan dua, untuk lebih menguatkan hasil analisis tes
maka dilakukan wawancara, berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut:
P1-001 : saudara wahid di, saya ingin mewawancarai, kalau ini tom _kenapa di titik di E?
AWD1-001 : Karena tom di titik E, karena terletak di sudut atas ruangan P1-002 : baru Jerry kenapa di C?
AWD1-002 : sedangkan saya simpan jerry di titik C karena di soal kita disuruh _simpan di bawah ruangan jarak terjauh antara tom dan jerry
P1-003 : iya di jadi yang terjauh dari E adalah C, paham nomor 1 di?
AWD1-003 : iya paham
P2-012 : kalau nomor dua paham, kenapa pot buka di B?
AWD2-012 : iya paham, bisa ditaruh di sudut mana saja P1-013 : baru cari?
AWD2-013 : sudut terjauh nya P1-014 : sudut terjauh nya AWD2-014 : H
30
Berdasarkan hasil petikan wawancara, subjek dapat menjabarkan alasan peletakan titik sudut awal dan menentukan titik sudut terjauh nya, akan tetapi ketika di tanya tentang limas pada petikan wawancara ke 15 (AWD2-015) subjek tidak mengetahuinya apa itu limas, subjek kesulitan memahami nomor 3 karena subjek tidak tau apa itu limas, sehingga ini mengindikasi subjek kesulitan memahami objek matematika yang lain, maka diindikasikan terdapat kesulitan memahami konsep.
c. Kesulitan memahami prinsip
Gambar 4.7 Mengaplikasikan teorema Pythagoras AWD
Berdasarkan gambar 4.7, subjek mampu menggunakan teorema Pythagoras dengan benar dan tempat, untuk memperkuat penelitian dilakukan wawancara, pada petikan ke lima(AWD1-005), subjek mampu menjelaskan cara mencari sisi miring dengan teorema Pythagoras.
d. kesulitan keterampilan (skill)
Berdasarkan hasil jawaban subjek AWD, nomor 1 dan 2 subjek mampu menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang benar dan tempat, ini
mengindikasikan subjek memiliki kemampuan-kemampuan(skill), dalam menyelesaikan soal kubus dan balok, ketikan nomor 3 subjek tidak mengetahui, atau tidak memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan limas.
3. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq'atun Mubarakah Makassar.
Alasan memilih subjek ABS karena memilih secara acak saja.
a. Kesulitan mengingat fakta
Berdasarkan lembar tes high order thinking skill subjek berkemampuan rendah adalah subjek ABS, dari hasil tes high order thinking skill, subjek tidak menjawab satupun soal tes high order thinking skill, hanya menggambar kubus, pada lembar jawabannya untuk menganalisis kesulitan mengingat fakta, maka peneliti mencoba mencari kesulitan yang dialami subjek ABS melalui wawancara sebagai berikut:
P1-001 : Kalau nomor 1 paham?
ABS1-001 : tidak kak
P1-002 : kalau tambah-tambah tau?
ABS1-002 : iya tau
P1-003 : kalau kali-kali, bagi-bagi tau?
ABS1-003 : iya tau
P1-004 : coba kalau 625 dibagi 25 berapa?
ABS1-004 : 120 eh 150 (berpikir sejenak)
32
P1-005 : bukan, berarti dibagi-bagi kurang lancar, kalau akar-akar tau?
ABS1-005 : iya tau
P1-006 : coba kalau akar 144 berapa?
ABS1-006 : 12
P1-007 : berarti kalau akar-akar bisa, kalau akar 100?
ABS1-007 : 10
Berdasarkan hasil petikan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa subjek ABS, mampu dalam akar, dan menghafal beberapa hasil akar, ini mengindikasikan tidak terdapat kesulitan dalam akar, pada petikan wawancara ABS1-004 subjek menjawab dengan keliru ini mengindikasikan terdapat kesulitan dalam operasi pembagian, termasuk dalam kesulitan mengingat fakta.
b. Kesulitan memahami konsep
Gambar 4.8 Gambar Kubus subjek ABS
Pada Gambar di atas menjelaskan bahwa subjek bisa menggambar bangun ruang untuk memperkuat peneliti kemudian dilakukan wawancara sebagai berikut:
P1-008 : kalau menggambar, kayak ini, nomor satukan, ada gambar disini, _apa itu kubus, menurut mu?
ABS1-008 : kotak yang di dalam ada ruangan
P1-009 : dimensi tiga, bedanya kubus dengan balok?
ABS1-009 : kalau kubus kotak, rata semua panjangnya pendeknya kalau balok _beda-beda
P1-010 : kalau gambar limas? tau limas?
ABS1-010 : tidak
P1-011 : kalau tabung?
ABS1-011 : tidak
Berdasarkan petikan wawancara di atas, dapat dilihat subjek mampu menjelaskan kubus dengan bahasa subjek sendiri(ABS1-008), subjek mampu membedakan antara kubus dan balok (ABS1-009), sedangkan ketika ditanya tentang bangun ruang yang lain, subjek tidak mampu menjelaskan apa itu limas, ini mengindikasikan bahwa subjek kesulitan dalam memahami konsep yang lain.
c. Kesulitan memahami prinsip
Berdasarkan hasil tes subjek pada Gambar 4.7 terlihat subjek tidak mengerjakan atau menuliskan teorema Pythagoras, untuk memperkuat hasil penelitian maka dilakukan wawancara, wawancara sebagai berikut:
34
P1-012 : kalau rumus Pythagoras? pernah dengar?
ABS1-012 : pernah
P1-013 : bisa aplikasikan rumus Pythagoras?
ABS1-013 : tidak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, subjek tidak memahami rumus Pythagoras, ini mengindikasikan bahwa subjek tidak tahu dalam memahami prinsip.
d. Kesulitan keterampilan (skill)
Dari kesulitan yang sudah dibahas sebelumnya, dari subjek ABS, mulai dari kesulitan mengingat fakta, memahami konsep dan memahami prinsip, juga hasil tes high order thinking skill subjek yang tidak menyelesaikan satu soal pun ini mengindikasikan bahwa subjek juga kesulitan kemampuan skill.
C. Pembahasan
1. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq’atun Mubarakah Makassar.
Setelah melakukan cek hasil jawaban Siwa pada paparan data, akan dibahas apa-apa kesulitan yang dialami siswa berkemampuan tinggi mengerjakan soal High order thinking skill tentang kesulitan mengingat fakta, memahami konsep, memahami prinsip dan kemampuan skill. Penyelidikan terhadap kesulitan siswa untuk menjawab penelitian.
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek KAS, dilihat bahwa hasil jawaban soal satu dan dua menjawab dengan langkah-langkah benar dan tidak mengalami kesulitan. sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa nomor satu dan dua tidak mengalami kesulitan tentang mengingat fakta mencakup akar, perkalian, dan kuadrat, ditinjau dari tinjauan pustaka, menurut Widodo yang termasuk kesulitan mengingat fakta adalah lambang-lambang matematika, sedangkan pada nomor 3 pada hasil tes, subjek mampu menyederhanakan akar 196 yaitu 7 √ subjek KAS tidak menyederhanakan dalam bentuk paling sederhana yaitu 14 tapi ketika diwawancarai subjek ingat akar 196 adalah 14, menurut analisis peneliti subjek KAS tidak mengalami kesulitan mengingat fakta.
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek KAS, subjek mampu memahami konsep kubus, balok dan limas dilihat dari hasil tes subjek mampu menggambarkan kubus, balok dan limas dengan tepat dan benar, sesuai dengan kesulitan konsep pada penelitian ini ditinjau dari tinjauan pustaka, konsep ialah mampu menggambarkan atau mengetahui objek matematika, ketika diwawancarai subjek tinggi mampu membedakan antara kubus dan balok, sehingga dari analisis peneliti subjek KAS tidak mengalami kesulitan konsep pada objek matematika kubus, balok dan limas.
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara, terlihat subjek KAS mengetahui dan mengaplikasikan secara tepat teorema Pythagoras dengan benar, ketika diwawancarai subjek mampu menjelaskan teorema Pythagoras dan syarat digunakan Pythagoras, triple Pythagoras dan sisi miring segitiga sama kaki, pada penelitian ini yang termasuk memahami prinsip ditinjau dari tinjauan pustaka
36
pada bab 2, mampu menggunakan rumus-rumus atau teorema matematika, peneliti menganalisis bahwa subjek KAS memahami prinsip.
Berdasarkan pembahasan di atas, tentang mengingat fakta, konsep dan prinsip subjek KAS, menurut peneliti ketika siswa memahami konsep, memahami fakta dan juga mengetahui rumus yang digunakan maka siswa mempunyai kemampuan atau skill untuk menyelesaikannya soal tersebut, terlihat dari nomor 1 dan 2 subjek mampu menyelesaikan dengan benar dan tepat, akan tetapi ketika nomor 3 subjek KAs mampu menyelesaikan dengan benar tapi karena salah kali menghasilkan jawaban salah, menurut peneliti itu hanya kesalahan bukan kesulitan, subjek memiliki kemampuan atau skill.
2. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan sedang dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas 12 IPA SMA Buq’atun Mubarakah Makassar.
Setelah melakukan cek hasil jawaban Siwa pada paparan data, akan dibahas apa-apa kesulitan yang dialami siswa berkemampuan sedang mengerjakan soal High order thinking skill tentang kesulitan mengingat fakta, memahami konsep, memahami prinsip dan kemampuan skill. Penyelidikan terhadap kesulitan siswa untuk menjawab penelitian.
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek AWD, dilihat hasil jawaban soal satu dan dua menjawab dengan langkah-langkah benar dan tidak mengalami kesulitan. sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa soal nomor satu dan dua tidak mengalami kesulitan tentang mengingat fakta mencakup akar, perkalian, dan kuadrat, ditinjau dari tinjauan pustaka, menurut Widodo yang
termasuk kesulitan mengingat fakta adalah lambang-lambang matematika, ketika wawancara ditanya tentang mencakup akar dan pembagian subjek mampu menjawab dengan benar walau terkadang lama menjawab, peneliti menganalisis jawaban siswa dan hasil wawancara mengindikasikan subjek AWD memahami fakta.
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek AWD, subjek mampu memahami konsep kubus dan balok, dilihat dari hasil tes subjek mampu menggambarkan kubus dan balok, ketika diwawancarai subjek AWD mampu menjelaskan ilustrasikan jarak apa yang dicari pada permasalahan soal nomor 1 dan 2, akan tetapi pada nomor 3 subjek tidak menggambar limas dari hasil wawancara subjek AWD mengatakan tidak mengetahui limas, menurut peneliti dari hasil analisis di atas mengindikasikan bahwa subjek AWD mengalami kesulitan memahami konsep limas, sesuai dengan tinjauan pustaka pada bab 2 menurut Widodo, kesulitan memahami konsep adalah tidak mengetahui objek matematika.
Berdasarkan paparan data dan hasil penelitian, tentang memahami prinsip, terlihat pada nomor 1 dan 2 subjek mampu menggunakan/menerapkan rumus Pythagoras dengan tepat dan benar, ketika diwawancarai subjek mampu menjelaskan tentang teorema Pythagoras, cara mencari sisi miring, ini mengindikasikan bahwa subjek memahami prinsip, dari analisis peneliti mengindikasikan bahwa subjek AWD memahami prinsip.
Berdasarkan hasil tes dan wawancara, subjek AWD tentang kesulitan skill, terlihat subjek memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal nomor 1 dan 2,
38
karena memahami fakta, prinsip dan memahami konsep kubus, balok. akan tetapi subjek tidak mengerjakan nomor 3 karena tidak memahami konsep limas, menurut Widodo pada kajian pustaka pada bab 2, untuk mengaplikasikan prinsip maka harus bisa memahami konsep dan fakta, dari analisis di atas menurut peneliti subjek AWD mengalami kesulitan skill pada soal limas karena tidak memahami konsep limas.
3. Deskripsi kesulitan siswa berkemampuan rendah dalam menyelesaikan soal High Order Thinking Skill Materi Dimensi Tiga pada Kelas XII IPA SMA Buq’atun Mubarakah Makassar.
Setelah melakukan cek hasil jawaban Siwa pada paparan data, akan dibahas apa-apa kesulitan yang dialami siswa berkemampuan rendah mengerjakan soal High order thinking skill tentang kesulitan mengingat fakta, memahami konsep, memahami prinsip dan kemampuan skill. Penyelidikan terhadap kesulitan siswa untuk menjawab penelitian.
Menurut paparan hasil jawaban siswa dan hasil responden subjek ABS, kesulitan memahami fakta, subjek ABS pada lembaran tes hanya menggambar kubus, maka untuk mencari kesulitan fakta subjek ABS melalui wawancara, ketika wawancara subjek menjawab dengan benar pertanyaan tentang akar 144 dan 100, menurut peneliti subjek ABS memahami fakta tentang akar, peneliti pun menanyakan tentang pembagian, subjek ABS menjawab dengan salah, dapat diindikasikan menurut peneliti subjek ABS kesulitan memahami fakta tentang operasi pembagian, ditinjau dari tinjauan pustaka kesulitan memahami fakta ialah kesulitan memahami lambang-lambang matematika atau simbol matematika
Berdasarkan hasil tes subjek ABS, subjek mampu menggambar kubus, ketika wawancarai subjek ABS mampu menjelaskan apa itu kubus dengan bahasanya sendiri, dan mampu membedakan antara kubus dan balok, menurut peneliti subjek ABS memahami konsep bangun ruang kubus dan balok, selaras dengan tinjau pustaka pada bab 2 , untuk memahami konsep harus memahami objek matematika, bagi peneliti memahami objek matematika tidak perlu pemahaman tinggi, cukup memperhatikan lingkungan sekitar seperti bentuk bangunan dan benda yang di sekitar kita.
Berdasarkan paparan data subjek ABS, tentang pemahaman prinsip, subjek ABS mengalami kesulitan prinsip tentang teorema Pythagoras, ketika diwawancarai subjek mengatakan bahwa subjek tidak mengetahui apa itu Pythagoras, menurut peneliti terlihat subjek ABS kesulitan dalam memahami prinsip teorema Pythagoras.
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara, tentang kesulitan kemampuan skill, menurut peneliti subjek ABS tidak memiliki kemampuan skill, dalam menyelesaikan soal, tidak dapat menganalisis maksud soal high order thinking skill yang diberikan, dari hasil tes dan hasil wawancara dilakukan memperlihatkan bahwa subjek ABS kesulitan kemampuan (skill).