154- 22. Pasal 68 dihapus
33. Pasal 106 dihapus
34.
Pasal 109 dihapus.Pasal 30
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor
29Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000
Nomor24l,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 40431 diubah sebagai berikut:Ketentuan Pasal 11
diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 1 1
(1)
Permohonanhak
PVTdiajukan
kepada KantorPVT secara tertulis dalam bahasa
Indonesiadengan membayar biaya yang
besarnyaditetapkan sesuai
denganketentuan
peraturanperundang-undangan di bidang
penerimaan negara bukan pajak.(2)
Dalam...
1
2
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-159-
(21
Dalam hal permohonan hak PVT diajukan oleh:a. orang atau badan hukum selaku
kuasapemohon
harus disertai surat
kuasa khususdengan mencantumkan nama dan
alamat lengkap kuasa yang berhak; ataub. ahli waris harus
disertai dokumenbukti
ahli waris.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
carapengajuan permohonan hak PVT
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan
ayat (21diatur
dalam Peraturan Pemerintah.Ketentuan Pasal
29 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 29
(1) Permohonan pemeriksaan substantif
atas permohonanhak
PVTharus diajukan ke
Kantor PVT secaratertulis paling lambat 1
(satu) bulan setelahberakhirnya masa
pengumuman dengan membayar biaya pemeriksaan substantif.(2) Besarnya biaya pemeriksaan substantif
sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penerimaan negara bukan pajak.
3.
Ketentuan Pasal40 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 40
(1)
Hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena:a.
pewarisan;b.
hibah;c.
wasiat;d.
perjanjian dalam bentuk akta notaris; ataue. sebab lain yang dibenarkan oleh
undang- undang.(2) Pengalihan. . .
4
REPUBLIK INDONESIA
- 160-
(21
Pengalihanhak
PVT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
a,huruf
b, danhuruf
c harus disertaidengan dokumen PVT berikut hak lain
yangberkaitan dengan
itu.
(3)
Setiap pengalihanhak
PVT wajib dicatatkan pada Kantor PVTdan
dicatat dalamDaftar
Umum PVT dengan membayar biaya yang besarnya ditetapkansesuai
denganketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
penerimaannegara
bukan pajak.(4)
Ketentuanlebih lanjut
mengenai syaratdan
tata cara pengalihanhak
PVTdiatur
dalam Peraturan Pemerintah.Ketentuan Pasal
43 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 43
(1)
Perjanjian Lisensiharus dicatatkan pada
Kantor PVT dandimuat
dalam Daftar Umum PVT dengan membayar biaya yang besarnya ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penerimaan negara bukan pajak.(2) Dalam hal perjanjian
Lisensitidak dicatatkan
di Kantor PVT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), perjanjian Lisensitidak
mempunyai akibathukum
terhadap pihak ketiga.(3)
Ketentuan lebihlanjut
mengenai perjanjian Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur
dalam Peraturan Pemerintah.Ketentuan Pasal
63 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 63
(1) Untuk
kelangsunganpemegang hak
PVTtahunan.
5
berlakunya
hakwajib
membayarPVT, biaya
(2)
Untuk...
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
-161
-(21 Untuk setiap pengajuan permohonan hak
PVT,permintaan
pemeriksaan,petikan Daftar
Umum PVT,salinan surat
PVT,salinan dokumen
PVT, pencatatan pengalihanhak
PVT, pencatatan surat perjanjian Lisensi, pencatatan Lisensi Wajib, serta lain-lainnya yang ditentukan berdasarkan Undang- Undangini
wajib membayar biaya.(3)
Ketentuan mengenai besar biaya, persyaratan, dantata cara pembayaran biaya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penerimaan negara bukan pajak.Pasal 31
Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor
22Tahun 2Ol9 tentang Sistem Budi Daya
PertanianBerkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2Ol9 Nomor 2Ol,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 64121diubah sebagai berikut:Ketentuan Pasal 19
diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 19
(1)
SetiapOrang dilarang
mengalihfungsikan Lahanyang
sudahditetapkan
sebagai Lahanbudi
daya Pertanian.(21 Dalam hal untuk
kepentinganumum dan/atau proyek strategis nasional, Lahan budi
dayaPertanian
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)dapat dialihfungsikan dan dilaksanakan
sesuaidengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Pengalihfungsian Lahan budi daya
Pertanianuntuk
kepentinganumum
sebagaimana dimaksudpada ayat
(21hanya dapat dilakukan
dengan syarat:a.
dilakukan kajian strategis;b.
disusun rencanaalih
fungsi Lahan;c.
dibebaskan kepemilikan haknyadari
pemilik;dan/atau
d.disediakan...
1
2
INDONESIA
-t62-
d.
disediakan Lahan pengganti terhadap Lahan budi daya Pertanian.(4) Alih fungsi Lahan budi daya Pertanian untuk kepentingan umum dan/atau proyek
strategis nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (21 yangdilaksanakan pada Lahan Pertanian yang
telah memiliki jaringan pengairan lengkap wajib menjaga fungsijaringan
pengairan lengkap.(5)
Ketentuan lebihlanjut
mengenai pengalihfungsian Lahan budi daya Pertaniandiatur
dalam Peraturan Pemerintah.Ketentuan Pasal
22
diubah sehinggaberbunyi
sebagai berikut:Pasal 22
(1) Pelaku Usaha yang menggunakan Lahan
hak ulayat yangtidak
melakukan musyawarah denganmasyarakat hukum adat
pemeganghak
ulayatuntuk
memperolehpersetujuan dikenai
sanksi administratif berupa:a.
penghentian sementarakegiatan;b.
pengenaan denda administratif;c.
paksaan Pemerintah;d.
pembekuan Perizinan Berusaha; dan I ataue.
pencabutan Perizinan Berusaha.(2) Ketentuan lebih lanjut
mengenaikriteria,
jenis, besaran denda,dan tata cara
pengenaan sanksiadministratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur
dalam Peraturan Pemerintah.Ketentuan Pasal
32 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai berikut:3
Pasal32...
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
-163-
Pasal 32
(1)
Pengadaan benihunggul melalui
pemasukan dariluar
negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31ayat (1) dilakukan setelah mendapat
Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.(21
Pengeluaranbenih unggul dari wilayah
NegaraRepublik
Indonesiadapat dilakukan oleh
PelakuUsaha berdasarkan Perizinan Berusaha
dari Pemerintah Pusat.(3) Dalam hal pemasukan dari luar
negerisebagaimana dimaksud pada ayat (1)
danpengeluaran
benih unggul dari wilayah
Negara Republik Indonesia sebagaimanadimaksud
padaayat (21 dilakukan oleh instansi
pemerintah,pemasukan dan pengeluaran benih
harusmendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat.
(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai
PerizinanBerusaha
sebagaimanadimaksud pada ayat
(1)dan ayat (2)
diatur
dalam Peraturan Pemerintah.Ketentuan Pasal
43 diubah
sehinggaberbunyi
sebagai
Dalam dokumen
PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
(Halaman 168-173)