• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LINGKUP PEKERJAAN

D. Metode Pelaksanaan Proyek

4. Pekerjaan Arsitektural

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap

Pada pekerjaan struktur atap beton precast, hal yang pertama harus dilakukan adalah persiapan peralatan berupa persiapan tower crane, persiapan pekerja, pengawas, dan mandor serta peralatan perlindungan sesuai ketentuan manajemen K3.

Kemudian mulai melakukan pengangkutan pelat atap beton dengan tower crane yang dipandu oleh mandor ke posisi yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pengangkutan pelat dilakukan secara simultan searah dengan arah pekerjaan yang sudah ditentukan.

Pelat atap yang digunakan dalam konstruksi ini adalah beton precast dengan tipe

K450 (Kuat tekan minimum yang disyaratkan 30 MPa) dipasang sesuai dengan

gambar rencana. Tahap terakhir adalah proses grouting dan penghalusan agar

komponen pelat menjadi kompak dan kedap air.

b. Pekerjaan Lantai

Pekerjaan lantai yang dilaksanakan meliputi pekerjaan lantai keramik dan paving block. Pekerjaan lantai keramik digunakan untuk ruang hall, lavatory, documentary, studio dan lain-lain dengan spesifikasi bahan sebagai berikut:

Bahan keramik:

Bahan : Keramik tile setaraf homogenous tile : Keramik UK

Ukuran : Homogenous tile 60x60, 40x40 : Keramik UK 40x40, 30x30 , 20x20 Jenis : Keramik single firing heavy duty Metode pelaksanaan pekerjaan lantai keramik :

1. Sebelum memasuki tahap pemasangan keramik terlebih dahulu dipasang pasir urug dengan tebal 10 cm. Urugan pasir harus dipadatkan terlebih dahulu dengan direndam air.

2. Keramik dipotong menggunakan mesin potong, kemudian bekas potongan harus dihaluskan dengan diamplas.

3. Sebelum keramik dipasang, bahan keramik direndam dalam air bersih sampai jenuh.

4. Keramik dipasang dengan bahan pengikat adukan semen portland dengan campuran 1PC:3PP. Bahan pengisi menggunakan grout semen berwarna yang disesuaikan dengan warna keramik.

5. Keramik yang telah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan atau beban selama 3x24 jam.

c. Pekerjaan Arsitektural Dinding

Pekerjaan arsitektural dinding meliputi bagian luar (eksterior) maupun bagian

dalam (interior). Bahan keramik setara niro granit ukuran 60x30 jenis single firing

heavy duty digunakan sebagai pelapis dinding ruang toilet. Perekat menggunakan

sement portland campuran 1PC:3PP dengan tebal adukan tidak lebih dari 1,5 cm.

Tahapan pekerjaan arsitektural dinding adalah sebagai berikut:

1. Sebelum dipasang, keramik harus direndam air sampai jenuh.

2. Dibuat garis-garis siar untuk menandai lokasi pemasangan. Bidang dinding keramik harus benar-beanr rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus, sair arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan garis lurus.

3. Setelah pekerjaan acian dinding selesai, keramik dipasang dengan perekat campuran 1PC:3PP diaduk baik menggunakan larutan supercement, jumlah pemakaian adalah 10% dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.

4. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 3-5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar- siar keramik harus diisi dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran.

5. Keramik dipasang hingga ketinggian peil tepi atas pola keramik yang tertera pada gambar.

6. Setelah pemasangan selesai, dilakukan pembersihan permukaan ubin dan sisa-sisa adukan semen dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik.

d. Pekerjaan Plafond/Langit-Langit

Plafond merupakan element arsitektural yang berfungsi sebagai penutup/penghias

atap dari tiap lantai agar terlihat lebih estetis. Pekerjaan plafond pada pembangunan

Instrumental Building ini terdiri atas pemasangan langit-langit gypsum dengan tebal

9 mm beserta rangka, exposed ceiling, dan twinlate roof. Pekerjaan plafond dimulai

setelah pekerjaan pemasangan selesai. Tahapan pekerjaan plafond adalah sebagai

berikut.

1. Sebelum pemasangan plafond, terlebih dahulu dilakukan pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan spesifikasi teknis serta pengukuran kedataran agar menghasilkan plafond yang tidak bergelombang.

2. Selanjutnya adalah pemasangan rangka plafond, yaitu rangka hollow ukuran 4x4 kemudian setiap rangka diikat.

3. Dilanjutkan dengan pemasangan gypsum board 9 mm dengan menggunakan bor dan paku sekrup.

4. Selanjutnya adalah pekerjaan menutupi sambungan gybsum board dengan menggunakan kasa plafond untuk menghindari keretakan.

5. Lalu dilanjutkan dengan pengecatan plafond.

e. Pekerjaan Perlengkapan Sanitair

Pekerjaan ini mencakup penyediaan perlengkapan pada ruang toilet baik untuk lantai dasar maupun lantai atas. Bahan-bahan perlengkapan sanitair adalah sebagai berikut.

Floor drain : TOTO TX1AN

Wastafel : TOTO LW526NJ + TX142LESV4

Shower Head : TOTO TX471SU

Kran : TOTO T23B13

Cermin : Tebal 5 mm ukuran 60x60 cm + Frame Kloset duduk : TOTO CW421J

Kloset jongkok : CE7 Soap holder : S6N

Gantungan Baju : TOTO TX704AES

Tahapan pekerjaan perlengkapan sanitair adalah sebagai berikut.

1. Terlebih dahulu dilakukan pengukuran (marking area) untuk titik penempatan elevasi ketinggian perlengkapan sanitair.

2. Selanjutnya digunakan pemasangan perlengkapan sanitair sesuai tanda (marking area).

3. Kemudian dilakukan proteksi perlengkapan sanitair yang telah terpasang dan dilakukan pengetesan fungsi.

f. Pekerjaan Pengecatan

Semua cat yang digunakan untuk pengecatan harus berkualitas ICI. Pekerjaan pengecatan meliputi cat pekerjaan kayu, cat pekerjaan besi, dan cat dinding tembok.

Cat dinding tembok terdiri dari cat untuk dinding luar (eksterior) yaitu cat jenis watershield sekualitas Mowilex, dan cat untuk dinding dalam (interior) yaitu cat sekualitas Mowilex. Untuk plafond, digunakan cat emulsi dengan cat dasar yang tahan alkali.

Tahapan pengecatan :

1. Sebelum dilakukan pengecatan, dinding atau bagian yang akan dicat harus diperiksa dan disetujui oleh pengawas. Bagian-bagian yang retak, pecah, basah, lembab, berdebu, atau kotor harus terlebih dahulu dibersihkan.

2. Permkaan dinding yang akan dicat dibiarkan mengering. Jika terdapat pengapuran maka harus dibersihkan dengan lab kering kemudian lab basah kemudian didiamkan selama 48 jam. Apabila setelah didiamkan proses pengapuran masih terjadi, maka tahap tersebut harus diulangi.

g. Pekerjaan Kusen, Pintu, dan Jendela Tahap pekerjaan :

1. Pembuatan dan penyetelan kusen alumunium dilakukan di pabrik sehingga di lapangan hanya tinggal pemasangan.

2. Sealant yang elastis digunakan untuk mengisi ruang diantara

tembok/kolom/beton/kaca dengan kusen alumunium.

3. Semua pintu menggunakan peralatan kunci merek setara Belluci, YALE, dan setara lainnya untuk komponen sebagai berikut :

Lockcase

Cylinder

Handle

Back Plate

• Engsel (Butt Hinges)

Handle pengunci daun jendela kaca setara interlock

4. Pemasangan engsel dipasang sekurang-kurangnya 4 buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel.

5. Selanjutnya untuk jendela atau pintu dengan kaca eksterior menggunakan jenis kaca clear (bening) ukuran 6 mm, 8 mm, dan 12 mm merek Asahi Mas atau setara.

6. Pemasangan kaca dengan menggunakan seal karet untuk menghindari pecahnya kaca akibat panas (memuai).

7. Semua kaca yang telah selesai dipasang diberi tanda silang untuk menghindari benturan benturan.

8. Tahap terakhir kaca dibersihkan dan dicek untuk menghindari bagian kaca yang retak atau pecah. Kaca yang rusak harus diganti dengan yang baru.

h. Railling Tangga

Bahan yang digunakan untuk railing tangga adalah pipa hollow, railing kaca tempered, dan haindrail kayu. Railling tangga yang terpasang harus dipastikan kuat dan rapi. Tahapan pekerjaan railing tangga adalah sebagai berkut.

1. Pertama dilakukan pengukuran dan perhitungan kebutuhan bahan serta tiang.

2. Tiang pipa hollow dipasang sesuai dengan penitikan yang telah dihitung.

3. Haindrail kayu dipasang diikuti dengan pemasangan kaca tempered.

i. Pekerjaan Pemasangan Lift

Dalam pekerjaan pemasangangan lift hal pertama yang dilakukan adalah persiapan dengan pekerjaan mobilisasi bahan, alat dan personil.

Tahapan pekerjaan sebagai berikut :

1. Melakukan pengosongan area basement untuk digunakan sebagai penempatan material lift.

2. Melakukan pengukuran dan marking pada area pekerjaan, serta pemasangan stack out.

3. Pemasangan Ruang Luncur dari konstruksi Baja untuk pasangan Hoistingway Lift, sesuai dengan gambar kerja.

4. Pemasangan Ruang Luncur dari konstruksi Baja untuk pasangan Hoistingway Lift, sesuai dengan gambar kerja.

5. Pemasangan konstrukstruksi lift sepenuhnya berupa rel kabin, rel counterweight, sill pintu luar, hanger pintu luar, daun pintu, pemasangan mesin, pemasangan kabin, pemasangan rope (tali baja), speed governor.

6. Melakukan setting unit mesin yang terdiri dari gelagar UWF, frame gearbox, motor gearbox/gearless, dan pulley deflection. Setting penempatan unit mesin ini juga berdasarkan gambar kerja.

7. Melakukan uji coba kerja untuk memastikan lift berjalan dengan normal sesuai fungsinya.

E. Analisis Penerapan MMC

Dokumen terkait