• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LINGKUP PEKERJAAN

D. Metode Pelaksanaan Proyek

3. Pekerjaan Struktur Atas

Deskripsi

Kolom adalah batang tekan vertical dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan elemen struktur yang menberikan peranan penting dalam menahan beban tekan. Kolom yang digunakan pada Gedung Instrumental ini adalah beton pracetak dengan mutu beton minimum adalah 30 MPa.

Tipe kolom yang akan digunakan adalah kolom precast dengan sambungan dengan komponen struktur lainnya menggunakan sambungan basah post grout.

Berikut rencana kolom yang akan digunakan pada proyek Gedung Instrumental kali ini.

Gambar 2.18. Column Reinforcement Schedule 1

Gambar 2.19. Column Reinforcement Schedule 2

Analisis penggunaan alat dan waktu pelaksanaan

Untuk contoh perhitungan analisis hanya dijabarkan untuk lantai 1, sedangkan untuk lantai lainnya hanya akan dipaparkan hasilnya.

Jumlah kolom : 37* Jumlah kolom perhari

: 5 / (15/60) = 20 kolom/hari

Dimensi Kolom : Variasi Waktu

Pelaksanaan : 37/20 = 1.85 hari ≈ 2 hari (untuk lantai 1) Jumlah

tenaga/grup kerja : 5

Waktu instalasi 1

kolom precast :15 menit

Jumlah tenaga kerja:

• Tenaga Crane driver = 1 orang

• Tenaga perletakan kolom = 3 orang

• Tenaga Grouting Sambungan = 1 orang

Waktu efektif

kerja perhari : 5 jam

Alat yang digunakan:

Crane Tower dan accesoris nya

*detail jumlah kolom perlantai ada pada Lampiran 2.2

Untuk analisis waktu pelaksanaan kolom perlantai adapt dilhat pada Tabel 2.3., yang tetap mengacu pada Lampiran 2.2.

Tabel 2.3. Waktu pelaksanaan kolom tiap lantai Lantai Jumlah Kolom Waktu Pelaksanaan (hari)

B2 76 4

B1 62 3

1 37 2

2 35 2

3 35 2

4 25 2

5 20 1

6 20 1

Gambar 2.20. Column Plan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Dalam instalasi komponen – komponen precast, langkah – langlah instalasi nya dibagi kedalam dua tipe, yang pertama instalasi untuk komponen vertical (kolom, wall panels, dll), yang kedua untuk Instalasi komponen horizontal (slabs/plat, beam, dll).

Adapun langkah – langkah instalasi untuk komponen pracetak vertical (kolom dan dinding) adalah sebagai berikut:

I. Setting Out

a. Mengukur garis referensi dan garis offset untuk mentukan posisi elemen pracetak yang akan dipasang

b. Memasang level pads pada permukaan yang akan di pasang precast element untuk menyamakan level dari bagian bawah precast element ketika dipasang

c. Untuk element kolom atau dinding precast pada bagian luar bangunan backer rod harus dipastikan aman.

II. Lifting and Installation

a. Pasang tali pada bagian lifting point dait komponen pracetak b. Angkat dan arahkan kolom ke lokasi tujuan menggunakan tali baja c. Sesuaikan posisi kolom dan pastikan keamanannya dengan memasang

penyangga diagonal.

III. Grouting Work

a. Siapkan dan tuangkanmortar ke gap pada bagian sisi bawah dari komponen pracetak sebagai pengunci

b. Untuk tipe sambungan corrugated pipe sleeve atau splice sleeve, mortar dituangkan ke dalam inlet yang sudah disediakan

c. Pastikan komponen pracetak yang dipasang tidak terganggu kurang

lebih selama 24 jam.

IV. Joint Casting and Sealing

a. Untuk tipe joint dengan metode cast in – situ, perlu ditambah joints rebar b. Formwok disiapkan, lalu beton di tuangkan

c. Formwok dilepas setelah beton sudah cukup kuat,

d. Untuk joint antara façade walls, atau column – beam, sealant dan grout akan diinstall pada tahap berikutnya.

b. Pekerjaan Balok Precast Deskripsi

Balok merupakan bagian struktu yang digunakan sebagai dudukan lantai dengan penyalur beban dari pelat ke kolom. Fungsi lain balok adalah sebagai penguat arah horizontal akibat beban. Mutu beton minimal yang digunakan adalah 30 MPa.

Tipe balok yang akan digunakan adalah balok precast dengan sambungan dengan komponen struktur lainnya menggunakan sambungan basah post grout.

Berikut rencana beberapa balok yang akan digunakan pada proyek Gedung Instrumental kali ini.

Gambar 2.21. Beam Reinforcements Schedule

Analisis penggunaan alat dan waktu pelaksanaan

Untuk contoh perhitungan analisis hanya dijabarkan untuk lantai 1, sedangkan untuk lantai lainnya hanya akan dipaparkan hasilnya.

Jumlah balok : 37* Jumlah balok perhari

: 5 / (15/60) = 20 balok/hari

Dimensi balok: Variasi Waktu

Pelaksanaan : 139/20 = 6.95 hari ≈ 7 hari (untuk lantai 1) Jumlah tenaga/grup

kerja : 5

Waktu instalasi 1

balok precast :15 menit

Jumlah tenaga kerja:

• Tenaga Crane driver = 1 orang

• Tenaga perletakan kolom = 3 orang

• Tenaga Grouting Sambungan = 1 orang

Waktu efektif kerja

perhari : 5 jam

Alat yang digunakan:

Crane Tower dan accesoris nya

*detail jumlah balok perlantai ada pada Lampiran 2.3., yang mengacu pada gambar rencana beam layout tiap lantai.

Untuk analis waktu pelaksanaan balok perlantai dapat dilihat pada Tabel 2.4., yang tetap mengacu pada Lampiran 2.3.

Tabel 2.4. Waktu Pelaksanaan Kolom tiap Lantai Lantai Jumlah Balok Waktu Pelaksanaan (hari)

B2 133 7

B1 180 9

1 139 7

2 139 7

3 139 7

4 139 7

5 139 7

6 139 7

Gambar 2.22. Basement 2

nd

Beam Layout

Gambar 2.23. Basement 1

st

Beam Layout

Gambar 2.24. 1

st

Floor Beam Layout

Gambar 2.25. 2

nd

Floor Beam Layout

Gambar 2.26. 3

rd

Floor Beam Layout

Gambar 2.27. 4

th

Floor Beam Layout

Gambar 2.28. 5

th

Floor Beam Layout

Gambar 2.29. 6

th

Floor Beam Layout

Metode pelaksanaan Balok Precast

Adapun langkah – langkah instalasi untuk komponen pracetak horizontal (plat dan balok) adalah sebagai berikut:

I. Setting Out

• Ukur garis acuan dan offset line untuk menentukan posisi dan level dari slab/beam yang akan dipasang.

II. Lifting and Installation

• Pasang tali pada bagian lifting point dait komponen pracetak

• Angkat dan arahkan kolom ke lokasi tujuan menggunakan tali baja

• Align dan cek level dari komponen precast terhadap penempatan yang telah ditentukan sebelm diletakkan pada posisi finalnya.

III. Casting of Joints

• Untuk komponen precast dengan metode cast in situ joints, lap rebars perlu ditambahkan sesuai persyaratan

• Pasang formwork pada bagian sambungan yang akan di cor

• Tuangkan concrete pada bagian sambungan komponen precast horizontal

c. Pekerjaan Plat Precast Deskripsi

Plat lantai merupakan elemen horizontal struktur yang mendukung beban mati maupun beban hidup secara langsung dan menyalurkannyake balok dan kolom. Untuk prooyek ini jenis plat yang digunakan adalah plat precast dengan tipe Hollow Core Slab.

Holllow core slab merupakan plat beton pracetak yang menggunakan system pre – tensioning (prategang) sehingga akan lebih baik dalam menahan momen.

Gambar 2.30.

Hollow Core Slab

Analisis penggunaan alat dan waktu pelaksanaan

Untuk contoh perhitungan analisis hanya dijabarkan untuk lantai 1, sedangkan untuk lantai lainnya hanya akan dipaparkan hasilnya.

Jumlah plat : 386* Jumlah plat perhari

: 5 / (15/60) = 20 plat/hari

Dimensi Plat : Variasi Waktu

Pelaksanaan : 386/20 = 19.3 hari ≈ 20 hari (untuk lantai 1) Jumlah

tenaga/grup kerja : 6

Waktu instalasi 1

kolom precast :15 menit

Jumlah tenaga kerja:

• Tenaga Crane driver = 1 orang

• Tenaga perletakan plat = 3 orang

• Tenaga Grouting Sambungan = 2 orang

Waktu efektif

kerja perhari : 5 jam

Alat yang digunakan:

Crane Tower dan accesoris nya

*detail jumlah plat perlantai ada pada Lampiran 2.4

Untuk analis waktu pelaksanaan Plat perlantai dapat dilihat pada Tabel 2.5., yang tetap mengacu pada Lampiran 2.4.. (Untuk gambar layout plat, sama dengan layout rencana balok)

Tabel 2.5. Waktu pelaksanaan Plat tiap lantai Lantai Jumlah Plat Waktu Pelaksanaan (hari)

B2 417 21

B1 399 20

1 386 20

2 184 10

3 160 8

4 160 8

5 160 8

6 160 8

Metode pelaksanaan Plat Precast

Plat B1 s/d Lantai 6 dengan Hollow Core Slab

Metode pelaksanaan plat sama dengan metode pelaksanaan balok karena plat termasuk komponen pracetak horizontal.

Plat B2 dengan Half Slab

Untuk pelaksanan slab Basement 2 agak berbeda, karena yang digunakan bukanlah Hollow Core Slab, melainkan Half Slab. Half slab merupakan perpaduan antara metode precast dan metode konvensional, dimana dalam metode half slab ini, tulangan pada bagian atas slab bisa ditambahkan dan akan di cor secara monolit terhadap tie beamnya, tulangan tambahan ini berfungsi sebagai angkur pada tie beam yang juga beton precast sebagian, dan akan di cor pada bagian atasnya saja.

Dengan begitu waktu pelaksanaan masih cukup cepat dan juga penggunaan bekisting dapat dikurangi.

d. Pekerjaan Tangga Precast Deskripsi

Tangga precast adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua tingkat vertical yang mana dibuat terlebih dahulu di pabrik atau tempat pembuatan beton precast kemudian dipasang di bangunan. Dalam pembuatan tangga precast ini biasanya menunjukkan subkontraktor yang sudah ahli dan berpengalaman, dikarenakan cukup rumit dalam pengerjaannya, sehingga saat hasil produk nanti dipasang di bangunan.

Analisis penggunaan alat dan waktu pelaksanaan

Jika dianalisis dalam hal waktu pelaksanaan, karena jumlah tangga pada tiap lantai

< 10 unit (desain tangga precast bisa langsung di desain seperti yang dibutuhkan),

dan dengan asumsi erection tangga ±20 menit, maka produktivitas tiap hari sekitar

15 unit, maka pekerjaan tangga tiap lantai hanya menghabiskan sekitar 1 hari, yang

mana bisa digabungkan dengan waktu pelaksanaan komponen precast lainnya

Gambar 2.31. Staircase Model

(a) (b)

(c)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tangga Precast

a. Cek kondisi fisik tangga precast sebelum dilakukan pengangkatan

b. Lakukan penandaan level dan posisi dimana tangga precast akan diletakkan yang disesuaikan dengan gambar untuk mengetahui jika timbul masalah seperti : perbedaan ukuran di markingan antara gambar dengan lapangan, duudkan tanga kurang tinggi, dll.

c. Tangga diangkat menggunakan tower crane (TC) pada lifting point yang tersedia. Pada langkah pemasangan minimal diperlukan 3 pengarah untuk mengarahkan operator TC. Pengarah 1 berada di bawah (area penyimpanan tangga precast), pengarah 2 di atas bangunan (mengarahkan tangga precast masuk ke void tangga), dan pengarah 3 di lantai yang akan dipasang precast.

d. Dilakukan penyetelan posisi tangga precast agar sesuai dengan yang sudah ditentukan.

Gambar 2.32. Layout Rencana

Tangga section (a)(b)(c)

e. Pekerjaan struktur atap beton precast

Jenis atap yang diguanakan pada proyek Gedung instrumental kali ini adalah deck dengan beton precast. Dimana layout atap dapat dilihat pada Gambar XX.

(a)

(b)

Gambar 2.33. (a) Layout Atap (b) Detail Section

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Atap

Pada pekerjaan struktur atap beton precast, hal yang pertama harus dilakukan adalah persiapan peralatan berupa persiapan tower crane, persiapan pekerja, pengawas, dan mandor serta peralatan perlindungan sesuai ketentuan manajemen K3.

Kemudian mulai melakukan pengangkutan pelat atap beton dengan tower crane yang dipandu oleh mandor ke posisi yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pengangkutan pelat dilakukan secara simultan searah dengan arah pekerjaan yang sudah ditentukan.

Pelat atap yang digunakan dalam konstruksi ini adalah beton precast dengan tipe

K450 (Kuat tekan minimum yang disyaratkan 30 MPa) dipasang sesuai dengan

gambar rencana. Tahap terakhir adalah proses grouting dan penghalusan agar

komponen pelat menjadi kompak dan kedap air.

Dokumen terkait