• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai guru matematika di SMP Negeri 43 Purworejo dilaksanakan dari tanggal 13 April sampai dengan 21 Mei 2022. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan guna mengatasi isu yang terjadi di instansi berjumlah 7 kegiatan, yaitu:

1. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) (Sumber Kegiatan : SKP)

2. Membuat desain alat peraga geometri untuk pembelajaran matematika (Sumber Kegiatan : inovasi)

3. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (Sumber Kegiatan : inovasi) 4. Membuat instrumen evaluasi pembelajaran (soal pretest-posttest, lembar

obervasi pembelajaran) (Sumber Kegiatan : SKP)

5. Melaksanakan pembelajaran model SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan alat peraga (Sumber Kegiatan : SKP)

6. Melaksanakan evaluasi pembelajaran (Sumber Kegiatan : SKP)

7. Menganalisis data hasil evaluasi pembelajaran (Sumber Kegiatan :SKP) Berikut uraian capaian setiap tahapan kegiatan aktualisasi dan habituasi.

1. Nama Kegiatan : Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)

a. Sumber Kegiatan : SKP

b. Tanggal pelaksanaan : 13-19 April 2022 c. Lokasi : SMP Negeri 43 Purworejo

42 d. Output : RPP Tervalidasi

e. Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK dan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance :

Keterkaitan dengan Agenda III :

Manajemen ASN: Sebagai seorang ASN yang berperan sebagai pelayan publik, sebagai guru saya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta didik, saya membuat RPP dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran. (Upaya peningkatan mutu)

Gambar 3.1 Membuat RPP dengan Sintaks Model Pembelajaran SAVI Smart ASN: Sebelum saya menghadap mentor, saya meminta ijin melalui WA untuk melakukan konsultasi dalam pembuatan RPP (Digital Ethic).

Gambar 3.2 Ijin Melalui WA Untuk Melakukan Konsultasi RPP Kepada Mentor

43

1) Menelaah KD dan indikator pada silabus matematika kelas VII Sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), terlebih dahulu penulis menelaah KD dan indikator pada silabus matematika kelas VII SMP Negeri 43 Purworejo. Penulis menentukan KD dan indikator sebagai pedoman membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan alokasi waktu pembelajaran yang ada di sekolah. Hasil analisis KD dan indikator yaitu materi keliling dan luas persegi panjang. Penulis menelaah dengan penuh integritas, tanggungjawab, teliti (Akuntabel dengan kata kunci integritas).

Gambar 3.3 Proses Penelaahan KD dan Indikator pada Silabus Matematika Kelas VII

2) Membuat RPP keliling dan luas persegi panjang

Setelah menelaah KD dan indikator kemudian penulis membuat RPP dengan materi keliling dan luas persegi panjang. RPP yang penulis buat merupakan bentuk inovasi dengan model SAVI dengan alat peraga (Adaptif dengan panduan perilaku terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas), serta diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran (Kompeten dengan kata kunci kinerja terbaik).

Gambar 3.4 Proses Pembuatan RPP

44

3) Melakukan konsultasi RPP yang telah dibuat kepada mentor

Setelah draf Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah jadi, penulis berkonsultasi kepada mentor. Penulis melakukan komunikasi yang efektif dalam berkonsultasi dengan mentor sehingga terbentuk suasana yang kondusif (Harmonis dengan panduan perilaku membangun lingkungan kerja yang kondusif). Mentor memberikan beberapa masukan terkait Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat penulis. Penulis antusias menerima arahan, masukan yang membangun (Berorientasi pada pelayanan dengan panduan perilaku melakukan perbaikan tiada henti). Penulis menghargai pendapat mentor ketika berdiskusi, serta tidak memaksakan pendapatnya (Loyal dengan kata kunci nasionalisme).

Gambar 3.5 Konsultasi RPP Kepada Mentor 4) Meminta validasi RPP kepada kepala sekolah

Setelah penulis mendapat masukan dari mentor, kemudian memperbaiki RPP yang telah di buat. RPP yang telah di perbaiki kemudian dimintakan validasi kepada kepala sekolah selaku mentor. Meminta persetujuan Kepala Sekolah (Kolaboratif dengan kata kunci kesediaan bekerja sama).

45

Gambar 3.6 Meminta Validasi RPP Kepada Kepala Sekolah f. Analisis dampak bila nilai-nilai BerAKHLAK tidak diaplikasikan dalam

pelaksanaan tugas jabatan

1) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Akuntabel, maka penulis tidak dapat menelaah KD dan indikator pada silabus matematika kelas VII dengan tepat, sehingga akan berpengaruh pada RPP yang akan dibuat.

2) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Adaptif dan Kompeten pada saat membuat RPP, maka RPP tidak inovatif dan kurang meningkatkan efektivitas pembelajaran.

3) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Berorientasi pada pelayanan, maka penulis sulit menerima arahan, masukan yang membangun sehingga berpengaruh pada kualitas RPP.

4) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Loyal, maka penulis tidak menghargai pendapat mentor ketika berdiskusi, serta memaksakan pendapatnya.

5) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Kolaboratif, maka penulis tidak akan mengetahui seberapa valid RPP yang dibuat.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan tersebut bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan penguatan nilai-nilai organisasi 1) Kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan output tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tervalidasi memberikan manfaat bagi rekan guru matematika sebagai referensi dalam pembuatan RPP.

46

2) Kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan output tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tervalidasi memberikan kontribusi terhadap visi organisasi yaitu terbentuknya insan yang berahklak mulia, berprestasi, terampil, dan berbudaya.

3) Kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan output tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tervalidasi memberikan kontribusi terhadap misi organisasi yaitu mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan.

4) Kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan output tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tervalidasi memberikan kontribusi terhadap tujuan organisasi yaitu menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif.

5) Kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sintaks model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan output tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tervalidasi memperkuat nilai organisasi yaitu melayani, akuntabel, dan profesional.

h. Uraian kendala yang timbul dan strategi menghadapi kendala

Kendala yang timbul pada kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu kesulitan menentukan langkah-langkah pembelajaran sesuai model SAVI dengan alat peraga. Penulis mencari referensi dari berbagai sumber dan menyesuaikan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran yang telah dipilih.

2. Nama Kegiatan : Membuat Desain Alat Peraga Geometri Untuk Pembelajaran Matematika

a. Sumber Kegiatan : Inovasi

b. Tanggal pelaksanaan : 20-22 April 2022

47 c. Lokasi : SMP Negeri 43 Purworejo d. Output : Desain alat peraga

e. Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK dan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance :

Keterkaitan dengan Agenda III :

Manajemen ASN: Sebagai seorang ASN yang berperan sebagai pelayan publik, sebagai guru saya berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada peserta didik, saya membuat desain alat peraga untuk memudahkan peserta didik memahami materi geometri. (Upaya peningkatan mutu)

Gambar 3.7 Membuat Desain Alat Peraga

Smart ASN: Sebelum saya menghadap mentor, saya meminta ijin melalui WA untuk melakukan konsultasi dalam pembuatan desain alat peraga (Digital Ethic).

Gambar 3.8 Ijin Melalui WA Untuk Melakukan Konsultasi Desain Alat Peraga Kepada Mentor

48

1) Menyiapkan alat dan bahan pembuatan alat peraga

Setelah menyusun RPP kemudian membuat desain alat peraga, tahap yang pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan pembuatan alat peraga seperti gunting, penggaris, bolpoin, kertas karton.

Penulis menyiapkan alat dan bahan dengan penuh semangat tanggungjawab (Akuntabel dengan panduan perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi).

Gambar 3.9 Alat dan Bahan Pembuatan Alat Peraga 2) Membuat desain alat peraga

Setelah menyiapkan alat dan bahan pembuatan alat peraga selanjutnya membuat desain alat peraga. Desain alat peraga digunakan sebagai pedoman peserta didik dalam membuat alat peraga keliling dan luas persegi panjang. Penulis antusias membuat desain alat peraga sebagai panduan peserta didik membuat alat peraga dengan harapkan peserta didik lebih aktif dan tertarik mengikuti pembelajaran (Kompeten dengan kata kunci kinerja terbaik) dan (Adaptif dengan kata kunci antusias terhadap perubahan), penulis membuat desain alat peraga dengan penuh integritas, tanggungjawab, teliti (Akuntabel dengan kata kunci integritas), dan penulis menyusun desain alat peraga secara jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik (Berorientasi pada pelayanan dengan kata kunci kualitas).

49

Gambar 3.10 Proses Pembuatan Desain Alat Peraga 3) Mengonsultasikan desain alat peraga geometri kepada mentor

Setelah membuat desain alat peraga kemudian mengonsultasikannnya kepada mentor. Saat melakukan konsultasi penulis melakukan komunikasi yang efektif dalam berkonsultasi dengan mentor sehingga terbentuk suasana yang kondusif (Harmonis dengan panduan perilaku membangun lingkungan kerja yang kondusif). Mentor memberikan beberapa masukan dan arahan untuk meningkatkan kualitas desain alat peraga.

Penulis antusias menerima arahan, masukan yang membangun (Berorientasi pada pelayanan dengan panduan perilaku melakukan perbaikan tiada henti). Penulis menghargai pendapat mentor ketika berdiskusi, serta tidak memaksakan pendapatnya (Loyal dengan kata kunci nasionalisme).

Gambar 3.11 Konsultasi Mentor terkait Desain Alat Peraga

f. Analisis dampak bila nilai-nilai BerAKHLAK tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas jabatan

50

1) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Akuntabel, maka penulis tidak dapat menyiapkan alat dan bahan pembuatan alat peraga dengan penuh tanggung jawab.

2) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Kompeten, Berorientasi pada pelayanan, dan Adaptif, maka desain alat peraga yang dibuat kurang berkualitas.

3) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Harmonis dan Berorientasi pada pelayanan, maka penulis sulit menerima arahan, masukan yang membangun dari mentor.

4) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Loyal, maka penulis tidak menghargai pendapat mentor ketika berdiskusi, serta memaksakan pendapatnya.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan tersebut bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan penguatan nilai-nilai organisasi

1) Kegiatan membuat desain alat peraga geometri untuk pembelajaran matematika dengan output tersedianya desain alat peraga memberikan manfaat kepada peserta didik sebagai pedoman membuat alat peraga keliling dan luas persegi panjang.

2) Kegiatan membuat desain alat peraga geometri untuk pembelajaran matematika dengan output tersedianya desain alat peraga memberikan kontribusi terhadap visi organisasi yaitu terbentuknya insan yang berahklak mulia, berprestasi, terampil, dan berbudaya.

3) Kegiatan membuat desain alat peraga geometri untuk pembelajaran matematika dengan output tersedianya desain alat peraga memberikan kontribusi terhadap misi organisasi yaitu mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan.

4) Kegiatan membuat desain alat peraga geometri untuk pembelajaran matematika dengan output tersedianya desain alat peraga memberikan kontribusi terhadap tujuan organisasi yaitu menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif.

5) Kegiatan membuat desain alat peraga geometri untuk pembelajaran matematika dengan output tersedianya desain alat

51

peraga memperkuat nilai organisasi yaitu melayani, akuntabel, dan profesional.

h. Uraian kendala yang timbul dan strategi menghadapi kendala

Dalam membuat desain alat peraga tidak ada kendala, masukan serta arahan dari mentor sangat membantu meningkatkan kualitas desain alat peraga yang dibuat.

3. Nama Kegiatan : Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) a. Sumber Kegiatan : Inovasi

b. Tanggal pelaksanaan : 22-27 April 2022 c. Lokasi : SMP Negeri 43 Purworejo

d. Output : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

e. Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK dan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance :

Keterkaitan dengan Agenda III :

Manajemen ASN : Guna meningkatkan profesionalitas saya sebagai guru untuk menyajikan materi-materi yang lebih baik maka saya berusaha untuk mencari literasi-literasi yang mendukung (Upaya peningkatan kompetensi dan profesionalitas)

Gambar 3.12 Modul Matematika

Smart ASN : Ketika saya mencari materi untuk mendapat materi yang berkualitas saya melakukan browsing di internet (Digital Skill).

52

Gambar 3.13 Mencari Referensi di Internet

1) Mencari materi dari berbagai sumber (buku, internet, modul, dll) Sebelum membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) penulis mencari materi dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan modul untuk menyajikan materi yang terbaik. Penulis mencari materi secara tanggungjawab, dengan penuh integritas, mencantumkan sumbernya (Akuntabel dengan panduan perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi).

Gambar 3.14 Proses Mencari Materi

2) Membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) materi keliling dan luas persegi panjang

Setelah mencari materi dari berbagai sumber selanjutnya membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) materi keliling dan luas persegi panjang. Ketika menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang perlu diperhatikan yaitu kesesuaian Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Penulis menyusun (Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik (Berorientasi pada pelayanan dengan kata kunci

53

kualitas), serta membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) secara inovatif (Adaptif dengan panduan perilaku terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas), dan LKPD yang dibuat berorientasi pada mutu dan mengutamakan efektivitas pembelajaran (Kompeten dengan kata kunci kinerja terbaik).

Gambar 3.15 Proses Pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

3) Mengonsultasikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang telah dibuat kepada mentor

Setelah lembar kerja peserta didik jadi, selanjutnya melakukan konsultasi kepada mentor. Mentor memberikan beberapa masukan terkait Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Penulis senantiasa menerima arahan, masukan yang membangun (Berorientasi pada pelayanan dengan panduan perilaku melakukan perbaikan tiada henti) dan melakukan komunikasi yang efektif dalam berkonsultasi dengan mentor sehingga terbentuk suasana yang kondusif (Harmonis dengan panduan perilaku membangun lingkungan kerja yang kondusif).

Penulis menghargai pendapat mentor ketika berdiskusi, serta tidak memaksakan pendapatnya (Loyal dengan kata kunci nasionalisme).

54

Gambar 3.16 Konsultasi LKPD Kepada Mentor

f. Analisis dampak bila nilai-nilai BerAKHLAK tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas jabatan

1) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Akuntabel, maka penulis tidak dapat mencari materi dengan penuh tanggung jawab.

2) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Berorientasi pada pelayanan, Adaptif, dan Kompeten, maka Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tidak inovatif dan kurang meningkatkan efektivitas pembelajaran.

3) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Berorientasi pada pelayanan dan Harmonis, maka penulis sulit menerima arahan, masukan yang membangun dari mentor.

4) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Loyal, maka penulis tidak menghargai pendapat mentor ketika berdiskusi, serta memaksakan pendapatnya.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan tersebut bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan penguatan nilai-nilai organisasi

1) Kegiatan membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan output tersedianya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memberikan manfaat kepada peserta didik untuk membantu menemukan rumus keliling dan luas lingkaran. Bagi rekan kerja Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini juga memberikan manfaat sebagai bahan referensi dalam pembuatan LKPD yang inovatif.

2) Kegiatan membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan output tersedianya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memberikan kontribusi terhadap visi organisasi yaitu terbentuknya insan yang berahklak mulia, berprestasi, terampil, dan berbudaya.

55

3) Kegiatan membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan output tersedianya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memberikan kontribusi terhadap misi organisasi yaitu mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan.

4) Kegiatan membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan output tersedianya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memberikan kontribusi terhadap tujuan organisasi yaitu menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif.

5) Kegiatan membuat lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan output tersedianya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) memperkuat nilai organisasi yaitu melayani dan profesional.

h. Uraian kendala yang timbul dan strategi menghadapi kendala

Kendala yang timbul pada kegiatan penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yaitu kesulitan dalam menyesuaikan dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Penulis mencari referensi dari berbagai sumber dan menyesuaikan penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

4. Nama Kegiatan : Membuat Instrumen Evaluasi Pembelajaran (Soal Pre test post test, Lembar Observasi Pembelajaran)

a. Sumber Kegiatan : SKP

b. Tanggal pelaksanaan : 28 April-11 Mei 2022 c. Lokasi : SMP Negeri 43 Purworejo

d. Output : Instrumen evaluasi pembelajaran

e. Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK dan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung smart governance :

Keterkaitan dengan Agenda III :

Manajemen ASN : Dalam membuat instrumen evaluasi pembelajaran saya selalu memegang teguh kode etik dan perilaku ASN yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi.

56

Gambar 3.17 Membuat Instrumen Evaluasi Pembelajaran

Smart ASN : Dalam membuat instrumen evaluasi pembelajaran saya menggunakan aplikasi yang ada di perangkat komputer seperti Microsof word (Digital Skill)

Gambar 3.18 membuat instrumen evaluasi pembelajaran menggunakan Microsoft Word

1) Membuat kisi kisi soal pre test post tes

Sebelum membuat soal pre test post tes membuat kisi-kisinya, supaya soal yang dibuat tepat sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan. Penulis membuat kisi-kisi secara tanggungjawab, dengan penuh integritas, tepat sesuai materi (Akuntabel dengan panduan perilaku melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi).

57

Gambar 3.19 Proses Pembuatan Kisi-kisi Soal Pretest-Postest 2) Membuat soal pre test post tes

Setelah membuat kisi-kisi, selanjutnya membuat soal pre test post tes. Penulis membuat soal pre test dan post test senantiasa konsisten terhadapat kisi-kisi soal tersebut (Akuntabel dengan kata kunci komitmen) dan membuat soal dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik (Harmonis dengan kata kunci peduli) dan (Berorientasi pada pelayanan dengan panduan perilaku memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat).

Gambar 3.20 Proses Pembuatan Soal Pre test-Post test 3) Membuat kunci jawaban soal pre test post test dan rubrik

penilaian

Setelah membuat soal pre test post test, kemudian mebuat kunci jawaban dan rubrik penilaian. Penulis membuat kunci jawaban dengan teliti, tepat, sesuai soalnya (Kompeten dengan kata kunci ahli di bidangnya).

58

Gambar 3.21 Proses Pembuatan Kunci Jawaban Soal Pre test Post test

4) Membuat lembar observasi

Untuk penilaian sikap peserta didik, penulis menggunakan lembar observasi. Penulis membuat instrumen yang efisien dapat digunakan berdasarkan data yang dibutuhkan (Kompeten dengan panduan perilaku melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik)

Gambar 3.22 Proses Pembuatan Lembar Observasi

f. Analisis dampak bila nilai-nilai BerAKHLAK tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas jabatan

1) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Akuntabel, maka penulis tidak dapat membuat kisi-kisi soal pre test post tes dengan penuh tanggung jawab.

2) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Harmonis dan Berorientasi pada pelayanan, maka penulis akan membuat soal pre test post tes semaunya sendiri tanpa memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik.

3) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Kompeten, maka penulis tidak ada membuat kunci jawaban dan rubrik penilaian dengan teliti dan tepat.

59

4) Apabila penulis tidak menerapkan nilai Kompeten, maka lembar observasi yang efisien sesuai data yang dibutuhkan.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan tersebut bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi, misi, dan penguatan nilai-nilai organisasi

1) Kegiatan membuat instrumen evaluasi pembelajaran dengan output tersedianya instrumen evaluasi pembelajaran memberikan manfaat bagi rekan kerja sebagai referensi dalam pembuatan instrumen evaluasi pembelajaran.

2) Kegiatan membuat instrumen evaluasi pembelajaran dengan output tersedianya instrumen evaluasi pembelajaran memberikan kontribusi terhadap visi organisasi yaitu terbentuknya insan yang berahklak mulia, berprestasi, terampil, dan berbudaya.

3) Kegiatan membuat instrumen evaluasi pembelajaran dengan output tersedianya instrumen evaluasi pembelajaran memberikan kontribusi terhadap misi organisasi yaitu mengembangkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan.

4) Kegiatan membuat instrumen evaluasi pembelajaran dengan output tersedianya instrumen evaluasi pembelajaran memberikan kontribusi terhadap tujuan organisasi yaitu menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, inovatif.

5) Kegiatan membuat instrumen evaluasi pembelajaran dengan output tersedianya instrumen evaluasi pembelajaran memperkuat nilai organisasi yaitu akuntabel dan profesional.

h. Uraian kendala yang timbul dan strategi menghadapi kendala

Kendala yang timbul pada kegiatan membuat Instrumen evaluasi pembelajaran yaitu kesulitan menyesuaikan soal pre test post test dengan kemampuan peserta didik, karena soal tersebut di berikan sebelum dan sesudah anak melakukan pembelajaran. Untuk mengatasi kesulitan tersebut penulis mempertimbangkan dengan penilaian sebelumnya sebagai bahan pertimbangan membuat soal.

5. Nama Kegiatan : Melaksanakan pembelajaran model SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dengan alat peraga

a. Sumber Kegiatan : Inovasi

60

b. Tanggal pelaksanaan : 12 Mei 2022 c. Lokasi : SMP Negeri 43 Purworejo

d. Output : Terlaksananya pembelajaran matematika yang efektif e. Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK dan kedudukan

dan peran PNS untuk mendukung smart governance : Keterkaitan dengan Agenda III :

Manajemen ASN :

Guna meningkatkan profesionalitas saya sebagai guru untuk meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran saya menayangkan video motivasi di awal pembelajaran, yang saya cari di youtube. (Upaya peningkatan kompetensi dan profesionalitas)

Gambar 3.23 Menayangkan Video Motivasi dari Youtube

Smart ASN : Pada awal pembelajaran saya menayangkan video motivasi, yang saya cari di youtube untuk meningkatkan antusias peserta didik (Digital Skill).

Gambar 3.24 Mencari Video Motivasi di Youtube

1) Melaksanakan kegiatan pendahuluan (menayangkan video motivasi)

Pada kegiatan pendahuluan penulis menayangkan video motivasi untuk meningkatkan antusiasme peserta didik dalam mengikuti

61

pembelajaran (Adaptif dengan panduan perilaku terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas). Penulis mengaktualisasikan nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa dengan mengucapkan salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa (Loyal dengan kata kunci nasionalisme). Video motivasi yang di tayangkan berisi sebagai penyemangat peserta didik untuk rajin belajar (sukses tidak datang pada orang yang malas) (Kompeten dengan kata kunci ahli dibidangnya).

Gambar 3.25 Menayangkan Video Motivasi 2) Memberikan soal pretest

Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, penulis memberikan pre test sebelum pembelajaran. Penulis senantiasa bersikap ramah serta selalu siap melayani peserta didik (Berorientasi pada pelayanan dengan panduan perilaku ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan)

Gambar 3.26 Memberikan Soal Pretest 3) Membagi peserta didik menjadi 4 kelompok

Kegiatan pembelajaran menggunakan model SAVI dengan alat peraga, dengan diskusi kelompok untuk membuat alat peraga dan mengerjakan lembar kerja peserta didik. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok. Penulis membentuk kelompok tanpa membeda-bedakan latar belakang dari peserta didik (Harmonis

Dokumen terkait