• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Aktualisasi

Dalam dokumen optimalisasi integrasi rekening belanja (Halaman 50-56)

Bab III. HASIL AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Aktualisasi

Isu yang diangkat oleh Peserta Pelatihan Dasar CPNS adalah belum optimalnya integrasi antara rekening belanja dengan Standar Harga Satuan Barang dan Jasa Tahun 2023 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo pada Sistem Informasi Pemerintahan Daerah. Adapun isu ini menjadi prioritas kerena berdasarkan analisis APKL yang dijabarkan dalam Rancangan Aktualisasi, permasalahan tersebut benar-benar terjadi di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Purworejo dalam rentang waktu kurang dari 6 bulan.

Selanjutnya, isu ini juga merupakan permasalahan yang problematik karena terkait dengan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) oleh Perangkat Daerah. Tingkat kompleksitas dari isu yang diangkat juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai di BPKPAD Kabupaten Purworejo maupun Perangkat Daerah lain serta relevan untuk dicari solusinya agar memperlancar proses penyusunan APBD Tahun 2023.

Berdasarkan analisis USG yang telah dijabarkan dalam Rancangan Aktualisasi, isu ini mendesak untuk ditindaklanjuti oleh Peserta Pelatihan Dasar CPNS karena saat ini proses penyusunan APBD Tahun 2023 sudah dimulai dengan agenda penyusunan Rancangan KUA PPAS dan pada akhir bulan Juli s/d awal Agustus 2022 akan dilaksanakan desk RKA oleh sekretariat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Apabila permasalahan yang terjadi tidak segera diselesaikan, maka dapat menghambat proses penyusunan RKA oleh Perangkat Daerah di Kabupaten Purworejo, dimana RKA tersebut merupakan salah satu kertas kerja dalam penyusunan APBD.

Dan pada akhirnya memiliki dampak buruk bagi BPKPAD Kabupaten Purworejo selaku pemberi layanan dan Perangkat Daerah lainnya selaku penerima layanan.

Berdasarkan analisis fisbone diagram, diperoleh pemahaman bahwa sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan penggunaan SIPD yaitu Perencana Perangkat Daerah sebagai penerima layanan serta Admin Anggaran selaku administrator SIPD sebagai pemberi layanan. Selama ini,

Perencana Perangkat Daerah hanya menggunakan data historis dalam melakukan pemilihan rekening belanja. Selain itu mereka juga memiliki keterbatasan dalam memahami kesesuaian pemilihan rekening belanja terhadap standar harga satuan barang dan jasa. Di sisi lain, Admin Anggaran selaku administrator SIPD juga mengalami kesulitan karena permintaan rekening belanja oleh Perencana Perangkat Daerah dilakukan secara acak dan tidak menentu. Kerap kali Admin Anggaran harus melakukan penambahan rekening belanja yang sama secara berulang sehingga menjadi tidak efektif dan efisien.

Hingga saat ini, belum ada panduan baku terkait referensi rekening belanja terhadap standar harga satuan barang dan jasa. Hal ini membuat Perencana Perangkat Daerah kesulitan dalam menentukan rekening belanja yang tepat, ditambah lagi tidak semua Perencana Perangkat Daerah memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup karena adanya perbedaan latar belakang pendidikan. Selanjutnya pemberlakuan Kepmendagri Nomor 050-5889 Tahun 2021 berimbas kepada pemuktahiran klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur dalam database SIPD. Dimana pemuktahiran ini memperbesar kemungkinan belum terintegrasi atau terhubungnya kembali rekening belanja dengan Standar Harga Satuan Barang dan Jasa Tahun 2023.

Permintaan rekening belanja oleh Perencana Perangkat Daerah selama ini dilakukan melalui beberapa cara. Diantaranya ada yang datang langsung untuk berkonsultansi ke Bidang Perencanaan Anggaran Daerah BPKPAD Kabupaten Purworejo maupun berkomunikasi melalui pesan whatsapp. Hal ini membuat proses inventarisasi menjadi terhambat karena tidak melalui satu pintu dan belum ada keseragaman dalam format permintaan rekening belanja.

Selanjutnya permintaan rekening belanja juga sangat erat kaitannya dengan bidang per bidang di masing-masing instansi selaku pelaksana kegiatan.

Permintaan yang sewaktu-waktu dan “minta disegerakan” membuat penyelesaian tugas oleh Admin Anggaran selaku administrator SIPD menjadi terhambat.

Rekening belanja yang ditambahkan ke dalam SIPD merupakan permintaan dari Perencana Perangkat Daerah. Hal ini memperbesar kemungkinan adanya berbagai standar harga satuan barang dan jasa yang sejenis tetapi belum dihubungkan ke rekening belanja yang seharusnya.

Selanjutnya yang menjadi permasalahan lain adalah proses input Pra RKA dan RKA yang dibatasi oleh waktu sehingga menyebabkan proses penginputan rekening belanja oleh Perencana Perangkat Daerah terkadang tidak sesuai dengan kaidah yang ada.

Berdasarkan berbagai penyebab masalah tersebut diatas, maka tercetuslah gagasan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi, yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan ke-1: Mengadakan sesi konsultansi bagi Perangkat Daerah terkait rekening belanja dan standar harga satuan barang dan jasa.

Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan konsultansi dengan Mentor terkait rencana kegiatan.

b. Mempersiapkan materi terkait rekening belanja dan standar harga satuan barang dan jasa, berupa peraturan perundang-undangan maupun data dukung lainnya sesuai kebutuhan.

c. Memberikan informasi kepada Perangkat Daerah mengenai sesi konsultasi melalui grup whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran”.

d. Menyelenggarakan sesi konsultansi secara tatap muka di ruang Bidang Perencanaan Anggaran Daerah BPKPAD Kabupaten Purworejo atau diskusi melalui pesan whatsapp.

e. Membuat notula dari kegiatan konsultansi yang telah diselenggarakan.

f. Melaporkan hasil sesi konsultansi kepada Mentor untuk dievaluasi.

2. Kegiatan ke-2: Menginventarisir usulan rekening belanja dari Perangkat Daerah ke dalam database excel. Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:

a. Berkonsultansi dengan Mentor terkait rencana kegiatan.

b. Mengumpulkan data historis permintaan rekening belanja oleh Perangkat Daerah.

c. Membuat database dalam bentuk file excel agar mudah diperbaharui.

d. Berkonsultansi dengan Mentor terkait database yang telah dibuat untuk dievaluasi.

3. Kegiatan ke-3: Membuat kamus referensi rekening belanja terhadap standar harga satuan barang dan jasa. Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:

a. Berkonsultansi dengan Mentor terkait dengan rencana kegiatan.

b. Berdiskusi dengan Rekan Kerja yang memiliki kompetensi keahlian sesuai bidangnya.

c. Menyiapkan data historis dari Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

d. Mengkonsultasikan data yang diperoleh dengan Mentor dan berdiskusi dengan Rekan Kerja serta Perencana Perangkat Daerah selaku pengguna kamus referensi.

e. Mengolah dan menganalisis data sesuai dengan kebutuhan.

f. Menyampaikan data dan hasil analisisnya kepada Mentor untuk dievaluasi.

g. Mengunggah Kamus Referensi Rekening Belanja ke dalam media penyimpanan google drive dan mengirimkannya kepada Perencana Perangkat Daerah melalui grup whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran”.

4. Kegiatan ke-4: Melakukan penambahan rekening belanja sesuai dengan kamus referensi ke dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah.

Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut:

a. Berkonsultansi dengan Mentor terkait dengan rencana kegiatan.

b. Menambahkan rekening belanja sesuai dengan kamus referensi ke dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

c. Melaporkan hasil kegiatan kepada Mentor untuk dilakukan evaluasi.

d. Memberikan informasi kepada Perangkat Daerah mengenai penambahan rekening belanja ke dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah melalui whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran”.

e. Membuat dan mengirimkan survei google form untuk memperoleh feedback atau umpan balik dari Perangkat Daerah.

Adapun dalam kegiatan terakhir ini, telah dilakukan penyesuaian terhadap jadwal pelaksanaan tahapan kegiatan keempat dan kelima.

Kedua tahapan kegiatan tersebut saling ditukar jadwal pelaksanaannya.

Pengiriman survei google form dilakukan terlebih dahulu agar dapat dianalisis jawaban yang telah terhimpun. Selanjutnya pemberian informasi mengenai penambahan rekening belanja dilakukan bersamaan dengan penyampaian ucapan “terima kasih” dan permohonan “maaf”

terhadap para koresponden yang telah membantu pengisian kuesioner.

Rentang waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi/habituasi adalah 14 Mei s/d 29 Juni 2022. Dalam pelaksanaan kegiatan, Peserta Pelatihan Dasar CPNS menemui beberapa kendala, yaitu diantaranya:

1. Dalam Peraturan Bupati Purworejo Nomor 187 Tahun 2021 tentang Standar Harga Satuan Barang dan Jasa Tahun 2023 Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo terdapat 17.893 item barang dan jasa.

Jumlah tersebut menyebabkan kurangnya waktu apabila harus dilakukan penambahan rekening belanja secara keseluruhan. Dalam Kamus Referensi Rekening Belanja, dimungkinkan bahwa 1 (satu) item barang atau jasa dapat memiliki lebih dari satu rekening belanja. Untuk mengatasi hal tersebut, maka rekening belanja yang ditambahkan ke dalam SIPD merupakan rekening belanja dasar sesuai dengan jenis barang atau jasa terkait. Misal “Bollpoint Standar Biasa” yang termasuk ke dalam jenis alat tulis kantor dimasukkan ke dalam rekening Belanja Alat/Bahan untuk Kegiatan Kantor-Alat Tulis Kantor, kemudian untuk

“Satuan Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kabupaten/Kota Pergi Pulang (PP), Perjalanan dalam daerah lebih dari 5 km” dimasukkan ke dalam rekening Belanja Perjalanan Dinas Biasa.

2. Adanya beberapa kegiatan atau penugasan dari kantor menyebabkan adanya perubahan jadwal pelaksanaan terhadap beberapa tahapan kegiatan. Namun demikian, seluruh tahapan kegiatan tetap dapat terselesaikan dengan baik.

3. Adanya multitafsir terhadap pertanyaan yang dibuat melalui Kuesioner google form ditahap pertama. Dalam kuesioner tersebut, pertanyaan yang dibuat kurang spesifik sehingga ada multitafsir yang terjadi. Adapun pertanyaan tersebut adalah “Apakah Anda telah memiliki panduan dalam melakukan pemilihan atau penentuan rekening belanja?”. Namun demikian, setelah dilakukan wawancara secara lebih lanjut terhadap koresponden, rupanya yang dimaksud adalah data historis dari RKA tahun lalu maupun hasil konsultansi secara langsung ke Bidang Perencanaan Anggaran Daerah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa koresponden belum memiliki panduan baku seperti Kamus Referensi Rekening Belanja.

Meskipun terdapat beberapa kendala, Peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi dengan baik.

Tabel 3.1 Prosentase Capaian Kegiatan

No Tanggal Kegiatan Output Kegiatan Ketercapaian Bukti Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 16 – 27 Mei 2022

Mengadakan sesi konsultansi bagi Perangkat Daerah terkait rekening belanja dan standar harga satuan barang dan jasa.

Adanya kesamaan persepsi terkait rekening belanja dan standar harga satuan barang dan jasa.

100 % Terlampir Pelaksanaan kegiatan yang semula seharusnya terlaksana di minggu ke-3 bulan Mei, menjadi minggu ke-3 sampai dengan minggu ke-4 Bulan Mei 2022.

2 31 Mei – 11 Juni 2022

Menginventarisir usulan rekening belanja dari Perangkat Daerah ke dalam database excel.

Permintaan penambahan rekening belanja oleh Perangkat Daerah menjadi lebih sistematis dan terstruktur.

100 % Terlampir Pelaksanaan kegiatan yang semula seharusnya terlaksana di minggu ke-4 bulan Mei, menjadi minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-2 Bulan Juni 2022.

3 17 Juni – 22 Juni 2022

Membuat kamus referensi rekening belanja terhadap standar harga satuan barang dan jasa.

Tersedianya pedoman

bagi Perencana

Perangkat Daerah terkait referensi rekening belanja.

100 % Terlampir Terdapat penyesuaian jadwal karena mengikuti kegiatan Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKTBT) yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kabupaten Purworejo pada 14 16 Juni 2022.

4 23 – 28 Juni 2022

Melakukan

penambahan rekening belanja sesuai dengan kamus referensi ke

dalam Sistem

Informasi

Pemerintahan Daerah.

Bertambahnya jumlah rekening belanja yang sudah terintegrasi dengan Standar Harga Satuan Barang dan Jasa di Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).

100 % Terlampir Terlaksana sesuai jadwal kegiatan.

Sumber : Data primer yang diolah. 2022

Dalam dokumen optimalisasi integrasi rekening belanja (Halaman 50-56)

Dokumen terkait