• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Aktualisasi

Dalam dokumen optimalisasi integrasi rekening belanja (Halaman 56-97)

Bab III. HASIL AKTUALISASI

B. Pembahasan Hasil Aktualisasi

Output kegiatan yang diperoleh berkontribusi terhadap visi

“Purworejo Berdaya Saing 2025” melalui misi pertama yaitu turut meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dengan mengedepankan kompetensi keahlian. Dengan adanya konsultansi ini baik Admin Anggaran selaku pemberi layanan dan Perencana Perangkat Daerah selaku penerima layanan memperoleh kesamaan persepsi dan terjadi transfer ilmu anatar pihak sehingga dapat bermanfaat bagi keduanya dalam melaksanakan tugas jabatan. Selanjutnya output kegiatan juga menguatkan nilai budaya kerja akuntabel dan profesional.

Persamaan persepsi diantara kedua pihak membuat masing-masing semakin bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya serta mampu menuntaskan seluruh tugas secara baik sesuai dengan kompetensi keahlian.

Kegiatan pertama ini dilaksanakan melalui 6 (enam) tahapan kegiatan. Adapun penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN (Core Values ASN) dalam tahapan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Melakukan konsultansi dengan Mentor terkait rencana kegiatan Output dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya arahan, saran, dan masukan dari Mentor yang dibuktikan dengan foto dan Kartu Bimbingan Aktualisasi oleh Mentor.

Dalam tahapan kegiatan ini, Saya menemui mentor dengan bersikap ramah dan sopan yang disertai dengan raut wajah tersenyum dan bersemangat (ramah dan sopan: berorientasi pelayanan). Tidak terhenti pada hal tersebut, Saya juga menerima saran dari Mentor untuk menginformasikan kegiatan konsultansi melalui grup whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran” (perbaikan tanpa henti: berorientasi pelayanan).

Gambar 3.1

Konsultansi dengan Mentor terkait rencana kegiatan tahap pertama

Pada saat menemui Mentor, Saya sudah mempersiapkan diri dengan gambaran umum dari kegiatan yang ditunjukkan melalui printout rencana tahapan kegiatan dan dijelaskan kepada Mentor secara jelas dan jujur (cermat dan jujur: akuntabel). Hasil konsultansi diisi dan diparaf oleh Mentor secara langsung (transparan: akuntabel). Saya menyimak dengan seksama terkait penjelasan dari Mentor dan mencatat poin-poin penting yang diperlukan (kualitas terbaik: kompeten). Saya menyerap arahan yang diberikan oleh Mentor sebaik-baiknya untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan kegiatan (peningkatan kompetensi keahlian:

kompeten).

Saya menunggu waktu yang tepat untuk berkonsultansi dengan cara mencari waktu dimana Mentor tidak sedang sibuk dan Saya menciptakan suasana yang nyaman untuk berdiskusi (lingkungan kerja kondusif: harmonis). Saya menghargai setiap arahan dan masukan yang diberikan oleh mentor (menghargai pendapat:

harmonis). Saya menghormati Mentor sebagai seorang atasan dan senior yang berpengalaman di kantor (menghormati: loyal). Saya memberikan umpan balik dengan sopan saat berdiskusi dengan Mentor (proaktif: adaptif). Saya bersepakat dengan Mentor bahwa konsultansi dapat dilakukan secara langsung maupun melalui pesan whatsapp (menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama: kolaboratif). Mentor setuju untuk ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan konsultansi (kerja sama:

kolaboratif).

b. Mempersiapkan materi terkait rekening belanja dan standar harga satuan barang dan jasa, berupa peraturan perundang-undangan maupun data dukung lainnya sesuai kebutuhan

Output dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya materi terkait peraturan perundang-undangan terkait standar harga satuan barang dan jasa yang dibuktikan dengan link penyimpanan google drive. Adapun peraturan perundang-undangan yang diunggah adalah sebagai berikut:

1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

2) Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang Standar Harga Satuan Regional (beserta Lampirannya).

3) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan Inventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.

4) Peraturan Bupati Purworejo Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun 2022.

5) Peraturan Bupati Purworejo Nomor 174 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Purworejo Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun 2022.

6) Peraturan Bupati Purworejo Nomor 187 Tahun 2021 tentang Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo Tahun 2023.

Link penyimpanan: https://drive.google.com/drive/folders/1DSWsRXa25gI- gFCqDNWGINRHDdab3_NK?usp=sharing

Gambar 3.2

Tampilan penyimpanan google drive terkait Peraturan perundang-undangan

Dalam tahapan kegiatan ini, Saya mempersiapkan materi peraturan perundang-undangan terbaru sesuai dengan kebutuhan (perbaikan tiada henti: berorientasi pelayanan). Peraturan ini digunakan sebagai acuan dalam berdiskusi dengan Perencana

Perangkat Daerah (memahami kebutuhan penerima layanan:

berorientasi pelayanan). Saya mencermati dengan sungguh- sungguh terkait peraturan perundang-undangan yang telah direkap (cermat dan sungguh-sungguh: akuntabel). Saya mengoptimalkan penggunaan komputer maupun laptop serta jaringan internet kantor dalam rangka mengumpulkan dan meyimpan peraturan perundang-undangan (menggunakan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien:

akuntabel).

Saya mempersiapkan materi perundang-undangan secara lengkap agar memperlancar proses diskusi bersama Perencana Perangkat Daerah (kinerja terbaik: kompeten). Materi yang telah saya kumpulkan dapat membantu Perencana Perangkat Daerah untuk memahami rekening belanja dan standar harga satuan barang dan jasa (membantu orang lain belajar: kompeten). Peraturan perundang-undangan yang telah saya rekap kemudian saya diskusikan dengan Mentor untuk dimintai pendapat (lingkungan kerja kondusif: harmonis). Peraturan perundang-undangan yang saya rekap merupakan peraturan perundang-undangan yang sah dan berlaku hingga saat ini (taat peraturan perundang-undangan:

loyal).

Saya menyiapkan materi perundang-undangan sudah lengkap dengan peraturan perubahannya (cepat menyesuaikan perubahan: adaptif). Saya juga mencari berbagai topik dan peraturan perundang-undangan yang relevan dengan topik (proaktif: adaptif). Saya mendiskusikan materi peraturan perundang-undangan dengan Mentor (kerja sama: kolaboratif).

Saya juga berdiskusi dengan rekan kerja yang memiliki keahlian dalam perencanaan penganggaran saat merekap peraturan perundang-undangan (sinergi untuk hasil yang lebih baik:

kolaboratif).

c. Memberikan informasi kepada Perangkat Daerah mengenai sesi konsultasi melalui grup whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran”

Gambar 3.3

Pemberian informasi terakit kegiatan konsultansi kepada Perencana Perangkat Daerah melalui grup whatsapp

Output dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya pemberitahuan kepada Perencana Perangkat Daerah melalui grup whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran”. Dalam tahapan kegiatan ini, Saya berusaha memahami kebutuhan Perencana Perangkat Daerah untuk diadakannya diskusi (memahami kebutuhan: berorientasi pelayanan). Saya dengan segera memberikan informasi melalui grup whatsapp setelah disetujui oleh Mentor dan materi telah siap (cekatan dan dapat diandalkan: berorientasi pelayanan). Saya mengirimkan informasi melalui grup secara bertanggung jawab dan berintegritas, dalam arti betul-betul melaksanakan apa yang sudah diinformasikan secara luas (bertanggung jawab dan berintegritas:

akuntabel). Saya mengoptimalkan jabatan yang saya miliki untuk membantu Perencana Perangkat Daerah dalam memahami topik terkait (optimalisasi kewenangan jabatan: akuntabel).

Saya seoptimal mungkin dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk proses komunikasi yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas jabatan (kompetensi diri untuk menjawab tantangan: kompeten). Saya membagikan informasi dengan bahasa sopan, mudah dipahami, menarik dan informatif (kualitas terbaik: kompeten). Saya menghargai seluruh anggota grup

whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran” tanpa memandang usia, jenis kelamin maupun status kepegawaian ASN maupun Non ASN (menghargai orang lain: harmonis). Saya berkomunikasi secara dua arah pada saat membagikan informasi terkait konsultansi (komunikasi dua arah: lingkungan kerja kondusif: harmonis).

Saya menghormati seluruh rekan dari grup whatsapp “Mitra Kerja Bdg Anggaran” (menghormati sesama: loyal). Walaupun Saya terhitung masih orang baru di kantor, tetapi Saya mengoptimalkan penggunaan grup whatsapp yang sudah lama terbentuk untuk menjalin komunikasi (cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru: adaptif). Saya mengawali diskusi dalam grup dengan sapaan terlebih dahulu (proaktif: adaptif). Saya memberikan kesempatan kepada sekuruh anggota grup whatsapp untuk berpendapat setelah diberikan informasi (kontribusi:

kolaborasi).

d. Menyelenggarakan sesi konsultansi secara tatap muka di ruang Bidang Perencanaan Anggaran Daerah BPKPAD Kabupaten Purworejo atau diskusi melalui pesan whatsapp

Gambar 3.4

Pelaksanaan sesi konsultansi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan

Gambar 3.5

Pelaksanaan sesi konsultansi dengan Sekretariat DPRD yang diterima secara langsung oleh Mentor

Output dari tahapan kegiatan ini adalah terselenggaranya kegiatan konsultansi bersama Perencana Perangkat Daerah dengan baik yang didokumentasikan melalui foto serta salinan diskusi pesan whatsapp. Konsultansi sengaja dilakukan melalui 2 cara yaitu secara langsung maupun whatsapp karena disesuaikan dengan fleksibilitas dari masing-masing Perencana Perangkat Daerah.

Dalam tahapan kegiatan ini, Saya mencoba untuk memahami dan memenuhi kebutuhan Perencana Perangkat Daerah keterkaitannya dengan rekening belanja dan standar harga satuan (memahami kebutuhan: berorientasi pelayanan). Saya bersikap ramah dan sopan saat berdiskusi melalui pesan whatsapp (ramah dan sopan: berorientasi pelayanan). Saat ada yang berkonsultasi secara langsung, Saya langsung cekatan dalam melayani dan dapat diandalkan (cekatan dan dapat diandalkan: berorientasi pelayanan). Saya melaksanakan sesi konsultansi dengan sungguh- sungguh dengan memberikan pendapat sesuai dengan fakta dan data yang ada. (tanggung jawab dan integritas: akuntabel). Saya mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana kantor secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Bertanggung jawab dalam artian menjaga kebersihan, kerapian serta ketertiban (menggunakan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien: akuntabel). Saya menggunakan jabatan yang saya miliki untuk membantu Perencana Perangkat Daerah dalam

memahami topik terkait (optimalisasi kewenangan jabatan:

akuntabel).

Saya berusaha untuk membantu Perencana Perangkat Daerah dalam memahami ketentuan maupun kesesuaian dalam pemilihan rekening belanja (membantu orang lain belajar: kompeten). Saya membuka ruang diskusi bersama Perencana Perangkat Daerah untuk saling bertukar pikiran dan pendapat (meningkatkan kompetensi diri: kompeten). Saya mengerahkan seluruh pengetahuan dan wawasan yang saya miliki saat proses konsultansi berlangsung (kualitas terbaik: kompeten). Saya menghargai seluruh Perencana Perangkat Daerah yang mengikuti sesi konsultansi tanpa memandang usia, jenis kelamin maupun status kepegawaian ASN maupun Non ASN (menghargai orang lain:

harmonis). Saya berusaha menolong orang lain dalam menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi keterkaitannya dengan topik yang sedang dibahas (menolong orang lain: harmonis). Saya menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan pada saat berdiskusi dengan Perencana Perangkat Daerah (lingkungan kerja yang kondusif: harmonis).

Saya dalam menyatakan pendapat tetap berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku (taat peraturan perundang-undangan: loyal). Saya menjaga nama baik peserta sesi konsultansi dengan tidak membocorkan permasalahan yang mereka hadapi (menjaga nama baik: loyal). Saya menghormati seluruh peserta sesi konsultansi tanpa membeda-bedakan (menghormati: loyal). Saya bersikap luwes dan cepat menyesuaikan diri dengan peserta konsultansi (bersikap luwes dan cepat menyesuaikan diri: adaptif). Saya aktif bertanya dalam diskusi tanpa memojokkan lawan bicara (proaktif: adaptif). Saya berusaha menemukan berbagai alternatif jawaban dalam menjawab pertanyaan peserta konsultansi (kreatif: adaptif). Saya memberikan kesempatan kepada peserta konsultansi untuk berpendapat terlebih dahulu (kontribusi: kolaboratif). Mentor turut membantu saya dalam pelaksanaan kegiatan konsultansi (kerja sama: kolaboratif).

Saya mengoptimalkan penggunaan ruang Bidang Perencanaan Anggaran Daerah untuk digunakan sebagai ruang konsultansi (pemanfaatan sumber daya untuk tujuan bersama: kolaboratif).

e. Membuat notula dari kegiatan konsultansi yang telah diselenggarakan

Output dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya notula pelaksanaan kegiatan konsultansi yang diselenggarakan secara tatap muka maupun diskusi melalui pesan whatsapp. Adapun notula pada tahap ini masih bersifat konsep dan akan dimintakan persetujuan pada tahap kegiatan berikutnya.

Dalam tahap kegiatan ini, Saya menyusun notula kemudian akan dikonsultansikan kepada Mentor untuk dicek kesesuaiannya (perbaikan tiada henti: berorientasi pelayanan). Saya membuat notula dengan jujur, cermat dan bertanggung jawab sesuai dengan fakta dan data yang ada (jujur, cermat dan bertanggung jawab:

akuntabel). Saya mengoptimalkan penggunaan komputer, printer dan jaringan internet kantor dalam pembuatan notula kegiatan konsultansi secara bertanggung jawab, efektif dan efisien (menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien: akuntabel). Saya meminta persetujuan terhadap notula secara berjenjang (sesuai dengan kewenangan jabatan: akuntabel).

Gambar 3.6

Rancangan notula pelaksanaan kegiatan konsultansi

Saya membuat notula dengan sungguh-sungguh dengan mengikuti ketentuan dan kaidah yang berlaku (kualitas terbaik:

kompeten). Dalam membuat notula Saya dituntut untuk memiliki learning agility atau kemauan dan kecepatan dalam belajar (learning agility: komepten). Saya menunggu waktu yang tepat untuk mengkonsultansikan rancangan notula yang saya buat kepada Mentor agar tercipta suasana yang menyenangkan dan kondusif (menyenangkan dan kondusif: harmonis). Saya membuat notula sesuai dengan ketentuan tata naskah dinas (taat peraturan perundang-undangan: loyal). Saya berkonsultansi kepada Mentor terlebih dahulu terkait format notula yang akan digunakan (bertindak proaktif: adaptif). Rancangan notula yang telah saya buat akan dikoreksi oleh Mentor (kerja sama: kolaboratif).

f. Melaporkan hasil sesi konsultansi kepada Mentor untuk dievaluasi Output dari tahapan kegiatan ini adalah tersedianya notula pelaksanaan kegiatan konsultansi yang telah ditandatangani oleh Mentor setelah diberikan saran dan masukan. Dalam tahapan kegiatan ini, Saya menemui mentor dengan bersikap ramah dan sopan yang disertai dengan raut wajah tersenyum dan bersemangat (ramah dan sopan: berorientasi pelayanan). Saya dengan senang hati menerima segala saran dan masukan dari Mentor terkait evaluasi kegiatan yang telah saya laksanakan dan segera menindaklanjuti atas apa yang telah disarankan (perbaikan tiada henti: berorientasi pelayanan).

Saya melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Mentor secara jujur dan bertanggung jawab (jujur dan bertanggung jawab:

akuntabel). Saat evaluasi, Saya turut membawa Kartu Pengendalian oleh Mentor yang kemudian diisi dan diparaf oleh Mentor secara langsung (transparan: akuntabel). Dalam melaporkan hasil kegiatan, saya menyertakan bukti-bukti dokumentasi pelaksanaan kegiatan (dapat dipercaya: akuntabel). Saya melaporkan pencapaian kegiatan secara menyeluruh mulai dari tahap awal sampai dengan terakhir dan disertai dengan bukti-bukti terkait (kualitas terbaik: kompeten). Saya menghargai setiap saran dan masukan yang diberikan oleh Mentor (menghargai: harmonis).

Saya melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan dengan menunggu waktu yang tepat agar tidak menganggu aktivitas Mentor pada saat bekerja (lingkungan kerja kondusif: harmonis). Kegiatan yang saya laksanakan telah sesuai dengan arahan dari Mentor (selaras:

harmonis).

Saya menghormati Mentor sebagai seorang atasan dan senior yang berpengalaman di kantor (menghormati: loyal). Saya memberikan informasi terkait kepesertaan peserta konsultansi namunn tetap menjaga nama baik perserta tersebut (menjaga nama baik: loyal). Saya dengan segera merevisi notula yang saya bawa saat konsultansi karena ada sedikit tambahan dari Mentor (cepat menyesuaikan diri: adaptif). Saya melakukan diskusi dengan mentor terkait hasil pelaksanaan kegiatan (proaktif: adaptif). Saya menerima masukan dari Mentor untuk mengakomodir usulan penambahan rekening belanja dari OPD yang baru saja mengikuti kegiatan konsultansi (kerja sama menghasilkan nilai tambah:

kolaboratif).

Gambar 3.7

Notula pelaksanaan kegiatan konsultansi yang telah ditandatangani oleh Mentor

2. Menginventarisir usulan rekening belanja dari Perangkat Daerah ke dalam database excel

Kegiatan kedua yang dilaksanakan oleh Peserta Pelatihan Dasar CPNS yaitu menginventarisir usulan rekening belanja dari Perangkat Daerah ke dalam database excel. Kegiatan ini merupakan perwujudan dari beberapa kode etik dan kode perilaku ASN yang diterapkan dalam tahap kegiatannya, yaitu meliputi:

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi;

b. Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin;

c. Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

d. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

e. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan dinas.

f. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

Proses menginventarisir usulan ke dalam database excel mengarah kepada kurikulum literasi digital skill dan digital culture. Proses inventarisasi dengan microsoft excel dan media penyimpanan google drive merupakan salah satu contoh pengoptimalan penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Setiap ASN harus mulai dibiasakan memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih optimal dalam rangka menyelesaikan tugas harian sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan digital culture di lingkup ASN. Kegiatan ini juga menerapkan prinsip praktik digital nomor (6) yaitu menyediakan pelatihan, kesempatan belajar, pendampingan, dan bantuan partisipasi dalam kegiatan digital.

Adapun output dari kegiatan ini adalah permintaan penambahan rekening belanja oleh Perencana Perangkat Daerah menjadi lebih sistematis dan terstruktur sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dipahami. Output kegiatan yang diperoleh tersebut berkontribusi terhadap visi “Purworejo Berdaya Saing 2025” melalui misi pertama dan keempat.

Misi pertama yaitu meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dan tetap mengedepankan kompetensi keahlian. Peserta Pelatihan Dasar CPNS selaku Admin Anggaran akan memiliki kemampuan yang lebih terasah saat mencermati dan menganalisis rekening belanja sebagai salah satu tugas jabatannya. Sedangkan terkait dengan misi keempat yaitu meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan penerapan good governance. Output kegiatan akan memberikan data-data yang lebih sistematis dan terstruktur sehingga menjadi lebih mudah dibaca serta dipahami oleh pengguna informasi.

Selanjutnya output kegiatan juga menguatkan nilai budaya kerja melayani dan profesional. Data yang lebih sistematis dan terstruktur akan membuat mudah dipahami oleh pengguna. Output kegiatan dapat digunakan sebagai media untuk mengasah kompetensi terkait dengan pemetaan rekening belanja.

Kegiatan kedua ini dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan kegiatan.

Adapun penerapan Nilai – Nilai Dasar ASN (Core Values ASN) dalam tahapan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Berkonsultansi dengan Mentor terkait rencana kegiatan

Output dari tahapan kegiatan ini adalah adanya arahan dan masukan dari Mentor yang dibuktikan dengan foto kegiatan serta Kartu Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor. Dalam tahapan kegiatan ini, Saya menemui mentor dengan bersikap ramah dan sopan yang disertai dengan raut wajah tersenyum dan bersemangat (ramah dan sopan: berorientasi pelayanan). Selanjutnya, Saya juga menerima masukan dari Mentor untuk menambahkan keterangan dalam rancangan form yang telah saya buat (perbaikan tanpa henti: berorientasi pelayanan).

Gambar 3.8

Konsultansi dengan Mentor terkait kegiatan kedua

Pada saat menemui Mentor, Saya telah mempersiapkan rancangan format yang akan Saya tetapkan sebagai format baku permintaan penambahan rekening belanja (konsisten: akuntabel).

Hasil konsultansi diisi dan diparaf oleh Mentor secara langsung (transparan: akuntabel). Saya membawa rancangan format dan dijelaskan sedetail mungkin terkait proses pengisiannya kepada Mentor (kualitas terbaik: kompeten). Saya menyimak dengan seksama terkait penjelasan dari Mentor dan mencatat poin-poin penting yang diperlukan (meningkatkan kompetensi diri:

kompeten). Saya menyerap arahan yang diberikan oleh Mentor sebaik-baiknya untuk diaplikasikan dalam pelaksanaan kegiatan (peningkatan kompetensi keahlian: kompeten).

Saya menunggu waktu yang tepat untuk berkonsultansi dengan cara mencari waktu dimana Mentor tidak sedang sibuk dan Saya menciptakan suasana yang nyaman untuk berdiskusi (lingkungan kerja kondusif: harmonis). Saya menghargai setiap arahan dan masukan yang diberikan oleh mentor (menghargai pendapat:

harmonis). Saya menghormati Mentor sebagai atasan dan juga senior berpengalaman di kantor (menghormati: loyal). Saya memberikan umpan balik dengan sopan saat berdiskusi dengan Mentor (proaktif: adaptif). Saya telah membuat rancangan form terkait permintaan penambahan rekening belanja sebagai salah satu bentuk inovasi dalam menjalankan tugas jabatan (inovatif: adaptif).

Saya berdiskusi dengan Mentor terkait rancangan form yang telah dibuat agar menjadi lebih baik (kerja sama untuk nilai tambah:

kolaboratif).

b. Mengumpulkan data historis permintaan rekening belanja oleh Perangkat Daerah

Output dari tahapan ini adalah tersedianya data mentah yang akan diolah melalui microsoft excel. Adapun data yang dikumpulkan merupakan data historis yang diperoleh dari berbagai sumber dan merupakan data permintaan rekening belanja yang pernah diminta oleh Perencana Perangkat Daerah. Dalam tahapan kegiatan ini, Saya mengumpulkan seluruh data historis terkait permintaan penambahan rekening belanja oleh Perencana Perangkat Daerah

seperti yang telah disarankan oleh Mentor (perbaikan tiada henti:

berorientasi pelayanan). Saya menggunakan fasilitas komputer maupun laptop dari kantor secara optimal, bertanggung jawab, efektif dan efisien dalam menginventarisir data historis, (penggunaan barang milik daerah secara bertanggung jawab, efektif dan efisien: akuntabel). Saya dalam mengumpulkan data historis dilakukan dengan cermat (cermat: akuntabel).

Gambar 3.9

Rekapan data historis permintaan rekening belanja oleh Perangkat Daerah

Data historis yang telah terkumpul saya masukkan ke dalam satu folder agar lebih mudah digunakan dalam tahapan selanjutnya (kualitas terbaik: kompeten). Saya menjalin komunikasi yang baik dengan Perencana Perangkat Daerah terkait pengumpulan data historis permintaan rekening belanja (komunikasi yang baik:

harmonis). Saya menjaga kerahasiaan data yang saya miliki dan hanya mengungkapkan data tersebut sesuai kebutuhan (menjaga rahasia: loyal). Saya mengecek kembali folder penyimpanan di komputer maupun laptop, flashdisk, maupun data historis pesan whatsapp (proaktif: adaptif). Saya juga memanfaatkan berbagai sumber daya yang diberikan oleh kantor secara optimal dalam proses pengumpulan data, misal pemanfaatan komputer, laptop serta ATK (pemanfaatan sumber daya: kolaboratif).

Dalam dokumen optimalisasi integrasi rekening belanja (Halaman 56-97)

Dokumen terkait