• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Sistem

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

B. Pelaksanaan Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Sistem

1. Landasan Integrasi Nilai-Nilai Islam dan Pembelajaran di SMP IT Tunas Cendikia Mataram

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Tunas Cendikia Mataram adalah sekolah yang tergabung dalam Jaringan Sekoolah Islam Terpadu yang sekolahnya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

SMP IT Tunas Cendikia Mataram yang memiliki ciri keislaman yang dipadukan dengan ilmu pengetahuan dan berdassarkan kurikulum pemerintahi. SMP IT Tunas Cendikia Mataram dalam operasionalnya menerapkan sistem sekolah Full Day dalam operasional pendidikannya.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala sekola:

“Salah satu ciri khas yang melekat pada SMP IT Tunas Cendikia Mataram adalah nilai-nilai Islam yang terintegrasi dengan sistem pembelajaran. Disamping itu menjadi ciri khas, juga menjadi salah satu aspek keunggulan, maka ia bukan sekedar konsep semata, tapi harus berjalan sebagai konsekwensi dari sekolah Islam Terpadu.”7

Dengan adanya muatan nilai-nilai Keislaman, maka SMP IT Tunas Cendikia Mataram secara otomatis memiliki muatan kurikulum yang lebih padat, sehingga untuk menuntaskan muatan kurikulum tersebut maka diperlukan jam pelajaran yang berlebih, sebagaimana dikemukakan oleh kepala:

“Makanya Sekolah Islam Terpadu itu umum dijalankan melalui fullday school atau boarding school karena untuk menyelesaikan muatan kurikulum yang terintegrasi itu membutuhkan waktu yang lebih banyak, kurikulumnya

7 Muhammad Zahid, Kepala SMP IT Tunas Cendikia Mataram. wawancara tanggal 7 Juni 2020

lebih komplek ditambah lagi dengan berbagai program yang menjadi bagian dari sekolah IT itu sendiri”8

Secara utuh dapat dilihat bahwa pelaksanaan sistem pendidikan full day school dan terpadu mengarah pada beberapa tujuan sebagai tercantum dalam standar operasinal prosedur penyelenggaran sekolkah Islam terpadu, antara lain:9

a. Untuk memberikan pengayaan dan pendalaman materi pelajaran yang telah ditetapkan oleh diknas sesuai jenjang pendidikan.

b. Memberikan pengayaan pengalaman melalui pembiasaan- pembiasaan hidup yang baik untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Melakukan pembinaan kejiwaan, mental dan moral peserta didik disamping mengasah otak agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani sehingga terbentuk kepribadian yang utuh.

d. Pembinaan spiritual intelegence peserta didik melalui penambahan materi-materi agama dan kegiatan keagamaan sebagai dasar dalam bersikap dan berperilaku.

Melihat pada kebijakan tersebut, penerapan sekolah full day merupakan kebijakan yang diambil untuk menerapkan kurikulum yang terinterasig dengan nilai-nilai keislaman sebagaimana yang telah dirumuskan dalam standar prosuder operasional pendidikan sekolah Islam terpadu. Hal ini berpijak pada landasan tujuan pendidikan nasional dan institusional. Hal ini selaras dengan pernyataan kepala sekolah:

“Jadi sesungguhnya konsep operasional sekolah islam terpadu itu sudah dirancang secara matang oleh JSIT yang menjadi mewadahi sekolah-sekolah IT di Indonesia, ia sudah memiliki landasan operasional yang sudah baku

88 Muhammad Zahid, Kepala SMP IT Tunas Cendikia Mataram. wawancara tanggal 7 Juni 2020

9 Dokumentasi JSIT Operasional Penyelnggaraan Sekolah Islam Terpadu

baik berdasarkan landasan pendidikan nasional maupun institusional”.10

Adapun landasan yang menjadikan integrasi nilai-nilai Islam dalam sistem pendidikan di SMP IT Tunas Cendikia Mataram, yaitu:

a. Tujuan Pendidikan Nasional

Kehadiran sekolah Islam terpadu di Indonesia merupakan upaya untuk mewujudkan pendidikan yang memenuhi tujuan pendidikan nasional secara lebih proporsional.

Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.11

Sehubungan dengan itu SMP IT Tunas Cendikia Mataram ingin menerapkan sistem pendidikan yang mengintegrasikan tujuan pendidikan pendidikan nasional yang terintegrasi secara utuh, terutama terkait dengan nilai-nilai Islam, karena tujuan utamapendidkan adalah bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan berahlak mulia, merupakan yang paling utama dan mendasar bagai terpenuhinya sumber daya manusia yang berkualitas.

Kepala SMP IT Tunas Cendikia Mataram menegaskan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan disekolahnya lebih fokus pada pembinaan ketauhidan dan akhlak, sebagaimana yang kemukakan oleh kepala Sekolah:

“Salah satu ciri dari sekolah Islam terpadu adalah domain tauhid dan pembinaan karakter islami menjadi porsi yang dominan dalam sistem pendidikannya.

10 Muhammad Zahid, Kepala SMP IT Tunas Cendikia Mataram. wawancara tanggal 7 Juni 2020

11 Pasal 1 Undan-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Namun demikian tidak mengabaikan aspek-aspek penting lainnya, intinya semuanya terintegrasi dengan sistem pembelajaran yang ada sekolah”12

Dilihat dari impelemntasinya di lapangan, memang ada relevansi antara konsep dan implementasi. Kurikulum yang dikembangkan oleh SMP IT Tunas Cendikia Mataram merupakan perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menegah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang tersturktur.

Pengembangan kurikulum SMP IT Tunas Cendikia Mataram bertujuan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran institusional.

Secara institusional, tujuan pendidikan yang dikembangkan memang mengarah pada integrasi keislaman dan keilmuan secara terstruktur dan terprogram secara detail.

b. Tujuan Pendidikan Institusional

Adapun tujuan pendidikan institusional yang dikembangkan oleh SMP IT Tunas Cendikia Mataram adalah sebagai berikuut:

1) Murid paham Islam secara syumul sebagai pondasi pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan, bersikap dan berketrampilan dasar cukup untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi.

2) Murid mengetahui cara belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya dn terbiasa melakukan problem solving.

3) Mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar pada 2 tahun pertama.

4) Mampu menghafal Al-Qur‟an kurang lebih 2 juz.

5) Mampu menghafal dan mengamalkan 20-30 hadits.

12Muhammad Zahid, Kepala SMP IT Tunas Cendikia Mataram. wawancara tanggal 7 Juni 2020

6) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan alam, sosial, dan bahasa (Inggris, Arab, Indonesia).

Kurikulum dalam pengembangan Sekolah Islam Terpadu sangat berperan dalam penggambaran konsep keterpaduannya. Seluruh sekolah Islam terpadu yang tersebar di Indonesia telah memiliki kurikulum khas Sekolah Islam terpadu. Kurikulum pada sekolah Islam terpadu tersebut dinamakan dengan (kurikulum ke-Islam Terpadu-an), merupakan kurikulum yang telah dirumuskan oleh pengurus pusat JSIT lewat musyawarah nasional, dan telah disetujui oleh dewan pembina untuk kemudian diteruskan dan harus diterapkan oleh seluruh sekolah yang bergabung dalam jaringan sekolah Islam terpadu.

Implementasi dari desain kurikulum yang diterapkan di SMP Islam Terpadu Tunas Cendikia Mataram adalah sebuah desain kurikulum yang di susun dengan mengintegrasikan nilai-nilai Ke- Islaman pada semua mata pelajaran. Nilai-nilai keIslaman tersebut yang nantinya akan mempengaruhi karakter/akhlak peserta didik, terutama pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Di SMP Islam Terpadu Tunas Cendikia Mataram, pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diorientasikan pada Pembinaan Akhlak yang sesuai dengan ajaran Al- Qur'an dan As- Sunnah. Konsep ini merupakan bentuk aplikasi dari perintah dalam agama Islam, di mana salah satu pokok ajarannya adalah tentang penyempurnan akhlak.

Gambaran secara singkat mengenai implementasi kurikulum di SMP IT Tunas Cendikia Mataram, salah satu contohnya adalah dengan lebih menonjolkan bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai ke- Islam bukan hanya di pelajaran PAI saja, tapi pada seluruh pelajaran.

Sekolah Islam Terpadu memiliki karakteristik utama yang memberikan penegasan akan keberadaannya, karakteristik tersebut

menjadi ciri khas sekolah Islam Terpadu di Indonesia yang dirumuskan dalam Standar Mutu Kekhasan Sekolah Islam Terpadu, yaitu:

1) Menjadikan Islam sebagai landasan filosofis.

2) Mengintegrasikan nilai Islam ke dalam bangunan kurikulum.

3) Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk 4) mencapai optimalisasi proses pembelajaran.

5) Mengedepankan qudwah hasanah dalam bentuk karakter peserta didik.

6) Menumbuhkan biah solihah dalam iklim dan lingkungan sekolah:

7) menumbuhkan kemaslahatan dan meniadakan kemaksiatan dan kemunkaran.

8) Melibatkan peran serta orangtua dan masyarakat dalam mendukung tujuan pendidikan.

9) Mengutamakan nilai ukhuwwah dalam semua interaksi antar warga.

10)Membangun budaya rawat, resik, rapi, runut, ringkas, sehat, dan asri.

11)Menjamin seluruh kegiatan sekolah untuk selalu berorientasi pada mutu.

12)Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi di kalangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.13

Melihat pada karakteristik tersebut nampak bahwa karakteristik yang dikembangkan berorientasi pada nilai-nilai Islam secara integratif dan komprehensiv, bukan semata pada ranah kognitif namun pada ranah pengamalan dan pembiasaan yang diharapkan menjadi keteladanan yang mengakar dalam pibadi peserta didik.

13 JSIT Indonesia,2017, Standar Mutu Kekhasan Sekolah Islam Terpadu Jakarta:

Tim Mutu JSIT Indonesia

SMP IT Tunas Cendikia Mataram adalah Sekolah Islam yang diselenggarakan dengan memadukan secara integratif nilai dan ajaran Islam dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan upaya pelibatan yang optimal dan koperatif antara guru dan orang tua, serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetensi peserta didik.

2. Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Kurikulum

Landasan pelaksanaan integrasi nilai-nilai Islam dalam sistem pembelajar an di SMP IT Tunas Cendikia Mataram didasari oleh konsep dasar Sekolah Islam Terpadu yang menjadi acuan dalam setiap operasional sekolah Islam terpadu. Sekolah Islam Terpadu menawarkan satu model sekolah alternatif. SIT adalah sekolah yang mencoba mnerapkan pendekatan penyelenggaraan yang memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai islam.14

Demikian pula yang dilakukan oleh SMP IT Tunas Cendikia Mataram, sebagai sekolah yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) , SMP IT Tunas Cendikia Mataram melakukan standarisasi kurikulum yang telah ditetapkan oleh JSIT Pusat.Konsep pengembangan kurikulum terpadu SMP IT Tunas Cendikia Mataram, dapat dikategorikan sebagai kurikulum integrasi (integrated curriculum) dan kurikulum antar dan interdisiplin (interdisciplinary curriculum).

Penggunaan kata terpadu merupakan sebuah usaha untuk memunculkan sebuah konsep yang digunakan untuk membangun citra sekolah Islam Terpadu, yaitu sebuah citra bahwa, selain mempelajari serta mengembangkan sains dan teknologi, di sekolah ini juga dituntut untuk melakukan pembelajaran dan pengembangan pendidikan agama secara

14 Dokumentasi JSIT Operasional Penyelnggaraan Sekolah Islam Terpadu

utuh. Kata terpadu menjadi sebuah dasar sekolah yang dijadikan simbol adanya keterpaduan antara pengembangan sains dan teknologi dengan ilmu- ilmu ke-Islaman.

Ditinjau dari penggabungan antara kurikulum Diknas dengan kurikulum JSIT dapat diktegorikan sebagai integrated curriculum, hal ini seperti pendapat Forgarty mendefinisikan kurikulum terpadu (integrated curriculum) sebagai suatu model kurikulum yang dapat mengintegrasikan skills, themes, concepts, and topics secara inter dan antar disiplin atau penggabungan keduanya.

Secara umum, struktur kurikulum yang dikembangkan di SMP IT Tunas Cendikia Mataram berdasarkan kurikulum satuan pendidikan, kurikulum 2013 dan kurikulum JSIT adalah sebagai berikut :

Tabel. 2

Struktur Kurikulum SMP IT Tunas Cendikia Mataram

NO KOMPONEN ALOKASI WAKTU KURIKULUM

VII VII‟ VIII VIII‟ IX IX‟

A Mata Pelajaran

1 Pend. Agama Islam 3 2 2 2 2 2

2 PPKwn 3 2 2 2 2 2

3 Bhs. Indonesia 6 4 4 4 4 4

4 Matematika 5 5 4 5 4 5

5 IPA 5 4 4 4 4 4

6 IPS 4 4 4 4 4 4

7 Bhs. Inggris 4 4 4 4 4 4

8 TIK 2 2 2 2

B Muatan Lokal

1 Seni Budaya 3 2 2 2 2 2

2 Penjasi 3 2 2 2 2 2

3 Prakarya 2 1

4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2

C Program Khusus

1 Tahsin Al Qur’an 2 2 2 2 2 2

2 Tahfidz al-Qur’an 4 5 4 4 4 4

Jumlah 46 39 38 39 38 39

Dilihat dari komposisinya, muatan kurikulum yang dikembangkan di SMP IT Tunas Cendikia Mataram, terlihat masih dominan dengan Kurikulum 2013 sebagaimana sekolah umum lainnya. Ada penambahan Bahasa Arab, Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an, sehingga terkesan hanya penambahan mata pelajaran.

Namun demikian, integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran di SMP IT Tunas Cendikia Mataram dilakukan dengan memasukkan bilai- nilai Islam yang terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Dalam aplikasinya SMP IT Tunas Cendikia Kota Mataram menerapkan pendekatan penyelengaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua keiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. Tidak da dikotomi antara pelajaran umum dengan pelajaran agama.

Integrasi dalam mata pelajaran yang ada, dengan cara mengembangkan silabus dan RPP pada kompetensi yang ada sesuai dengan nilai yang akan diterapkan. SMP IT Tunas Cendikia Mataram mengintergrasikan antara pendidikan agama dan pendidikan umum.

Penyelenggaraan pendidikan karakter melalui mata pelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran selain untuk menjadikan peserta didik menguasai materi, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik menginternalisasi nilai- nilai dan menjadikannya perilaku.

Penyelenggaraan pendidikan karakter di SMP IT Tunas Cendikia Mataram dilaksanakan melalui mata pelajaran dalam proses pembelajaran secara langsung dikelas juga dihantarkan pula penanaman dasar-dasar nilai

keislaman kepada anak didik yang dibentuk oleh seluruh komponen yang ada di lingkungan sekolah. Model penerapannya dapat dilihat pada tabel perbandingan antar BSNP dan JSIT Berikut:

Struktur Kurikulum Kekhususan JSIT Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII

`Kompetensi Dasar BSNP Penambahakan kekhasan SIT 2.1 Mengelompokkan sifat laruta sama,

larutan basa dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat

Peserta didik mengkaji ayat tentang madu dan mengkaji sifat madu dan lebah dengan dengan sifat asam, basa dan netral yang terdapat pada madu.

Ayat tentan lebah yang dimaksud adalah dalam surat an-Nahl ayat 69 yang berbunyi:

ﻱ ﺥ ﺭ ﺝ ﻥ ﺕ ﻁ ﻯ ﻥ ﻩ ﺍ ﺵ ﺭ ﺍ ﺏ ﻩ ﺥ ﺕ ﻝ ﻑ ﺍ ﻝ ﻯﺍ ﻥ ﻩ ﻑ ﻱ ﻩ ﺵ ﻑ ﺍ ء ﻝ ﻝ ﻥ ﺍ ﺱ

.ﻥ ﻭ ﺭﻙ ﻑﻱ ﺕ ﻝ ﻯﻡ ﻝﺍ ﻕ ﺓ ﺫ ﻝ ﻱ ﻙ ﻑ ﻱ ﺍﻥ Proyek: peserta didik diminta untuk

membuat indikator alami dari bahan-bahan alami

2.4 membandingkan sifat unsur, senyawa dan campuran

Peserta didik dibawa untuk memahami dan menganalisis berbaga unsur sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran. Yaitu, tentang emas dan perak sebagai logam mulia dalam surat Ali Imran ayat 14, dan surat al- Taubah ayat 34, sebagai barang perhiasan dalam al-Zukhruf ayat 33- 53, sebagai tanda karunia Allah swt yang akan diberikan kepada ahli surga, dalam surat al-Hajj ayat 23 dan surat al-Kahfi ayat 31.

Besi yang disebut sebagai logam yang mempunyai banyak manfaat sebagaimana di dalam surat al-Hadid ayat 25.

Dalam surat Al-Isra‟dijelaskan sebagai benda yang paling kerasa. Dalam surat al- Kahfi sebagai zat yang berwarna meraka jika dipanaskan sehingga dapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan. Dalam surat al-Saba‟ disebutkan sebagai bahan pokok untuk membuat barang lain seperti baju besi untuk berperang.

Timah dan tembaga disebutkan sebagai bahan pelengkap konstruksi sebagaimana dimuat dalam Alquran surat al-Kahfi ayat 96/

Ter disebutkan sebagai bahasan pakaian bagi orang-orang yang ada di dalam neraka sebagaimana tercantum dalam surat

Ibrahim ayat 50.

Mata Pelajaran Matematika pada kelas VIII

1.1 Melakukan operasi al-Jabar - Peserta didik dikenalkan dengan sosok ilmuan muslim, Muhammad bin Musa al- Khawarizmi. Dia adalah intelektual muslim yang ahli dalam bidang

matematika, astronomi dan geograsi. Dia berasal dari Persia. Buku pertamanya berjudul al-jabar adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik linear dan fungsi kuadrat, sehingga dapat disebut, al_khawarizmi

adalah bapak al-Jabar, bukan ilmuaan non muslim

1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya

- - budaya hitung aljabar adalah budaya Islam. Aturan hitungnya disebut sebagai algoritma berasal dari nama pelopornya, al-Khawarizmi, yang dalam bahasa Yunani disebut dengan

Algoritmus.

Mata Pelajaran Matematika kelas IX 6.1 menentukan pola barisan bilangan

sederhana

Memahami makna ayat dalam surat al- Shaf ayat 4,

ﺕ ﻥ ﻱﺍ

ﻥ ﻥ ﻩ ﻥ ﺍ ﻙ ﺹ ﻑﺍ ﺱ ﻝ ﻩ ﻑ ﺙ ﻱ ﻱ ﻥ ﺍ ﺕﻝﻯ ﻱﻕﻥ ﻱﻱﻝ ﺫ ﺍ ﺓ ﺡ ﻩﻝ ﻝﺍ ﻥﺍ ﻩ

ﺭ ﺹ ﻯ

Sesungguhnya Allah swt menyukai orang-orang yang berperang di jalanNya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Anjuran agar ummat Islam

mempertahankan agama agama dalama barisan yang kokoh lagi teratur

Peserta didik menyanyikan lirik lagi

“Barisan Jihad” yang dilantukan oleh Izzatul Islam.

Dengan demikian anak didik akan tertanam dasar keislaman yang kuat, terutama Aqidah, Akhlaq dan Al Quran. Di SMP IT Tunas Cendikia Mataram nilai-nilai pendidikan karakter sudah terintegrasikan pada mata pelajaran terutama pengelolaan nilai Religius, disiplin, dan tanggungjawab.

Mata pelajaran yang diajarkan di SMP IT Tunas Cendikia

Mataram yaitu Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Matematika, TIK, Bahasa Inggris, Prakarya, T2Q, IPA, IPS, Seni, B. Arab, Pendidikan Jasmsni, PKN.

Dalam pembelajaran, setiap materi yang disampaikan selalu ada muatan nilai kereligiusan dan moral yang disampaikan. Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), disebutkan nilai-nilai karakter religius yang diharapkan tertanam pada anak didik pada materi yang disampaikan.

3. Integrasi Nilai-Nilai Islam Dalam Program Pembelajaran

Selain pada aspek kurikulum, SMP IT Tunas Cendikia Mataram melakukan integrasi nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran yaitu dengan memasukkan program keislaman unggulan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik pada ranah keislaman yang terintegrasi dengan ilmu pengetahuan, program ini terbagi dalam beberapa bidang, yaitu:

a. Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an

Tahsin dan Tahfidz al-Quran merupakan program unggulan dari SMP IT Tunas Cendikia Mataram dan wajib diikuti oleh seluruh siswa, bahkan Tahsin dan Tahfidz al-Quran menjadi syarat bagi siswa kenaikan kelas, oleh karena itu program ini wajib tuntas sesuai dengan target yang ditentukan oleh sekolah:

“Sebagai bagian dari JSIT, SMP IT Tunas Cendikia Mataram menjadikan kompetensi al-Quran sebagai kompetensi utama bagi peserta didik di sekolah ini, kompetensi al-Qur’an meliputi tahsin dan tahfidz, tahsin terkait dengan kompetensi pamahaman membaca al- Qur’an dan tahfidz terkait dengan hafalan”15

15Muhammad Zahid, Kepala SMP IT Tunas Cendikia Mataram. wawancara tanggal 7 Juni 2020

Penanganan program tahsin dan tahfidz ini ditangani oleh tim al- Quran yang terdiri dari guru-guru al-Qur’an yang sudah tersertifikasi dengan metode tertentu. Guru memiliki lembaran evaluasi yang memuat perkembangan hafalan peserta didik.

Dalam penerapannya peserta didik SMP Tunas Cendikia Mataram menyetorkan menyetorkan hafalan Al-Qur’an kepada guru tafidz Al-Qur’an setiap sesuai dengan jumlah ayat yang mampu disetorkan. Hal ini dapat kita sadari bahwa setiap anak memiliki kemampuan menghafal yang berbeda-beda, sehingga ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan dalam mencapai target hafalan Al- Qur’an. Oleh karena itu mereka harus dapat meluangkan waktu lebih untuk proses menghafal seperti mereka dituntut untuk menghafal di rumah.

Disamping tahfidz, tahsin juga merupakan program prioritas bagi peserta didik di SMP IT Tunas Cendikia Mataram Tahsin merupakan perbaikan bacaan sesuai dengan kaidah tajwid yang benar.

Adapaun target dari program tahsin ini menurut guru al-Qur’an SMP IT Tunas Cendikia Mataram adalah:

1) agar peserta didik mampu melafalkan huruf-huruf dengan baik dan benar, sesuai dengan makhraj dan sifatnya.

2) Peserta didik mampu membaca ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan hukum-hukum tajwid.

3) Peserta didika mamp membaca ayat-ayat al-Qur’an dengan lancar, dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah tajwid,

4) Peserta didik mampu menghafal, minimal 1 juz dengan melafalkan yang baik dan benar.

Dalam praktiknya peserta didik membaca dan menghafal sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama secara berulang-ulang hingga hafal menggunakan Al-Qur’an masing-masing. Kemudian

disetorkan secara bergantian kepada guru pembimbing, guru pembimbing menyimak, membantu dan membenarkan jika terdapat bacaan peserta didik yang tidak tepat, seperti tajwid maupun dalam makharijul huruf. Proses penyetoran hafalan Al-Qur’an, telah ditentukan ayat yang harus disetorkan.

Bagi peserta didik yang kemampuan tahsinnya rendah akan diberikan waktu khusus untuk mendalami tahsin secara intensif agar dapat mengejar ketertinggalannya dengan teman-teman disamping harus menghafal sesuai dengan kemampuannya.

b. Mentoring Keislaman

Mentoring merupakan bimbingan keislaman yang dilakukan secara khalaqah untuk membina kompetensi anak didik. Kegiatan ini dilaksnakan dalam bentuk Bina Pribadi Islam (BPI) telah dilakukan di SMP IT Tunas Cendikia Mataram sebagai bagian dari program pengembangan kompetensi peserta didik. Mentoring merupakan salah satu strategi dalam pembelajaran yang mampu mengembangkan empat prinsip umum dari strategi pembelajaran di atas.

Bina Pribadi Islami adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan agama islam dalam bentuk pengajian berdasarkan kelompok- kelompok.

Setiap kelompok terdiri dari murabbi atau pembimbing atau mentor dan 8-10 mutarabbi atau peserta. Bina pribadi islami diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan. Tujuan dan target dari bina pribadi islami yaitu membina peserta didik yang memiliki akidah yang lurus, melakukan ibadah yang benar, berkepribadian matang, berakhlak mulia dan bermanfaat bagi orang lain, menjadi pribadi yang bersungguh- sungguh, disiplin dan mampu menahan nafsu, memiliki kemampuan membaca, menghafal dan memahami Al- Quran dengan baik, memiliki wawasan yang luas, memiliki jasad yang kuat dan keterampilan hidup.

Pembinaaan Islami yang dilaksanakan di SMP IT Tunas Cendikia Mataram sudah berjalan dengan baik, pelaksanaannya dilaksanakan setiap hari jum’at. Karena bina pribadi islami ini bersifat wajib, artinya setiap siswa yang sekolah atau menjadi siswa di SMP IT Tunas Cendikia Mataram harus mengikuti kegiatan mentoring atau yang disebut dengan BPI.

Pelaksanaannya dilaksanakan dengan cara berpisah, ikhwan (sebutan bagi siswa atau murid laki-laki) duduk melingkar dengan kelompok nya yang berjumlah 8-10 orang dengan tutor atau mentor seorang laki-laki. Begitu juga dengan akhwat (sebutan siswi atau murid perempuan) yang duduk melingkar dengan kelompoknya dengan mentor perempuan.

Tujuan dilaksanakan Bina Pribadi Islami atau mentoring, seperti yang dikemukakan oleh kepala sekolah:

Bina Pribadi Islam atau yang populer disebut BPI I merupakan suatu wadah mentoring di SMP IT Tunas Cendikia Mataram untuk meningkatkan kecerdasan spiritual pada siswa agar tidak terjerumus dalam penyimpangan terhadap sikap keberagamaan dan sosial, mendampingi dan mengarahkan siswa dalam mengkaji dan mengaplikasikan nilai-nilai ke- Islaman dalam dirinya sehingga memiliki budi pekerti atau akhlak mulia yang ditunjang dengan penguasaan ilmu dengan baik yang kemudian mampu mengamalkan ilmunya dengan tetap dilandasi oleh iman yang benar”16

Bina Pribadi islami atau Mentoring yang dilaksanakan di SMP IT Tunas Cendikia Mataram adalah salah satu strategi pembinaan bagi siswa yang dilakukan melalui lingkup yang lebih kecil (kelompok kecil).

Program ini dilaksanakan dalam rangka mengembangkan

16 Muhammad Zahid, Kepala SMP IT Tunas Cendikia Mataram. wawancara tanggal 7 Juni 2020

Dokumen terkait