BAB III PEMBAHASAN
A. Tahap Proses Berpikir Kreatif
4. Tahap Verifikasi
benar dengan cara sebagai berikut:
1) Siswa mampu menganalisis soal dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan; 2) Siswa menuli rumusnya; 3) Siswa melakukan operasi hitung dengan mensubtitusi data yang diketahui ke dalam rumus
b.Siswa dapat mengerjakan soal dengan benar dan menggunakan banyak cara
c.Siswa memeriksa kembali jawaban dan mencari cara yang lain untuk menyelesaikan masalah
2. Pembelajaran Model Think Pair Share a. Model Pembelajaran Think Pair Share
Think Pair Share merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor Frank Lyman di University of Maryland pada 1981 dan diadopsi oleh banyak penulis di bidang pembelajaran kooperatif pada tahun-tahun selanjutnya. Strategi ini memperkenalkan gagasan tentang waktu
“tunggu atau berpikir” (wait or think time) pada elemen interaksi pembelajaran kooperatif yang saat ini menjadi salah satu faktor ampuh dalam meningkatkan respon siswa terhadap pertanyaan.23
23 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2016), Cet Ke-VII, hlm.206.
Adapun beberapa manfaat menggunakan model pembelajaran ini yang dikemukakan Huda24 antara lain:
1) Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain.
2) Mengoptimalkan partisipasi siswa.
3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Think Pair Share
Menurut Huda TPS sebaiknya dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:25
1) Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 anggota/ siswa
2) Guru memberikan tugas pada setiap kelompok
3) Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu
4) Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara berpasang-pasangan. Setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individunya.
5) Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare hasil diskusinya.
24 Ibid, hlm. 206.
25 Ibid, hlm. 206-207.
3. Aritmatika sosial
Aritmatika sosial adalah bagian dari matematika yang membahas perhitungan keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari beserta aspek-aspeknya.26 Aritmatika sosial dipelajari oleh siswa Sekolah Menengah Pertama pada kelas VII semester ganjil. Adapun isi materi aritmatika sosial membahas mengenai untung rugi, harga jual dan harga beli, diskon, bunga tabungan, bruto, netto dan tarra. 27Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah materi mengenai penjualan. Pembelian, untung, rugi dan diskon (potongan).
a. Harga Jual dan Harga Beli
Seorang pedagang terlebih dahulu harus membeli barang dari pedagang lainnya untuk mendapatkan barang yang akan dijual dan harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli barang tersebut.
Hal itu dapat disebut dengan modal atau harga pembelian.
Kemudian setelah mendapat barangnya, maka penjual menjual barang tersebut kepada pembeli. Uang yang diterima oleh pedagang dari pembeli atas barang yang dijualnya disebut harga penjualan.
Penjual yang dikatakan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya jika berhasil menjual dagangannya dengan harga lebih tinggi dari harga pembeliannya. Sedangkan pedagang
26 Karso, Aritmatika Sosial dan Perbandingan (Pembelajaran Matematika SMP), (Bandung: FMIPA UPI, 2007), hlm. 1
27 Tim Guru Indonesia, Super Lengkap Pelajaran SMP/MTs Kelas 7, 8 dan 9, (Jakarta: Bintang Wahyu, 2015), hlm. 167.
Harga Penjualan = Harga Pembelian + Untung atau
Harga pembelian = Harga Penjualan - Untung
Harga Penjualan = Harga jual tiap barang x banyaknya barang Harga jual tiap satuan barang =
Harga Pembelian = Harga beli satuan barang x banyaknya barang Harga beli tiap satuan barang =
dikatakan mendapatkan kerugian jika harga jual barang dagangannya lebih rendah daripada harga pembelian. Apabila jual beli mendapat keuntungan maka besar untung sama dengan harga penjualan dikurangi harga pembelian sehingga dapat diperoleh hubungan sebagai berikut.
Selanjutnya jika jual beli mengalami kerugian maka harga penjualan lebih rendah disbanding harga pembelian dan rugi sama dengan harga pembelian dikurangi harga penjualan dan diperoleh hubungan sebagai berikut.
Adapun ketika pedagang menjual barang yang sama dengan jumlah barang lebih dari satu, maka harga penjualannya adalah harga jual tiap barang dikalikan dengan jumlah banyaknya barang sehingga diperoleh hubungan seperti berikut ini.
Harga Penjualan = Harga Pembelian – Rugi atau
Harga pembelian = Harga Penjualan + Rugi
Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian Rugi = Harga Pembelian – Harga Penjualan
Persentase Keuntungan (%) =
Persentase Kerugian (%) =
b. Untung dan Rugi
Suatu kegiatan jual beli melibatkan dua pihak yang berkepentingan yaitu penjual dan pembeli. Penjual adalah orang yang menyerahkan barang dengan menerima imbalan sejumlah uang sedangkan pembeli adalah orang yang menerima barang dari penjual dan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual sebagai pembayarannya. Dalam kegiatan jual beli ada yang diesbut dengan untung dan rugi. Hubungannya dapat terlihat seperti di bawah ini:
Adapun menyatakan persentase keuntungan dari harga pembelian dapat dirumuskan sebagai berikut.
Selanjutnya menyatakan persentase kerugian dapat dirumuskan sebagai berikut.
c. Diskon (Potongan)
Rabat atau sering disebut dengan diskon artinya potongan harga. Rabat biasanya diberikan kepada pembeli dari suatu grosirr atau toko tertentu. Rabat seringkali dijadikan alat untuk menarik
Penelitian merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui seluk beluk sesuatu. Kegiatan ini dilakukan karena ada suatu masalah yang memerlukan jawaban atau ingin membuktikan sesuatu yang dialami selama hidup atau mengetahui latar belakang terjadinya sesuatu.28
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek penelitian pada suatu periode tertentu dan mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.29 Beberapa faktor yang dijadikan landasan bagi peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah: peneliti ingin mengetahui secara mendalam dan kemudian mendeskripsikan secara jelas dan rinci bagaimana perencanaan, implementasi dan implikasi
28 Beni Ahmad Saebani, Metode Peneliitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 39.
29 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta Selatan:
Referensi, 2013), hlm. 37.
Harga bersih = Harga kotor – rabat (diskon)
dari penerapan pembelajaran model Think pair share dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa Penelitian ini menggunakan metode fenomenologis dimana metode fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang berfokus kepada pengalaman subjektif manusia dan interpretasi-interpretasi masyarakat.30 Menggunakan metode fenomenologis ini peneliti mencoba memahami dan menggambarkan keadaan atau fenomena subyek yang diteliti dengan menggunakan logika serta teori-teori yang sesuai dengan lapangan.
Penelitian ini memaparkan gambaran tentang kemampuan berpikir kreatif siswa melalui penerapan pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran model Think pair share di MTs Dakwah Islamiyah Putri` pelaksaan penelitian ini peneliti terjun langsung dalam menerapkan model pembelajaran yang telah dirancang dan direncanakan.
Tahapan dalam penelitian Kualitatif sebagaimana dikutip oleh Sugiono dari Bogdan bahwa penelitian kualitatif memiliki tiga tahapan. Pada tahap awal peneliti mendeskripsikan pada yang dilihat, didengar, dirasakan, dan ditanyakan, sehingga tahap ini disebut tahap orientasi atau diskripsi. Pada tahap kedua disebut tahap fokus atau reduksi. Pada tahap ini peneliti memilih data yang menarik, penting,
30 Lexy. J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Ronda Karya, 2000), hlm. 6.
berguna, dan baru. Pada tahap ketiga adalah tahap seleksi yaitu peneliti menguaikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih trperinci.31 Posisi peneliti adalah sebagai yang secara langsung mengumpulkan data melalu penelitian langsung dengan informan di lapangan. Sesuai dengan fokus penelitian maka data yang dikumpulkan merupakan data deskriptif yang berbentuk tulisan tentang orang atau kata-kata dan perilaku yang tampak atau kelihatan.
2. Kehadiran Peneliti
Peran peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai instrumen sekaligus sebagai pengumpul data sehingga kehadiran peneliti dilokasi penelllitian mutlak dilakukan. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian merupakan hal yang sangat penting karena dengan peneliti hadir langsung di lokasi penelitian akan memungkinkan data yang didapatkan benar-benar akurat.
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti secara langsung akan bertindak sebagai perencana kegiatan penelitian, pengumpul data, analis data, dan pada akhirnya akan menjadi pemberi kesimpulan terhadap hasil penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Dakwah Islamiyah Putri di Kediri Lombok Barat. Pendidikan di MTs Dakwah Islamiyah Putri merupakan pendidikan yang bercirikan sekolah yang agamis, sehat
31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2006), hlm. 21.
dinamis, inovatif dan berwawasan global. Dan merupakan sekolah yang telah banyak meraih prestasi dalam banyak bidang.
4. Sumber Data
Data adalah seluruh informasi empiris dan dokumentatif yang diperoleh di lapangan sebagai pendukung kearah konstruksi ilmu secara ilmiah dan akademis.32 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa peristiwa yang terjadi dalam proses pelaksanaan penelitian dan jawaban tes kemampuan berpikir kreatif siswa, perilaku, kata-kata tertulis maupun lisan hasil wawancara, foto-foto, data-data dan laporan-laporan yang dimiliki MTs Dakwah Islamiyah Putri.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambil data langsung dari subjek sebagai sumber informasi. Data primer diperoleh dari mengadakan pengamatan aktivitas dan tindakan yang meliputi segala langkah dan cara kerja yang telah diupayakan dan dilakukan oleh peneliti dalam pelaksaan pembelajarannya.
Data sekunder dikenal sebagai data pendukung atau pelengkap data utama. Data sekunder dapat diperoleh dengan melakukan pemotretan kegiatan pembelajaran dan segala yang terkait dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran matematika. Data yang dikumpulkan adalah data deskriptif tentang
32 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta Selatan:
Referensi, 2013), hlm. 99.
penerapan model Think Pair Share di MTs Dakwah Islamiyah Putrid an implikasinya terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
Adapun pemahaman mengenai berbagai macam sumber data merupakan bagian yang penting. Data tidak akan diperoleh tanpa adanya sumber data. Adapun jenis sumber data menurut Sutopo terdiri dari narasumber (informan) peristiwa atau aktivitas, dokumen dan arsip dengan pemaparan sebagai berikut.
a. Narasumber (informan)
Jenis sumber data yang berupa manusia dikenal dengan responden (narasumber). Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan narasumber bukan sekedar memberi tanggapan pada apa yang diteliti saja tapi ia bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Narasumber dalam penelitian ini adalah siswa MTs Dakwah Islamiya Putri.
b. Peristiwa atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran peneliitian. Dari pengamatan peristiwa atau aktivitas peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan secara langsung. Baik peristiwa maupun aktivitas itu terjadi secara sengaja atau tidak disengaja,
yang rutin dan berulang atau tidak berulang, dan yang bersifat formal maupun non formal. Sedangkan aktivitas yang dimaksud ii adalah pelaksanaan penerapan model pembelajaran Think Pair Share yang dilakukan oleh peneliiti secara langsung dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
c. Dokumen dan Arsip
Dokumen dan arsip merupakan data tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia merupakan rekaman tertulis atau gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud dokumen dan arsip adalah foto-foto, data pendidik dan kependidikan, pengelolaan siswa, administrasi dan lain-lain.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif deskritif untuk teknik pengumpulan data yang paling utama adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.33 Adapun Teknik pengumpuan data dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Instrumen Utama
Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah orang atau human instrumen yaitu peneliti sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan
33 Ibid, hlm. 109
mengkontruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.34
Peneliti berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan, menilai kualitas data, analisis data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dijamin keabsahannya. Selain sebagai instrumen penelitian, peneliti juga akan membuat instumen bantu berupa lembar tes kemampuan berpikir kreatif.
b. Instrumen Bantu
Instrumen bantu yang akan digunakan yaitu lembar tes kemampuan berpikir kreatif. Instrumen ini terdiri dari 7 soal namun yang digunakan hanya 2 soal saat proses pembelajaran berlangsung sebagai tugas dan 1 soal sebagai tes kemampuan berpikir kreatif siswa. Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu sudah divalidasi oleh tiga orang ahli yang terdiri dari dua orang dosen matematika dan seorang guru matematika, validator dapat melihat kesesuaian isi instrumen dengan materi perbandingan yang telah diajarkan. Setelah divalidasi, dilakukan perbaikan berdasarkan saran-saran dari validator yang digunakan untuk memperbaiki soal baik dari segi isi, kontruksi maupun bahasa agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Setelah instrumen
34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2014), hlm. 8.
divalidasi, selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengumpulkan data. Adapun selain teknik pengumpulan data dapat dijabarkan sebagai berikut.
1) Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan indrawi dengan melakukan pencatatan terhadap gejala yang terjadi pada objek penelitian secara langsung ditempat penelitian. Ada dua jenis observasi yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu observasi pasrtisipasi dan non partisipasi. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah metode observasi partisipassi.
Metode partisipasi adalah suatu cara pengumpulan data mealui pengamatan indrawi dengan melakukan pencatatan terhadap gejala yang terjadi pada objek penelitian serta peneliti ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati yaitu melaksanakan secara langsung pembelajaran matematika dengan menggunakan model Think Pair Share di kelas.
2) Tes kemampuan
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara atau aturan-aturan yang sudah ditentukan.35 Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan
35 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), Cet. Ke-5, hlm. 67.
jawaban siswa digunakan instrumen berupa tes. Dalam penelitian ini tes yang digunakan yaitu tes subjektif, yaitu tes yang berbentuk soal uraian (essay) yang berjumlah 1 butir soal, untuk mengukur tingkat kemampuan kreatif siswa dalam pembelajaran matematika. Tes tertulis yang diberikan kepada siswa adalah tes kemampuan berpikir kreatif setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model think pair share.
3) Metode wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung antara penanya yang disebut dengan pewawancara dan dengan penjawab yang disebut responden atau informan.36 Agar pelaksanaan wawancara berjalan dengan baik peneliti melakukan beberapa tahapan yaitu: tahap pertama melakukan persiapan wawancara dimana penelitian membuat daftar pertanyaan wawancara sesuai fokus masalah. Tahap kedua, peneliti menentukan siapa saja yang akan diwawancarai. Adapun siswa yang diwawancarai dalam penelitian ini merupakan satu orang siswa yang mudah diajak berkomunikasi. Kemudian pada tahap ketiga, melakukan wawancara dan menjaga wawancara agar bersifat kondusif.
36 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 193.
Dalam melakukan wawancara ini peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah dibuat dan melanjutkan wawancara sesuai dengan fokus penelitian serta menghentikan wawancara setelah mendapat informasi yang diperlukan. Wawancara juga akan dihentikan jika informan ada kepentingan dan melanjutkan pada kesempatan lain. Selanjutnya pada tahap terakhir tahap keempat yaitu, peneliti mendeskripsikan hasil wawancara dan catatan dilapangan.
4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah data pendukung yang dikumpulkan sebagai penguatan fata obervsi dan wawancara.37 Jenis-jenis data yang dikumpulkan peneliti dapat berupa gambar, grafik, data angka, sejarah dan dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan dalam penelitian. Ketiga data dihimpun melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi harus saling menguatkan dan menjadi tiga bagian penting yang saling berhubungan.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah data proses mengolah, memisahkan, mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah
37 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta Selatan:
Referensi, 2013), hlm. 119.
yang terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian.38 Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Miles dan Huberman ada empat aktivitas yang dapat dilakukan dalam analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi atau penarikan kesimpulan.
a. Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang penelitian dengan menggunakan seperangkat instrumen yang telah dipersiapkan baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.
b. Reduksi data menunjukkan proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data mentah, membuang data yang tidak penting dan mengorganisir data sebagai cara menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir.
c. Display data adalah usaha merangkai informasi yang terorganisisr dalam upaya menggambarkan kesimpulan dan mengambil tindakan.
d. Verifikasi dan menarik kesimpulan merupakan aktivitas analisis, dimana pada awal pengumpulan data seorang analis mulai memutuskan apakah sesuatu bermakna atau tidak mempunyai
38 Ibid, hlm. 120.
keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan sebab akibat proposisi.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi credibility (validitas internal), uji transferability (validitas eksternal), realibitas dan obyektivitas.39 Adapun yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kredibilitas yaitu data yang dikumpulkan memerlukan metode untuk mengetahui data itu benar atau salah yaitu perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi diskusi teman sejawat, analisis kasus negative, dan membercheck.40 Dalam penelitian ini hanya digunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi dan diskusi dengan teman sejawat.
BAB III Pembahasan, yang membahas tentang pembahasan mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika model Think pair share terhadap kemampuan berpikir siswa di MTs Dakwah Islamiyah Putri.
BAB IV Kesimpulan dan Saran, yang membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.
Tahap perencanaan ini peneliti merencanakan segala hal yang akan dilakukan saat pelaksanaan penelitian. Peneliti merencanakan kegiatan- kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model think pair share . Adapun rencana yang disusun oleh peneliti kemudian dituangkan di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan dokumen yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dan dijabarkan dalam silabus. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu bentuk dari pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh pengetahuan guru terhadap mata pelajaran dan pengetahuan guru terhadap sistem tindakan. Sehingga langkah-langkah yang harus dilaksanakan seorang guru diantaranya mengidentifikasi kompetensi yang ingin dicapai setelah pembelajaran, mengembangkan materi standar, menentukan metode dan media, serta merencanakan penilaian.
Pada tahap perencanaan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan sesuai silabus yang telah ada
dengan menggunakan model pembelajaran think pair share.
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selain disesuaikan dengan materi pelajaran juga disesuaikan dengan tingkat dan kelas.
Kemudian guru Matematika mengecek kelayakan RPP untuk dilaksanakan proses pembelajaran.
Selanjutnya peneliti mempersiapkan media pembelajaran berupa Power Point yang menggambarkan beberapa aktivitas penjualan dan pembelian dalam sebuah toko kain tenun, gerabah, kendi maling, dan barang tradisional lainnya untuk ditampilkan kepada siswa saat proses pembelajaran. Selain itu juga peneliti membuat soal untuk tes kemampuan berpikir kreatif dimana soal tersebut divalidasi oleh tiga orang ahli yaitu dua dosen matematika dan satu guru matematika. Dipilihnya kedua dosen matematika dan guru matematika tersebut karena merupakan praktisi dan mengetahui banyak hal berkaitan dengan soal kemampuan berpikir kreatif. Adapun ada beberapa saran dan masukan untuk dilakukan revisi pada soal sehingga beberapa kali terjadi perbaikan pada soal seperti perbaikan bahasa soal, mengganti objek soal dengan yang lebih berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya.
2. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan guru Matematika dan peneliti bersama-sama mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran antara lain media pembelajaran,
alat dan bahan pembelajaran, lembar observasi, waktu pelaksanaan, kali pertemuan dan lokasi kelas penelitian.
Dalam RPP yang telah disusun oleh peneliti terdapat media pembelajaran menggunakan LCD in focus namun setelah berdiskusi dengan guru matematika ternyata terdapat kendala dalam pelaksanaannya sehingga berdasarkan hasil diskusi tersebut peneliti dan guru matematika sepakat menggunakan media pembelajaran yang seharusnya ditampilkan menggunakan LCD in focus ditampilkan melalui media cetak.
Materi pembelajaran penelitian yaitu tentang Kompetensi Dasar 3.11 menganalisis aritmatika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, presentase, bruto, netto dan tarra).
Penelitian ini dikhususkan pada materi penjualan, pembelian, untung, rugi, dan potongan harga.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan teknik dan strategi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tetapi dikenyataannya tidak dapat sama persis dengan apa yang ada di dalam RPP. Ada penambahan dan pengurangan yang disesuaikan dengan kondisi kelas.
a. Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Pertama
Pelaksanaan pembelajaran di kelas VII D MTs Dakwah Islamiyah Putri dilakukan pada tanggal 12 Desember 2018. Persiapan yang dilakukan peneliti dimulai dengan menyiapkan media pembelajaran,