PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu penyebabnya adalah pembelajaran matematika saat ini cenderung konvensional dan kurang kontekstual. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah dengan menciptakan pembelajaran matematika, yaitu.
Rumusan Masalah
Proses berpikir kreatif diawali dengan tahap persiapan dimana siswa mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah yang diberikan yang terlihat dari perilaku mata pelajaran LA. Hasil tes keterampilan berpikir tahap persiapan Gambar tersebut menunjukkan bahwa subjek LA mampu menuliskan apa yang diketahui dan memahami informasi dalam latihan. Pada tahap ini, orang LA juga terlihat menilai solusi dan merencanakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut.
Selain itu, subjek LA menyiapkan jawaban yang diterima untuk disalin pada lembar jawaban yang telah disediakan. Dari jawaban di atas, subjek LA dapat menandai jawaban yang telah dihitung sebelumnya dan dianggap benar sebagai lengkap. Berdasarkan petikan wawancara di atas, terlihat bahwa subjek LA dapat menjelaskan beberapa alternatif lain untuk memecahkan masalah tersebut.
Sehingga apa yang peneliti uraikan di atas, tahapan proses berpikir kreatif subjek LA dapat dirumuskan dalam tabel berikut. Hal ini dapat dilihat pada lampiran naskah wawancara dan juga dapat dilihat saat proses pengerjaan soal tes kemampuan berpikir kreatif di kelas mata pelajaran LA fokus dan tidak bingung dalam pengerjaannya. Kemampuan berpikir asli subjek LA dalam penelitian ini dapat disimpulkan dari proses penghitungan jumlah pembelian barang pada lembar jawaban sebagai berikut.
Bagian wawancara di atas sesuai dengan jawaban yang tertulis pada lembar jawaban mata pelajaran LA seperti di bawah ini. Maka berdasarkan penjelasan yang dituliskan oleh peneliti di atas, maka analisis kemampuan berpikir kreatif mata pelajaran LA dapat dirumuskan dalam tabel berikut. Subjek LA dapat memberikan penjelasan detail jawaban tertulis sesuai dengan proses kesimpulan yang ditulisnya.
Oleh karena itu dapat dilihat bahwa mata pelajaran LA melalui tahap persiapan dalam proses berpikir kreatif.
Tujuan dan Manfaat
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
- Ruang Lingkup Penelitian
- Setting Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis kemampuan berpikir kreatif siswa dengan pembelajaran model Think Pair Share pada materi aritmatika sosial khususnya penjualan, pembelian, keuntungan, kerugian dan diskon. Mengingat waktu penelitian yang terbatas, peneliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII D MTs Dakwah Islamiyah Putri Nurul Hakim Kediri tahun ajaran 2018/2019.
Telaah Pustaka
Dayana Lafadilla Purba dan Ella Andhany memaparkan penelitiannya yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa yang Diajarkan dengan Pembelajaran Kolaboratif Think Pair Share (TPS) dan Student Team Achievement Division (STAD) dalam Pembelajaran Matematika di MTs Swasta Umar Bin Khattab”. Hasil yang diperoleh adalah keterampilan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS) dan Student Teams Achievement Division (STAD) sama-sama baik, namun terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif model Think Pair Share lebih baik dari Prestasi Beregu Siswa Divisi pada materi layang-layang segi empat dan trapesium di Kelas VII Swasta MT Umar bin Khattab.
Kerangka Teori
- Kemampuan Berpikir Kreatif
Yakni, ciri-ciri kreativitas yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kreatif atau divergen yang ditandai dengan adanya keterampilan seperti kefasihan, luwes/fleksibel berpikir. Adapun berpikir kreatif menurut Ennis dalam Ahmad Susanto dapat diwujudkan dalam lima kelompok berpikir, yaitu: 15.
Metode Penelitian
- Desain Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Observasi (Pengamatan)
- Tes Kemampuan
- Metode Wawancara
- Dokumentasi
- Teknik Analisis Data
- Pengecekan Keabsahan Data
Tahapan dalam Penelitian Kualitatif Seperti yang dikutip oleh Sugiono dari Bogdan bahwa penelitian kualitatif memiliki tiga tahapan. Peran peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai instrumen sekaligus sebagai pengumpul data, sehingga keberadaan peneliti di lokasi penelitian mutlak diperlukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan bertindak langsung sebagai perencana kegiatan penelitian, pengumpul data, analis data, dan pada akhirnya penentu akhir dari hasil penelitian.
Data adalah semua informasi empiris dan dokumenter yang diperoleh di lapangan sebagai pendukung konstruksi pengetahuan ilmiah dan akademik 32 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa peristiwa yang terjadi dalam proses melakukan penelitian dan jawaban tes siswa. keterampilan berpikir kreatif, perilaku, kata-kata tertulis serta hasil wawancara lisan, foto, data dan laporan yang dimiliki oleh MTs Dakwah Islamiyah Putri. Dalam penelitian kualitatif kedudukan manusia sumber data sangat penting, peranannya sebagai individu yang memiliki informasi. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan dokumen dan arsip adalah foto, data guru dan kependidikan, pengurusan kesiswaan, administrasi dan lain-lain.
Ada dua jenis observasi yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Dalam penelitian ini digunakan tes subjektif yaitu tes uraian 1 butir untuk mengukur tingkat kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika. Siswa yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah salah satu siswa yang mudah diajak berkomunikasi.
Sistematika Pembahasan
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (validitas internal), uji keteralihan (validitas eksternal), reliabilitas dan objektivitas 39 Yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kredibilitas yaitu bahwa data yang terkumpul memerlukan suatu metode untuk mengetahui kebenaran data atau salah yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi diskusi rekan, analisis kasus negatif dan kontrol anggota.40 Dalam penelitian ini, hanya perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi dan diskusi dengan rekan yang digunakan.
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Pelaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Model Think Pair
Kemudian meminta siswa untuk mengecek perlengkapan belajarnya masing-masing serta membagikan lembar contoh gambar yang berkaitan dengan bahan ajar. Jadi, setelah siswa merasa siap untuk memulai pembelajaran, peneliti memberikan rangsangan kepada siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi aritmatika sosial dimulai dengan peneliti meminta siswa untuk melihat gambar pada lembar yang telah dibagikan kepada siswa, yaitu gambaran keadaan toko oleh-oleh yang menunjukkan penjualan dan pembelian. Peneliti kemudian meminta setiap siswa untuk menceritakan atau membuat masalah yang timbul dalam hal penjualan, pembelian, keuntungan dan kerugian masing-masing siswa.
Selain itu, setelah siswa selesai memikirkan masalah yang ditanyakan, pembelajaran memasuki tahap pairing dimana peneliti meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebayanya. Siswa bertukar pikiran dengan temannya Setelah masing-masing pasangan menyelesaikan tugasnya, peneliti meminta siswa untuk maju ke depan kelas untuk membagikan hasil diskusi dengan pasangannya masing-masing dan ini adalah tahap sharing. Kemudian meminta siswa untuk memeriksa materi pembelajarannya dan setelah siswa merasa siap untuk memulai pembelajaran, peneliti mulai mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
Berdasarkan cerita dan ilustrasi tersebut, peneliti meminta siswa untuk menyelidiki apa yang terjadi di dalamnya. Selain itu, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus dikerjakan siswa dan memberikan batas waktu untuk mengerjakannya. Selain itu, ketika siswa merasa sudah menyelesaikan tugasnya, peneliti meminta setiap siswa untuk berkumpul dengan teman yang ada disebelahnya dan masuk ke panggung.
Hasil Penentuan Subjek Penelitian
Selanjutnya peneliti membagikan lembar evaluasi kepada setiap siswa untuk mengukur dan menganalisis kemampuan berpikir siswa berdasarkan hasil evaluasi tersebut, tentunya dengan memberikan batasan waktu pengerjaan. Setelah tahap evaluasi, peneliti menutup pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan membaca doa kafaratulmajlis serta menutup dengan salam. Dalam hal memudahkan dan menganalisis data, serta menjaga privasi subjek, peneliti mengkode mahasiswa yang akan menjadi subjek penelitian menggunakan kode LA.
Analisis Data
- Tahap-Tahap Proses Berpikir Kreatif Subjek LA
- Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Subjek LA
Ini adalah tahap dimana subjek LA mulai mencoba menghubungkan masalah dengan ide yang diberikan kepadanya. Subjek LA juga terlihat beberapa kali diam dan tampak berpikir sebelum melanjutkan proses penyelesaian soal yang diberikan. Pada tahap ini, setelah beberapa kali mencoba memecahkan masalah yang benar, subjek LA akhirnya dapat menemukan jawaban yang dirasa tepat.
Subjek LA kemudian membaca ulang soal yang diberikan dan mencocokkannya dengan solusi dari permasalahan yang ditanyakan dalam soal. 2 Fase inkubasi Subjek LA mulai mencoba menghubungkan antara masalah dengan ide yang diterimanya. 3 Tahapan Pencerahan Subjek LA tampak mendapatkan ide dan cara yang tepat untuk menyelesaikan soal dan jawabannya untuk digunakan dan dituliskan pada lembar jawaban yang ada.
4 Level Pengecekan Peserta ujian LA memeriksa kembali jawaban yang telah ditulisnya beserta soal-soalnya dan membaca soal dan jawaban tersebut beberapa kali. Selama proses wawancara terlihat bahwa subjek LA mampu mengelaborasi setiap kesimpulan dari tanggapannya, seperti yang terlihat pada kutipan wawancara di bawah ini. Selain itu, entitas LA juga merinci cara menentukan barang yang akan dibeli, seperti terlihat pada screenshot di bawah ini.
PEMBAHASAN
Tahap Proses Berpikir Kreatif
- Tahap Persiapan
- Tahap Inkubasi
- Tahap Iluminasi
- Tahap Verifikasi
Kemampuan Berpikir Kreatif
- Fluency (Lancar)
- Flexibility (Luwes)
- Originality (Orisinal)
- Elaboration (Memerinci)
Apabila jual beli menghasilkan keuntungan, keuntungan adalah sama dengan harga jualan tolak harga beli supaya nisbah berikut boleh diperolehi. Selanjutnya, jika jualan mengalami kerugian, harga jualan adalah kurang daripada harga belian, dan kerugian adalah sama dengan harga belian tolak harga jualan, dan hubungan itu diperoleh seperti berikut. Bagi membolehkan Aisyah memulangkan wang Umi sepenuhnya, dia menjual beg itu dengan harga 180,000 dan mendapat keuntungan 20%.
Songket tersebut mereka kirim ke kota terdekat agar bisa dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Berapa harga jual kain songket tersebut agar kita dapat membeli kain songket yang lain dengan harga yang sama dengan kain songket sebelumnya dengan sisa uang dan keuntungan penjualan. Ternyata Arini, Yeni dan Nurul membeli kain songket yang sama tetapi membayar dengan harga yang berbeda, padahal masing-masing toko menunjukkan harga kain songket yang sama.
Berapa harga yang harus Laras jual agar miniatur itu mendapat untung dan bisa ditabung lagi? Berapa harga jual kain songket agar sisa uang ditambah keuntungan penjualan bisa membeli kain songket lagi dengan harga kain songket sebelumnya. Mengapa Arini, Yeni dan Nurul membayar harga yang berbeda di setiap toko padahal harga dan besaran diskon yang diberikan sama.
PENUTUP
Kesimpulan
3 Mahasiswa dapat memahami dan menentukan penyelesaian yang berhubungan dengan transaksi jual beli, untung rugi dan impas. Penjual akan mendapat untung dari penjualan jika dia berhasil menjual dagangannya dengan harga lebih tinggi dari harga beli. Sedangkan pedagang akan mengalami kerugian jika harga jual barang dagangannya lebih kecil dari harga beli.
Pengungkapan konsep matematika dalam kegiatan masyarakat pada gambar yang ditampilkan kemudian dimasukkan ke dalam pembelajaran matematika dan materi terkait yaitu jual beli dan untung rugi. Namun karena ternyata sang kakak tidak menyukai kain tersebut, Yeni menjual handuk pantai tersebut seharga Rp. Namun dalam perjalanan pulang dari pasar Nasilah, ia menyadari bahwa baju batik yang dibelinya memiliki cacat kecil di bagian lengan, sehingga ia memutuskan untuk menjualnya dengan harga lebih murah karena kesalahannya sendiri yang kurang hati-hati.