• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V TEMUAN DATA DAN ANALISISNDATA

5.4. Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bagi Siswa

5.8.2. Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bagi Orang

5.8.2. Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bagi Orang Tua Siswa

Tabel 117. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang pengetahuan orang tua

terhadap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang di berikan sekolah kepada siswa kurang mampu

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 117, dapat dilihat responden yang memilih jawaban mengetahui sebanyak 20 responden atau (100%) dan responden yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 0 responden atau (20%). Dari data ini diketahui bahwa ternyata sekitar 100% orang tua siswa mengetahui sumber dana yang di dapat oleh siswa kurang mampu berasal dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

5.8.2.3. Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Oleh Orang Tua Siswa Kurang Mampu

Dalam menganalisis jawaban yang diperoleh, dapat diketahui bahwa jumlah kejadian (N) diambil berdasarkan jawaban responden yang bebas memilih lebih dari 1 jawaban dari pertanyaan ini. Jadi jumlah kejadiannya sebesar 22. Dari 20 responden, 18 responden memilih 1 jawaban saja, sedangkan 2 responden lagi memilih lebih dari 1 jawabanUntuk mengetahui lebih jelas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh orang tua siswa dapat dilihat pada Tabel 118.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Tahu 20 100

2 Tidak Tahu 0 0

Jumlah 20 100

Tabel 118. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh orang tua siswa kurang mampu

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 118, dapat dilihat responden yang memilih jawaban keperluan sekolah sebanyak 18 responden atau (81,8%), keperluan rumah tangga sebanyak 0 responden atau (0%), ditabung untuk biaya masuk SMA sebanyak 4 responden atau (18,2%), dan uang jajan anak sebanyak 0 responden atau (0%). Dari data ini diketahui bahwa orang tua yang lebih banyak memilih menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai keperluan sekolah anak sekitar 81,8%.

5.8.2.4. Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Untuk Keperluan Keluarga

Dalam hal ini jumlah kejadian dihitung berdasarkan jumlah responden yaitu sebesar 20 responden. Untuk mengetahui pernah atau tidaknya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk keperluan keluarga dapat dilihat pada Tabel 119.

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Keperluan sekolah 18 81,8

2 Keperluan rumah tangga 0 0

3 Di tabung untuk biaya masuk SMA 4 18,2

4 Uang jajan anak 0 0

Jumlah 22 100

Tabel 119. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk keperluan keluarga

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 119, dapat dilihat responden yang memilih jawaban pernah sebanyak 3 responden atau (15%), belum pernah sebanyak 3 responden atau (15%), tidak pernah sebanyak 14 responden atau (70%), dan tidak tahu sebanyak 0 responden atau (0%).

5.8.2.5. Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam Meringankan Beban Ekonomi Keluarga

Berhubung karena jumlah jawaban yang dipilih responden boleh lebih dari 1 sehingga dapat diketahui bahwa jumlah kejadian (N) diambil berdasarkan jumlah keseluruhan jawaban responden yaitu sebesar 22. Dari 20 responden, 18 responden hanya memilih 1 jawaban saja.

Sedangkan 2 responden lagi memilih lebih dari 1 jawaban. Untuk mengetahui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam meringankan beban ekonomi keluarga dapat dilihat pada Tabel 120.

Tabel 120. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam meringankan beban ekonomi keluarga

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Pernah 3 15

2 Belum Pernah 3 15

3 Tidak Pernah 14 70

4 Tidak Tahu 0 0

Jumlah 20 100

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Membeli beras 0 0

2 Mengurangi beban biaya sekolah anak 19 86,4 3 Di tabung untuk masa depan anak 2 9,1

4 Menambah modal usaha keluarga 1 4,5

Jumlah 22 100

Dari tabel 120, dapat dilihat responden yang memilih jawaban membeli beras sebanyak 0 responden atau (0%), mengurangi beban biaya sekolah anak sebanyak 19 responden atau (86,4%), ditabung untuk masa depan anak sebanyak 2 responden atau (9,1%), dan menambah modal usaha keluarga sebanyak 1 responden atau (4,5%). Dari data ini diketahui bahwa 86,4%

responden menjawab dengan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat mengurangi beban biaya sekolah anak.

5.8.2.6. Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Pengaruh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dapat Mengurangi Beban Ekonomi Keluarga

Dalam hal ini jumlah kejadian dihitung berdasarkan jumlah responden yaitu sebesar 20 responden. Untuk mengetahui pengaruh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dapat dilihat pada Tabel 121.

Tabel 121. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang pengaruh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat mengurangi beban ekonomi keluarga

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 121, dapat dilihat responden yang memilih jawaban sangat berkurang sebanyak 2 responden atau (10%), berkurang sebanyak 10 responden atau (50%), cukup berkurang sebanyak 6 responden atau (30%), dan tidak berkurang sebanyak 2 responden atau (10%).

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Sangat berkurang 2 10

2 Berkurang 10 50

3 Cukup berkurang 6 30

4 Tidak berkurang 2 10

Jumlah 20 100

5.8.2.7. Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Perlengkapan Sekolah Yang Dibeli Untuk Anak Melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Berhubung karena jumlah jawaban yang dipilih responden boleh lebih dari 1 sehingga dapat diketahui bahwa jumlah kejadian (N) diambil berdasarkan jumlah keseluruhan jawaban responden yaitu sebesar 29. Dari 20 responden, 12 responden hanya memilih 1 jawaban saja.

Sedangkan 8 responden lagi memilih lebih dari 1 jawaban. Untuk mengetahui perlengkapan sekolah yang dibelikan untuk anak melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat dilihat pada Tabel 122.

Tabel 122. Distribusi jawaban responden tentang perlengkapan sekolah yang dibeli untuk anak melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 122, dapat dilihat responden yang memilih jawaban membeli seragam sekolah sebanyak 10 responden atau (34,5%), buku pelajaran dan alat tulis sebanyak 16 responden atau (55,2%), membeli sepatu sekolah sebanyak 3 responden atau (10,3%), dan membeli kendaraan sebanyak 0 responden atau (0%).

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Seragam Sekolah 10 34,5

2 Buku pelajaran dan alat tulis 16 55,2

3 Sepatu sekolah 3 10,3

4 Kendaraan 0 0

Jumlah 29 100

5.8.2.8. Jawaban Responden Orang Tua Siswa Berdasarkan Perubahan Anak Yang Dirasakan Orang Tua Setelah Mendapatkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Dalam hal ini dapat diketahui bahwa jumlah jawaban yang dipilih responden boleh lebih dari 1 sehingga dapat diketahui bahwa jumlah kejadian (N) diambil berdasarkan jumlah keseluruhan jawaban responden yaitu sebesar 24. Dari 20 responden, 16 responden hanya memilih 1 jawaban saja. Sedangkan 4 responden lagi memilih lebih dari 1 jawaban. Dan untuk mengetahui lebih jelas lagi mengenai perubahan anak yang dirasakan orang tua setelah mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat dilihat pada Tabel 123.

Tabel 123. Distribusi jawaban responden orang tua siswa tentang perubahan anak yang dirasakan orang tua setelah mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dari tabel 123, dapat dilihat responden yang memilih jawaban semakin giat belajar di rumah sebanyak 11 responden atau (45,8%), prestasi sekolah meningkat sebanyak 10 responden atau (41,7%), tidak terlambat pergi ke sekolah sebanyak 2 responden atau (8,3%), dan tidak ada perubahan sebanyak 1 responden atau (4,2%). Dari data ini diketahui bahwa 45,8% tanggapan orang tua responden mengatakan anaknya semakin giat belajar di rumah. Selain itu prestasi sekolah siswa kurang mampu di SMP swasta Bina Widya lebih meningkat sekitar 41,7%

dibandingkan siswa kurang mampu di SMPN 1 Bilah Hulu prestasinya meningkat sekitar 32,6%.

Dengan ini peneliti menganalisis bahwa kehadiran Bantuan Opersional Sekolah (BOS) di SMP

No Uraian Frekuensi (f) Presentase (%)

1 Semakin giat belajar di rumah 11 45,8

2 Prestasi Sekolah Meningkat 10 41,7

3 Tidak terlambat pergi ke sekolah 2 8,3

4 Tidak ada perubahan 1 4,2

Jumlah 24 100

swasta Bina Widya, orang tua siswa dapat merasakan manfaatnya melalui prestasi anak serta minat anak untuk belajar juga bertambah dari pada siswa di SMPN 1 Bilah Hulu.

Pada pengalokasian kebijakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMPN 1 Bilah Hulu dan SMP swasta Bina Widya memiliki fungsi manifest dan fungsi laten. Dari hasil survei penelitian ini terlihat bahwa fungsi menifes di SMPN 1 Bilah Hulu dan SMP swasta Bina Widya mendapatkan nilai positif dari orang tua siswa kurang mampu. Hal ini terbukti dari adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS), orang tua siswa tidak bersusah payah membiayai pendidikan anak. Misalnya saja beberapa buku paket dan buku LKS gratis, buku perpustakaan, fasilitas ruangan, biaya kegiatan ekstrakurikuler. Meskipun masih ada yang tidak bisa di gratiskan pihak sekolah dalam melaksanakan suatu kegiatan diluar Bantuan Operasional Sekolah (BOS) misalnya uang sekolah per bulannya untuk SMP swasta Bina Widya, uang perpisahan sekolah, pembelian buku paket, dan biaya kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka yang pergi berkemah ke suatu tempat yang biayanya ditanggung oleh siswanya. Namun orang tua dapat memakluminya dan sadar akan kebutuhan sekolah yang setiap harinya membutuhkan biaya belajar mengajar dan pembangunan sekolah.

Ketika berbicara pengeluaran biaya pendidikan keluarga, peneliti tidak mampu menggali informasi lebih dalam mengenai pengeluaran biaya pendidikan anak yang duduk di tingkat SMP per bulannya yang dikarenakan orang tua tidak mengingat pengeluarannya secara spesifik dan selain itu sifat masyarakat yang masih tertutup dalam memberikan informasi pengeluaran biaya pendidikan anak per bulannya sehingga peneliti sulit untuk menggali informasi yang lebih jelas.

Akan tetapi dari data yang diperoleh, orang tua siswa langsung mengakumulasikan pengeluaran biaya pendidikan dari keseluruhan jumlah anak yang masih sekolah per bulannya. Dalam menganalisis data mengenai pengeluaran biaya pendidikan anak dengan pemanfaatan dana

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi siswa kurang mampu agar mendapatkan hasil yang valid dalam menganalisis data di SMPN 1 Bilah Hulu dengan SMP swasta Bina Widya dapat dilihat pada tabel 124 yaitu sebagai berikut.

Tabel 124. Distribusi perbandingan data responden siswa kurang mampu SMPN 1 Bilah Hulu dengan SMP Swasta Bina Widya mengenai pengeluaran biaya pendidikan keluarga per bulan dengan pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Sumber: Data Primer (kuesioner) 2012

Dapat dilihat dari tabel 124, menunjukkan bahwa dari pengeluaran biaya pendidikan anak per bulannya memiliki beberapa variasi. Standarisasi pengeluaran biaya pendidikan siswa kurang mampu dalam penelitian ini adalah sekitar ≤ Rp 500.000 per bulannya. Tetapi dalam hasil survei di SMPN 1 Bilah Hulu dan SMP swasta Bina Widya pengeluaran biaya pendidikan anak ada yang dari Rp 510.000 sampai Rp 2.000.000 per bulannya. Responden yang memiliki pengeluaran biaya pendidikan anak sebesar ≤ Rp 500.000 di SMPN 1 Bilah Hulu sebanyak 60 responden atau sekitar 85,7% sedangkan di SMP swasta Bina Widya sebanyak 15 responden atau sekitar 75%.

Selain itu responden di SMPN 1 Bilah Hulu yang memiliki pengeluaran dari Rp 510.000 sampai Rp 2.000.000 per bulannya sebanyak 10 orang atau sekitar 14,3% sedangkan di SMP swasta Nomor Uraian

Pengeluaran Biaya Pendidikan Per Bulan

Nomor Uraian

Pemanfaatan Dana BOS SMPN 1

Bilah Hulu

SMP Swasta Bina Widya

SMPN 1 Bilah Hulu

SMP Swasta Bina Widya

F % F (%) F (%) F (%)

1 Rp 1.510.000 – Rp 2.000.000

2 2,8 2 10 Membeli

perlengkapan sekolah

55 48,7 17 70,8 2 Rp 1.010.000 –

Rp 1.500.000

2 2,8 1 5 Membantu biaya belanja keluarga

10 8,8 6 25

3 Rp 510.000 – Rp 1.000.000

6 8,7 2 10 Ditabung untuk biaya SMA

17 15,1 1 4,2 4 ≤ Rp 500.000 60 85,7 15 75 Uang jajan sekolah 31 27,4 0 0

Jumlah 70 100 20 100 Jumlah 113 100 24 100

Bina Widya sebanyak 5 responden atau sekitar 25%. Jadi, pengeluaran biaya pendidikan anak per bulan ≥ Rp 510.000 per bulan di SMP swasta Bina Widya sekitar 25% lebih besar dibandingkan dengan SMPN 1 Bilah Hulu sekitar 14,3%. Sehingga kalau dilihat dari kelayakan siswa tersebut mampu atau tidak mampu dalam mencukupi biaya kebutuhan pendidikan di dua sekolah ini masih belum 100% tepat sasaran karena beberapa responden masih mampu membiayai kebutuhan sekolah anak.

Dalam mencukupi kebutuhan pendidikan anak, peran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di dua sekolah ini 100% tepat sasaran karena telah mengurangi beban hidup keluarga.

Siswa kurang mampu tersebut memanfaatkan dana yang diperoleh sudah tepat pada sasarannya meskipun pengalokasian di dua sekolah ini berbeda-beda keperluan sekolah yang dibutuhkan siswa kurang mampu. Misalnya dana Batuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk membeli buku pelajaran yang belum ditanggung pihak sekolah karena pihak sekolah belum mampu memfasilitasi buku pelajaran secara keseluruhan dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), membeli perlengkapan sekolah, membantu biaya belanja keluarga, ditabung untuk biaya SMA, digunakan untuk uang jajan siswa atau untuk ongkos jasa transportasi, dan membayar uang SPP untuk di SMP swasta Bina Widya. Dengan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini, siswa juga telah membantu orang tua untuk menutupi pengeluaran biaya pendidikan keluarga. Meskipun dari pengeluaran biaya pendidikan anak yang masih sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, tetapi dari masing-masing pengeluaran biaya pendidikan sudah tertutupi dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sesuai dengan kebijakan yang dibuat sekolah. Di SMPN 1 Bilah Hulu siswa kurang mampu mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 350.000 dan di SMP swasta Bina Widya sebesar Rp 375.000. Sehingga orang tua siswa kurang mampu menghemat