• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis.92Pendidikan juga merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan bukan menjadi suatu rahasia lagi bahwa sumber daya manusia masih rendah di indonesia. Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan manusia agar bisa berpikir secara inovatif, kritis, dan kreatif sehingga dengan kecerdasan itu manusia bisa meningkatkan sumber daya manusia.Manusia yang dimaksud disini adalah peserta didik93. Hal ini selaras dengan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi sumber daya manusia berkualitas dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan teknologi.94 Untuk mencapai tujuan dari pendidikan yang sesuai dengan undang-undang nomor 20 tahun 2003 pemerintah harus menyiapakan fasilitas yang mendukung pendidikan tersebut selain dari sarana dan prasarana keberadaan pendidik yang cerdas dan professional sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.setiap pendidik selalu mengharapkan hasil

92Ir a “. dkk, pe garuh odel pe elajara i kuiri ter i i g u tuk e i gkatka hasil elajar da akti itas elajar sis a , jurnal pendidikan fisika, vol 7. No 1, tahun juni 2018, hal. 32.

93 Derli a da “. ihardi, i ple e tasi model pembelajaran inquiry training dalam pe elajara fisika u tuk e i gkata ke a pua erpikir for al sis a , jurnal pendidikan fisika Indonesia, vol 11. No 2, tahun juli 2015, hal. 163.

94 Derlina dan S. mihardi hal 164

belajar yang baik dari peserta didiknya namun kenyataannya keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif fisika dari semua materi pelajaran di sekolah masih tergolong rendah.

Gaya belajar merupakan karakteristik yang dimilki setiap manusia untuk memperoleh pengetahuan yang baru lalu mengolahnya menjadi informasih yang lebih bermakna bagi kehidupannya sendiri. setia manusia memiliki gaya belajar yang berbeda-beda ada yang memilki gaya belajar visual yang menngandalkan mata untuk mempelajari hal-hal baru dalam kehipuan, kemudian ada yang memiliki gaya belajar auditorial, orang yang memilki gaya belajar ini lebih mengandalkan telinganya untuk mendengarkan informasi dari orang lain bahkan dari dirinya sendiri seperti membaca dengan suara sehingga dia bisa mendengarkan suaranya sendiri. kemudian ada yang memiliki gaya belajar kinestetik yang cenderung aktif dalam pembelajaran, gaya belajar ini mengandalkan anggota tubuh dalam belajar tapi cenderung cepat belajar dengan suatu hal yang dilakukan secara langsung. 95

Dalam proses pembelajaran siswa menjadi obyek paling utama dalam pembelajaran, dan guru menjadi fasilitator yang memantau pembelajaran berjalan sesuai pembahasan. Hal ini selaras dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang dipadukan dengan gaya belajar siswa untuk melihat

95 Agus Rakhma Bella Wulandari, hubungan gaya belajar dan motivasi terhadap hasil belajar ips siswa kelas v sd gugus gajahmada kecamatan gajahmugkur kota semarang , (skripsi, FIP

Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2017), hlm 27.

hasil belajar siswa. Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing seorang guru membawa permasalahn dalam kelas dan mengarahkan siswa dalam merumuskan cara-cara penyelesaian masalah tersebut, disanalah siswa mulai mengekspresikan dirinya dalam pembelajaran, mereka diberikan kebebasan dalam menyampaikan pendapat mengenai materi yang sedang dibahas.

Begitu juga yang dilakukan oleh peneliti dalam melihat pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor. Unuk melihat gaya belajar siswa peneliti memberikan angket gaya belajar pada siswa yang ada di kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga dapat diketahui bahwa dari semua siswa kelas eksperimen dan kontrol yang berjumlah 38 siswa, terdapat 19 siswa yang memiliki gaya belajar visual, 13 siswa yang memiliki gaya belajar auditorial, dan 6 siswa.

Dalam proses pemnbelajaran hal yang menjadi patokan agar kita bisa mengetahui pembelajaran itu berhasil atau tidak adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan prestasi yang diberikan oleh seorang guru kepada siswa untuk mengekspresikan sikap, nilai yang diberikan pada akhir dari pembelajarn96Hasil dari pembelajaran yang sesuai gaya belajar yang dimilki siswa dapat kita lihat dari hasil akhir siswa dimana kelas eksperimen nilai rata-rata nya sebesar 83, nilai minimalnya 48, sedangkan nilai maksimalnya

96Mo i a lu y, okta ia er a, pe garuh odel pe elajara I ooperatif I erkiri sala da soal terhadap hasil elajar PKN sis a kelas VII “MP Negeri p tia a k , ol , o or , tahu 9, hlm 146.

100. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-ratanya 51, nilai minimalnya 39, dan nilai maxsimumnya sebesar 61. Pada tes awal kedua kelas ini memilki nilai yang sama tapi setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan dipadukan gaya belajar siswa maka dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada kelas eksperimen.

Dilihat dari hasil peneliti maka dapat diketahui bahwa gaya belajar atau kebiasaan cara belajar merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena mereka dapat belajar dengan gaya mereka masing- masing tanpa ada hal yang mereka tidak sukai dalam belajar, sehingga efeknya siswa dapat memahami materi dengan sangat baik.97

Setelah diketahui setiap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol peneliti kembali membandingkan hasil belajar siswa pada setiap gaya belajar yang mereka miliki untuk kelas eksperimen. Pada hasil pree-testnya hasil belajar lebih unggul pada siswa yang memilki gaya belajar visual, kemudian auditorial, dan terakhir kinestetik. Ini menggunakan bahwa model ceramah yang digunakan sebelum diberikan perlakuan hanya berefek pada siswa yang memilki gaya belajar visual dan itupun hasil belajarnya sanagat tidak memuaskan bahkan jauh dari KKM yang ditetapkan sehingga banyak

97Prihati satri eita, pe garuh fasilitas elajar, gaya belajar dan minat belajar terhadap hasil elajar ata pelajara eko o i sis a kelas X iis “MA egeri seyega , jurnal pendidikan dan ekonomi, vol 6, tahun 2017. Hlm. 445.

siswa yang mendapatkan nilai yang tuntas dalam pembelajar fisika dimateri suhu dan kalor.

Jika dibandingakan dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi hasil belajar siswa yang memilki gaya belajar auditorial, kemudian kinestetik dan visual. Ini membuktikan bahwa setelah diberikan perlakukan banyak siswa yang mendapatkan pemebalajarn sesuai dengan gaya belajar mereka hasil tersebut dapat kita lihat dari hasil belajar siswa banyak yang tuntas. Sehingga model inkuiri terbimbing cocok untuk diterapkan pada setiap gaya belajar yang dimilki oleh siswa.

Setelah dilakukan uji “T” Polled Varian peneliti mendapatkan �ℎ� � sebesar 8,829 dan � 2,028 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh gaya belajar VAK pada model pembelajaran inkuiri Terbimbing terhadap hasil belajar siswa MAN I DOMPU tahun pelajaran 2019/2020.

Jika dibandingkan oleh penelitian terdahulu tentang pengaruh gaya belajar VAK pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika Siswa SMP Negeri 2 Narmada Tahun Ajaran 2015/2016. Dari hasil perhitungan uji hipotesis H01, diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 21,15> 4,02; maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa. Untuk H02

diperoleh nilai Fhitung > Ftabel yaitu 5,39 > Kelas 3,17; maka dapat disimpulkan bahwa terdapat penngaruh gaya belajar terhadap hasil belajar IPA Fisika Siswa. Sedangkan untuk H03 didapatkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 16,13> 3,17. Berdasarkan data perbandingan dari hasil peneliti dengan penelitian terdahulu bahwa kedua model pemelajaran yang digunakan dalam penelitian sama-sama membantu meningkatkan hasil belajar siswa jika diterapkan sesuai dengan gaya belajar yang mereka miliki. Namun jika dilihat diantara model pembelajaran yang lebih cocok digunakan yaitu model pemelajaran inkuiri terbimbing. Fakta ini dapat kita lihat pada model PBL meningkatkan hasil belajar siswa sampai pada nilai 80, sedangakn model pembelajaran inkuiri mampu menngkatkan hasil belajar siswa sampai pada nilai 88 dan ini merupakan hasil yang sangat baik. Sehngga dapat kita lihat bahwa model yang di padukan dengan gaya belajar siswa yang lebih bagus adalah model pemebelajaran inkuiri terbimbing.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa terdapat pengaruh gaya belajar terhadap peningkatan hasil belajar fisika pada siswa MAN I DOMPU itu dapat diliha dari ketuntasan yang terdapat di kelas eksperimen jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Gaya belajar yang banyak diketahui pada siswa yaitu gaya belajar visual itu dapat diketahui dari jumlah siswa yang memilki gaya belajar visual adalah 19 siswa, sedangkan gaya belajar auditorial sebanyak 13 orang dan yang memilki gaya belajar kinestetik terdapat 6 orang. jika dilihat dari hasil tes awal hampir kedua kelas memilki nilai yang sama tetapi ketika diberikan perlakuan berdasarkan gaya belajar yang dimilki menggunakn model pembelajaran inkuiri terbimbing, di kelas eksperimen terjadi peningkata terhadap hasil belajar.

Setelah dilakukan uji “T” Polled Varian peneliti mendapatkan

ℎ� � sebesar 8,829 dan � 2,028. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh gaya belajar VAK pada model pembelajaran inkuiri Terbimbing terhadap hasil belajar siswa MAN I DOMPU tahun pelajaran 2019/2020.

126

B. Saran

Peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, diantaranya:

1. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh gaya belajar terhadapa hasil belajar siswa pada model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar, sehingga gaya belajar siswa perlu untuk diketahui oleh setiap guru agar pembelajaran tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran fisika.

2. Model pembelajaran inkuiri terbimbing membutuhkan waktu yang cukup banyak dalam pelaksanaannya, sehingga bagi guru yang menerapkan model pembelajaran unkuiri terbimbing terlaksana dengan maksimal.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasa lain, mengukur aspek yang lain atau jenjang sekolah yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Anam khoirul, pembelajaran berbasis inkuiri (metode dan aplikasi): celeban timur, pustaka pelajar, juni 2015.

Ariesta, R. dan suparno, “Pengembangan perangkat perkuliahan kegiatan laboratorium fisika dasar II brbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kerja ilmiah mahasiswa “ ,jurnal pendidikan fisika indonesia, Vol. 7, Nomor 7, januari 2011, hlm. 63.

Arifin lina dan sunarti titin, “Peningkatan literrasi sains peserta didik melalui model pembelajaran guided inquiry pada materi fluida dinamis “ ,jurnal penelitian fisika dan aplikasi (JPFA) , Vol. 7, Nomor 2, desember 2017, hlm. 36.

Arikunto suharsimi, prosedur penelitian. Jakarta: rineka cipta, oktober 2014.

Aryanto kadek Ni, dkk, “ pengaruh model pembelajaran TAI terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas V SD di desa kaliasen kecamatan banjar” , jurnal mimbar PGMI universitas pendidikan ganesha, Vol. 2, Nomor 1, 2014, hlm.

3.

Aryanto metta, “Peningkatan hasil belajar IPA materi kenampakkan rupa bumi menggunakan model scramble” ,jurnal profesi pendidikan dasar, Vol. 3, Nomor 2, Desember 2016, hlm. 135.

Ayuningtyas putri, dkk, “Pengembangan perangkat pembelajaran fisika dengan model inkuiri terbimbing untuk melatihkan keterampilan proses sains siswa SMA pada materi fluida statis” ,jurnal pendidikan sains pascasarjana universitas negeri surabaya, Vol. 4, Nomor 2, mei 2015, hlm. 638.

Ayurachmawati puji dan widodo ari, Analisis kemampuan inkuiri siswa di sekolah dasar “ , , Vol. 8, Nomor β,jurnal pendidikan dasar, juli 2016, hlm 281.

Bahtiar, fisika dasar 1.Mataram: kurnia kalam semesta, 2013.

Bahtiar, strategi belajar mrngajar sains (ipa): mataram, IAIN Mataram, desember 2015.

Derlina dan mihardi S, “Implementasi model pembelajaran inquiri training dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan kemampuan berpikir formal

siswa”,jurnal pendidikan fisika Indonesia, Vol 11, Nomor 2, juli 2015, hlm 163.

Deta, U. A, dkk, “Pengaruh metode inkuiri terbimbing dan proyek, kreativitas, serta keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar siswa “ ,jurnal pendidikan fisiska indonesia, Vol. 9, Nomor 2, januari 2013, hlm. 29.

Dewi puspita Melinda dan Kristin firosalia, “Meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode inquiry pada siswa kelas V SD” ,jurnal upi, Vol. 2, Nomor 7, September 2016, hlm 169.

Erlina richiel dan kuswanto heru, “Pengaruh model pembelajaran inSTAN terhadap keteramplan proses sains dan hasil belajar kognitif fisika di SMA” ,jurnal inovasi pendidikan fisika, Vol. 1, Nomor 2, oktober 2015, hlm. 203.

Febriana magfira, dkk, “penerapan model pembelajaran inquiry pictorialriddle untuk meningkatkan keaktifan siswa”,jurnal pendidikan fisika dan keilmuan (JPFK), Vol. 4, Nomor 2, agustus 2018, hlm. 9.

Ferdiansyah, dkk, “Pengaruh pengelompokkan brdasarkan gaya belajar dengan pendekatan problem solving terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa XI sma negeri 1 dolo” ,jurnal pendidikan fisika, Vol. 5, Nomor 1, januari 2017, hlm.

76.

Halim abdul, “Pengaruh strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadapan hasil belajar fisika siswa SMPN 2 secanggang kabupaten langkat “ ,jurnal tabularasa PPS UNIMED , Vol. 9, Nomor 2, desember 2012, hlm. 29.

Hatika R.G, “Peningkatan hasil belajar fisika dengan menerapkan model pembellajaran advance organizer berbantu animasi computer”,jurnal pendidikan fisika Indonesia, Vol. 12, Nomor 2, juli 2012, hlm 113.

Ismiati muabbiyah dan sulhan ahmad, “Penerapan model pembelajaran fleming-VAK (visual, auditory, kinesthetic) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI thohir yasin pada muatan pelajaran IPA”,jurnal pendidikan PGMI, Vol . 10, Nomor 1, April 2018, hlm.60-61.

Iswatun, I. dkk, “Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatkan KPS dan hasil belajar siswa SMP kelas VIII” ,jurnal inovasi pendidikan IPA, Vol. 2, Nomor 2, 2017, hlm 151.

Kurniawati desi, dkk, “Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dilengkapi LKS untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan presentasi belajar

pada materi pokok hukum dasar kimia siswa kelas X MIA 4 SMAN 1 karanganyar tahun pelajaran” ,jurnal pendidikan kimia (JPK), Vol. 5, Nomor 1, 2016, hlm 90.

Magfirah, dkk, “Penerapan model pembelajaran inquiry pictorial riddle untuk meningkatkan keaktifan siswa “ , , Vol. 4, Nomor β, β018, hlm. 8.

Mariam, dkk, “Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI MIA MAN β Mataram “ ,jurnal pijar MIPA, Vol. 14, Nomor 3, agustus 2019, hlm. 155.

Mashurwati yuyun, “Penerapan inventory tes gaya belajar remaja dengan aplikasi google from, media sosial serta pengembangan program layanan bimbingan dan konseling terkait “ ,jurnal education, Vol. 4, Nomor 1, april 2018, hlm. 2- 3.

Maysarah siti, “Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui startegi pakem di kelas VIII MTs Nurul Amaliyah tanjung morawa”,jurnal tarbiyah, Vol. 25, Nomor 1, Januari-juli 2018, hlm. 129.

M. S, tarinagan Irman, dkk, “Pengaruh model pembelajaran ikuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belaj1ar siswa”,jurnal pendidikan fisika, Vol. 7, Nomor 1, juli 2018, hlm 32.

Mulyana sri, dkk, “the effect of guided inquiry lwarning model and scientific performance on student learning outcomes” ,Indonesia journal of science and education, Vol. 2, nomor 1, april 2018, hlm. 106.

Nasution rozi sari wahyuni, dkk, “Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kreativitas terhadap kognitif tinggi “ ,jurnal pendidikan fisika,Vol. 5, Nomor 2, desember 2016, hlm.102.

Nugroho sugeng, dkk, “Pembelajaran IPA dengan meyode inkuiri terbimbing menggunakan laboratorium RIIL dan VIRTUIL ditinjau dari kemampuan memori dan gaya belajar”,jurnal inkuiri, Vol 1, Nomor 3, 2012. Hlm 238.

Nurjannah, “Eksplorasi metakognisi terhadap pemecahan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar siswa” , , Vol. 6, Nomor 1, juni β019, hlm 79.

Nurmayani, dkk, “Pengaruh gaya belajar VAK pada penerapan model pembelajaran based learning terhadap hasil belajar IPA fisika siswa SMP Negeri 2 narmada tahun ajaran β015/β016” ,jurnal pendidikan fisika dan teknologi, Vol. II, Nomor 1, januari 2016, hlm 15.

Pedrice, dkk, “Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk meningkatan kompetensi siswa dalam pembelajaran biologi” ,jurnal pendidikan biologi, Vol. 8, Nomor 1, 2018, hlm. 20.

Pratiwi. L, dkk, “Efektivitas model pembelajaran eksperimen inkuiri terbimbing berbantuan my own dictionary untuk meningkatkan penguasaan konsep dan unjuk kerja siswa smp RBSI”,unnes science education journal, Vol 1, Nomor 2, 2012, hlm 87.

Sari ayu novita dan harapan nuraini, “Pengaruh model pembelajaran bersbasir (prombel leraning) terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa pada materi reproduksi manusia di kelas XI-PMS SMA Negeri 1 Binjai tahun pembelajaran β014/β015 “,jurnal pendidikan fisika indonesia, Vol. 3, Nomor 4, desember 2015, hlm. 76.

Sari kartika ariesta, “Analisis karakteristik gaya belajar VAK (visual, auditorial, kinestetik) mahasiswa pendidikan informatika angkatan β014”,jurnal ilmiah edutic, Vol 1, Nomor 1, November 2014, hlm 3.

Sasmita petri reni, “Penerapan metode inkuiri terbimbing menggunakan media KIT fisika: upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa” ,jurnal ilmiah pendidikan fisika Al-Biruni, Vol. 06, Nomor 1, 2017, hlm. 96.

Sugioyono, metode penelitian pendidikan. Bandung: alfabeta, april 2019.

Sugioyono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D: bandung, alfabeta, april 2016.

Sutopo, dkk, “Pembelajaran fisika dengan model inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi ditinjau dari kreativitas dan sikap ilmiah siswa” ,jurnal inkuiri, Vol. 5, Nomor 1, 2016, hlm 124.

Tyas, anggia setianing dan lazulfa, “Pengaruh inkuiri terbimbing melalui media adobe flash terhadap hasil belajar kimia” ,jurnal tadris kimiya (JTK) , Vol. 3, Nomor 2, desember 2018, hlm. 183.

Yasmin nur, dkk, “Pengaruh metode inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar biologi siswa kelas kelas VIII di SMPN 3 gunungsari tahun ajaran β01γ/β014” ,jurnal pijar MIPA, Vol. X. Nomor 1, maret 2019, hlm. 70.

Zarisa alfi dan saminan, “Penerapan pembelajaran ikuiri menggunakan metode oictorial riddle pada materi alat-alat optic untuk meningkatkan kreativitas dan

hasil belajar siswa”,jurnal pendidikan sains Indonesia, Vol. 5, Nomor 1, 2017, hlm 2.

.

LAMPIRAN

SILABUS FISIKA SMA Satuan Pendidikan: SMA

Kelas: X (sepuluh) Kompetensi Inti:

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atar berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminana bangsa dalam pergaulan.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, posedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu Sumber belajar 1.1 Bertambah

keimanannya dengan menyadari

hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakann ya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optic 3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan

perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari

Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor

Suhu dan pemuaian

Hubungan kalor dengan suhu

Mengamati

 Menyimak peragaan tentang:

- Simulasi pemuaian rel kereta api -Pemanasan es

Sikap Observasi terhadap rasa ingin tahu dan ketelitian peserta didik dalam

15 jp sumber:

Buku Teks Pelajaran Fisika

Panduan

Praktikum Fisika SMA

e-dukasi.net Alat

4.1 Menyajikan hasil

pengukuran besaran fisis dengan

menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah.

4.8 Merencanakan dan

melaksanakan percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan,

terutama kapasitas dan konduktivitas kalor.

enda dan

wujudnya

Azas Black

Perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi

menjadi air -Konduktivitas logam(almuniu

m besi,

tembaga, dan timah)

 Melakukan studi pustaka untuk

mencari informasi mengenai pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda, pengaruh perubahan suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian), dan

perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan

melakukan eksperimen Pengetahua n

Penugasan

Memecahk an masalah sehari- sehari berkaitan dengan suhu, pemuaian, dan

perpindahan kalor

Tes tertulis tentang pemuaian, dan asas Black, perpindahan kalor

dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi Keterampila

kalorimeter

kubus logam

termometer

stopwatch lilin

batang logam alumunium, besi, tembaga, dan timah

pemanas ai

radiasi Menanya -Menanya pengaruh kalor dan

perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari -Menanya karakteristik termal suatu bahan,

terutama

kapasitas dan konduktivitas kalor

Mengumpulk an Informasi -Melakukan eksperimen tentang

pengaruh kalor terhadap suhu, wujud, dan ukuran benda -

Mendiskusikan

n Unjuk kerja

Ceklist lembar pengamatan pada saat kegiatan eksperimen Portofolio Laporan tertulis

tentang azas Black dan perpindahan kalor-

Melakukaneks perimen untuk menentukan kalor jenis logam

Menalar/Men gasosiasi

Mengolah data

eksperimen tentang kalor jenis logam dengan

menggnakan kalorimeter dalam bentuk penyajian data, membuat grafik,

menginterpreta si dan grafik, dan menyusun kesimpulan.

Mengomunika

sikan Membuat laporan hasil eksperimen -Memaparkan hasil percobaan dalam bentuk grafik

Mengetahui, Mataram 2020

Kepala sekolah Guru mata pelajaran

fisika

,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MAN Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/ 2 (Dua) Materi Pokok : suhu dan kalor Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti :

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Dokumen terkait