Aspek Kelayakan Isi
B. Pembahasan
Tahap analisis dilakukan dengan menganalisis kurikulum pendidikan, karakteristik peserta didik, dan kebutuhan SMAN 3 Gowa. Hasil analisis pada sekolah adalah sebagai berikut: Analisis kurikulum yang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pendidik dengan hasil dari sekolah tersebut adalah menggunakan kurikulum 2013. Selain itu, dilakukan pula analisis peserta didik sehingga penulis melakukan pemilihan materi sistem pencernaan dengan mengkonsultasikan kepada pendidik agar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Analisis karakteristik peserta didik dilakukan melalui wawancara kepada pendidik dan observasi dilakukan secara langsung.
Sebagian besar peserta didik menganggap pelajaran Biologi tidak menarik karena model pembelajaran yang biasa dan tanpa bantuan media pembelajaran. Untuk mengatasi ketidaktertarikan tersebut maka diperlukannya sebuah media yang dapat membantu dalam menyalurkan ilmu antara pendidik dan peserta didik. Untuk mengetahui media seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan peserta didik dilakukan analisis. Analisis karakteristik peserta didik yang dilakukan dengan mengisi kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran biologi tidak menarik karena kurangnya modifikasi dalam belajar seperti tidak adanya penggunaan media pembelajaran atau metode yang digunakan dalam belajar masih monoton. Dengan hasil menyatakan peserta didik mengalami kejenuhan dan kebosanan sehingga
membuat tidak konsentrasi dalam pembelajaran biologi. Sehingga diperlukan suatu media untuk membantu pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi menarik dan semangat dalam belajar meningkat.
Hasil analisis kebutuhan melalui wawancara yang dilakukan di sekolah, menunjukkan bahwa sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran cukup memadai, seperti adanya laboratorium komputer dan LCD proyektor yang ada di kelas. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik berbasis Android seperti software kodular kodular diharapkan membantu pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada pendidik kelas XI pelajaran biologi di SMAN 3 Gowa didapatkan informasi bahwa media pembelajaran belum digunakan dalam pembelajaran biologi. pendidik masih menggunakan media cetak seperti buku paket maupun LKS. Hal itu dikarenakan penggunaan media pembelajaran berbasis computer memerlukan keterampilan khusus dan membutuhkan waktu untuk membuat bahan yang akan disampaikan.
Berdasarkan ketiga analisis dapat dievaluasi sebagai berikut: pendidik kurang menggunakan media pembelajaran berbasis Android, yang mereka gunakan hanya buku paket yang disediakan di perpustakaan yang dipinjam dan dibawa pulang oleh peserta didik dan sesekali menggunakan power point yang dishare melalui wa ataupun zoom. Sementara peserta didik memiliki minat yang rendah dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut merupakan dasar dari penulis melakukan penelitian ini. Upaya untuk mengatasinya adalah akan
dikembangkan sebuah media pembelajaran berbasis Android menggunakan software kodular.
Tahap berikutnya adalah mendesain atau merancang pembuatan media pembelajaran. Tahap ini dimulai dengan penyusunan materi di dalam media pembelajaran. Penyusunan software kodular kodular ini terdiri dari bagian awal, bagian materi, dan bagian penutup. Untuk bagian awal terdapat sampul luar yang berisikan judul software kodular yaitu FUNBY. Bagian isi software kodular ini terdiri dari materi sistem pencernaan, video, quiz, kontak dan panduan penggunaan software kodular. Sub materi yang dibahas dalam software kodular ini adalah makanan dan zat makanan, organ pada sistem pencernaan dan gangguan pencernaan. Penutup adalah bagian akhir dari software kodular yaitu peserta didik diarahkan untuk menyelesaikan quiz.
Perancangan instrumen terdiri dari instrumen validasi ahli materi, instrumen validasi ahli media serta angket kepraktisan guru dan peserta didik untuk uji kepraktisan. Instrumen adalah sebuah lembar penilaian yang berisikan pernyataan-pernyataan yang ditujukan kepada para ahli dan peserta didik guna mengetahui tingkat kelayakan dan kemenarikan software kodular yang dibuat.
Instrumen memiliki lima skala likert dengan daftar isian check list untuk setiap indikator atau pernyataan. Instrumen disusun berdasarkan aspek tujuan penilaian. Untuk instrumen ahli materi berisi tentang aspek kualitas isi
dan kebahasaan. Sedangkan untuk ahli media penilaian terhadap aspek kualitas isi, kebahasaan, tampilan media, dan penggunaan. Dari hasil instrumen para ahli maka akan dilakukan perbaikan jika memang tingkat kelayakan rendah hingga
software kodular yang dikembangkan menjadi layak untuk digunakan atau diuji cobakan. Selanjutnya untuk guru dan peserta didik digunakan instrumen berupa angket respon untuk mengetahui kepraktisan dari berbasis Android tersebut.
Tahap berikutnya adalah tahap development yaitu pada tahap ini produk yang dikembangkan divalidasi oleh masing-maisng dua validator. Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkonsultasikan tentang media pembelajaran yang dikembangkan kepada para ahli (dosen, pendidik terutama pada bidang biologi). Validasi adalah mengisi lembar instrument yang terkait dengan ahlinya, pertama validator ahli media yang terdiri dari 2 dosen pendidikan biologi dengan aspek yang dinilai adalah aspek perangkat lunak terdiri dari tujuh indikator dan aspek penggunaan media yang terdiri dari 14 indikator. Hasil dari penilaian instrument penelitian kemudian dihitung dan dapat dikategorikan valid dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu pertama, secara umum validator menyatakan bahwa aspek-aspek pada media tergolong baik. Kedua, untuk kelayakan media “layak digunakan namun dengan revisi kecil” merupakan pilihan dari validator. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Nieveen Rochmad (2012) Validitas perangkat pembelajaran adalah dikatakan valid apabila perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan dengan revisi atau tanpa revisi oleh validator.
Software kodular Funby ini memiliki keunggulan diantaranya materi yang terdapat dalam software kodular merupakan materi sistem pencernaan mata pelajaran biologi, dimana pada penelitian sebelumnya belum dikembangkan materi yang serupa. hal ini dibuktikan dengan beberapa
86 penelitian yang relevan yakni penelitian oleh Nurul Fany Syarisma (2019) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android Berbantu Kodular Pembelajaran Fluida Di SMAN 3 Bontang” yang merupakan mata pelajaran fisika dan penelitian oleh Putria Setiani (2018) dengan judul
“Penggunaan Kodular Untuk Mengembangkan Media Aplikasi Android Pada Pembelajaran Tumbuhan Hijau di Kelas V Sekolah Dasar” dengan mata pelajaran yang sama namun dengan materi yang berbeda.
Pengembangan software kodular ini tidak serta merta berjalan mulus.
Peneliti menemukan kendala ketika melakukan perancangan dalam pengembangan yaitu batasan maksimum ukuran dalam pembuatan sebuah software kodular Android adalah 30 MB sehingga baik materi maupun video harus diupload terlebih dahulu ke dalam blog atau website pribadi dan untuk video di upload ke youtube. Oleh karena itu, untuk meng-upload materi peneliti membuat situs web https://files.fm/u/m4bxev47x dan channel pribadi untuk meng-upload video https://www.youtube.com/channel/UCgssbH7pxZFr- 0WAGpenyTg.
87 BAB V PENUTUP