• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pengamatan pada parameter gulma dilakukan sebelum olah tanah, 4 MST dan 6 MST. Berdasarkan pengamatan populasi gulma sebelum olah tanah di lokasi penelitian paling banyak adalah B. barbata sebanyak 305 tanaman.

Bobot kering terberat dimiliki oleh gulma D. sanguinalis sebesar 51,3 gram.

Nilai nisbah jumlah dominan (NJD) pada saat sebelum olah tanah menunjukkan gulma yang dominan adalah gulma B. barbata dengan nilai NJD 25,2%. Hal ini menunjukkan bahwa gulma tersebut merupakan gulma yang paling mampu bersaing dengan gulma lainnya pada lahan terbuka.

Aplikasi herbisida berpengaruh terhadap perubahan populasi gulma dan jumlah dominansi. Analisis vegetasi gulma kedua pada 4 MST setelah diberi perlakuan herbisida dengan bahan aktif mesotrion dan atrazin menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah spesies gulma dari 20 spesies gulma menjadi

Dosis Herbisida

H1 : Mesotrion dan Atrazin 0,25 l b.a/ha 14,32 a H2 : Mesotrion dan Atrazin 0,5 l b.a/ha 14,10 a H3 : Mesotrion dan Atrazin 0,75 l b.a/ha 14,30 a H4 : Mesotrion dan Atrazin 1 l b.a/ha 14,30 a H5 : Mesotrion dan Atrazin 1,5 l b.a/ha 13,93 a

H6 : Penyiangan Mekanis 14,33 a

H7 : Kontrol (Tanpa pengendalian) 14,18 a

Perlakuan Tingkat Kemanisan (Brix)

9 spesies, yaitu gulma B. barbata, D. aegyptium, E. uniloides, D.

macroblephara, B. leersiodes, C. compressus, C. tinctoria, B. incana Ruiz, C.

fontanum, I. pes-tigridis L. dan C. difusa burm. Pada analisis vegetasi pada 4 MST juga terjadi perubahan gulma dominan dari B. barbata menjadi P. annua L. (NJD 100%). Analisis vegetasi selanjutnya yang dilakukan pada 6 MST menunjukkan bahwa ada penambahan spesies gulma golongan tekian yaitu C.

compressus dan penurunan spesies gulma pada 4 MST dari 9 spesies menjadi 6 spesies pada 6 MST yaitu A. biltum, A. hibridus, B. erecta, dan T. procumbar, serta terjadi perubahan gulma dominan pada 6 MST yaitu D. sanguinalis (NJD 45%). Pengaruh dari penggunaan herbisida mesotrion dan atrazin terlihat pada penurunan bobot kering gulma dan tingginya nilai efisiensi pengendalian gulma pada 3 dan 5 MSA. Hal ini sesuai dengan standar pengamatan rujukan dari EWRC scoring for efficacy and crop tolerance, pengendalian gulma dikatakan bagus apabila persentase pengendaliannya mencapai ≥ 90% dan pengendalian dikatakan buruk apabila persentasenya ≤ 69%.

Herbisida berbahan aktif mesotrion dan atrazin efektif mengendalikan gulma tanaman jagung baik aplikasi pra tumbuh maupun purna tumbuh.

Mekanisme kerja herbisida mesotrion yaitu menghambat fungsi enzim HPPD yang menyebabkan pigmen karotenid tidak terbentuk. Sedangkan mekanisme kerja herbisida atrazin yaitu menghambat aliran elektron pada fotosistem II, sehingga aplikasi herbisida dengan bahan aktif mesotrion dan atrazin dapat menekan pertumbuhan gulma karena sistem fotosintesisnya terganggu

(Simarmata, 2016). Pencampuran herbisida lebih efisien dibandingkan dengan perlakuan herbisida tunggal (Umiyati, 2019).

Menurut pernyataan Fuadi dan Wicaksono (2018) bahwa pengendalian gulma dikatakan efektif apabila bobot kering gulma yang dihasilkan lebih rendah daripada kontrol dan relatif sama dengan penyiangan manual. Menurut Meilin dan Yardha (2010) dosis herbisida yang tepat dapat mematikan gulma sasaran, tetapi jika dosis herbisida terlalu tinggi maka dapat merusak bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan.

Penggunaan herbisida dengan dosis yang terlalu berlebih juga dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan fitotoksisitas atau keracunan tanaman menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi herbisida mesotrion dan atrazin 1,5 l b.a/ha (H5) pada 1 MSA dan 2 MSA nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain, hal ini dapat dikarenakan tanaman jagung manis tidak bisa toleran terhadap herbisida yang akan mengakibatkan terjadi gejala-gejala keracunan pada tanaman jagung manis. Ciri-ciri tanaman jagung manis yang mengalami toksisitas dengan menunjukkan gejala daun berwarna putih mulai sebagian daun hingga seluruh bagian daun, kemudian tanaman tersebut kering atau mati (Fuadi & Wicaksono, 2018).

Apabila daya tekan herbisida terhadap gulma cukup baik, maka pengaruh tidak langsung herbisida yang digunakan terhadap pertumbuhan tanaman juga akan baik. Parameter pertumbuhan tanaman yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan bobot berangkasan

tanaman. Perlakuan kombinasi herbisida mesotrion dan atrazin menunjukkan hasil terbaik pada setiap parameternya kecuali parameter diameter batang.

Berdasarkan hasil pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun perlakuan herbisida mesotrion dan atrazin 1,5 l b.a/ha (H5) nyata lebih rendah pada 2 MST, 4 MST dan 6 MST dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini sejalan dengan pernyataan Umiyati (2019) bahwa pada fase vegetatif awal tanaman jagung masih belum dapat menyerap unsur hara secara optimal dikarenakan akar lateral yang terbentuk masih muda dan kebutuhan unsur hara pada fase vegetatif awal relatif masih sedikit.

Terdapat berbagai cara dalam mengendalikan gulma termasuk penyiangan mekanis yang biasa dilakukan oleh petani. Penyiangan mekanis dilakukan pada 4 MST dan 6 MST yang merupakan periode kritis tanaman jagung manis sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma dan mengurangi persaingan gulma dengan tanaman jagung manis. Sesuai dengan hal tersebut, pengamatan diameter batang 2 MST, 4 MST, 6 MST, dan 8 MST menunjukkan bahwa perlakuan dengan penyiangan mekanis (H6) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Diameter batang ditentukan pula oleh efisiensi pengendalian gulma dimana efisiensi pengendalian gulma setara dengan perlakuan kombinasi herbisida. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kartikasari (2011) bahwa pada umur 4 MST sampai 8 MST, tanaman jagung manis berada dalam fase eksponensial dimana tanaman jagung manis mengalami pertumbuhan yang cepat dan organ-organ tanaman telah berfungsi dengan sempurna, sehingga tanaman mampu bersaing dalam memperebutkan

air, cahaya maupun unsur hara dalam jumlah besar. Bertambahnya bobot berangkasan tanaman dipengaruhi oleh tinggi tanaman dan jumlah daun atau organ-organ yang memacu proses fotosintesis. Bobot kering tanaman merupakan parameter yang penting untuk mengetahui akumulasi biomassa serta imbangan fotosintesis pada masing-masing organ tanaman.

Hasil tanaman jagung manis juga dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan pengendalian gulma, karena gulma menjadi kompetitor dari tanaman jagung manis dalam memperebutkan unsur hara dan cahaya matahari. sesuai dengan parameter yang diamati yaitu panjang tongkol berkelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol berkelobot per petak, dan bobot tongkol berkelobot per hektar menunjukkan bahwa perlakuan herbisida mesotrion dan atrazin 0,25 l b.a/ha nyata lebih tinggi dibanding perlakuan lain. Hal ini sejalan dengan pernyataan Zami (2021) bahwa suatu tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan subur apabila unsur hara yang diberikan dapat diserap akar dalam bentuk yang sesuai dan cukup, hal tersebut menyebabkan kegiatan penyerapan hara dan fotosintesis berjalan dengan baik sehingga fotosintat yang terakumulasi juga ikut meningkat dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tongkol. Selain itu, perlakuan mesotrion dan atrazin 1,5 l b.a/ha nyata lebih rendah dibanding perlakuan yang lain, hal ini dapat dikarenakan pada pengamatan fitotoksisitas untuk perlakuan mesotrion dan atrazin 1,5 l b.a/ha memiliki nilai fitotoksisitas yang tinggi, sehingga tanaman jagung manis tidak memiliki hasil yang tinggi pada perlakuan tersebut. Pada parameter tingkat kemanisan (brix)

menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata dari aplikasi herbisida dan tidak ada beda nyata pada semua perlakuan, artinya tingkat kemanisan pada jagung manis tidak dipengaruhi oleh aplikasi herbisida. Tingkat kemanisan pada jagung manis dapat dipengaruhi oleh adanya pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang sapi pada saat setelah olah tanah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Pangaribuan et al. (2018) yang menyatakan bahwa pemberian pupuk organik mampu meningkatkan kadar gula dalam biji jagung manis.

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil, analisis hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perlakuan berbagai dosis bahan aktif herbisida mesotrion dan atrazin efektif dalam mengendalikan gulma dan mampu memberikan hasil lebih baik dengan efisiensi pengendalian gulma pada 4 MST antara 87,75%- 97,75%.

2. Dosis herbisida mesotrion dan atrazin 0,25 l b.a/ha dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dan tidak berbda dengan penyiangan mekanis pada panjang tongkol berkelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol berkelobot per petak, dan bobot tongkol berkelobot per hektar.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat disarankan untuk petani dan masyarakat, aplikasi herbisida dengan bahan aktif mesotrion dan atrazin dosis 0,25 l b.a/ha pada tanaman jagung manis dapat mengendalikan gulma dengan baik sehingga hasil yang didapatkan adalah hasil yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

Dinata, A., Sudiarso., dan T. S. Husni. 2017. Pengaruh Waktu dan Metode Pngendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 5(2): 191-197.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2020. Volume dan Nilai Impor-Ekspor Benih Sayuran Tahun 2020. Online: http//hortikultura.deptan.go.id Diakses Pada Tanggal 27 Juli 2022.

Ellezandi, D.F., D.R.J Sembodo., dan H. Herawati. 2016. Efikasi Herbisida Campuran Atrazin Dan Mesotrion Untuk Mengendalikan Gulma Pada Budidaya Tanaman Jagung (Zea Mays L.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, Vol. 16(1): 22-29.

Fadhly, A.F., dan F. Tabri. 2019. Pengandalian Gulma pada Pertanaman Jagung.

http://balit.litbang.co.id.bukujagung.pdf. 28 Mei 2022

Fitria., E. Purba., dan T. Sabrina. 2017. Pertumbuhan dan produksi jagung (Zea mays. L) pada berbagai pengelolaan gulma di Kabupaten Deli Serdang.

Jurnal Pertanian Tropik, Vol. 4(3): 190-195.

Fuadi, R.T., dan K.P. Wicaksono. 2018. Aplikasi herbisida berbahan aktif atrazin dan mesotrion terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. Saccharata) varietas Bonanza. Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 6(5): 767-774.

Hasanudin. 2013. Aplikasi Beberapa Dosis Herbisida Campuran Atrazin dan Mesotrion pada Tanaman Jagung: Karakteristik Gulma. Jurnal Agrista, Vol .17(1).

Inanosa, C.M., dan A. Ali. 2019. Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.

saccharata). Jurnal Median, Vol. 11 (2)

Kartika, T. 2019. Potensi Hasil Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt.) Hibrida Varietas Bonanza F1 Pada Jarak Tanam Berbeda. Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Vol. 16: 55-66.

Kastanja, A.Y. 2012. Identifikasi Jenis dan Dominansi Gulma Pada Pertanaman Padi Gogo. (Studi Kasus di Kecamatan Tobelo Barat, Kabupaten Halmahera Utara). Balai Penyuluhan Pertanian. Halmahera Utara.

Kusumawati, D.E. 2018. Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau (Vigna radiata). Jurnal Agroradix. Vol. 1(2): ISSN 2621-0665 28.

Maintang., dan N. Razak. 2013. Efektivitas Beberapa Herbisida yang Diaplikasikan pada 7, 10, 12, dan 15 Hari Setelah Sebar pada Budidaya Padi Sistem Tabela. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, Makassar.

Mas’ud., dan Hidayati. 2009. Komposisi dan efisiensi pengendalian gulma pada pertanaman kedelai dengan penggunaan bokashi. Jurnal Agroland 16(2):

118-123.

Maulana, A.I. 2017. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang Dan Dosis Mikoriza Vesikular Arbuskular Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt L.). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Meilin, A., dan Yardha. 2010. Efektifitas Aplikasi Beberapa Herbisida Sistemik terhadap Gulma pada Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Agroekotek. 2(1):

1-6.

Pangaribuan, D.H., K.P. Hendarto, S.R. Elzhivago., and A. Yulistiani. 2018. The effect of organic fertilizer and urea fertilizer on growth, yield and quality of sweet corn and soil health. Asian J Agri & Biol, Vol. 6(3): 335-344.

Pertina, Y. 2016. Pengaruh Penyiangan Gulma Terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Skripsi. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Yogyakarta.

Simarmata, M., R.H. Bona., dan S. Yenny. 2016. Aplikasi pra dan purna tumbuh herbisida berbahan aktif campuran atrazin dan mesotrione untuk pengendalian gulma pada tanaman jagung manis. Pembangunan Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian Modern Mendukung Pertanian Berkelanjutan, 392–399. Bengkulu: Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.

Sukman, Y., dan Yakup. 2005. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Syukur, M., dan A. Rifianto. 2016. Jagung Manis. Jakarta: Penebar Swadaya.

Talahatu, D.R., dan P.M Papilaya. 2015. Pemanfaatan ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum L.) sebagai herbisida alami terhadap pertumbuhan gulma rumput teki (Cyperus rotundus L.). Jurnal Biopendix, Vol. 1(2):

149.

Umiyati, U. 2019. Pengaruh Campuran Herbisida Atrazin 500 g/l dan Mesotrion 50 g/l Terhadap Pertumbuhan Beberapa Jenis Gulma Serta Hasil Jagung (Zea mays L.). J. Agrosintesa, Vol. 2(1): 9-18.

Zami, Z., S. Herry, K.F Hidayat., dan H. Pujisiswanto. 2021. Efikasi Herbisida Atrazin Terhadap Gulma Dan Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.). Jurnal Agrotropika, Vol. 20(1): 9-16.

Zulkarnain. 2016. Budidaya Sayuran Tropis. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

LAMPIRAN

Lampiran 1.Deskripsi Jagung Manis Hibrida Varietas Sweet Boy

Nomor : 649/ Kpts / SR. 120/ 10/ 2006

Jenis : Hibrida silang tunggal F 2139 x M 2139 Umur mulai berbunga :+45 hari setelah tanam

Umur panen : 68 – 75 hari setelah tanam

Tinggi tanaman :184 cm

Tinggi tongkol : 89 cm

Kerebahan : Tahan

Batang : Hijau kokoh

Warna daun : Hijau

Bentuk daun : Lebar

Bentuk malai (tessel) : Agak terkulai Warna sekam (glume) : Hijau pucat Warna malai (anther) : Kuning pucat

Warna rambut : Kuning

Ukuran tongkol : Panjang = +18,3 cm dan diameter = + 4,8 cm

Jumlah tongkol per tanaman : 2

Warna biji : Kuning cerah

Baris biji : Lurus terisi penuh Jumlah baris biji :16 -18 baris Kadar gula : +13,4 % (Brix) Berat 1000 biji : +124,5 gram

Hasil : +16,8 ton /ha

Keterangan : Beradaptasi baik di dataran rendah sampai tinggi

Pengusuk / peneliti : PT. Bisi International Tbk Sumber : Lampiran Keputusan Menteri Pertanian

Lampiran 2. Tata Letak Percobaan

Blok I Blok II Blok II Blok IV 75 cm

H7

H5 H3

H1

H6

H4 H3

H4

H2

H1 H6

H2

H7

H5

H1

H3

H5

H2

H7 H6 H4

50 cm

H7 H4 H1 H5 H2

H3 H6

Lampiran 3.Tata Letak Tanaman dan Ring Analisis Vegetasi dalam Petak

Keterangan :

Panjang petak : 3 m

Lebar petak : 1,5 m

Jarak antar tanaman : 75 x 25 cm

Jumlah petak : 28

Jarak antar petak : 50 cm

Jumlah tanaman dalam petak : 24 Jumlah tanaman sampel : 3

Jumlah tanaman keseluruhan : 672 tanaman

Ring 50 x 50 : Analisis Vegetasi 4 Minggu Setelah Tanam

Ring 50 x 50 : Analisis Vegetasi 6 Minggu Setelah Tanam

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

X X X X

3 m

1,5 m

1,5 m

X

X

X

75 cm

25 cm

12,5 cm 37,5 cm

X

Lampiran 4.Perhitungan Kebutuhan Pupuk Kandang Dosis yang digunakan untuk pupuk kandang adalah 2,5 ton/ha Luas petak : 3 m x 1,5 m

Luas lahan per Ha : 10.000 m2

Dosis yang digunakan untuk pupuk kandang adalah 2,5 ton/ha = 2.500 kg/ha Dosis pupuk per petak = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘

ℎ𝑒𝑘𝑡𝑎𝑟 x kebutuhan pupuk per hektar

3 x 1,5 m2

10.000 m2 x 2.500 kg = 1,125 kg per petak

Lampiran 5.Perhitungan Kebutuhan Pupuk Susulan NPK Luas petak : 3 m x 1,5 m

Luas lahan per Ha : 10.000 m2

Dosis yang digunakan untuk pupuk NPK 16 : 16 : 16 adalah 125 kg/ha Dosis pupuk per petak = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘

ℎ𝑒𝑘𝑡𝑎𝑟 x kebutuhan pupuk per hektar

3 x 1,5 m2

10.000 m2 x 125 kg = 0,05625 kg/petak = 56,25 gr/petak Per tanaman = 56,25

24 tan = 2,34375 g/tan

Lampiran 6.Perhitungan Dosis Bahan Aktif Herbisida Per petak Percobaan

1. Dosis 0,25 l b.a/ha

Bahan aktif atrazin dan mesotrion 550 g/l Luas petak : 3 m x 1,5 m = 4,5 m2

lt atrazin dan mesotrion/ha = 0,25

55 x 100 = 0,4545 lt untuk 1 ha.

lt atrazin dan mesotrion/4,5 m2 = 454,5 𝑚𝑙

1000 m2 x 4,5 m2

= 2,045 ml b.a 2. Dosis 0,5 l b.a/ha

Bahan aktif atrazin dan mesotrion 550 g/l Luas petak : 3 m x 1,5 m = 4,5 m2

lt atrazin dan mesotrion/ha = 0,5

55 x 100 = 0,9090 lt untuk 1 ha.

lt atrazin dan mesotrion/4,5 m2 = 909 𝑚𝑙

1000 m2 x 4,5 m2

= 4,0905 ml b.a 3. Dosis 0,75 l b.a/ha

Bahan aktif atrazin dan mesotrion 550 g/l Luas petak : 3 m x 1,5 m = 4,5 m2

lt atrazin dan mesotrion/ha = 0,75

55 x 100 = 1,363 lt untuk 1 ha.

lt atrazin dan mesotrion/4,5 m2 = 1363 𝑚𝑙

1000 m2 x 4,5 m2

= 6,1335 ml b.a 4. Dosis 1 l b.a/ha

Bahan aktif atrazin dan mesotrion 550 g/l

Luas petak : 3 m x 1,5 m = 4,5 m2 lt atrazin dan mesotrion/ha = 1

55 x 100 = 1,818 lt untuk 1 ha.

lt atrazin dan mesotrion/4,5 m2 = 1818 𝑚𝑙

1000 m2 x 4,5 m2

= 8,181 ml b.a 5. Dosis 1,5 l b.a/ha

Bahan aktif atrazin dan mesotrion 550 g/l Luas petak : 3 m x 1,5 m = 4,5 m2

lt atrazin dan mesotrion/ha = 1,5

55 x 100 = 2,727 lt untuk 1 ha.

lt atrazin dan mesotrion/4,5 m2 = 2727 𝑚𝑙

1000 m2 x 4,5 m2

= 12,27 ml b.a

Lampiran 7.Contoh Perhitungan Tinggi Tanaman Jagung Manis 2 MST

Perlakuan Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV Total Rerata

H1 23,03 19,77 27,10 36,07 105,97 26,49

H2 32,10 20,10 27,47 19,07 98,73 24,68

H3 24,87 24,20 27,07 20,50 96,63 24,16

H4 24,50 24,07 26,20 27,83 102,60 25,65

H5 18,67 18,77 25,00 21,17 83,60 20,90

H6 34,70 28,70 30,80 33,73 127,93 31,98

H7 23,13 30,57 34,33 28,23 116,27 29,07

Total 181,00 166,17 197,97 186,60 731,73 182,93

FK (Faktor Koreksi) = 𝑌..

2 𝑡𝑟

= 731,7

2 7𝑥4

= 535433,7

28

= 19122,6 JK Total = ∑ 𝑌𝑖𝑗𝑖.𝑗 2 – FK

= 23,02 + 32,12 + …..28,22 - 19122,6 = 717,0

JKK atau JK Ulangan = ∑ 𝑌𝑗2

𝑗 𝑡 – FK

= 181,0

2+ 166,22 + 198,02+ 186,62

7 - 19122,6

= 74,9 JK Perlakuan = ∑ 𝑌𝑖2

𝑖 𝑟 – FK

= 106,0

2+ 98,72 + 96,62+ …. 116,32

4 - 19122,6

= 306,3 JK Galat = JKT – JKK – JKP

= 717,0 – 74,9 – 306,3 = 335,82

Derajat Bebas (dB) Ulangan = 4 – 1 = 3

Derajat Bebas (dB) Perlakuan = 7 – 1 = 6 Derajat Bebas (DB) Galat = (4 -1) (7-1) = 18 Kuadrat Tengah Ulangan (KTU) = 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛

𝑑𝐵 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = 74,90

3 = 24,97 Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) = 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛

𝑑𝐵 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = 306,32

6 = 51,05

Kuadrat Tengah Galat (KTG) = 𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡

𝑑𝐵 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 335,82

18 = 18,66 F-hitung Ulangan = 𝐾𝑇𝑈

𝐾𝑇𝐺 = 24,97

18,66 = 1,34 F hitung Perlakuan = 𝐾𝑇𝑃

𝐾𝑇𝐺 = 51,05

18,66 = 2,74 TABEL ANOVA

Uji Lanjut BNT 1. Data Rerata

H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7

26,49 24,68 24,16 25,65 20,90 31,98 29,07

2. Mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar

H5 H3 H2 H4 H1 H7 H6

20,9 24,2 24,7 25,7 26,5 29,1 32

3. Menghitung Nilai BNT BNT = √2∗𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡

𝑟 = 3,05 4. Menghitung BNT

t tabel galat = 2,10

BNT = t α (db Galat ) x√2∗𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡

𝑟 = 2,10 x 3,05 = 6,417

Ulangan 3,00 74,90 24,97 1,34 3,16 tn

Perlakuan 6,00 306,32 51,05 2,74 2,66 n

Galat 18,00 335,82 18,66

Total 27,00 717,04 26,56

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

Pemberian notasi

LSD 6,416614

H5 H3 H2 H4 H1 H7 H6

20,90 24,20 24,70 25,70 26,50 29,10 32,00

H6 32,00 11,1 7,8 7,3 6,3 5,5 2,9 0 a

H7 29,10 8,2 4,9 4,4 3,4 2,6 0 ab

H1 26,50 5,6 2,3 1,8 0,8 0 abc

H4 25,70 4,8 1,5 1 0 abc

H2 24,70 3,8 0,5 0 bc

H3 24,20 3,3 0 bc

H5 20,90 0 c

Lampiran 8.Sidik Ragam Parameter Jumlah Gulma 3 MSA

Lampiran 9.Sidik Ragam Parameter Jumlah Gulma 5 MSA

Lampiran 10.Sidik Ragam Parameter Bobot Kering Gulma 3 MSA

Lampiran 11.Sidik Ragam Parameter Bobot Kering Gulma 5 MSA

Lampiran 12.Sidik Ragam Parameter Fitotoksisitas 1 MSA

ANOVA

Ulangan 3 871.3 290.4 1.12 3.16 tn

Perlakuan 6 10089.4 1681.6 6.50 2.66 n

Galat 18 4655.5 258.6

Total 27 15616.1 578.4

Sumber Ragam Derajat Bebas

Kuadrat

Tengah F Hitung Jumlah

Kuadrat

F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 388.9 129.6 1.0 3.16 tn

Perlakuan 6 966.9 161.1 1.2 2.66 tn

Galat 18 2429.1 135.0

Total 27 3784.9 140.2

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 48.9 16.3 3.06 3.16 tn

Perlakuan 6 1699.8 283.3 53.13 2.66 n

Galat 18 96.0 5.3

Total 27 1844.7 68.3

F tabel

5% Keterangan Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung Sumber Ragam

ANOVA

Ulangan 3 426.10 142.03 3.88 3.16 n

Perlakuan 6 1035.11 172.52 4.71 2.66 n

Galat 18 659.51 36.64

Total 27 2120.72 78.55

Sumber Ragam Derajat Keterangan

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel 5%

Ulangan 3 0,708 0,236 0,25 3,16 tn

Perlakuan 6 26,042 4,340 4,62 2,66 n

Galat 18 16,908 0,939

Total 27 43,658 1,617

Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel 5%

Lampiran 13.Sidik Ragam Parameter Fitotoksisitas 2 MSA

Lampiran 14.Sidik Ragam Parameter Tinggi Tanaman 2 MST

Lampiran 15.Sidik Ragam Parameter Tinggi Tanaman 4 MST

Lampiran 16.Sidik Ragam Parameter Tinggi Tanaman 6 MST

Lampiran 17.Sidik Ragam Parameter Tinggi Tanaman 8 MST

Ulangan 3 0,711 0,237 1,72 3,16 tn

Perlakuan 6 90,519 15,086 109,59 2,66 n

Galat 18 2,478 0,138

Total 27 93,708 3,471

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

Ulangan 3,00 74,90 24,97 1,34 3,16 tn

Perlakuan 6,00 306,32 51,05 2,74 2,66 n

Galat 18,00 335,82 18,66

Total 27,00 717,04 26,56

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

ANOVA

Ulangan 3 459.975 153.325 1.31 3.16 tn

Perlakuan 6 4053.023 675.504 5.79 2.66 n

Galat 18 2101.476 116.749

Total 27 6614.474 244.981

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 2133.442 711.147 1.53 3.16 tn

Perlakuan 6 4699.136 783.189 1.69 2.66 tn

Galat 18 8361.005 464.500

Total 27 15193.583 562.725

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

ANOVA

Ulangan 3 12162.402 4054.134 9.18 3.16 n

Perlakuan 6 3742.326 623.721 1.41 2.66 tn

Galat 18 7951.347 441.741

Total 27 23856.075 883.558

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

Lampiran 18.Sidik Ragam Parameter Jumlah Daun 2 MST

Lampiran 19.Sidik Ragam Parameter Jumlah Daun 4 MST

Lampiran 20.Sidik Ragam Parameter Jumlah Daun 6 MST

Lampiran 21.Sidik Ragam Parameter Jumlah Daun 8 MST

Lampiran 22.Sidik Ragam Parameter Diameter Batang 2 MST

ANOVA

Ulangan 3 0.30 0.10 0.49 3.16 tn

Perlakuan 6 7.87 1.31 6.53 2.66 n

Galat 18 3.62 0.20

Total 27 11.79 0.44

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 1.790 0.597 0.87 3.16 tn

Perlakuan 6 8.929 1.488 2.16 2.66 tn

Galat 18 12.405 0.689

Total 27 23.123 0.856

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

ANOVA

Ulangan 3 1.416 0.472 0.95 3.16 tn

Perlakuan 6 3.054 0.509 1.02 2.66 tn

Galat 18 8.938 0.497

Total 27 13.408 0.497

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 0.794 0.265 0.55 3.16 tn

Perlakuan 6 3.579 0.597 1.23 2.66 tn

Galat 18 8.706 0.484

Total 27 13.079 0.484

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

ANOVA

Ulangan 3 3.0 1.0 1.32 3.16 tn

Perlakuan 6 14.5 2.4 3.19 2.66 n

Galat 18 13.6 0.8

Total 27 31.1 1.2

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

Lampiran 23. Sidik Ragam Parameter Diameter Batang 4 MST

Lampiran 24.Sidik Ragam Parameter Diameter Batang 6 MST

Lampiran 25.Sidik Ragam Parameter Diameter Batang 8 MST

Lampiran 26.Sidik Ragam Parameter Berangkasan Tanaman

Lampiran 27.Sidik Ragam Panjang Tongkol Berkelobot ANOVA

Ulangan 3 11.410 3.803 0.56 3.16 tn

Perlakuan 6 174.962 29.160 4.30 2.66 n

Galat 18 122.140 6.786

Total 27 308.511 11.426

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

ANOVA

Ulangan 3 65.890 21.963 1.41 3.16 tn

Perlakuan 6 67.972 11.329 0.73 2.66 tn

Galat 18 281.145 15.619

Total 27 415.007 15.371

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 48.187 16.062 1.47 3.16 tn

Perlakuan 6 79.895 13.316 1.22 2.66 tn

Galat 18 197.270 10.959

Total 27 325.352 12.050

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

ANOVA

Ulangan 3 2332.077 777.359 8.10 3.16 tn

Perlakuan 6 806.404 134.401 1.40 2.66 tn

Galat 18 1728.444 96.025

Total 27 4866.925 180.256

F tabel

5% Keterangan Sumber Ragam Derajat

Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung

ANOVA

Ulangan 3 67.470 22.490 9.26 3.16 n

Perlakuan 6 76.644 12.774 5.26 2.66 n

Galat 18 43.727 2.429

Total 27 187.841 6.957

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

Lampiran 28.Sidik Ragam Panjang Tongkol Tanpa Kelobot

Lampiran 29.Sidik Ragam Bobot Tongkol Berkelobot

Lampiran 30.Sidik Ragam Bobot Tongkol Tanpa Kelobot

Lampiran 31.Sidik Ragam Bobot Tongkol Berkelobot Per Petak

Lampiran 32. Sidik Ragam Bobot Tongkol Berkelobot Per Hektar ANOVA

Ulangan 3 58.174 19.391 7.57 3.16 n

Perlakuan 6 108.118 18.020 7.03 2.66 n

Galat 18 46.117 2.562

Total 27 212.410 7.867

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 2079.096 693.032 1.48 3.16 tn

Perlakuan 6 67404.096 11234.016 23.94 2.66 n

Galat 18 8445.592 469.200

Total 27 77928.784 2886.251

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 1281.069 427.023 0.60 3.16 tn

Perlakuan 6 47788.154 7964.692 11.12 2.66 n

Galat 18 12896.543 716.475

Total 27 61965.767 2295.028

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah

Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

ANOVA

Ulangan 3 17.643 5.881 2.93 3.16 tn

Perlakuan 6 72.074 12.012 5.98 2.66 n

Galat 18 36.172 2.010

Total 27 125.889 4.663

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

Ulangan 3 5,793 1,931 1,48 3,16 tn

Perlakuan 6 187,824 31,304 23,94 2,66 n

Galat 18 23,534 1,307

Total 27 217,152 8,043

Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

Lampiran 33.Sidik Ragam Tingkat Kemanisan (Brix)

ANOVA

Ulangan 3 2.503 0.834 8.03 3.16 n

Perlakuan 6 0.531 0.088 0.85 2.66 tn

Galat 18 1.870 0.104

Total 27 4.904 0.182

Sumber Ragam Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung F tabel

5% Keterangan

Lampiran 34. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian

Gambar 1. Lahan Penelitian Gambar 2.Tanaman Jagung Manis 14 HST

Gambar 3.Tanaman Jagung Manis 69 HST

Gambar 4.Identifikasi Gulma

Gambar 5. Proses Pengovenan Gulma Gambar 6. Pengamatan Bobot Kering Gulma

Dokumen terkait