• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data didapatkan nilai pendidikan karakter dalam novel Hari Tanpa Cinta karya Rizky Siregar yaitu, jujur, disiplin, kreatif, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Penggambaran nilai pendidikan karakter sangat jelas di dalam novel Hari Tanpa Cinta karya Rizky Siregar. Dengan adanya nilai pendidikan karakter kita dapat mempelajari nilai-nilai yang terkandung didalamnya mencakup, jujur, disiplin, kreatif, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Seperti yang kita ketahui jujur adalah perilaku yang menunjukkan perilaku tidak suka berbohong, mengatakan cinta, mengakui kesalahan yang dilakukan, menceritakan kekurangan yang dimiliki, dapat dipercaya dalam perkataan, perbuatan dan pekerjaan sesuai dengan kondisi dan fakta yang ada sebenarnya. Terkait dengan hal ini, perilaku jujur dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Terkait dalam novel Hari Tanpa Cinta ini , kita dapat perilaku jujur dari tokoh Dion yang berani mengungkapkan perasaannya kepada Vena. Hal ini dapat kita pelajari bahwa lebih baik mengutarakan perasaan daripada memendamnya agar tidak terbebani oleh pikiran. Selain itu berperilaku jujur bukan hanya sekadar berani mengungkapkan perasaan , tetapi jujur dalam mengakui kesalahan terkait pada tokoh Raga yang meminta maaf kepada Vena karena salah mengirim bunga ke rumah Vena. Karena kesalahan Raga kedua orang tua Vena bertengkar karena bunga tersebut bukan untuk Ibunya Vena melainkan nama orang lain. Hal ini dapat kita pelajari bahwa besar atau sekecil apapun kesalahan itu, kita harus meminta maaf.

53

Dengan meminta maaf atau memaafkan, maka bisa melepaskan perasaan bersalah tersebut. Sebaliknya, Ia akan dihantui perasaan bersalah. Di samping jujur, adapun nilai disiplin yaitu upaya pengendalian diri dalam mengembangkan kepatuhan yang perlu yang dilaksanakan agar menciptakan kondisi tertib atau teratur. Hal ini terkait pada tokoh Vena yang dapat mengendalikan dirinya agar tidak memicu konflik dengan mengingat pengalamannya saat kecil yang memaksa ayah dan ibunya agar mewujudkan keinginannya. Dengan demikian, dapat kita pelajari bahwa kita harus bisa mengendalikan diri agar tidak menimbulkan masalah.

Selain itu, nilai kreatif merupakan suatu proses tindakan dimana seseorang dapat mengaktualisasikan diri dengan mengkombinasikan konsep- konsep, pemikiran-pemikiran, serta ide-ide untuk menciptakan suatu alternatif yang berbeda untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama dan yang pastinya berorientasi pada hal-hal yang bersifat positif. Hal ini terkait pada tokoh Ibunya Raga, yang membuat kelopak bunga dengan barang-barang bekas. Ibu Raga adalah sosok wanita yang memilki kreativitas yang dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Karena kita dapat menciptakan hal baru dengan ide yang bisa dikembangkan dan dapat mendorong kita agar menjadi sukses.

Nilai peduli sosial berperan penting bagi kehidupan sehari-hari. Peduli sosial merupakan sikap selalu ingin membantu orang lain yang membutuhkan dan dilandasi oleh rasa kesadaran dan manusia yang mempunyai kesadaran sosial yang tinggi akan memiliki sikap kasih sayang dan perasaan empati terhadap suatu hal yang dialami orang lain. Hal ini terkait tokoh Akbar yang

memberikan sapu tangan kepada Vena agar tidak mendapat sanksi karena Vena tidak membawa sapu tangan. Selain itu pada tokoh Om Aling mengajak Vena untuk sarapan di warung. Hal ini dapat kita contoh, agar dapat menimbulkan rasa bersyukur dalam diri dengan cara berbagi dengan sesama.

Sikap peduli sosial juga terlihat oleh tokoh Vena yang merasa iba kepada Ibunya karena takut ibunya menderita setelah mengenal Om Tisna. Hal ini dapat kita contoh bahwa rasa iba sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan rasa peduli sosial, baik itu dari keluarga maupun kerabat.

Tanggung jawab adalah suatu sikap dimana seseorang tersebut mempunyai kesediaan menanggung segala akibat atau sanksi yang telah dituntutkan (oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh norma-norma agama) melalui latihan kebiasaan yang bersifat rutin dan diterima dengan penuh kesadaran, kerelaan, dan berkomitmen. Hal ini terkait pada tokoh Vena yang melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai asisten fotografer. Ia menyiapkan peralatan yang diperlukan sesuai konsep yang ditentukan. Ia menolong fotografer mengatur cahaya. Ia juga memastikan sang pelanggan nyaman saat menjalani pemotretan, seperti menyediakan minuman atau makanan ringan.

Dengan melihat perilaku Vena , yang dapat kita pelajari yaitu, melaksanakan apa yang harus dilakukan sebagaimana diharapkan orang lain.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita pelajari nilai pendidikan karakter dalam novel Hari Tanpa Cinta karya Rizky Siregar. Rizky Siregar adalah seorang wanita yang sudah banyak menulis artikel di berbagai majalah, seperti Gogirl, Cosmogirl, dan Joy. Lewat “Hari Tanpa Cinta”, penulis

55

memutuskan kembali kepada cinta pertamanya, yaitu merancang drama manis.

Namun penulis yakin sebelum bisa bercerita, seseorang harus mau dan mampu mendengar. Novel yang berjudul Hari tanpa Cinta ini merupakan novel perdananya. Rizky Siregar juga merupakan salah satu dari delapan peserta akademi bercerita jakarta angkatan pertama.

56 A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada skripsi yang berjudul nilai pendidikan karakter dalam novel Hari Tanpa Cinta karya Rizky Siregar, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.

Karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Selain itu dengan adanya karya sastra kita dapat menjadikannyannya pengalaman untuk berkarya.

Karya sastra merupakan cetusan, tulisan, atau, karangan dari pengalaman hidup seseorang, baik pengalaman langsung penulisnya terkait dengan hal ini, penulis mengemas novel tersebut dengan bahasa yang mudah untuk dipahami agar memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Novel ini menceritakan tentang wanita yang mengulang hari tanpa cinta.

Penulis menggambarkan nilai pendidikan karakter dalam novel yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam novel “Hari Tanpa Cinta” karya Rizky Sirgar yaitu nilai jujur, disiplin, kreatif, tanggung jawab, dan peduli sosial.

57

B. Saran

Penulis menyadari, masih banyak kekurangan dari penulisan skripsi ini dan masih perlu ditindak lanjuti baik oleh penulis maupun para pembaca.

Penulis menyarankan kepada pembaca, mahasiswa, pelajar, generasi muda, khususnya yang mengambil jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia agar meningkatkan kepedulian terhadap karya sastra, dan menerapkan nilai pendidikan karakter di lingkungannya masing-masing agar terciptanya karakter yang baik. Dalam novel Hari Tanpa Cinta kita dapat memahami perilaku yang baik untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

58 Affordable.

Alma Buchari, dkk. 2010. Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.

Alma, Buchori. 2010. Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.

Arifin. M.1993. Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Zainal. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa. Bandung: Yrama Widya

Asmani ,Jamal Ma’mur. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.

Astuti, Chatarina Puji. Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas IV SD Pangudi Luhur Don Bosco Semarang Tahun Pelajaran 2003/2004. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Astuti, Siti Irene dan Widyastuti Purbarini.2011. Peran Sekolah dalam Pendidikan Karakter dengan Pengembangan Model Pembelajaran Holistik dan Kontekstual.Penelitian Hibah UNY._____

Damono, Sapardi Djoko. 2003. Sosiologi Sastra. Semarang: Magister Ilmu Susastra Undip.

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Kebudayaan Republik Indonesia.2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V Daring_____

Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kesuma, Dharma Cepi Triatna dan Johar Permana. 2012. Pendidikan Karakter:

Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lickona, Thomas. 1991. Education For Character, New York: Bantam Book.

Lickona, Thomas. 2013. Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Penerjemah: Lita S: Educating for Character. Bandung: Nusa Media.

59

Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2011. Pendidikan Karakter Perspektif Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Malik, Hera Lestari, dkk. 2008. Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Munandar, Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Muslich, Mansur. 2011. Pedidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka.

Pradopo,Rahmad Djoko. 2005. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Prijodarminto, Soegeng.1994.Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta : Abad.

Purwanto, M Ngalim. 1986. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktik Bandung.Alumni.

Purwanto, M Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rachman, Maman. 1999. Manajemen Kelas. Jakarta: Depdiknas

Rahman, Roy. 2012. Pengaruh Motivasi, Lingkungan dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahtomo, Bayu Cahyo. 2014. Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Amelia karya Tere Liye dan Relevansinya bagi Anak Usia Madrasah Ibtidaiyah.Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Kajian Puitika Bahasa, Sastra,dan Budaya Yogyakarta :Pustaka Pelajar

Sabarani. 2013. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Pendidikan Karakter: Konsep dan Model.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. Konsep dan model pendidikan karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Santoso R.A. 2004. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan disiplin dalam Pembangunan Nasional . Bandung: Alumni.

Scerenko, Linda C. 1997. Values and Character Education Implementation Guide, Georgia Department of Education

Semi, M Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Sidharma

Setiadi.Elly. M.2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Jakarta. Kencana

Setiawan, Made Putrawan, Semiawan R. Conny. 2002. Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Siregar, Rizky. 2014. Hari Tanpa Cinta. Jakarta: Plotpoint

Siswandarti. 2009. Panduan Belajar Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas XI.

Yogyakarta: Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul.

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta:Rineke Cipta.

Soekanto. Soerjono.1983 . Pribadi dan Masyarakat (suatu tujuan dan sosiologis).

Bandung. Alumni

Suharnan. 2011. Kreativitas Teori dan Pengembangan. Laras: Surabaya.

Sukadji. 2000. Dimensi Waktu Senggang. Jakarta : Erlangga.

Sukardi.1997. Pendidikan Budi Pekerti dalam Dongengan Sulawesi Selatan.

Jakarta: Depdikbud.

Sumardjo, Jakob, dan Saini K.M. 1994. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Suroto.1990. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMTA. Jakarta: Erlangga.

Suryosubroto.2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sutresna, Drs. Ida Bagus. 2006. Modul Prosa Fiksi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

61

Suyitno. 1986. Sastra ,Tata Nilai, dan Eksegesis .Yogyakarta: Anindita University Press.

Tilaar, HAR. 2002. Perubahan dan Pendidikan: Pengantar Pedadogik Transformatif untuk Indonesia_____.

Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Tynan, B. 2005. Melatih Anak Berpikir Seperti Jenius. Jakarta: PT Gramedia.

Warsono, dkk, 2010. Model Pendidikan Karakter di Universitas Negeri Surabaya, Surabaya: Unesa

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winton, Sue, 2010. Character Education: Impilication For Critical Democracy, International Critical Chihhood Policy Studies, Vol.1 (I), 2008.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Zuchdi ,Darmiyati. 2011. Pendidikan Karakter dalam Prespektif Teori dan Praktek. Yogyakarta: UNY Press.

Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan: Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti secara Kontekstual dan Futuristik. Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen terkait