• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Nah, dari situ pihak rektorat dapat mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang membebani mahasiswa. Maka dari itu pihak rektorat akan melakukan fungsicontrolling-nya.

Tidak hanya BEM, organisasi kehamahasiswaan lainnya baik organisasi internal maupun organisasi eksternal kampus, juga bisa langsung menyampaikan aspirasinya, seperti yang sama-sama kita saksikan contohnya melakukan aksi damai menuntut kenaikan biaya kuliah.Memang realita yang kita saksikan tidak jarang aksi yang awalnya damai berujung dengan kericuhan karena pihak kampus mungkin tidak merespon kasi mereka.Namun itu hanyalah sebagian kecil dari contoh peran penting organisasi mahasiswa dikampus.Tidak dapat kita pungkiri keberadaan organisasi kemahasiswaan sangat lah penting di kampus sebagai fasilitator dan mediator antara mahasiswa dengan petinggi-petinggi kampus.

Selain hal diatas peran organisasi kemahasiswaan mempunyai banyak peran bagi mahasiswa sesuai dengan hasil wawancara diantaranya adalah berperan dalam mengelola waktu dengan baik karena kedisiplinan yang diterapkan dalam organisasi, berperan dalam memperluas jaringan komunikasi di dalam maupun luar kampus serta berperan dalam mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa.

dengan banyak orang dan tentunya dengan kepentingan yang berbeda-beda, hal ini dapat menjadikan jaringan komunkasi mahasiswa maupun relasinya semakin luas dalam kampus maupun diluar kampus. Bergabung dalam organisasi mereka anggap sebagai jembatan untuk memasuki dunia kerja yang dimana IPK yang mereka dapatkan di perkuliahan hanya akan mengantarkan mereka sampai tahap wawancara saja ketika melamar pekerjaan, namun dengan skill yang mereka asah dalam organisasi membuat mereka bisa bertahan dan terpilih untuk masuk bekerja. Selain itu peran yang lain adalah untuk mengembangkan bakat maupun minat mahasiswa yang mereka miliki, setiap dosen tidak bisa menilai satu persatu bakat yang dimiliki oleh mahasiswa sehingga dengan bergabung dalam organisasi mereka bisa memperlihatkan bakatnya dan mereka akan diarahkan ke departemen yang dapat mengasah bakat mereka. Kemudian banyak mahasiswa yang bergabung dalam organisasi hanya dengan berbekal minat saja, namun setelah bergabung mereka sadar bahwa mereka memili bakat dalam berbagai bidang.

Dengan mengatakan manusia yang menciptakan sejarah, sebenarnya belum banyak menjelaskan tentang siapa sesungguhnya yang membuatnya, apakah semua lelaki dan wanita atau hanya sebagian, apakah sama perannya atau berbeda, apakah semuanya berada dikawasan yang sama atau berlainan, apakah sama caranya atau berbeda. Dalam hal siapa yang membuat sejarah, kita harus menyadari perbedaan mendasar antara aktor individual (orang yang bertindak) dan agen kolektif (kolektivitas, kelompok tugas, gerakan social, gerakan social, asosiasi, parpol, tentara, pemerintah dan sebagainya).Potensi agen kolektif untuk membuat perubahan social.

Diantara aktor individual terdapat tiga tipe berlainan.Tipe pertama, terdiri dari orang biasa dalam suatu kegiatan sehari-hari. Kebanyakan dari apa yang terjadi dalam suatu masyarakat terdiri dari orang yang bekerja, beristirahat, makan dan tidur, bepergian dan berjalan, berbicara dan menulis, serta tertawa dan bertengkar.

Massa atau rakyat biasa merupakan bahan utama pembentukan masyarakat.Tetapi diantara anggota masyarakat juga terdapat aktor luar biasa. Inilah tipe kedua, terdiri dari individu yang karena kualitas pribadinya yang khas (pengetahuan, kecakapan, bakat, keterampilan, kekuatan fisik, kecerdikan ataupun karisma) bertindak mewakili orang lain, atas nama mereka atau untuk kepentingan mereka (Dahrendorf, 1979) atau memanipulasi orang lain, tanpa seizing mereka. Ini semua mencakup: pemimpin, ideology, kepala suku, negarawan, dictator dan sebagainya. Tipe ketiga, terdiri dari orang yang menduduki posisi luar biasa karena mendapat hak istimewa tertentu (terlepas dari kualitas pribadi luar biasa yang adakalanya juga mereka miliki, meskipun lebih sering tidak). Peran mereka memungkinkan dan bahkan memerlukan tindakan yang berakibat terhadap orang lain, menentukan nasib orang lain (dengan kata lain membuat keputusan yang mengikat dan juga melaksanakan metapower yaitu membuat peraturan yang harus diikuti orang lain). Tergolong tipe ketiga ini adalah raja, anggota badal legislative, manajer, administrator dan sebagainya.

Adapun penelitian saudara Idul adham dalam skripsinya yang berjudul

“Kehidupan Sosial Mahasiswa Pekerja di Kota Makassar”.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pada kehidupan social pendapatan mahasiswa yang kuliah sambil kerja memperoleh gaji atau upah minimal satu juta tiga ratus ribu rupiah perbulannya.

Disamping mahasiswa tidak ada minat untuk bergabung dalam organisasi ada juga yang memilih untuk bekerja dan kuliah karena dengan bekerja mereka bisa mengurangi beban orangtua untuk biaya kuliah.

1. Organisasi kemahasiswaan berperan dalam mengelola waktu mahasiswa.

Berdasarkan fakta ataupun data yang peneliti dapatkan dilapang bahwa banyak mahasiswa yang sukar memilih antara kuliah dan organisasi.Tetapi bagi sebagian mahasiswa yang aktif organisasi, kuliah dan organisasi bukanlah suatu pilihan.Keduanya harus berjalan beriringan.Life is not series, but parallel. Banyak hal dalam hidup yang kita lakukan secara bersamaan.Misalnya ketika kita sedang sedang mendengarkan materi kuliah, dalam waktu yang bersamaan kita pun menulis materi tersebut di buku.Begitupun antara kuliah dan organisasi.Organisasi adalah penyempurna lingkungan akademik.Tidak bisa dipungkiri ilmu pengetahuan yang didapat dari dalam kelas kuliah hanya sebatas rana kognitif (pikiran). Apabila dilengkapi dengan organisasi maka akan berkembang ranah afektif (sikap) dan psikomotorik (perilaku). Sehingga lengkap sudah kemajuan tiga ranah dan individu yang kognitif, afektif, dan psikomotorik.Suatu organisasi bisa dikatakan demikian karena organisasi tersebut adalah wahana laboratorium untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang di dapat dari perkuliaha. Seperti

kata-kata popular “if I hear I forget, if I see I remember, if I do I know”. Dan organisasilah yang akan membantu kita untuk do sehingga anda benar-benar know. Sesuai dengan teori dariSoejono Soekamto (2012: 212-213), peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur social masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi dan tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyrakatan.Manusia tidak bisa mengerjakan semua aktifitasnya dengan teratur tanpa adanya aturan yang membatasi, sebagai mahasiswa yang tergabung dalam organisasi tentunya memiliki kegiatan yang padat karena disamping dia sebagai mahasiswa juga sebagai anggota organisasi yang memiliki tugas dan peran yang harus diselesaikan dalam organisasi. Seorang aktifis kampus dibekali kedisiplinan yang diterapkan dalam organisasi serta cara berfikir yang baik sehingga bisa mengatur dengan baik hal apa yang menjadi prioritas mereka.

2. Organisasi kemahasiswaan berperan dalam memperluas jaringan komunikasi mahasiswa.

Setelah lulus dari perkuliahan tentunya sarjana-sarjana muda menempuh jenjang yang baru lagi yakni dunia pekerjaan. Sari penelitian kebayakan informan yang aktif dalam organisasi mengatakan bahwa salah satu motivasi mereka bergabung dalam organisasi adalah untuk lebih banyak lagi mengenal orang lain dalam maupun luar kampus. Hal ini bukan hanya sekedar menambah teman maupun menambah kenalan namun yang utama adalah mereka ingin memperluas jaringan komunikasi dengan orang yang memiliki kedudukan di masyarakat untuk

memudahkan mereka pada urusan setelah kuliah berakhir.Contohnya adalah dunia pekerjaan, yang dimana persaingan sudah semakin besar dan jumlah pengangguran semakin banyak sedangkan lapangan pekerjaan semakin sedikit.

Dengan bergabung dalam organisasi jaringan komunikasi maupun relasi yang dimiliki mahasiswa akan semakin luas sehingga memudahkan mereka untuk nantinya bersaing di masyarakat.Manusia sebagai produk sejarah atau sejarah sebagai produk manusia.

3. Organisasi kemahasiswaan berperan dalam mengembangkan minat dan bakat mahasiswa.

Seperti yang disampaikan oleh beberapa informan mengenai bakat yang mereka miliki setelah bergabung dalam organisasi bahwa mereka mempunyai wadah untuk mengasah bakat yang mereka miliki, dan ada beberapa mahasiswa yang tidak berbakat dalam bidang tertentu namun setelah bergabung dalam organisasi bakat yang dimiliki mulai terlihat dan mereka di arahkan dengan baik ke departemen yang dapat mengasah bakat mereka. Selain itu ada beberapa mahasiswa yang sebelumnya tidak berbakat namun mereka berminat untuk bergabung dalam organisasi, alasannya adalah mereka ingin mengembangkan diri dan menjadi mahasiswa yang berbeda, maksudnya adalah menjadi mahasiswa yang memiliki nilai tambah dibandingkan temannya yang hanya bergelut dengan kampus, kos dan kampung.

Berdasarkan pembahasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa peranan organisasi bagi mahasiswa sangatlah banyak dan memberikan dampak yang baik

bagi mahasiswa saat menjadi mahasiswa maupun setelah lulus dari bangku kuliah dan masuk ke dalam dunia pekerjaan.

Sesuai dengan teori dariMenurut Drs. Malayu Hasibuan mengatakan bahwa organisasi ialah suatu system perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu.Organisasi merupakan wadah (tempat) dan alat.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan manfaat yang baik terhadap kehidupan orang banyak.Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.Rasa keterkaitan ini bukan berarati keanggotaan seumur hidup.Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relative teratur.

Gerakan social, beberapa definisinya sebagai berikut : a. Kolektif orang yang bertindak bersama.

b. Tujuan bersama tindakannya adalah perubahan tertentu dalam masyarakat mereka yang ditetapkan partisipan menurut cara yang sama.

c. Kolektivitasnya relative tersebar namun lebih rendah derajatnya daripada organisasi.

d. Tindakannya mempunyai derajat spontanitas relative tinggi namun tak terlembaga dan bentuknya tak konvensional.

BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal, pertama: bahwa peran organisasi kemahasiswaan bagi mahasiswa sangatlah banyak, berdasarkan hasil penelitian peran organisasi bagi mahasiswa adalah mahasiswa mudah dalam mengelola waktu karena terbantu dengan adanya aturan serta amanah yang mereka emban dalam organisasi dan hal ini harus mereka seimbangkan denganmemperhatikan kuliah yang merupakan tujuan yang utama. Kedua, bahwa organisasi kemahasiswaan berperan dalam memperluas jaringan komunikasi mahasiswa baik dalam maupun luar kampus dan yang lebih lagi berperan untuk mengantarkan mahasiswa atau sarjana muda dalam memasuki dunia kerja.Ketiga, bahwa organisasi kemahasiswaan berperan dalam mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki mahasiswa. Dalam organisasi mereka mengasah bakat yang ada kemudian yang belum memiliki bakat dan mereka berminat untuk bergabung dalam organisasi maka perlahan bakat akan terlihat dan mereka dapat mengasahnya dalam organisasi.

B. SARAN

Organisasi kemahasiswaan yang ada di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar memberikan banyak kontribusi untuk kampus dan juga masyarakat yang ada di kampus terutama kepada mahasiswa.

Adapun beberapa saran yaitu

1. Kepada organisasi kemahasiswaan yang berada di kampus Unismuh Makassar agar terus mengembangkan organisasinya dan membentuk jiwa- jiwa kepemimpinan serta pengembangan potensi mahasiswa yang bergabung dalam organisasi.

2. Kepada mahasiswa bahwa bergabug dalam organisasi memberikan nilai tambah kepada kalian dan juga menjadi wadah untuk menggali serta mengembangkan potensi kalian.

DAFTAR PUSTAKA

Adha.M. Idul.(2015).Kehidupan Sosial Mahasiswa Pekerja di Kota Makassar.

Unismuh Makassar.

Arifin Syaiful.(2014). Peran Organisasi Mahasiswa Dalam Kampus.

(diakses online pada 09 februari 2018).

Fianda Gammahendra. (2014). Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektifitas Organisasi. Forum peneliti, 1(3): 2-4.

Manika Musriadi.(2017).Gaya Hidup Mahasiswa di Perkotaan (Studi Deskriptif tentang Kegiatan Mahasiswa di Rumah Bernyanyi Kota Makassar).

Unismuh Makassar.

Nurjannah.(2017).Kesejahteraan Pedagang Kaki Lima Di Jalan Andi Pangeran Pettarani Kota Makassar (Studi Fungsi dan Peran Anggota Keluarga Dalam Perspektif Sosiologi Keluarga). Unismuh Makassar.

Rizky Firdausz. (2012). Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra Kampus (Studi Eksplorasi Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip) .Skripsi diterbitkan.Semarang : Universitas Diponegoro.

Sztompka Piort. (2014). Sosiologi Perubahan Sosial.Jakarta :Kharisma Putra Utama

Siagian,Sondang P. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1995.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. bandung:

Alfabeta.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yunindra Widyatmoko. (2014). Pengaruh Keaktifan Mahasiswa Dalam Organisasi Dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.Skripsi diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Internet

Dika. 2017. “kontribusi -mahasiswa-dalam-kemajuan-suatu-kampus.

(diakseshttps://www.kompasiana.com/novistingki/. (diakses online pada 09 februari 2018).

Nurul.2016. https://mysosiologi1.blogspot.co.id/2016/12/teori-solidaritas-sosial- menurut-emile.html. (diakses online pada 09 februari 2018).

Mila. 2013. www.materibelajar.id (diakses online pada 16 februari 2018).

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Dokumentasi

2. Pedoman wawancara 3. Daftar nama informan 4. Permohonan judul skripsi

5. Kartu kontrol bimbingan skripsi 6. Berita acara ujian proposal

7. Keterangan perbaikan hasil ujian proposal 8. Surat izin penelitian

9. Kartu kontrol pelaksanaan penelitian

10.Kartu kontrol bimbingan skripsi

DOKUMENTASI FOTO WAWANCARA

Gambar 1. Wawancaea dengan ketua UKM PS Bola

Gambar 2. Wawancara dengan ketua LPM Corong

Gambar 3. Wawancara dengan ketua BEM FKIP

Gambar 4. Wawancara dengan ketua UKM Pahala

Gambar 5. Wawancara dengan anggota BEM FKIP

Gambar 6. Wawancara dengan ketua IMM FKIP

Gambar 7. Wawancara dengan ketua IMM FKIP

Gambar 8. Wawancara dengan anggota UKM Tapak suci

Gambar 9. Wawancara dengan anggota UKM Tapak Suci

Gambar 10. Wawancara dengan ketua Hizbul Wathan

Gambar 11. Wawancara dengan anggota BEM FKIP

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN KUNCI A. Daftar Pertanyaan

1) Bagaimana sejarah terbentuknya organisasi ini ?

2) Apa yang menjadi motivasi anda untuk bergabung dalam organisasi ? 3) Bagaimana manajemen waktu anda selama bergabung dalam organisasi

?

4) Manfaat apa yang anda dapatkan selama bergabung dalam organisasi ? 5) Bagaimana jaringan komunkikasi anda selama bergabung dalam

organisasi ?

6) Bagaimana pengembangan minat dan bakat anda sejak bergabung dalam organisasi ?

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN AHLI A. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana sejarah terbentuknya organisasi ini ?

2. Apa yang menjadi motivasi anda untuk bergabung dalam organisasi ? 3. Bagaimana manajemen waktu anda selama bergabung dalam organisasi ? 4. Manfaat apa yang anda dapatkan selama bergabung dalam organisasi ? 5. Bagaimana jaringan komunkikasi anda selama bergabung dalam organisasi

?

6. Bagaimana pengembangan minat dan bakat anda sejak bergabung dalam organisasi ?

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK INFORMAN TAMBAHAN A. Daftar Pertanyaan

1) Bagaimana pendapat anda mengenai mahasiswa yang bergabung dalam organisasi ?

2) Apakah anda berniat untuk bergabung dalam suatu organisasi kemahasiswaan ?

3) Apakah anda memiliki kenalan yang bergabung dalam organisasi ?

4) Bagaimana perkembangan akademik kenalan anda yang bergabung dalam organisasi ?

5) Apakah anda menyesal tidak bergabung dalam organisasi ?

TABEL DATA INFORMAN

NO NAMA STATUS

1 Aan Sutrawan Ketua UKM Pahala/mahasiswa

2 Muhammad Ilham Karim Alumni UKM Pahala

3 Uci Alumni UKM Tapak Suci

4 Muhammad Ikhsan

Ridwan

Ketua UKM KSR-PMI

5 Sulfian Ketua UKM PS Bola

6 Sunarti Anggota UKM Taapak suci

7 Ramadhan Ketua UKM LPM Corong

8 Najamuddin Ketua BEM FKIP

9 Mahendratul Ikhwan Anggota BEM FKIP

10 Nur Aliuddin Ketua IMM FKIP

11 Hermanto Ketua UKM Hizbul Wathan

12 Elma Damayanti Mahasiswa

13 Idawati Mahmud Mahasiswa/angota HMJ Biologi

TABEL DATA WAWANCARA RESPONDEN

N o .

Informan Hasil wawancara

1 Sunarti anggota UKM tapak suci

Saya bergabung dalam organisasi tapak suci sejak tahun 2016 saat saya semester 4 di Unismuh Makassar.

Motivasi untukbergabung karena saya ingin belajar untuk melindungi diri sendiri apalagi saya jauh dari orangtua dan juga saya perempuan.

Setelah bergabung dalam organisasi, pengelolaan waktu antara kuliah dan organisasi lebih baik lagi dan saya lebih mementingkan kuliah jika ada kegiatan organisasi dan perkuliahan yang bersamaan.

Setelah bergabung dalam organisasi, saya semakin banyak teman dan juga bisa mengikis jiwa individualisme saya.

Bergabung dalam organisasi memberikan banyak manfaat kepada saya.

Waktu SMA saya memang pernah ikut tapak suci dan saya ada bakat untuk itu, makanya saya ingin mengembangkannya dengan bergabung dalam tapak suci di Unismuh Makassar.

2

Ramadha n Ketua

Lpm Corong

Terbentuknya sebuah organisasi kemahasiswaan karena adanya tujuan- tujuan yang akan dicapai bersama, saya punya cita-cita menjadi seorang pengabar seperti baginda Rasulullah. Bergabung dalam organisasi tidak menguras waktu. Kuliah dan organisasi dapat jalan beriringan. Dari segi prestasi (IPK) saya menurun namun skill yang lain saya akui, saya meningkat.

3 Nur

Aliudd in Ketua

Imm fkip

Saya mulai tertarik masuk di organisasi setelah ikut DAD dan saya menemukan jawaban bahwa Muhammadiyah dan IMM tidak seperti yg masyarakat luas sampaikan. Motivasi saya bergabung dalam organisasi adalah dorongan dari senior-senior dan juga saya mau menjadi pribadi yang lebih baik. Terkait managemen waktu tentunya aktivis lembaga harus menimbang mana yang menjadi prioritas utama ketika kegiatan di organisasi bertepatan dengan jadwal kuliah atau kegiatan yang lain. Dalam organisasi kita diajarkan untuk tidak kaku dalam

bermasyarakat. Saya bergabung dalam organisasi dari awal tidak ada minat dan bakat namun setelah bergabung dalam organisasi perlahan bakat itu mulai muncul dan selalu di asah dalam organisasi.

4 Mahendr atul ikhwan Anggota

BEM FKIP

Kenapa harus ada BEM di setiap kampus karena BEM yang akan menjembatani setiap himpunan dan menjadi jalur koordinasi lembaga. Motivasi saya bergabung adalah karena saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi yang lain.

Setelah bergabung dalam organisasi Alhamdulillah saya bisa mengatur waktu antara organisasi, kuliah, dan bersama dengan teman- teman. Ilmu yang saya dapat 80% dari organisasi selebihnya itu dari bangku perkuliahan.

Sosialisasi di masyarakat lebih baik lagi setelah saya bergabung dalam organisasi. Sudah sejak SMA saya masuk organisasi jadi saya berminat mengembangkan bakat saya dengan bergabung di BEM Fakultas FKIP.

5 .

Najamud di ketua BEM FKIP

Terbentuknya BEM di kampus Unismuh itu tidak lain merupakan factor kebutuhan. BEM Fkip sebelumnya sempat fakum namun kembali aktif pada tahun 2016. Gubernur Jakarta berkata bahwa sangat rugi mahasiswa yang tidak bergabung dalam organisasi Karena di dunia kerja yang dibutuhkan adalah skill dan komunikasi yang baik, kemudian IPK hanya mengantarkan kita sampai tahap wawancara saja, dan yang mampu bertahan adalah mereka yang mempunyai skill. Kalau masalah manajemen waktu sebenarnya setelah bergabung dalam organisasi, saya lebih gampang lagi bagi waktu karena kita tau mana yang lebih diprioritaskan.

Kita tidak bisa membenturkan suatu kebaikan, selama kita bisa melakukannya secara bersamaan. Yang dulunya saya kalau berdiri saja depan orang banyak saya gemetar, tapi waktu SMA pi saya mengenal organisasi yaitu pramuka, setelah kuliah saya masuk IMM nah disitu saya menyimpulkan bahwa organisasi memang membentuk kita dari segi kepemimpinan dan juga dalam kelas kita terlihat berbeda dari teman-teman yang tidak bergabung dalam organisasi. Dalam kelas ketika saya

berbicara seakan semua teman-teman percaya apa yang saya sampaikan padahal pernah saya menyampaikan sesuatu dan ternyata itu salah tetapi teman-teman percaya karena dari retorika saya yang mungkin bagus mereka dengar. Saya rasa itu kalau jaringan komunikasi sudah jelasmi semakin luas

6 Sulfian Ketua PS

Bola

Sebenarnya ini awalnya perkumpulan ji dan juga hobby kemuadian lama-lama terbentuk menjadi tim PS Bola yang diketuai oleh pak Saiful Saleh.

Saya masuk PS Bola karena memang saya ada bakat main bola dan sya mau mengembangkannya di kampus dengan masuk PS Bola. Saya bergabung sejak maba.

Sebenarnya untuk pembagian waktu antara kuliah dan organisasi bisa saja diatur dan organisasi bukan menjadi penghalang untuk kuliah dengan prestasi yang baik. PS Bola tidak sama seperti yang lainnya, kita latihan hanya bisa di sore hari. Ketika ada turnamen kita juga memperkenalkan kampus Unismuh ke kampus yang lain. Bergabung dalam organisasi menjadikan relasi maupun jaringan komunikasi menjadi semakin luas.

7

Hermanto Ketua

Hizbul wathan

Awal terbentuknya HW ini karena anu toh rasa penasarannya ji ini KH Ahmad Dahlan saat jalan-jalan ke Solo kemudian beliau melihat pasukan baris berbaris jadi beliau juga tertarik membentuk seperti itu toh pada tanggal 18 November1918 toh, beliau bentuk HW juga. Jadi 6 tahun setelah berdirinya Muhammadiyah terbentuk mi juga HW, Cuma pada tahun1963 pemerintahannya Soeharto semua kepanduan dilebur menjadi satu karena takutnya kalau banyak kepanduan yang berkeliaran akan terjadi pemberontakan karena dulu kan sering terjadi pemberontakan toh, makanya digabunglah untuk kesatuan pandu yaitu pramuka. Pada tahun 1999 dihidupakan kembali Hw karena sudah masuk mas reformasi toh.

Bergabung dalam organisasi membuat jaringan komunikasi semakin luas, banyak kenalan, bermasyarakat dan tentunya sangat membantu untuk terjun ke dunia kerja nantinya.

Muhamm da

Inikan namanya KSR-PMI yaitu korps sukarela palang merah Indonesia. Sebenarnya sejarahnya

8 .

ikhsan Ramad han Ketua

UKM KSR- PMI

ini, apa namanya itu ee Negara SWISS yaitu adanya perang dunia tapi panjang skali ceritanya kalau mau dicerita ini, kalau secara internalnya ini, KSR-PMI berdiri 24 Juni 2002. Semua lembaga disini awalnya itu perintisnya adalah mahasiswa teknik, yang pertama inisiatif dari beberapa perintis yang merupakan anak PMR dan masih di dunia kampus. Manajemen waktu saya setelah masuk organisasi itu susah tapi untuk mengelola tergantung dari pribadi masing- masing, karena kita juga dituntut dari kampung untuk menyelesaikan akademi tapi kembali juga saya pribadi susah untuk membagi tapi disisi lain aka nada yang di prioritaskan, mana yang lebih penting. Kalau untuk masalah jaringan komunikasi maupun relasi saya kira dengan saya berlembaga itu cukup semakin luas, dan juga berlembaga ada nilai tambah yang kita ambil karena dari latar belakang lembaga ini adalah pengabdian terhadap masyarakat yang memang kita langsung terjun ke masyarakat yang orientasinya ini kan misi untuk kemanusiaan., dan juga dengan berorganisasi menjadi batu loncatan untuk kita nantinya setelah selesai kuliah dan masuk ke dunia kerja yang menjembatani kita untuk kemudahan dalam dunia kerja. Semua yang kita korbankan untuk lembaga akan kembali kepada diri kita nantinya.

Sebenarnya saya waktu SMA tidak pernah ikut organisasi paling itu ikut-ikut saja untuk senang- senang. Saya tidk ada niat untuk berlembaga namun alasan saya yang pertama adalah saya tertarik dengan bajunya yang menurut saya bagus dan juga sebelum saya gabung dengan organisasi saya rasa waktu saya terbuang percuma ketika hanya kampus kos kampung.

Saat masuk saya mengikuti proses di lembaga dan sampai pada tahap ini saya terpilih sebagai ketua dan Alhamdulillah selama saya berlembaga banyak yang saya dapat. Harapan saya untuk mahasiswa adalah inisiatif dari mahasiswa untuk berlembaga sudah berkurang, jadi saya harapkan mahasiswa harus bergabung dalam lembaga bukan cenderung terhadap komunitas diluar yang tidak legal, dan jika bergabung dengan UKM yang ada dikampus

Dokumen terkait