• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen PDF SKRIPSI - Metrouniv.ac.id (Halaman 50-58)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2. Pembahasan

pakain hanya ketika akan lebaran saja Mereka mengatakan bahwa mereka tidak selalu terpengaruh oleh iklan ataupun hal lainnya karena mereka juga tidak merupakan anak kost mereka diberikan uang saku rata-rata 400.000-450.000-/bulan, itu pun ia gunakan fokus untuk biaya kuliah seperti fotokopy,nge-print tugas dan uang bensin.49

Dari beberapa wawancara yang telah dilakukan oleh penulis, didapatkan hasil dari beberapa mahasiswa yang telah diwawancara ada yang mengetahui konsep konsumsi yang secara Islam yaitu ketika membeli pakaian harus menutup aurat dan juga tidak terlalu berlebihan.

dan tidak boleh berlebih-lebihan serta kesederhanaan merupakan kunci utama untuk kegiatan konsumsi.

Kebijakan dalam membelanjakan harta juga sama pentingnya dengan mengikuti etika maupun prinsip dalam Islam, karena kebijakan dalam membelanjakan harta akan menentukan apakah seseorang termasuk dalam konsumen yang bersifat konsumtif atau tidak berdasarkan perilaku konsumen yang dilakukan.

Setelah penulis mendapatkan informasi dari narasumber kemudian untuk selanjutnya penulis uraikan dengan etika konsumsi dalam Islam. Etika berasal dari kata yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (tha etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat yang diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dai satu generasi ke generasi yang lain.51 Sedangkan konsumsi mempunyai makna sebagai penggunaan barangdan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusiawi.52

Etika Islam tentang konsumsi ini diarahkan kepada pihak konsumen bukan pada pihak produsen. Konsumen hendaknya membelanjakan harta sesuai dengan kebutuhannya tanpa berlebih-lebihan dan menghindari pembelanjaan yang dapat

51Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, (Jakarta : Penebar Plus, 2012),h.14

52 Suherman Rosyidi, pengantar Teori Ekonomi,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001) ,h.147

mengakibatkan tabzir ( pemborosan). Selain itu Islam juga menganjurkan hidup sederhana dan menjauhi hidup yang mewah.53

Berdasarkan hasil wawancara dari peneliti terhadap F, bahwa F ini selalu mengutamakan penampilan agar terlihat tampil lebih percaya diri baik untuk dirinya sendiri maupun berada dihadapan teman- temannya. Hal tersebut ia ungkapkan apabila ia membeli pakaian dalam satu bulan dapat ia beli sekitar 3-4 kali. Dalam hal ini ada factor yang mempengaruhi atas perilaku F, seperti faktor pribadi yakni keputusan pembeli yang juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, dan juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial.

Suatu tindakan yang dilakukan oleh F ini mengarah dari perilaku konsumen menuju perilaku konsumtif. Dimana indikator salah satu dari perilaku konsumtif adalah pembelian yang tidak rasional artinya pembelian yang lebih didasari oleh sifat emosional karena adanya dorongan untuk mengikuti orang lain atau berbeda dari orang lain serta adanya perasaan bangga.

Hasil wawancaara terhadap JN yang dilakukan peneliti maka didapatkan peryataan yang mana JN ini merupakan salah satu konsumen yang cenderung konsumtif tidak terkecuali AY yang juga konsumen yang menuju konsumtif. Mereka mengungkpakan bahwa pakaian merupakan

53Aziz ,Etika Bisnis Persepektif Islam,171 Dikutip Oleh Abd. Ghafur, Konsumsi Dalam Islam, Di Unduh Pada Tanggal 10 Oktober

suatu kebutuhan yang mutlak juga tidak ingin tertinggal dengan teman dan lebih suka mengitkuti trend dan mode . Mereka sering membeli pakaian dalam 1 bulan minimala 3 kali dan maksimal tidak menentu.

Faktor dari iklan dan pengaruh teman yang utama membuat mereka seperti itu. Suatu tindakan yang dilakukan oleh JN dan AY ini mengarah dari perilaku konsumen menuju perilaku konsumtif. Dimana indikator salah satu dari perilaku konsumtif adalah pembelian yang tidak rasional artinya pembelian yang lebih didasari oleh sifat emosional karena adanya dorongan untuk mengikuti orang lain atau berbeda dari orang lain serta adanya perasaan bangga.

Namun mereka juga berpendapat bahwa pakaian secara Islam itu haruslah tertutup auratnya dan tidak berlebihan. Bahkan jika memiliki uang lebih tidak seharusnya dihambur-hamburkan melainkan menyisihkan sedikit untuk disedekahkan bagi yang kurang mampu. Namun hal tersebut masih belum mereka terapkan.

Hasil wawancara terhadap AZ yang dilakukan peneliti maka didapatkan pernyataan yang mana AZ ini merupakan salah satu konsumen pakaian juga. Ia mengungkapkan bahwa ketika membeli suatu barang terutama pakaian yang pertama ia lihat adalah bahan daripada barang tersebut bukan hanya dilihat dari modelnya saja, namun kualitas bahan harus diperhatikan. AZ selalu menggunakan iklan maupun promosi sebagai informasi untuk mendapatkan pakaian. Selain itu factor

lingkungan pengaruh bagi dirinya. Senada yang diungkapkan AZ bahwa S juga sama pendapatnya dengan AZ.

S juga mengungkapkan bahwa uang saku yang diberikan oleh orang tuanya selain untuk keperluan kuliah ia juga gunakan untuk kepentingan lainnya. Salah satunya adalah untuk membeli pakaian. S berpendapat ketika melihat barang yang bagus ia langsung membelinya.

Hal ini merupakan perilaku yang masuk dalam indikator pembelian secara impulsif yakni pembelian yang semata-mata hanya didasari oleh hasrat yang tiba-tiba atau keinginan sesaat, tanpa melalaui pertimbangan dan perncanaan serta keputusan dilakukan ditempat pembelian.

EL merupakan salah satu pengguna barang maupun jasa. Ia juga sering membeli pakaian karena iklan maupun teman dikampusnya.

Bahkan demi kepentingannya ia terrkadang meminjam uang kepada temannya hanya untuk sekedar membeli barang yang diinginkannya.

Meskipun ia juga tahu bahwa akan berdampak buruk terhadap keuangannya nantinya.

Dalam hal ini ada faktor yang mempengaruhi perilaku EL yakni adanya faktor psikologi salah satunya motivasi yang bersifat psychogenic yaitu kebutuhan yang muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan , penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok, dan juga faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial.

C, J, dan D mengatakan bahwa berpakaian secara islami itu yang menutup aurat seorang wanita dan sopan, namu terkadang mereka tergiur oleh adanya iklan model baju terbaru juga mereka selalu mempertimbangkan mode dan trend baju sekarang. C biasanya membeli pakaian yang modelnya tunik, kemeja itu biasanya dalam 1 bulan 3 kali, kalau J terkadang 2-3 kali sedangkan D tidak menentu. Mereka sebenarnya mengetahui konsumsi yang secara Islami yakni haruslah berhemat bahkan kalau pun ada uang lebih setidaknya haruslah bersedekah , namun keinginan serta lingkungan yang sering mempengaruhi mereka. Dalam hal ini faktor sosial yang berngaruh seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial

Hasil wawancara terhadap R didapatkan hasil bahwa, ia mengatakan bahwa ia kurang memahami tentang etika konsumsi dalam islam secara detail , begitu pula yang dikemukakan oleh DS . Akan tetapi R dan DS memahami secara umum etika konsumsi dalam Islam . kebutuhan yang dianggap primer bagi R adalah makanan dan juga pakain. Menurut R pakaian sekarang adalah mutlak yang harus di konsumsi, karena selain sebagai penunjang belajar, pakaian merupakan bentuk trend yang selalu di ikuti oleh anak muda sekarang.

Mereka suka membeli barang seperti pakaian yang hampir sama modelnya misalkan kemeja ataupun model gamis yang sebenarnya mereka sudah memiliki hanya terkadang warna dan modelnya agak berbeda. Sebenarnya mereka sadar sikap yang sering berlebihan akan

hal tersebut tidak baik tetapi keinginan mereka yang sulit untuk dihilangkan.

Untuk membeli pakaian, Rdan DS selalu memanfaatkan iklan sebagai alat memperoleh informasi mengenai model baju terbaru. R mengatakan bahwa ia membeli pakaian minimal 3 dalam sebulan, sedangkan D membeli minimal 1 dan maksimal tidak menentu dalam hal ini faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah adanya faktor budaya yakni kebudayaan merupakan penentu yang pokok dari keinginan dan perilaku sesorang. Kemudian adanya faktor sosial yang berngaruh seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial . dalam hal ini perilaku mereka meuju kearah perilaku konsumtif yakni perilaku yang berlebihan. Adapun indicator salah satunya adalah pemborosan dimana pembelian yang lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan sehingga menyebabkan seseorang mengeluarkan uang untuk bermacam- macam keperluan yang tidak sesuai.

Hasil wawancara berikutnya bertemu dengan sumber informan yang berinisial AN,B, dan CT mengungkapkan perilaku konsumen itu merupakan pemakaian barang dan jasa. Menurut penuturan A dan B yang mana adalah, sedangkan CT. B menyatakan membeli pakain hanya ketika akan lebaran saja Mereka mengatakan bahwa mereka tidak selalu terpengaruh oleh iklan ataupun hal lainnya karena mereka juga tidak merupakan anak kost mereka diberikan uang saku rata-rata 400.000- 450.000-/bulan, itu pun ia gunakan fokus untuk biaya kuliah seperti

fotokopy,nge-print tugas dan uang bensin Dalam hal ini perilaku AN, B,CT sesuai dengan etika konsumsi dalam Islam yakni bersikap sederhana artinya tidak selalu berlebihan

Walaupun semua responden tidak mempelajari secara khusus tetntang perilaku konsumen dalam Islam, tapi sebagian besar mahasiswa IAIN Metro angkatan 2015 sudah menyadari akan konsumsi yang tidak berlebih. Secara Islam pun ada beberapa etika konsumsi dalam Islam yakni diantaranya tauhid, adil, kehendak bebas, amanah, halal dan sederhana. Namun hal tersebut belum bisa mereka terapkan karena terkadang mereka masih tergiur akan barang yang baru. Dalam hal ini terbukti dengan adanya diantara11 memiliki perilaku konsumen yang cenderung konsumtif dan juga ada diataranya 3 tidak memiliki sifat konsumtif.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada batas, membeli sesuatu berlebihan atau secara tidak terencana.Peneliti menyimpulkan bahwa perilaku mahasiswi IAIN metro angkatan 2015 sebagian besar masih belum bisa dikatakan sebagai konsumen yang sesuai dengan syariat Islam. Terbukti dari hasil wawancara yang didapatkan oleh penulis terhadap narasumber bahwa mereka masih ada yang belum bisa berhemat, karena disebabkan adanya perasaan yang ingin memiliki barang yang sebenarnya sangat belum dibutuhkan hanya saja karena tertarik oleh model bentuknya dan hanya ingin mengikuti trend terbaru serta adanya faktor budaya, sosial, pribadi dan juga psikologi. Hal ini menyebabkan pengeluaran yang bertambah terus menerus, bahkan ada yang sampai berhutang terhadap temannya hanya demi memenuhi keinginnannya saja, meskipun akan berdampak buruk terhadap keuangannya. Dalam hal ini perilaku mahasiswi tidak sesuai dengan etika konsumsi Islam diantaranya tauhid, adil, kehendak bebas, amanah, halal,dan sederhana.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran kepada mahasiswi IAIN metro khususnya angkatan 2015 yang memang belum memiliki penghasilan tersendiri untuk lebih dapat mengendalikan hawa

nafsu atau keinginan sehingga dapat berhemat atas pengeluaran selain kebutuhan pokok dan juga kebutuhan akan kuliah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahmat Fathoni, Metodologi Penelitian Dan Tehnik Penyusunan Skripsi ,Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006

Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, Bandung: Refika Aditama, 2009 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer,

Bandung: ALFABETA

Dwi Suwiknyo, Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam, Cet.1, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010

Eko Suprayetno, Ekonomi Islam, Edisi 1 Yogyakarta : Graha Ilmu,2015 Ferdy Rian Permana.”faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap

pilihan kebutuhan atau keinginan”. skripsi , metro: perpustakaan stain jurai siwo metro,2010

Ghifari, A. 2003. Remaja Korban Mode. Bandung. Mujahid Press Dikutip Oleh Dian Krisnawati Dan Sri Muliati Abdullah, Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap Pakaian, Jurnal Spirit Vol.2 No.1,November 2011 Di Unduh Pada Tanggal 31 Agustus 2018.

H.M.Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013

Halim,analisis konsep konsumsi dalam pandangan ekonomi Islam dan ekonomi konvensional, h.41-43. Dikutip oleh abd. Ghafur

https://kbbi.web.id/wanita, diunduh pada tanggal 20 oktober 2018

Imawati I,dkk, Pengaruh Financial Literacy Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja Pada Program IPS SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2012.2013;2(1).48-58, Dikutip Oleh Regina C.M. Chita,dkk,Hubungan Antara Self-Control Dengan Perilaku Konsumtif Online Shopping Produk Fashion Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ratulangi angkatan 2011, Jurnal e-Biomedik, vol 3, no 1 januari-april 2015, di unduh pada tanggal 10 april 2018

J. Supranto, Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran (Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis), Edisi 2, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011

Joko Subagyo,Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek,Jakarta:Rineka Cipta,2004

Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,2005 Lexy J., Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandunng: Remaja Rosdakarya, 2009

M. Nur Rianto Al Arif, Pengantar Ekonomi Syariah Teori Dan Praktek, Bandung : Pustaka Setia 2015

Mahmud, Ahmad Sheikh. Economic Of Islam, Lahore: Asraf Publication, 1968 Dikutip Oleh Aldila Septiana, Analisis Perilaku Konsumsi dalam islam, DINAR vol.1 no 2 januari 2015, h. 8 di unduh pada tanggal 10 april 2018 Moh. Kasiram, Metodologi penelitian Kuantitatif-Kualitatif, Yogyakarta:Sukses Ofhet,

2010

Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit Dan Pesan Moral Ajaran Bumi,Cet 1(Jakarta : Penebar Plus,2012

Muhammad Mujib.”pengaruh pengambilan mata kuliah ekonomi islam terhadap perilaku konsumsi mahasiswa prodi ekonomi islam “,skripsi , metro:

perpustakaan stain jurai siwo metro,2006

Muhammad Nur mustaqim.”perilaku konsumtif masyarakat muslim persepektif islam study kasus dusun III desa braja sakti kecamatan way jepara kabupaten lampung timur”, skripsi , metro: perpustakaan stain jurai siwo metro,2010

Nugraha J. Setiadi, Perilaku Konsumen Edisi Revisi, Jakarta : Kencana Praneda Media Group, 2010

Philip Kothler, Manajemen Pemasaran Di Indonesia,(Jakarta : Salemba Empat, 1999) edisi pertama

Ristiyanti Prasetijo, John J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen,Edisi 1,Yogyakarta: ANDI S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: PT Bumi Aksara Suherman Rosyidi, pengantar Teori Ekonomi,Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2001 Sumadi suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta:Rajawali Press, 1991

Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen Teori Dan Praktek, Cet 1, Bandung: Pustaka Setia, 2015

W.Gulo, Metode Penelitian, Jakarta:PT Grasindo,2002

Dalam dokumen PDF SKRIPSI - Metrouniv.ac.id (Halaman 50-58)

Dokumen terkait