• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

D. Pembahasan

soal menunjukkan hasil yang diperoleh dari perhitungan beda daya butir soal prêt test pilihan ganda memiliki 20 nilai soal interpretasi buruk, 16 soal interpretasi cukup, 13 soal interpretasi baik dan 1 soal interpretasi baik sekali. Dengan interpretasi nilai soal tersebut maka soal dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Selain itu terdapat uji prasyarat pengujian hipotesis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Untuk menguji kenormalan data digunakan SPSS 25.0 for windows. Dalam penelitian ini data yang terkumpul berupa data pre test dan post test siswa. Perolehan hasil normalitas menggunakan uji Kromogorov- Smirnov untuk kelas pre test eksperimen, post test eksperimen, pre test kontrol dan post test kontrol di table 6 menghasilkan nilai Sig. Secara berurutan yaitu 0,008, 0,000, 0,001, dan 0,011. Nilai kelas pre test dan pos test eksperimen memiliki Asymp. Sig. sehingga dapat dikatakan bahwa data pre test dan pos test eksperimen tidak berdistribusi normal.

Sedangkan nilai Sig. Shapiro-Wilk kelas pre test eksperimen, post test eksperimen, pre test kontrol dan post test control berurutan yaitu 0,001, 0,024, 0,001, dan 0,068. Salah satu nilai kelas pre test dan pos test kontrol memiliki nilai Asymp. Sig. sehingga dapat dikatakan bahwa data pre test dan pos test kontrol berdistribusi normal. Hal ini dipengaruhi oleh faktor instrument soal pre test dan post test yang memiliki tingkatan soal yang berbeda. Penyebaran kuesioner kepada masing masing sub populasi tidak sama.59

59 Jonathan Sarwono, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006)

Selanjutnya uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji analisis non parametrik yaitu uji Mann Whitney. Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan skor pre test dan skor post test. Hasil analisis hipotesis dengan membandingkan skor pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama, dengan ditunjukkan hasil yang signifikan pada perbandingan skor pre test yaitu memiliki nilai signifikansi 0,694 0,05, maka H0 diterima dan Hi ditolak. Berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre test kontrol dan pre test eksperimen.

Sedangkan analisis uji hipotesis dengan membandingkan skor post test kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan diperoleh nilai hasil belajar yang signifikan dengan skor post test kontrol dan kelas eksperimen dengan perolehan nilai yaitu 0,000 0,05 maka H0 diterima dan Hi ditolak.

Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor post test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, yang berarti terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning dengan pemanfaatan media alam sekitar terhadap hasil belajar siswa di kelas VII MTs Annuriyyah Jember.

Penelitian yang dilakukan oleh Satriani, Tauhidah Bachtiar, dan Mery Hariratul Jannah menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar siswa dengan hasil analisis memperoleh nilai yang signifikan antara nilai pre test dan

post test kelas kontrol dan kelas eksperimen, artinya model pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar yang berbeda pada setiap sampel penelitian memiliki perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik.60 Penelitian kedua yang berhubungan dengan pengaruh model pembelajaran discovery learning dengan pemanfaatan media alam sekitar yaitu studi yang dilakukan oleh Dewa Gede Wianjana Putra, A. A. Gede Agung, dan Desak Putu Parmiti dimana penelitiannya menyatakan bahwa peserta didik dengan kemampuan awal yang berbeda memiliki hasil belajar biologi yang dibelajarkan dengan model pembelajaran discovery learning berada pada kategori baik dengan nilai 84,62 dan enerapan model pembelajaran discovery learning berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar biologi peserta didik dengan nilai (sig 0,000 ˃ α = 0,05).61 Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Dewa Gede Wianjana Putra, A. A.

Gede Agung, dan Desak Putu Parmiti menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Discovery Learning berbasis lingkungan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2016/2017 di SD gugus II Kecamatan Tampaksiring.

(thitung = 9,86 > ttabel = 2,000), Ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning berbasis lingkungan

60 Satriani, Tauhidah Bachtiar, dan Mery Hariratul Jannah. Pengaruh Model Discovery Learning dengan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Sainsmat, Maret 2021, Halaman 20-30 Vol. X, No. 1 ISSN 2579-5686 (Onine) ISSN 2086-6755 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat (2021).

61 Dewa Gede Wianjana Putra, A. A. Gede Agung, dan Desak Putu Parmiti. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar yang Berbeda Kemampuan Awal Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA 5 Sinja. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya Nurfatihah*, Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning : hal. 521-526.

berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V semester genap tahun pelajaran 2016/2017 di SD gugus II Kecamatan Tampaksiring.62

62Nur fatihah, Muh. Khalifah Mustami, Muh. Wiharto. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar yang Berbeda Kemampuan Awal Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA 5 Sinjai. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya Nurfatihah*, Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning. hal. 521-526 (2019).

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dulakukan di MTs Annuriyyah Jember pada kelas VII khususnya pada pembelajaran IPA materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya bahwa terdapat pengaruh hasil belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Kelas kontrol memperoleh nilai siginifikan 0,694 0,05, sedangkan kelas eksperimen memperoleh hasil 0,000 0,05. Maka, dapat dikatakan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol artinya model pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar yang berbeda pada setiap sampel penelitian memiliki perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning dengan media alam sekitar terhadap hasil belajar pembelajaran IPA siswa kelas VII MTs Annuriyyah Jember.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah didapatkan pada saat melakukan penelitian terdapat saran untuk guru mata pelajaran IPA maupun sekolah, dapat menggunakan model pembelajaran discovery learning untuk pembelajaran IPA yang terdapat kegiatan praktikum yang sesuai dengan materi yang diajarkan khususnya materi yang bersangkutan dengan alam sekitar.

Saran untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk menggunakan penelitian pengaruh model pembelajaran discovery learning dengan media alam sekitar pada materi lain yang sejenis untuk mengetahui apa ada pengaruh lainnya. Agar penelitian berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat luas dan dapat menjadi bahan literasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja grafindo Persada, 2002.

Anonim. Jaring-jaring makanan, (http://andalasdejava.files.wordpress.com /2007/08/ rantai makanan,gif (diakses 5 Maret 2013).

Aryulina, Diah Choirul Muslim, Syalfinaf Manafa, dkk. Biologi SMA kelas X.

Jakarta : Erlangga. 2004.

Al, Halima Tus Sdiah et. Aplikasi Komputer Farmasi. Bogor: Lembaga Penelitian dan pengabdian pada Masyarakat Universitas Pakuan. 2019.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipt. 2017.

B Miles, Mathew dan A, Michael Huberman Johnny Saldana. Qualitative Data Analiysis A Nethods Soureebook. America : Sage. 2014.

Daryanto,. Media Pembelajaran. Yogyakarta:Gaya Media. 2016.

Dwidjoseputro. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. 1990.

Darmayanti, Ni Wayan Sri and I Komang Wisnu Budi Wijaya. Evaluasi Pembelajaran IPA. Bali : Nilacakra. 2020.

Dahruji,. Statistik. Pamekasan: Duta Media Publishing. 2017.

Fadlillah, Muhammad. Desain Pembelajaran PAUD: Tinjauan Teoretik dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz. 2012.

Faiz, Mas. Belajar Itu : Bagaimana Mengetahui Gaya Belajar Anda?.

nulisbuku.com. 2021.

Haryanto,. dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli http://belajarpsikologi. com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/ diakes pada tanggal 9 april 2017.

J. Moleong, Lexy. Motodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2011.

Kemendikbud,. Materi pelatihan guru: implementasi kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015 mata pelajaran IPA. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. 2014.

Kadir, A. Pengembangan Bahan Ajar Ipa Berbasis Sets Pada Siswa Mtsn 1 Kendari, 2016.

Hanief, Yulingga Nanda and,. Statistik Pendidikan Bandung : Pustaka Setia Bandung. 2019.

M, Thobroni. dan Mustofa, A. Belajar dan pembelajaran: pengembangan wacana dan praktik pembelajaran dalam pembangunan nasional. Jogjakarta:

Ar-ruzz Media. 2011.

Markaban. Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika. 2008.

Mukhtazar,. Prosedur Peneitian Pendidikan. Yogyakarta : Absolute Media.

2020.

Mufarrikoh, Zainatul. Statistika Pendidikan (konsep sampling dan uji

hipotesis). Surabaya: Jakad Media Publisihing. 2020.

Nadia, Dwi. Kreatuvitas guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas I di SD Negeri 92 Desa Bandu Agung Kecamatan Kaur Utara. Repository.iainbengkulu.ac.id. 2019.

Nurdiansyah,. Proceedings of International Research Clinic & Scientific Publications of Educational Technolog. 2016.

Nelyza, Fita. M. Hasan, Musri Musman. Implementasi model discovery learning pada materi laju reaksi untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan sikap sosial peserta didik mas ulumul qur’an Banda Aceh”. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 03, No.02. 2015.

Narlan, Abdul. and Dicky Tri Juniar, Statustika Dallam Penjas Aplikasi Praktis Dalam Penelitian Penddikan Jasmani. Sleman: deepublish. 2018.

Putrayasa, Made. Pengaruh Model pembelajaran Discovery learning dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol,2, No. 1. 2004.

Putrayasa, I Made, H. Syahruddin, I Gede Margunayasa. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2, No. 1. 2014.

Purwanto, Sylvia Rimbanita dan Indrawati. “model discovery learning pada pembelajaran struktur dan fungsi tumbuhan kelas VIII SMP” seminat nasional pendidikan fisika 2019 “intrgrasi pendidikan, sains dan teknologi dalam mengembangkan budaya ilmiah di era revolusi industri

4.0” ISSN : 2527 – 5917, Vol.4 No 1. 2019.

Priastomo, Yoga,. Efbertias Sitorus, Dyah Widodo, Dkk. Ekologi lingkungan.

Penerbit : Yayasan Kita Mneulis. 2021.

Rifa‟i, Ahmad & Catharina Anni. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri. 2011.

R., Susanti, Yenni, A., dan Ermayanti. Implementation of learning based on scientific approach to improve science process skills of biology education students in general biology course. Journal of Physics: Conf.

Series. 1166. 12004. 2019.

R, Effendi, Salsabila, H., & Malik, A. Pemahaman Tentang Lingkungan

Berkelanjutan.(Modul, 18 (2), 75.

https://doi.org/10.14710/mdl.18.2.2018.75-82). 2018.

Rangkuti, Anna Armeini. Statistik Inferensial Untuk Psikologi dan Pendidikan.

Kencana. 2017.

Suhardi, A., Susanti, L. Y., dan Sulisawati, S (2020). Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Pemahaman Konsep Stoikometri. Journal of Natural Science and Integration, 3 (1). 106-114.

Sulfemi,. Wahyu Bagja dan Hilga Minati. Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 3 SD Menggunakan Model Picture And Picture dan Media Gambar Seri. JPSD. 4 (2). 2018.

Simbolon, E. R., F. S. Tapilouw. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Pembelajaran Kontekstual Terhadap Berpikir Kritis Siswa Smp.

(Edusains. 7 (1) : 97-104. 2015.

Sadiman. Media Pendidilkan Pengertian, Pengembanagn dan Pemanfaatan.

Jakarta: CV. Raja Wali. 1984.

Syah, M. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2016.

Solichin, Mujianti. Analisis Daya Beda Soal. Taraf Kesukaran, Validasi Butir Tes, Interprestasi Hasil Tes Dan Validitas Ramalan Dalam Evaluasi Pendidikan. Dirasat: Jurnal Manajemen & Pendidikan Islam 2, N0. 20.

2017.

Saadah, Fitri Yatus dan Laily Yunita Susanti,. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Mtsn 1 Jember. (Jember : Mathematics and Natural Science Education.2020)

Siyoto, Sandu Ali Sodik, Pasar Metodelogi Penelitian Yogyakarta : Literasi Media Publising. 2015.

Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.

Bandung: Remaja Rosdakarya. 2016.

Siaga, Enny Keristiana, Zulkifli Matodang, and Harub Sitompul. Statistika :Teori Dan Aplikasi Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis. 2019.

Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

2015.

Sugiono,. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana: Jakarta. 2015.

Sugiono,. Metide Penelitian kuantitatif. Alfabeta, cv : Jl. Gegerkalong Hilir NO.

84 Bandung. 2019.

Susanti, Rahmi. “implementasi model pembelajran discovery learning materi struktur tumbuhan kelas XI IPA 2 SMA Srijaya Negara Palembang

(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol. 7, No. 1. 2020.

Soemarwoto, Otto. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta, Penerbit Djambatan. 1983.

S, Resosoedarmo,R, Kartawinata, K., Soegiarto, A. Pengantar ekologi. Bandung:

Remadja Karya. 1984.

Trianto,. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Prestasi Pustaka. 2010.

Tim Abdi guru,. Buku IPA terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII. Penerbit : Erlangga. 2017.

Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,Grasindo, Jakarta.

2002.

Widodo, Wahono, Fida Rchmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati. Ilmu Pengetahuan Alam. Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016.

Yudhi, Munadi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. 2016.

Yusa, Djoko Arisworo. Ilmu Pengetahuan Alam. PT. Gofindo Media Pratama.

2007.

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

NIM

Program Studi Fakultas lnstitusi

: Qussiyatur Rohmanra : T20l 810034

: Tadris

IIA

: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan : UIN Khas Jember

Menyatakan dengan sebenamya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak ada unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dan dikutip dalam naskah

ini

dan

disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian

ini

terdapat unsure-unsur penjiplakan dan ada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk diproses sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari siapapun.

Jember, 2l luni2A22 Saya menyatakan

ffi^wm

Qussiyatur Rohmania

T201 810034

LAMPIRAN 2

SILABUS Satuan Pendidikan : MTs. Annuriyyah Jember

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : VII/Genap

Alokasi Waktu : 4 jam Pembelajaran/Minggu @ 40 menit Standart kompetensi :

KI1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K12 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang terkait dengan fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajarinya di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Kompetensi Dasar Materi pembelajaran

Indikator Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Sumber

belajar

waktu Teknik Instrument

3.7 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkunganny a serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut

 Interaksi

Makhluk Hidup dengan

Lingkungan

 Komponen Biotik dan Abiotik

 Peran konponen Biotik dan Abiotik Penyusun Ekosistem

 Pola Interaksi Ekosistem

 Saling

Ketergantungan Antara

Komponen Biotik

 Rantai Makanan

 Jaring-jaring makanan

 Mendeskri psikan Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkunga n.

 Menganalis is

komponen biotik dan komponen abiotik.

 Mengidenti fikasi peran komponen biotik dan abiotik yang menyusun ekosistem

 Guru

memberikan ilustrasi berupa gambar (Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkunga).

 Siswa

menganalisis komponen biotik dan komponen abiotik.

 Siswa

mengidentifika si

permasalahan terkait

ekosistem

 Ceramah

 Diskusi kelompok

 Melakukan pengamata n

 Tanya jawab

 Tes tulis  Buku IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VII oleh Tim Abdi Guru 2017.

Penerbit : Erlangga

 Buku Ilmu Pengetahua n Alam untuk SMP/MTs kelas VII Semester 2, penyedia penerbitan : Pusat Kurikulum dan

4 JP

 Macam-macam Simbiosis

(produsen, konsumen, dan

pengurai) dan rantai makanan.

yang ada di lingkungan sekolah.

 Guru

memfasilitasi siswa untuk membentuk kelompok, dan saling bertukar informasi mengenai Ekosistem.

 Siswa melakukan pengamatan identifikasi ekosistem darat

dilingkungan sekolah.

 Siswa memberikan hasil

pengamatan identifikasi ekosistem darat

dilingkungan

Pembukuan Balithang, Kemendikb ud

(Kementria n

Pendidikan dan

Kebudayaa n Republik Indonesia) cetakan ke- 2, Edisi Revisi 2017- Jakarta.

 Buku Modul Penggayaan Ilmu

Pengetahua n Alam untuk SMP/MTs kelas VII Semester 2 pegangan guru,

 Mendeskri psikan Iinteraksi dalam ekosistem

 Menganalis is saling ketergantu ngan antara komponen biotik.

 Mengidenti fikasi rantai makanan, jarring- jaring makanan,

sekolah.kepada guru.

 Guru

memberikan ilustrasi berupa gambar(Iinter aksi dalam ekosistem)

 Siswa

menganalisis saling

ketergantungan antara

komponen biotik.

 Siswa

mengidentifika si

permasalahan terkait

makanan, jaring-jaring makanan, dan macam-macam simbiosis.

Lanjar Sarianto Reza

Devianta V.

Priata Sari, Penerbit : Putra Nugraha, Jl.

Merapi Raya No.

17 RT

06/RW 09 Mojosongo, Surakarta 57127.

 LKS/ buku panduan pembelajar an siswa.

dan macam- macam simbiosis.

 Guru

memfasilitasi Siswa untuk membentuk kelompok, dan saling bertukar informasi mengenai pola interaksi ekosistem (saling

ketergantungan antara

komponen biotik).

 Siswa melakukan pengamatan identifikasi pola interaksi ekosistem (saling

ketergantungan antara

komponen biotik dan abiotik).

dilingkungan

sekolah.

 Siswa memberikan hasil

pengamatan identifikasi pola interaksi ekosistem (saling

ketergantungan antara

komponen biotik dan abiotik).

4.7 Menyajikan hasil

pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya

 Menyajika n hasil pengamata n

identifikasi tentang Ekosistem.

 Menyajika n hasil pengamata n

identifikasi tentang pola

 Guru member kesempatan siswa untuk membuat kesimpulan atas kegiatan pembelajaran hari ini dan Guru

membenarka n kesimpulan pembelajaran dengan teori atau prinsip

interaksi ekosistem (saling ketergantu ngan antara komponen biotik).

yang benar.

 Guru memberi kesempatan Siswa untuk membuat kesimpulan atas kegiatan pembelajaran hari ini dan Guru

membenarka n kesimpulan pembelajaran dengan teori atau prinsip yang benar.

MATRIK PENELITIAN

Judul Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Rumusan Masalah Pengaruh

Model

Pembelajaran Discovery Learning Dengan Pemanfaatan Media Alam Sekitar

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Ipa Materi Interaksi

Makhluk Hidup Dengan

Lingkungan Kelas Vii Mts Annuriyyah Jember

 Model Pembelajara n Discovery Learning Dengan Pemanfaata n Media Alam Sekitar

 Hasil Belajar Siswa

 Penggunaan model

pembelajaran

 Kesesuaian materi

 Keefektifan

 Skor pre test dan post test

 Nilai pre test dan post test siswa kelas VII MTs.

Annuriyyah Jember.

 Pendekatan Penelitian : kuantitatif

 Jenis Penelitian : kuasi eksperimen

 Teknik Analisis Data :

 Uji Normalitas

 Uji Homogenitas

 Uji Hipotesis

• Statistik Parametrik 1. Independen sampel

T test

2. Independen paired T test

• Statustik non

parametric : Uji Mann Whitney

 Apakah model pembelajaran discovery learning dengan pemanfaatan alam sekitar pada

pembelajaran IPA materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs.

Annuriyyah Jember?

 Apakah hasil

belajar siswa terhadap pengaruh model

pembelajaran discovery learning dengan pemanfaatan alam sekitar pada

pembelajaran IPA materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan kelas VII MTs.

Annuriyyah Jember?

LAMPIRAN 3

SOAL PRE TEST DAN POST TEST Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

Kelas/ Semester : VII/ Genap

Kerjakan soal-soal dibahan ini dengan baik dan benar!

Bacaan untuk nomor 1

Tumbuhan hijau mampu membuat makanan untuk dirinya sendiri dan menyediakan sumber makanan bagi organisme lain. Hal ini dikarenakan tumbuhan mempunyai zat hijau daun atau yang disebut klorofil. Energi sinar matahari membantu mengubah klorofil dan bahan utama lain menjadi suatu bahan makanan yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain. Contohnya singkong dimanfaatkan umbinya oleh manusia, pohon mangga menghasilkan mangga yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.

1. Tumbuhan disebut organisme … A. Autotrof

B. Fotoautotrof C. Heterotrof D. Kemoautotrof

2. Jika suatu ekosistem air tawar tercemar insektisida kadar terbesar penimbunan bahan pencemar akan terdapat pada . . . .

A. air tawar B. ikan kecil C. Fitoplankton D. ikan besar

3. Makhluk hidup yang berperan sebagai produsen pada ekosistem air laut adalah ....

A. Hiu

B. tumbuhan laut C. paus

D. ikan kecil

Perhatikan data berikut ini untuk menjawab soal nomor 4!

4. Pengamatan ekosistem sungai yang dilakukan oleh Irfan, mendapatkan data-data sebagai berikut:

(1) Lumut (6) Air

(2) Ikan kecil (7) Lumpur

(3) Katak (8) Plastik

(4) Ular (9) Rumput

(5) Batu (10) Kayu

Komponen abiotik dalam ekosistem sungai tersebut adalah … . A. 1, 2, 3, 4

B. 3, 4, 5, 6 C. 5, 6, 7, 8 D. 6, 7, 8, 9

5. Berikut ini adalah contoh komponen-komponen ekosistem : 1. Air

2. Padi 3. Belalg 4. Oksigen

5. Tanah 6. Burung 7. Pengurai

Yang termasuk komponen biotik ditunjukan oleh nomor...

A. 1, 2, 3 dan 4

B. 2, 3, 6 dan 7 C. 1, 4, 5 dan 6 D. 3, 5, 6 dan 7

6. Contoh ketergantungan komponen biotik terhadap komponen abiotik adalah...

A. Manusia membutuhkan air dan oksigen

B. Manusia membuat sengkedan terhadap tanah yang miring C. Tanah yang tandus disuburkan dengan pemberian pupuk D. Penghijauan terhadap tanah yang gundul

7. Kelompok tumbuhan autotrof mempunyai ciri khas...

A. Tidak mempunyai klorofil

B. Hidup menumpang pada makhluk lain C. Menghasilkan biji

D. Memiliki banyak klorofil

8. Organisme yang berfungsi sebagai dekomposer dalam suatu ekosistem yaitu...

A. Tumbuhan hijau B. Bakteri dan jamur C. Manusia dan hewan D. Tumbuhan dan hewan

Perhatikan gambar berikut ini untuk menjawab soal nomor 9-10!

Sumber: www.ebiologi,net (2015)

Sumber: www.statmad.id (2020)

Gambar. 1. Tali putri dengan inangnya Gambar. 2.

Tanaman Padi

Sumber: https://pertanian-mesuji.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman- padi-oryza-sativa/

Gambar. 3. Tanaman padi

Tumbuhan merupakan organisme yang berperan sebagai produsen, kemampuan ini karena tumbuhan memiliki klorofil dan dapat melakukan fotosintesis. Namun untuk beberapa tumbuhan memiliki klorofil sangat rendah, sehingga kemampuan dalam berfotosintesis juga rendah.

9. Berdasarkan gambar di atas, tumbuhan yang bersifat parasit bagi organisme lain adalah … .

A. Tali putri

B. Tali putri dan anggrek

C. Padi D. Anggrek

10. Pola interaksi yang terjadi antara anggrek dengan tanaman lain (inangnya) adalah …

A. Simbiosis komensalisme B. Simbiosis mutualisme C. Simbiosis parasitisme D. Netralisme

11. Ekosistem ada yang terbentuk secara alami disebut ekosistem alami, sedangkan ekosistem yang dibuat sengaja oleh manusia untuk kepentingan dan kegunaan disebut ekosistem buatan. Berikut ini merupakan contoh ekosistem buatan adalah …

A. Rawa dan danau B. Laut dan sawah C. Waduk dan Sungai D. Sawah dan Rawa

12. Interaksi antara pemangsa dan hewan yang dimangsa disebut ...

A. Simbiosis B. Predasi C. Predator D. Komunitas

13. Rumput – belalang – katak – ular – elang – pengurai.

Rantai makanan diatas yang termasuk produsen adalah....

A. Belalang

Dokumen terkait