• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Teknik dan instrumen pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yaitu suatu tahapan strategis dari penelitian dengan tujuan mengambil data. Dengan menerapkan teknik pengumpulan data, peneliti mengambil data yang sesuai standar data yang diharapkan. Teknik yang diterapkan adalah tes dan dokumentasi.

1) Tes

Tes merupakan separangkat simulasi yang diberikan pada seseorang yang bermaksud mendapat jawaban yang akan dijadikan dasar penetapan skor. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada aspek pemahaman konsep matematik siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Melalui, tes bisa diketahui bahwa prestasi belajar yang akan dicapai siswa. Tes diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda. Hasil tes siswa akan diberi skor sesuai dengan kriteria penilaian. Pada penelitian ini uji tes sebagai pengumpulan data yang utama

2). Dokumentasi

Sugiyono menyatakan bahwa: “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), keritera, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.

Dalam penelitian ini, dokumentasi dilakukan untuk menyimpan hasil data-data yang ada di sekolah yang bersangkutan dengan subjek penelitian yang di tuju. Dokumentasi dilakukan mengabadikan proses penelitian yang telah dilaksanakan dan juga sebagai lampiran atau bukti akurat tentang penelitian yang telah di laksanakan di kelas VII MTs Annuriyyah Jember.

2. Instrument pengumpulan data

Instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam penelitian ini adalah instrument tes yang berisi pertanyaan dan pernyataan yang memiliki jawaban tertentu.

Pemberian skor terhadap tes berbentuk pilihan ganda tanpa melibatkan sistem benda, yaitu hanya dengan memperhatikan jumlah jawaban yang benar oleh siswa dan bobot soal. Teknik ini mengabaikan jumlah jawban yang dijawab salah oleh siswa. Rumusnya adalah sebagai berikut :

S = ∑R x Wt

S adalah skor yang diperoleh siswa, ∑R adalah jumlah jawaban

yang benar, data Wt adalah bobot pada setiap soal.43

Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, maka instrument pengumpulan data harus baik. sehingga perlu di evaluasi alat ukur, yaitu dengan :

a) Uji Validitas

Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa separangkat instrumen pengumpulan data atau alat ukut sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur.44 Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesasihan sesuatu instrumen.45

Uji validitas dapat dilakukan dengan teknik product moment pearson correlation, yaitu mengorelasikan antara skor item dengan skor total item, akan diperoleh rhitung. Sedangkan nilai rtabel diperoleh dari nilai table-r pada taraf signifikan 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% berarti suatu item dianggap valid jika berkolerasi signifikan terhadap skor total pada tingkat kepercayaan 95%. Kriteria pengambilan keputusan uji validitas product moment pearson correlation, yakin :

Jika nilai rhitung nilai rtabel, instrumen dinyatakan valid Jika nilai rhitung nilai rtabel instrumen dinyatakan tidak valid

43 Ni Wayan Sri Darmayanti and I Komang Wisnu Budi Wijaya, Evaluasi Pembelajaran IPA, (Bali : Nilacakra, 2020).

44 Ni Wayan Sri Darmayanti and I Komang Wisnu Budi Wijaya, Evaluasi Pembelajaran IPA (Bali: Nilacakra, 2020).

45Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011).

79.

Nilai rhitung diperoleh dari hasil analisis dengan pendekatan korelasi Bevariate Pearson (Product Moment Pearson). Sementara nilai nilai rtabel diperoleh dengan pembacaan table-r menggunakan rumus df = n – 2 (n adalah jumlah data).46

b) Uji Reabilitas

Dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat mengukur variable berulang kali dan menghasilkan data yang sedikit variasi.

Untuk menguji konsistensi instrument menggunakan Alpha Cronbach dan memiliki tingkat ketepatan yang dapat diterima (reliable). Nilai koefisien reabilitas yang terukur ≥ 0,6 , dengan rumus.47

( ) ( )

Keterangan :

rn = koefisien reabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir

= variasi total c) Uji Kesukaran

Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Besar indeksnya kesukaran 0,00 sampai 1,0.

Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar. Sebaliknya, indeks 1,0 menunjukkan soal terlalu

46 SNasrudin, Metodelogi Pnelitian Pendidikan, (Buku Ajar Praktis Cara Mmembuat Penelitian).

47 Dahruji, Statistik, (Pemekasan : Duta Media Publishing, 2017).

mudah.

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Soal dengan P = kurang dari 0,30 adalah soal terlalu sukar 2) Soal dengan P = 0,30 s/d 0,70 adalah soal sedang

3) Soal dengan P = lebih dari 0,70 adalah soal lebih dari mudah Adapun rumus untuk mencari P (proporsi) adalah :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.48

d) Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pintar (berkemampuan rendah). Indeks deskriminasi (D) adalah angka yang meninjukkan besarnya daya pembeda. Indeks tersebut berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Pada indeks deskriminasi terdapat tanda negative (-) yang digunakan jika soal “terbalik”

menunjukkan kualitas testee.

Rumus uji daya pembeda sebagai berikut :

= PA – PB PB = Keterangan :

48 Dahruji, Statistik, (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2017).

D = indeks deskriminasi (daya beda) JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

D = 0,00 --- 0,20 buruk (poor)

D = 0,21 --- 0,40 cukup (satisfactory) D = 0,41 --- 0,70 baik (good)

D = 0,70 --- 1,00 baik sekali(excellent)

D = negatif, semuanya tidak baik, semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya tidak digunakan.49

Dokumen terkait