BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
C. Pembahasan Temuan
Pada bagian ini peneliti membahas beberapa hasil penemuan yang telah berhasil dihimpun selama proses penelitian dengan cara menganalisis data yang telah peneliti kumpulkan baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi di lokasi penelitian kemudian juga kajian teori yang terkait. Diantara beberapa penemuan ini berdasarkan fokus penelitian yang dikaji adalah sebagai berikut:
37 Hendrikus, Wawancara, Jember, 31 mei 2017
1. Perencanaan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Religiositas Siswa Kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.
Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif dan efisien jika perencanaan tersusun secara sistematis, dengan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dan mengaktifkan siswa serta dirancang dalam suatu skenario yang jelas.38 Adapun perencanaan model pembelajaran aktif pada mata pelajaran religiositas adalah meliputi merencanakan tujuan, merencanakan materi, merencanakan alat/media, merencanakan metode
a. Merencanakan tujuan pembelajaran aktif
Perencanaan tujuan pembelajaran aktif di SMA Katolik Santo Paulus Jember mengikuti apa yang ditetapkan dalam RPP berdasarkan pengembangan dari kompetensis dasar dan indikator. Tujuan pembelajaran itu tergantung dari dari kompetensi dasar. Tujuan yang spesifik itu dirumuskan sebagai indikator hasil belajar. Agar suatu perencanaan pembelajaran dapat disusun dan ditentukan dengan baik, maka suatu tujuan itu harus dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur.
Adapun rumusan tujuan pembelajaran sebagaiamana Wina Sanjaya dalam bukunya mengungkapkan harus mencakup tiga aspek penting yang meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik.39
Melalui rumusan tujuan pembelajaran ini, seorang guru bisa meproyeksikan apa yang harus dicapai oleh peserta didik setelah berakhirnya suatu proses pembelajaran. perumuskan tujuan pembelajaran ini adalah proses
38 Ibrahim & Syaodihnana, Perencanaan Pengajaran ( Jakarta: Rineka Cipta,2000),31
39 Wina Sanjaya, Perencanaan, 40
dari penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan lagi menjadi indikator hasil belajar siswa.
b. Merencanakan materi pembelajaran aktif
Materi pokok disusun untuk penacapaian tujuan, oleh karena materi pokok dipilih sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Materi pelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran juga harus digali dari berbagai sumber sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
Sebagaimana Sugeng dan Faridah dalam bukunya mengungkapkan pengembangan materi merupakan tahap berikutnya yang harus dikembangkan jika kompetensi dasar dan indikator telah selesai untuk dikembangkan.
Pengembangan materi beracuan pada kompetensi apa ynag yang akan dicapai.
Adapun dalam pengembangan materi, hal-hal yang perlu dijadikan acuan adalah: 1) tingkat perkembangan, 2) potensi peserta didik, 3) relevansi dengan karakteristik daerah, 4) struktur keilmuan, 5) aktualitas kedalaman dan keluasan ilmu.40
Dalam hal ini, materi yang dijadikan bahan ajar melihat acuan dari buku pedoman pendidikan agama katolik, yaitu mengenai urutan-urutan bahasannya saja. Sedangkan untuk bahan ajar atau isi materinya mencari dari sumber-sumber yang relevan.
c. Merencanakan Alat/Media Pembelajaran Aktif
Media yang dipilih oleh guru pendidikan religiositas diantaranya bahan ajar yang berupa fotocopyan materi, slide powerpoint, terkadang juga
40 Sugeng Listyo & Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran, ( Malang: UIN-MALIK PRESS,2010), 51
menggunakan papan tulis untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan, agar peserta didik mudah untuk memahami.
Media yang digunakan dalam pembelajaran sudah dipenuhi oleh pihak sekolah, tinggal bagaimana guru bisa mengelola media dengan baik atau tidak.
Namun disini guru pendidikan religiositas telah menguasai media deengan baik, sehingga siswa mudah untuk menerima pelajaran.
Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya mengatakan bahwa penentuan media dan sumber belajar harus sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik daerah.41
d. Merencanakan Metode Pembelajaran Aktif
Strategi atau metode pembelajaran merupaka suatu proses yang berkaitan dengan penyampaian materi dalam upaya untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Dalam menentukan strategi ataupun metode pembelajaran itu harus melihat isi materi pelajarannya. Dengan melihat isi materi maka kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan sistematis.
Masih menurut Wina Sanjaya dalam bukunya mengatakan bahwa satu hal yang perlu diperhatikan dalam menetukan strategi dan metode pembelajaran adalah bahwa strategi dan metode itu harus dapat mendorong siswa untuk beraktivitas sesuai dengan gaya belajarnya.42
41 Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta : Kencana,2011),62
42 Ibid, 61
2. Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Religiositas Siswa Kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.
Pelaksanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang setelah adanya unsur perencanaan. Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran pendidikan religiositas itu terletak pada bagaimana cara penyampaian dan penentuan langkah-langkah dalam proses kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran yang akan dilakukan itu bisa aktif, menyenangkan dan tidak membosankan, dengan demikian kelas akan menjadi hidup. Adapun langkah- langkah pelaksanaan dari model active learning ini adalah :
a. Memulai Pembelajaran Aktif
Dalam memulai pembelajaran aktif pada mata pelajaran pendidikan religiositas di SMA KSPJ menggunakan dua tahapan, yaitu apersepsi dan motivasi.
1) Apersepsi
Apersepsi dalam memulai pembelajaran pendidikan religiositas dilakukan dengan mengecek kehadiran siswa, menanyakan kegiatan ibadah peserta didik, mereview materi pembelajaran yang lalu, memberi pertanyaan pemanasan.
2) Motivasi
Motivasi sangat penting bagi peserta didik untuk menggugah semangat dalam mengikuti pelajaran. Adapun dalam pelaksanaannya, motivasi ini selalu diberikan kepada peserta didik sebelum menginjak kepada materi yang baru.
b. Penyampaian Materi Pembelajaran Aktif
Guru yang mengajarkan pendidikan religiositas ini sudah termasuk profesional karena sesuai dengan bidangnya. Hal ini berkaitan dengan kriteria guru profesional yaitu seorang guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya sebagai bekal dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.43
Dalam penyampaian materi pembelajaran guru menggunakan dua tahapan, yaitu penanaman konsep dan pemahaman konsep. Dalam penanaman konsep, guru biasanya menerangkan dasar-dasarnya saja.
Sedangkan kalau pemahaman konsep, guru biasanya mengaitkan dengan peristiwa yang ada. Sehingga bisa mengena dan mudah dipahami oleh peserta didik.
Dalam menyampaikan materi pemblajaran guru harus bisa bicara dengan lancar, komunikatif, tidak bertele-tele. Dengan demikian pelajaran yang disampaikan mudah difahami oleh peserta didik.
c. Penggunaan Media Atau Alat Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif pendidikan religiositas di SMA Katolik Santo Paulus Jember menggunakan media Powerpoint dan juga handnote.
Sebagaimana penagamata penulis, media tersebut sudah cukup efektif untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Walaupun kadang siswa tidak mencopy file yang diberi oleh guru, hal ini yang menyebabkan proses pembelajaran terkendala, karena kekurangan materi.
43 Mukniah, Manajemen, 56
Mengenai ketersediaan alat yang ada didalam kelas, sekolah telah menyediakan LCD proyektor untuk menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran.
d. Metode Pembelajaran Aktif
Metode pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan materi kepada peserta didiknya agar mudah difahami dan tidak membosankan.
Banyak sekali metode terbaru yang sangat cocok untuk kegiatan pembelajaran, seperti yang telah dijelaskan di dalam analisis data,di SMA Katolik Santo Paulus jember telah mengguanakn metode dari model pembelajaran aktif.
Adapun metode yang sering digunakan adalah diskusi, search information, index card match, qustion student have, tanya jawab dan resum kelompok.
Metode –metode tersebut sangat efektif dan dapat memunculkan semangat peserta didik dalam belajar. Metode yang tepat dan bervariasi dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.44 e. Mengakhiri Pembelajaran Aktif
Dalam proses mengakhiri suatu kegiatan pembelajaran aktif religiositas menurut hasil pengamatan di dalam kelas ini ada tahapan yang dilakukan oleh guru: mulai dari mengulang materi yang baru saja disampaikan, memberi kesimpulan, melakukan refleksi, memberikan umpan balik, menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya, doa bersama.
44 Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar,79
3. Evaluasi Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Religiositas Siswa Kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.
Evaluasi model pembelajaran aktif pada pendidikan religiositas di SMA Katolik Santo Paulus Jember menggunakan dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Sebelum menginjak kemasalah jenis-jenis evaluasi yang digunakan maka perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai tahapan-tahapan dalam melakukan kegiatan evaluasi dalam pembelajaran aktif. Adapun tahapan- tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1) menentukan tujuan evaluasi, 2) menentukan desain evaluasi, 3) penyusunan instrumen evaluasi, 4) pengumpulan data, 5) analisis dan interpretasi, 6) tindak lanjut. Dalam pembahasan penemuan penelitian ini dijelaskan masing-masing tahapan tersebut.
1) Menentukan Tujuan Evaluasi Pembelajaran Aktif
Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu penting sekali, sebab tanpa adanya tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar itu akan berjalan tanpa arah dan pada gilirannya tidak mempunyai arti dan fungsi yang jelas.
Penentuan tujuan evaluasi ini bisa memudahkan untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pembelajaran yang dilaksanakan serta untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan maupun ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran religiositas ini.
Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu penting sekali, sebab tanpa adanya tujuan yang jelas maka evaluasi pembelajaran akan berjalan tanpa
arah tujuan dan pada gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan fungsi.45
2) Menentukan Desain Evaluasi Pembelajaran Aktif
Dalam Menentukan dan memilih desain evaluasi pembelajaran aktif ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik perlu dirumuskan jelas, desain evaluasi seperti apa yang akan digunakan/diterapkan.46 Dalam kegiatan pembelajaran aktif pendidikan religiositas teknik evaluasi yang dipakai adalah tes dan non tes.
Desain dan teknik evaluasi yang dipakai dalam kegiatan evaluasi pembelajaran aktif pendidikan religiositas berupa tes dan nontes. Tes disini dapat berbentuk essay, pilihan ganda, jawab singkat. Dan teknik non tes itu berupa pengamatan kegiatan peserta didik dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas.
3) Penyusunan Instrumen Evaluasi Pembelajaran Aktif
Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran aktif itu sangat penting.47 Adapun instrumen yang dipakai dalam kegiatan evaluasi pembelajaran di SMA Katolik Santo Paulus ini menggunakan teknik tes dan non tes.
4) Pengumpulan Data
Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran aktif, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran misalnya dengan menyelenggarakan tes maupun non tes. Pengumpulan data ini dilaksanakan
45 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,59
46 Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, 32
47 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, 60
pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran untuk materi sajian berkenaan dengan satu kompetensi dasar dengan maksud pendidik dan peserta didk memperoleh gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk pencapaian penguasaan satu kompetensi dasar.48 Pendidik selalu memberikan nilai tambahan kepada peserta didik yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, aktif diskusi, presentasi dan juga menilai kegiatan keagamaan peserta didik yang beragam.
5) Analisis dan Interpretasi
Menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi.
Dengan demikian maka data hasil evaluasi perlu disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat berbicara.49 Adapun interpretasi terhadap hasil evaluasi belajar merupakan verbalisasi dari makan yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisian. Atas dasar interpretasi terhadap data hasil evaluasi dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan yang pasti. Kesimpulan tersebut harus mengacu kepada tujuan dilakukannya kegiatan evaluasi tersebut.
6) Tindak Lanjut
Bertitik tolak dari data hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang terkandung didalam kegiatan evaluasi tersebut, dari hal ini evaluator dapat mengambil keputusan atau kebijakan yang dianggap perlu sebagai tindak
48 Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran,20
49 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, 61
lanjut sebagai kegiatan evaluasi itu sendiri.50 Senantiasa harus diingat bahwa setiap kegiatan evaluasi itu menuntut adanya tindak lanjut yang kongkrit bukan abstrak. Adapun tindak lanjut yang diberikan pendidik itu sesuai dengan capaian hasil belajara peserta didik. Jika ada peserta didik yang nilainya dibawah KKM, maka bentuk tindak lanjutnya adalah memberikan remidial atau tugas tambahan agar hasil belajarnya bisa naik. Adapun untuk peserta didik yang telah memenuhi KKM, maka bentuk tindak lanjut yang diberkan bisa berupa pengayaan.
Evaluasi model pembelajaran aktif pada pendidikan religiositas di SMA KSPJ menggunakan dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah bentuk evaluasi yang diberikan ketika telah menyelasaikan satuan pelajaran atau sub pokok bahasan itu berakhir. Butir- butir soal yang diberikan terdiri dari kategori mudah, sedang dan sulit. Pada evaluasi ini banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KMM, walaupun ketika ulangan tersebut diperbolehkan untuk membuka buku.
Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa saja yang dianggap belum berhasil, untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut ini berupa remidial bagi siswa yang belum berhasil. Adapun untuk siswa yang telah berhasil akan
50 Ibid, 62
melanjutkan pada topik bahasan berikutnya, bahkan bagi mereka yang nilainya lebih akan diberi pengayaan.51
b. Evaluasi Sumatif
Evaluasi Sumatif adalah jenis evaluasi hasil belajar yang diberikan setelah sekumpulan program pengajaran selesai diberikan. Jenis evaluasi ini dilaksanakan setelah guru menyelesaikan pengajaran yang diprogramkan untuk satu semester. Adapun untuk materi yang diujikan itu materi selama satu semester.52 Evaluasi ini bersifat menyeluruh satu sekolah, sedangkan untuk soal-soalnya satu sama lain sama, tidak ada perbedaan. Adapun mengenai materi yang diujikan adalah materi selama satu semester itu saja.
51 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, 307
52 Ibid, 307
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan tentang implementasi model pembelajaran aktif ( active learning ) pada mata pelajaran pendidikan religiositas siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan model pembelajaran aktif ( active learning ) pada mata pelajaran pendidikan religiositas siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember tahun pelajaran 2016/2017.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa dalam perencanaan pembelajaran aktif, guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) merumuskan tujuan, b) merencanakan materi pokok pembelajaran, c) merencanakan bahan dan alat/sumber belajar, d) merencanakan strategi dan metode pembelajaran.
2. Pelaksanaan model pembelajaran aktif ( active learning ) pada mata pelajaran pendidikan religiositas siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember tahun pelajaran 2016/2017.
Dari hasil penelitian yang ditemukan dilapangan, bahwa pelaksanaan model pembelajaran aktif di SMA KSPJ meliputi sebagai berikut : 1) memulai kegiatan pembelajaran yang mana didalamnya terdapat apersepsi dan pemberian motivasi, 2) menyampaikan materi pembelajaran, 3) menggunakan media/ alat/
sumber belajar 4). Penggunaan strategi atau metode dalam pembelajaran, 5) kegiatan mengakhiri pembelajaran.
3. Evaluasi model pembelajaran aktif ( active learning ) pada mata pelajaran pendidikan religiositas siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember tahun pelajaran 2016/2017.
Dari hasil penelitian telah ditemukan bahwa langkah-langkah dalam kegiatan evaluasi opembelajaran aktif meliputi menentukan tujuan evaluasi, desain evaluasi, insterumen evaluasi, pengumpulan data, analisis dan interpretasi, dan tindak lanjut
Evaluasi merupakan rangkaian akhir dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Adapun dalam penlitian ini, peneliti menemukan data bahwa jenis penilitian yang dipakai disekolah tersebut adalah evaluasi formatif; dalam evaluasi formatif ini ditemukan hasil belajar siswa kurang memuaskan, sehingga untuk menopang nilai yang kurang guru melakukan remidial, bagi siswa yang nilainya sudah bagus diberi tugas pengayaan.
B. SARAN
1. Bagi Sekolah
a. Sebaiknya dalam penyampaian materi dikurangi metode ceramahnya, karena hal ini membuat siswa merasa bosan ketika mengikuti proses pembelajaran.
b. Sebaiknya metode dalam pembelajaran aktif ditambah lagi yang lain, sehingga ada perkembangan dan kemajuan yang lain.
2. Bagi Peneliti berikutnya
Dalam melakukan penelitian, peneliti disini hanya diberi kesempatan sebulan, semoga dalam penilitian selanjutnya diijinkan untuk lebih dari sebulan.
C. PENUTUP
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan hidayah, inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar. Penulis sudah semaksimal mungkin dalam menyusun skripsi ini, namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun penyusunan skripsi ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu terbuka dan sangat diharapkan demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, dunia pendidikan maupun pembaca pada umumnya. Selanjutnya tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Aamiin.
Daftar Pustaka
Amri, Sofan. 2015. Implementasi Pembelajaran Aktif Dalam Kurikulum 2013.
Jakarta : Prestasi Pustaka Raya.
Arikunto, Suharsimi & Syafrudin, Cepi. 2004. Evaluasi Program Pendidikan
(Pedoman Teoritis Praktis Bagi Praktisi Pendidikan). Jakarta : PT.Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rieneka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Teoritik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2014. 7 Tips Aplikasi PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
Jogjakarta : Diva Press.
Ibrahim & Syaodihnana. 2000. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. bandung: Alfabeta.
Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentaliet Dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia.
L.B. Brown(Ed). 1973. Psychology And Religion . London: penguin Book Inc.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakrya.
Moleong, Lexy j. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mukniah. 2013. Manajemen Pembelajaran Agama Islam. Jember: STAIN Jember Press.
Mulyadi. 2010. Evaluasi pendidikan ( pengembangan model evaluasi pendidikan agama di sekolah).
Malang: UIN-MALIKI Press
Mulyasa, E. 2016. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Prabowo, Sugeng Listyo & Nurmaliyah, Faridah. 2010. Perencanaan Pembelajaran
( Pada Bidang Studi, Bidang Studi Tematik, Muatan Lokal, Kecakapan Hidup, Bimbingan Dan Konseling ). Malang : UIN-MALIKI PRESS.
Sahlan, Asmaun. 2012. Religiusitas Perguruan Tinggi (Potret Pengembangan
Tradisi Keagamaan di Perguruan Tinggi Islam). Malang : UIN-MALIKI PRESS.
Sanjaya, Wina. 2011. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta : Kencana Prenada Group.
Silbermen, Mel. 2009. Active Learning;101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung:Nusamedia.
Sudijono, anas. 2008. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar baru Algensindo.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Undang-Undang Sisdiknas, UU Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pasal 3 ( Jakarta: Sinar Grafika, 2008)
Zaini, Hisyam , dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi . Yogyakarta: CTSD.
Zaini, Hisyam , dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif ( Edisi Revisi ). Yogyakarta:
Nuansa Aksara Grafika.
JUDUL VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE PENELITIAN
FOKUS PENELITIAN Implementasi
model pembelajaran aktif ( active learning ) pada mata pelajaran pendidikan religiositas Siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus JEMBER Tahun Pelajaran 2016/2017
1. Implementasi model pembelajaran aktif (active learning)
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Evaluasi
1) Menyusun langkah- langkah kegiatan
1) Prosedur pelaksanaan model pembelajaran aktif
1) Macam macam evaluasi
1. Informan
a. Kepala Sekolah b. Guru Pendidikan
religiositas c. Siswa
2. Dokumentasi 3. Kepustakaan
1. Pendekatan penelitian:
Kualitatif Deskriptif
2. Analisis data menggunakan analisis deskriptif
3. Metode
Pengumpulan data a. wawancara b. dokumentasi c. Observasi
4. Validitas Data : Triangulasi Teknik dan sumber
1) Bagaimana Perencanaan model pembelajaran aktif ( active learning) pada mata pelajaran pendidikan religiositas siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun pelajaran 2016/2017?
2) Bagaimana Pelaksanaan model pembelajaran aktif ( active learning) pada mata pelajaran pendidikan Religiositas siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun pelajaran 2016/2017?
3) Bagaimana Evaluasi model pembelajaran aktif
( active learning) pada mata pelajaran pendidikan Religiositas siswa kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun pelajaran 2016/2017?
Wawancara
Secara umum, data yang diperoleh dari metode wawancara ini adalah:
a. Perencanaan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Religiusitas Siswa Kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.
b. Pelaksanaan Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Religiusitas Siswa Kelas X di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.
c. Implementasi Model Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Religiusitas Siswa Kelas X Di SMA Katolik Santo Paulus Jember Tahun Pelajaran 2016/2017.
Lebih mendalam lagi, peneliti memperoleh data sebagai berikut:
1. Kepala SMA Katolik Santo Paulus Jember
a. Keadaan siswa dan guru di SMA Katolik Santo Paulus Jember
b. Kebijakan – kebijakan yang dilakukan agar pendidikan lebih maju dan berkualitas
c. Peran kepala sekolah dalam memberikan pengarahan kepada guru dan siswa yang beragam.
d. Model pembelajaran yang diterapkan guru 2. Guru mata pelajaran religiusitas
a. Perencanaan model pembelajaran aktif (active learning) pada mata pelajaran pendidikan religiusitas
a) Perencanaan apa saja yang anda lakukan sebelum pembelajaran aktif dilalukan?
b) Berapa alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
d) Bagaimana anda merencanakan materi pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
e) Darimana saja sumber yang anda ambil untuk materi pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
f) Bagaimana anda merencanakan alat atau media pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
g) Bagaimana ketersediaan media atau alat penunjang pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
h) Apa saja kendala yang anda hadapi ketika menyusun perencanaan pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
b. Pelaksanaan model pembelajaran aktif (active learning) pada mata pelajaran pendidikan religiusitas
a) Bagaimana prosedur dari pelaksanaan pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
b) Apa yang anda lakukan ketika memulai pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas? ?
c) Bagaimana cara anda dalam menyampaikan materi pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas? ?
d) Bagaimana penggunaan media/metode di dalam kelas? Apakah efektif?
e) Apa saja alat/ media dan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas?
f) Apakah anda juga menguasai media pembelajaran di dalam kelas?
g) Metode apa yang sering anda gunakan dalam pembelajaran aktif?
h) Bagaimana penanaman nilai-nilai religiositas dalam pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiusitas?
i) Bagaimana keadaan siswa ketika proses pembelajaran aktif mata pelajaran pendidikan religiositas sedang berjalan?
j) Bagaimana cara menghidupkan kelas yang siswanya pasif?