• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Temuan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Pembahasan Temuan

Pada bagian pembahasan temuan akan membahas tentang keterkaitan antara data yang diperoleh dengan teori yang relevan. Data yang didapatkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi akan di analisis melalui pembahasan temuan berkaitan dengan teori. Pembahasan akan diperinci berdasarkan tabel temuan penelitian yang berisi fokus penelitian yang telah ditemukan guna menjawab pertanyaan pada penelitian, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Temuan Penelitian

No. Fokus Penelitian Temuan Penelitian 1. Bagaimana proses

perencanaan dalam Implementasi

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan

Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023?

Perencanaan Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember terlaksana dimulai dengan Guru mata pelajaran IPS dapat membuat Modul Ajar yang berisi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang berpedoman dari Capaian Pembelajaran (CP) yang diberikan oleh pusat kemudian disesuaikan dengan karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh SMP Negeri 4 Jember untuk menciptakan pembelajaran yang berdiferensiasi.

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang diperoleh bahwa Modul Ajar ini merupakan RPP yang disempurnakan, namun dalam kurikulum merdeka belajar ini diganti nama menjadi modul ajar. Ada juga komponen yang hilang dan ada juga komponen yang ditambah.

2. Bagaimana proses pelaksanaan dalam Implementasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023?

Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan kurikulum merdeka belajar Bapak Dedy mengawali dengan berpedoman pada siklus kurikulum merdeka yang bertujuan memberikan kemudahan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditekankan dalam kurikulum merdeka belajar yakni pembelajaran berdiferensiasi. Terdapat tiga siklus implementasi kurikulum merdeka belajar yakni:

1. Pembelajaran harus menyenangkan,

2. Materi pembelajaran ada tiga hal yang diupayakan dalam kurikulum merdeka belajar yaitu kolaborasi, kelompok dan bermain,

3. Adanya kegiatan asesmen formatif, karena dalam kurikulum merdeka belajar ini proses menjadi kunci utama pembelajaran.

Pelaksanaan Implementasi Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember dilakukan dengan 8 langkah yaitu pendahuluan, kegiatan inti terdiri beberapa tahap seperti, mengidentifikasi masalah, mencari dan mengelola informasi, merencanakan dan mengembangkan ide,

mensosialisasikan ide, refleksi pembelajaran dan langkah yang terakhir adalah penutup.

Berdasarkan hasil temuan pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar Bapak Dedy Pratama, S.Pd., melakukan dua teknik asesmen yaitu asesmen diagnostik dan asesmen formatif.

3. Bagaimana proses evaluasi dalam Implementasi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023?

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh peneliti dalam tahap evaluasi pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember, menggunakan penilaian autentik. Penilaian autentik ini dilakukan dalam tiga bentuk, yang pertama dari asesmen formatif yang sudah dilaksanakan, kedua dari asesmen berbasis proyek yang dikerjakan siswa secara berkelompok, dan instrumen penilaian siswa.

1. Perencanaan Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh bahwa perencananaan pembelajaran IPS menggunakan kurikulum merdeka belajar di SMP Negeri 4 Jember ini menggunakan Capaian Pembelajaran (CP), kemudian dijadikan Modul Ajar yang didalamnya terdapat Tujuan Pembelajaran (TP) serta Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

Perencanaan adalah suatu proses dalam merancang tentang hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan. Maka dari itu, proses suatu perencanaan harus diawali dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui alur tujuan pembelajaran guna menetapkan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran tersebut, dan ini termuat dalam sebuah Modul Ajar.

Berdasarkan hasil temuan penelitian yang diperoleh bahwa Modul Ajar ini merupakan RPP yang disempurnakan, namun dalam kurikulum merdeka belajar ini diganti nama menjadi modul ajar. Ada juga komponen yang hilang dan ada juga komponen yang ditambah seperti adanya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yaitu kemampuan prasyarat siswa dalam proses pembelajaran semisal bernalar kritis, dari kerja kelompok itu bisa dilatih bernalar kritis siswa. Serta ada juga yang hilang, jika di RPP ada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar atau biasa disebut KI-KD, namun dalam modul ajar ini langsung terpusat menjadi tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai.

Hal tersebut selaras dengan perspektif progresivisme John Dewey.

Dapat dibuktikan dari hubungan progresivisme dengan perencanaan pembelajaran dalam kurikulum merdeka belajar, yaitu beban guru secara administratif akan berkurang terlihat dari perangkat rencana pembelajaran yang lebih sederhana, suasana belajar lebih menyenangkan, ruang berekspresi yang leluasa, peningkatan kompetensi guru sejalan dengan kemajuan teknologi dan peradaban, dan keleluasaan dalam berinovasi dan berkreasi. Progresivisme John Dewey merupakan aliran yang menghendaki sebuah proses untuk memberikan perubahan yang lebih baik. Dalam pandangan progresivisme, setiap proses yang dilakukan ditujukan menuju kepada hal yang menjadikan lebih baik.84

84 Triyatno, Endang Fauiziati dan Maryadi, “Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Prespektif Filsafat Progresivisme John Dewey”, (Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 17, No. 2, 2022) h. 20.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dalam modul ajar terdapat tujuan pembelajaran. Dalam menentukan tujuan pembelajaran harus melihat materi esensial yang sudah ditentukan dalam modul ajar. Guru bisa memilih materi esensial yang mana dengan tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai.

Seperti dengan temuan penelitian oleh Jojor dkk, dalam jurnalnya menyatakan bahwa kurikulum merdeka belajar memiliki 3 karakteristik, yaitu pembelajaran berbasis proyek, materi fokus pada materi esensial, dan pembelajaran lebih fleksibel.85 Jadi, dalam kurikulum merdeka belajar penentuan tujuan pembelajaran harus melihat dari fokus materi esensial yang sudah ditentukan dalam modul ajar melalui alur tujuan pembelajaran.

Hasil temuan penelitian selanjutnya, bahwa perencanaan pembelajaran IPS menggunakan kurikulum merdeka belajar ini relevan dengan perencanaan yang dikembangkan oleh Dick and Carey. Hal ini dibuktikan dengan cakupan beberapa tahapan dalam perencanaan Dick and Carey, yakni mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan menulis tujuan pembelajaran umum, melakukan analisis pembelajaran, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, menulis tujuan pembelajaran khusus, menyusun tes acuan patokan, menyusun strategi pembelajaran,

85 Jojor, Anita dan Hotmaulina Sihotan, “Analisis Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi Leraning Loss di Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan)”, (Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 4, No. 4, 2022) h. 5155.

mengembangkan bahan ajar, serta mendesain dan melaksanakan asessment formatif dan sumatif.86

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan di SMP Negeri 4 Jember dapat diketahui bahwa perencanaan pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar dilaksanakan dengan beberapa tahap agar sesuai dengan tujuan dari implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.

2. Pelaksanaan Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023

Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh oleh peneliti bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember terdapat 8 langkah didasarkan pada tabel temuan penelitian diatas.

Berdasarkan data hasil temuan diatas, ditegaskan bahwa adanya hubungan yang relevan dengan perspektif teori belajar kognitivisme.

Kognitivisme sendiri merupakan teori yang dipelopori oleh Jean Piaget, pada teori ini memandang bahwa pembelajaran adalah “belajar tidak hanya melibatkat hubungan antara stimulus dan respon”. Teori ini memiliki dua kajian mengenai pandangan bahwa dalam belajar itu lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar, sebagai berikut:

a. Belajar tidak sekedar melibatkan stimulus dan respon tetapi juga melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.

86 Wahyudin Nur Nasution, “Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan Dan Prosedur”, (Medan: ITTIHAD, Vol. 1, No.2, 2017) h.194.

b. Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan.

Dalam teori ini¸ belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu dengan jalan mengaitkan pengetahuan baru kedalam struktur berfikir yang sudah ada. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Terbukti pada tahap pelaksanaan asesmen formatif. Asesmen formatif ini adalah asesmen yang mengacu pada proses pembelajarannya, terlihat pada saat guru melihat proses pembelajaran peserta didik dari awal hingga akhir pembelajaran. Jadi, pada tahap pelaksanaan pembelajaran dalam kurikulum merdeka belajar bahwa pembelajaran harus menekankan pada proses pembelajaran. Hal ini dapat diterapkan dengan cara meningkatkan komunikasi yang baik antara guru dengan peserta didik melalui diskusi dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, kurikulum merdeka belajar sangat relevan dengan pandangan Jean Piaget tentang pentingnya proses dalam pembelajaran.87

Berdasarkan hasil temuan selanjutnya, bahwa konsep implementasi pembelajaran dalam kurikulum merdeka belajar ini relevan dengan teori humanistik. Teori humanistik didasari oleh filsafat progresivisme yang menekankan pada kebebasan dalam mengaktualisasikan diri yang berujung

87 Tri Wahyuni, Nurul Uswatun dan Endang Fauziati, “Merdeka Belajar Dalam Perspektif Teori Belajar Kognitivisme Jean Piaget”, (Tsaqofah: Jurnal Penelitian Guru Indonesia, Vol. 3, No. 1, 2023) h. 136. (https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v3i1)

pada kreativitas diri. Konsep utama dalam teori belajar humanistik. ini adalah bagaimana belajar itu dapat memanusiakan manusia.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan pendekatan humanistik, yaitu menentukan tujuan-tujuan pembelajaran, menentukan materi pembelajaran, mengidentifikasi kemampuan awal, mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan peserta didik secara aktif melibatkan diri, merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran, membimbing peserta didik belajar secara aktif, membimbing peserta didik untuk memahami hakikat makna dari pengalaman belajarnya, membimbing peserta didik membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya, membimbing peserta didik dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke dalam situasi nyata, serta mengevaluasi proses dan hasil belajar.88

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 4 Jember dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan kurikulum merdeka belajar dilaksanakan dengan beberapa langkah-langkah yang disesuaikan dengan konsep implementasi kurikulum merdeka belajar dalam pelaksanaannya.

3. Evaluasi Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023

Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh peneliti dalam tahap evaluasi pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di

88 Dewi Juita dan Yusmaridi M, “The Concept Of “Merdeka Belajar” In The Perspective Of Humanistic Learning Theory”, (Spektrum: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Vol. 9, No. 1, 2021) h. 25. (http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi)

SMP Negeri 4 Jember, menggunakan penilaian autentik. Penilaian autentik ini dilakukan dalam tiga bentuk, yang pertama dari asesmen formatif yang sudah dilaksanakan, kedua dari asesmen berbasis proyek yang dikerjakan siswa secara berkelompok, dan instrumen penilaian siswa.

Pernyataan tersebut sesuai dengan standar Penilaian Pendidikan Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022, yang menjelaskan bahwa bentuk asesmen dalam kurikulum merdeka belajar meliputi asesmen formatif dan asesmen sumatif.89 Asesmen formatif ini bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi tujuan pembelajaran.

Sedangkan asesmen sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa sebagai acuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Hasil temuan penelitian selanjutnya, penilaian pada evaluasi pembelajaran di kurikulum merdeka belajar sejalan dengan teori humanistik, terbukti pada penilaian tidak hanya dilakukan pada hasil saja akan tetapi juga terhadap proses pembelajaran. Penilaian juga harus mempertimbangkan kepribadian peserta didik sebagai komponen sikap..90

Berdasarkan data dari hasil temuan membuktikan bahwa dalam kegiatan evaluasi pembelajaran bapak Dedy menggunakan instrumen penilaian yaitu rubrik penilaian terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berikut merupakan aspek penilaian yang dilakukan oleh Bapak Dedy:

89 Peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Undang-undang Nomor 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan

90 Dewi Juita dan Yusmaridi M, “The Concept Of “Merdeka Belajar” In The Perspective Of Humanistic Learning Theory”, h. 26. (http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi)

a. Instrumen penilaian sikap

1. Sikap spiritual, bagaimana siswa dalam semangat belajar,

2. Sikap sosial, terdiri dari beberapa aspek seperti, kehadiran, bernalar kritis, bekerja sama dengan kelompok, mandiri dan kreatif dan kemampuan berkomunikasi.

b. Instrumen penilaian pengetahuan

1) Pengetahuan dalam menganalisis tentang masalah yang dibahas, 2) Pengetahuan dalam mengevaluasi tentang masalah yang dibahas.

c. Instrumen penilaian keterampilan 1) Mengkomunikasikan,

2) Mendengarkan, 3) Berkolaborasi, 4) Kreativitas.91

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan di SMP Negeri 4 Jember, dalam evaluasi pembelajaran IPS menggunakan kurikulum merdeka belajar bapak Dedy menggunakan tiga penilaian yaitu, penilaian dari asesmen formatif yang sudah dilaksanakan, kedua dari penilaian berbasis proyek yang dikerjakan siswa secara berkelompok, dan instrumen penilaian siswa. Kemudian dalam instrumen penilaian bapak Dedy menggunakan rubrik penilaian terdiri dari penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.

91 Dedy Pratama, “Instrumen penilaian siswa”, 28 Februari 2023

102

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Hasil penelitian tentang “Implementasi Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023” dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember terlaksana dengan cukup baik. Dibuktikan dengan Guru mata pelajaran IPS dapat membuat Modul Ajar yang berisi Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang berpedoman dari Capaian Pembelajaran (CP) yang diberikan oleh pusat kemudian disesuaikan dengan karakteristik dan potensi yang dimiliki oleh SMP Negeri 4 Jember untuk menciptakan pembelajaran yang berdiferensiasi.

2. Pelaksanaan Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember terlaksana dengan cukup baik dibuktikan dengan pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai modul ajar yang telah dibuat. Guru mata pelajaran IPS melakukan pelaksanaan pembelajaran dengan baik didasarkan pada siklus implementasi kurikulum merdeka belajar yang menguatkan terciptanya pembelajaran berdiferensiasi. Guru melakukan langkah-langkah pembelajaran yaitu: pendahuluan, kegiatan inti, mengidentifikasi masalah, mencari dan mengelola informasi, merencanakan dan mengembangkan ide, mensosialisasikan ide, refleksi pembelajaran dan penutup.

3. Evaluasi Pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember terlaksana dengan cukup baik dibuktikan dengan data nilai siswa kelas VII A menunjukkan diatas rata-rata berdasarkan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) di SMP Negeri 4 Jember. Guru mata pelajaran IPS menggunakan tiga bentuk penilaian, yang pertama penilaian dari asesmen formatif yang sudah dilaksanakan, kedua dari penilaian berbasis proyek yang dikerjakan siswa secara berkelompok, dan instrumen penilaian siswa. Hasil dari evaluasi ini ialah para siswa dan siswi merasa antusias, menyenangkan, serta tidak mudah merasa jenuh atau bosan dalam mengikuti setiap proses pembelajaran IPS menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP Negeri 4 Jember.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari peneliti, maka ada beberapa saran yang peneliti tunjukkan kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Kepala SMP Negeri 4 Jember

Kepada Bapak Kepala sekolah SMP Negeri 4 Jember diharapkan agar senantiasa memberikan sosialiasi dan pelatihan secara berkala kepada guru berkaitan dengan proses implementasi pembelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar.

2. Waka kurikulum SMP Negeri 4 Jember

Diharapkan Waka kurikulum senantiasa dapat memberikan masukan dan evaluasi terkait proses implementasi pembelajaran menggunakan

Kurikulum merdeka Belajar agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal dan sesuai konsep Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.

3. Guru mata pelajaran IPS SMP Negeri 4 Jember

Diharapkan Guru mata pelajaran IPS senantiasa memperhatikan perkembangan peserta didik, agar dalam pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik guna menciptakan pembelajaran berdiferensiasi.

105

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Rahmat Z. Artikel. Penilaian Formatif dan Penilaian Sumatif, terakhir

diubah tanggal 8 November 2016,

https://yudharta.ac.id/2016/11/penilaian-formatif-dan-penilaian-sumatif/.

Diakses pada tanggal 4 Mei 2023.

Ainia, Dela K. “Merdeka Belajar Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara Dan Relevansinya Bagi Pengembangan Pendidikan Karakter”. Jurnal Filsafat Indonesia, Vol. 3, No, 3, 2020.

Ayu Pratiwi, Diani., dkk. Konsep Dasar IPS. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini. 2021.

Bayumie, Syukri. Menakar Konsep Merdeka Belajar, https://intens.news/menakar-konsep-merdeka-belajar/, Diakses pada tanggal 06 Januari 2023.

Berlian, U.C., dkk. “Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Universitas Islam Nusantara: Journal of Educational and languange Research, Vol. 1, No. 12. 2022.

Chamisijatin, Lisa dan Permana, Fendi H. Telaah Kurikulum. (Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang. 2020.

Dhestiara, Zahra. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Dunn, K.E & Mulvenon, S.W. “A Critical Review of Research on Formative Assesment: The Limited Scientific Evidence of the Impact of Formative Assesment in Education”, (Electronic Journal of Practical Assesment, Research and Evaluation, 14(7). 2009.

Dwi, Aisyah A. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Fajar, Arnie. “Portofolio dalam pembelajaran IPS”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

Farand, Sanditria. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Gunawan, Ari. “Implementasi dan Kesiapan Guru IPS Terhadap Kurikulum Merdeka Belajar”. Depok: Jurnal Manajemen, Organisasi dan Bisnis, Vol. 11. No. 02. 2022.

Indayani, Ratna. Waka Kurikulum. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 24 Februari 2023.

Irawan, Evan F. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Jannah, Elfira M. “Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Muntilan”. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. 2017.

Jojor, Anita dan Sihotan, H. “Analisis Kurikulum Merdeka dalam Mengatasi Leraning Loss di Masa Pandemi Covid-19 (Analisis Studi Kasus Kebijakan Pendidikan)”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 4, No. 4. 2022.

Juita, Dewi dan M. Yusmaridi. “The Concept Of “Merdeka Belajar” In The Perspective Of Humanistic Learning Theory”. Spektrum: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, Vol. 9, No. 1. 2021.

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pnfi

Kemdikbud. “Model Penilaian Formatif pada Pembelajaran Abad ke-21 untuk Sekolah Dasar”. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan. 2019.

Kemdikbudristek. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA). Jakarta: Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

2022.

Khoirurrijal, dkk. Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar. Malang: CV Literasi Nusantara. 2022.

Maharani, Keyza B. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Makki, Ismail dan Aflahah. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran.

Pamekasan: Duta Media Publishing. 2019.

Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus”. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P. 2020.

Naufal, Hanif, Irkhamni I. dan Yuliyani, Milda. “Penelitian Penerapan Program Semester Sistem Kredit Semester Menunjang Terealisasinya Merdeka Belajar Di SMA Negeri 1 Pekalongan”. Jurnal Konferensi Ilmiah Pendidikan, Vol. 1 No. 1. 2020.

Ningrum, Ajeng S. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar (Metode Belajar)”. Prosiding Pendidikan Dasar, Vol. 1.

2022.

Nisa‟, Zakiyatul. “Implementasi Keterampilan Pembelajaran Abad 21 Berorientasi Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Projek Penguatan

Profil Pelajar Pancasila”. Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya". 2022.

Nur Nasution, Wahyudin. “Perencanaan Pembelajaran: Pengertian, Tujuan Dan Prosedur”. Medan: ITTIHAD, Vol. 1, No.2. 2017.

Pahmi, P. & Sukatin, S.“Kurikulum Sebagai Ujung Tombak Pendidikan Dalam Mempersiapkan Generasi Bangsa”. Jurnal Contemplate. 2020.

Peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Undang- undang Nomor 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Pratama, Dedy. Guru Mata Pelajaran IPS. diwawancarai oleh penulis. Jember:

SMP Negeri 4 Jember. 14 Februari 2023.

Pratiwi, Dea A. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Prayoga. Peluang Reformasu Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19, https://www.y.prayogo.kalderanews.com/2020/05/peluanginformasi- pendidikan-di-tengah-pandemi-covid-19-begini-kata-mendikbud/.

Diakses pada tanggal 06 Januari 2023.

Putri, Yenni. Asesmen Diagnostik, terakhir diubah tanggal 14 Juni 2021.

https://www.yenniputri.net/berita/detail/asesmen-diagnostik. diakses pada tanggal 3 Mei 2023.

Rosidah, Cholifah T., Pramulia, Pana dan Susiloningsih, Wahyu. “Analisis Kesiapan Guru Mengimplementasikan Asesmen Autentik Dalam Kurikulum”. Jurnal Pendidikan Dasar Vol, 12 No. 1, 2021.

Sari, Bonita F. dkk. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/971. Jurnal basicedu, Jurnal basicedu, Vol. 3, No. 2. Diakses pada tanggal 29 Desember 2022.

Sari, Faradila I., Sunendar, Dadang dan Anshori, Dadang. “Analisis Perbedaan Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka Belajar”, (Jurnal Pendidikan Dan Konseling Vol. 5 No. 1 , 2023.

Setiawan, Denny., dkk. Pembelajaran IPS Terpadu. Sumatera Utara: Yayasan Kita Menulis. 2022.

Setiawan, Indah R. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Shihab, Najeelaa. Merdeka Belajar di Ruang Kelas. Tanggerang Selatan: Literasi.

2020.

Sugiri, Wiku A. dan Sigit, Priatmoko. “Persprektif Asesmen Autentik Sebagai Alat Evaluasi Dalam Merdeka Belajar”. Jurnal At-Thulab, Vol 4 No. 1. 2020.

Sulastri, S., Supriyati, Y., & Margono, G. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Asesmen Diagnostik Dalam Pembelajaran Lintas Minat Kimia”.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI. 2019.

https://doi.org/http://doi.org/10.30998/prokaluni.v2 i0.160 Supardi. “Dasar-dasar Ilmu Sosial”. Yogyakarta:Penerbit Ombak, 2011.

Supini, E. Tantangan Program Merdeka Belajar Untuk Guru, https://Blog.Kejarcita.Id/5-Tantangan-Program-Merdeka -Belajar-Untuk -Guru/. 2020. Diakses pada tanggal 07 Januari 2023.

Suryaman, Maman. “Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar”.

Prosiding Seminar Daring Nasional: Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar, 2020.

Tedy Indrayana, I Putu, dkk. Penerapan Strategi dan Model Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka Belajar. Bandung: CV Media Sains Indonesia. 2022.

Thobroni, Muhammad.“Belajar dan Pembelajaran Teori”. Yogyakarata: Ar- Ruzz Media, 2015.

Tim Penyusun UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Press. 2021.

Titi, Pirsa S. Siswa kelas VII A. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 15 Maret 2023.

Triyatno, Fauiziati, E. dan Maryadi. “Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Prespektif Filsafat Progresivisme John Dewey”. Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 17, No. 2. 2022.

Tunnisa, Ripda. “Kesiapan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menghadapi Merdeka Belajar: Studi Kasus Di SMP Kecamatan Cilincing”. Skripsi, Universitas Negeri Jakarta. 2021.

Ulya, Fika N., Kompas, terakhir diubah tanggal 16 Agustus 2022.“https://nasional.kompas.com/read/2022/08/16/17014851/kemendik bud-ristek-142000-sekolah-terapkan-kurikulum-merdeka-secara-

mandiri”, Diakses pada tanggal 31 Desember 2022.

Wahyudi, Heru. Kepala Sekolah. diwawancarai oleh penulis. Jember: SMP Negeri 4 Jember. 22 Februari 2023.

Wahyuni, Tri, Uswatun, Nurul dan Fauziati, E. “Merdeka Belajar Dalam Perspektif Teori Belajar Kognitivisme Jean Piaget”. Tsaqofah: Jurnal Penelitian Guru Indonesia, Vol. 3, No. 1. 2023.

https://doi.org/10.58578/tsaqofah.v3i1

Yunitha S., Eliana dan Marwadani. Konsep Dasar IPS. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2021.

Dokumen terkait