• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Temuan

Dalam dokumen peran bmt (baitul maal wat tamwil) dalam (Halaman 123-156)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

C. Pembahasan Temuan

Pada pembahasan ini menguraikan temuan yang ada dilapangan (lokasi penelitian), berdasarkan paparan data yang telah disajikan dan dilakukan analisis, maka dilakukan pembahasan dari hasil temuan dalambentuk interpretasi dari wawancara dengan teori yang ada serta relevan dengan penelitian ini, pembahsan penelitian disesuaikan dengan fokus penelitian. Beberapa temuan yang ditemukan dari penelitian ini adalahsebagai berikut:

1. Produktivitas UMKM di Bawah Binaan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso.

Berdasarkan hasil wawancara untuk memperkuat hasil penelitian maka dalam penyajian dan hasil analisa data berikut ini akan difokuskan pada produktivitas UMKM di bawah binaan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso.

Berdasarkan hasil penelitian yang mengacu pada hasil wawancara dengan beberapa narasumber dijelaskan bahwasannya BMT Maslahah Sidogiri dalam mengembangakan Produktivitas UMKM sudah benar- benar melakukan pembinaan yaitu dengan menggunakan cara seperti:

a. Perbaikan terus menerus.

Dalam perbaikan terus menerus BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso selalu melakukan perbaikan terus menerus atau evaluasi bulanan dengan maksud supaya dalam melakukan produktivias UMKM BMT selalu memperbaiki kesalahah- kesalahan sistem yang dilakukan sebelumnya.

b. Peningkatan mutu hasil pekerjaan.

Dalam peningkatan mutu hasil pekerjaan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso sudah menerapkannya terlebih dahulu.

c. Tugas pekerjaan yang menantang.

Dalam tugas pekerjaan yang menantang BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso tidak memberikan tantangan kepada para nasabah melainkan hanya memberikan rewerd kepada nasabah yang rajin dalam melakukan pembinaan dengan tujuan supaya nasabah merasa puas dengan layanan yang diberikan.

d. Kondisi fisik tempat kerja.

Dalam Kondisi fisik tempat kerja BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso cukup baik dan cocok buat BMT karena dekat dengan pasar membuat para nasabah mengetahui dan juga mengerti bahwasannya BMT ini adalah lembaga keuangan yang berlabel syariah.

e. Tindakan konstruktif.

Tindakan konstruktif selalu dilakukan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso karena dengan tindakan seperti ini maka BMT Maslahah Sidogiri nantinya bisa berkembang dan bisa bersaing dengan bank bank konvensional yang berada di sekitarnya karena nasabah merasa puas dengan pelayanan yang di berikan oleh BMT Maslahah Sidogiri.

f. Percaya diri.

Dalam cara percaya diri BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso menunjukkan bahwa BMT Maslahah Sidogiri selalu mengajarkan rasa percaya diri kepada para nasabah dengan tujuan agar mereka nantinya tidak takut untuk bersaing dengan para pengusaha pengusaha lainnya.

g. Bertanggung jawab.

Dalam cara bertanggung jawab BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso sudah menerapkan atau memberikan tanggung jawab kepada nasabah yaitu berupa dana pinjaman karena dengan memberikan tanggung jawab dana pinjaman ini BMT bisa tau apakan dana pinjman ini dipakai untuk usaha atau dipakai untuk keperluan pribadi jika di pakai untuk keperluan pribadi maka pihak BMT akan memberikan sanksi kepada nasabah tersebut.

h. Mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah ubah.

Dalam mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso sudah mengajarkan kepada nasabah tentang cara mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah. Sehingga nasabah nantinya bisa lebih hati hati jika sudah lepas dari binaan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso.

i. Mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya (kreatif, imaginatif, dan inovatif)..

Dalam mempunyai kontribusi positif dalam lingkungannya BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso sudah mengajarkan atau memberi bimbingan kepada nasabah supaya nantinya nasabah binaan BMT bisa menciptakan hal-hal baru dan nantinya dari pihak BMT akan memberikan reward atau hadiah kepada nasabah yang menemukan hal-hal baru dari dunia usaha.

Dikutip dari buku Ali Chairudin, dkk, yang berjudul Sumber Daya Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasional Organisasi, yaitu menjelaskan bahwasannya dalam melakukan pengembangan produktivitas UMKM harus melalui beberapa cara yaitu 1) perbaikan terus menerus, 2) peningkatan mutu hasil pekerjaan, 3) tugas pekerjaan yang menantang, 4) kondisi fisik tempat kerja, 5) tindakan konstruktif, 6) percaya diri, 7)

bertanggung jawab, 8) mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan llingkungan yang berubah ubah, 9) mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya.116

Dari kutipan buku di atas dihubungkan dengan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan bahwasanya dalam mengembangkan produktivitas UMKM BMT Maslahah Sidogiri Maesan Bondowoso menerapkan semua kegiatan yaitu 1) perbaikan terus menerus, 2) peningkatan mutu hasil pekerjaan, 3) tugas pekerjaan yang menantang, 4) kondisi fisik tempat kerja, 5) tindakan konstruktif, 6) percaya diri, 7) bertanggung jawab, 8) mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan llingkungan yang berubah ubah, 9) mempunyai kontribusi positif terhadap lingkunganny. Dari semua kegiatan yang ada di BMT ini menjadikan BMT menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Penelitian ini juga tidak sama dengan yang dilakukan Mundiatun Najikhah dalam skripsinya “Analisis Peran Pembiayaan Mudharabah KSPPS Bina Ummat Sejahtera dalam Meningkatkan Produktivitas Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) di Rembang” yaitu dalam meningkatkan produktivitas UMKM penelitian ini memerlukan beberapa factor yaitu 1) Modal, 2) persyaratan mudah, 3) karyawan semakin buruk, 4) administrasi yang semakin baik, 5) pendampingan usaha anggot, 6) bagi hasil yang kompetitif, 7) pelayanan jemput bola.117

116 Ali Chaerudin, dkk, Sumber Daya Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasi Organisasi, 51-52

117 Mundiatun Najikhah, “Analisis Peran Pembiayaan Mudharabah KSPPS Bina Ummat Sejahtera dalam Meningkatkan Produktivitas Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) di Rembang”, (Skripsi: FEBI, IAIN Kudus, 2018).

2. Peran BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso dalam Mengembangkan Produktivitas UMKM.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi untuk memperkuat hasil penelitian maka dalam penyajian dan hasil analisis data berikut ini akan difokuskan pada peran BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso dalam mengembangkan UMKM.

Adapun sistem operasionalnya BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso yaitu sebagai penghimpun dana, BMT Maslahah Sidogiri melakukan penghimpunan dana dari masyarakat melalui tabungan Idul Fitri, tabungan umum syariah, tabungan pendidikan, tabungan haji, tabungan qurban, deposito syariah, tabungan ziaroh. Selain itu juga sebagai penyaluran dana, BMT Maslahah Sidogiri juga melakukan penyaluran dana berupa pembiayaan seperti mudharabah, musyarakah, murabahah, qordul hasan, talangan haji, gasai mas.

BMT Maslahah Sidogiri dalam mengembangkan UMKM tidak telepas dari tujuan awal BMT yaitu mengembangkan ekonomi kecil dan menjauhkan masyarakat dari para rentenir. BMT Maslahah Sidogiri juga menerapkan strategi jemput bola, dengan seperti ini BMT akan lebih mudah mendapatkan nasabah, karena nasabah merasa nyaman. Melihat dari data penelitian yang telah dilakukan, BMT Maslahah Sidogiri Capem Sukowono memiliki peran diantarannya:

a. Penyedia pembiayaan atau modal produktif

BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso memeiliki peran memberikan modal kepada nasabah yang membutuhkan untuk mengembangkan usahanya, dalam memberikan modal kepada calon debitur yaitu dengan melihat bahwa pemohon dana tersebut telah dianggap produktif dan konsekuen serta bertanggung jawab terhadap usahanya, karena modal adalah suatu faktor yang digunakan untuk membantu memproduksi suatu barang atau jasa, maka dari itu BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan memberikan modal kepada nasabah dengan syarat-syarat yang sesuai. Sebelum memberikan modal pihak BMT mengadakan survei ke tempat pemohon untuk memastikan keberadaan dari usaha pemohon.

Sebagai persyaratan pemberian modal antara pemohon dengan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso mengadakan perjanjian secara tertulis mengenai bentuk pembiayaan sistem bagi hasil. Setelah kesepakatan tercapai maka pemohon modal harus melampirkan beberapa berkas yang digunakan untuk syarat administrasi. Dengan demikian BMT Maslahah Sidogiri memiliki peran aktif dalam pemenuhan modal yang akan mengembangkan produktivitas para usaha kecil. Seperti yang diungkapkan oleh para nasabah di atas.

b. Pembinaan

Tidak hanya pemenuhan modal saja BMT Maslahah Sidogiri melakukan pembianaan kepada calon nasabah yang akan menjalankan usaha, biasanya berupa keuangannya, peluang, dan etika agar mereka tidak kebingungan dalam menjalankan usaha terutama nasabah yang beru mendirikan usaha masih belum pengalaman jadi kemungkinan besar akan mengalami kerugian, dengan adanya arahan atau pembinaan memungkinkan usaha mereka akan berjalan dengan lancar.

Dalam sistem pengembangan produktivitas UMKM BMT Maslahah Sidogiri juga menerapkan sistem pemasaran 4P yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Karena dengan sistem seperti itu bisa membuat atau mempermudah tugas BMT dalam melakukan pembinaan terhadap para nasabah yang mau membuka usaha baru ataupun yang sudah memiliki usaha.

Dari hasil analisis peran BMT di atas, maka dapat diketahui bahwa keberadaan BMT Maslahah Sidogiri mempunyai peranan dan manfaat dalam membantu meningkatkan produktivitas usaha kecil disekitarnya, yaitu dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan dalam rangka usaha pengentasan kemiskinan dengan meningkatkan produktivitas usahanya. Selain itu dengan adanya peran BMT Maslahah Sidogiri mampu meminimalisir ruang gerak rentenir yang keberadaannya sangat merugikan para pengusaha kecil, maka dari itu BMT

menyiapkan skill para pengusaha kecil dengan adanya pembinaan agar mempunyai jiwa usahawan yang siap bersaing di dunia usaha.

Dikutip dari buku Neni Sri Imaniyati yang berjudul Aspek- Aspek Hukum BMT (Baitul Maal Wat Tamwil), bahwasannya peran BMT yaitu ada 4 (empat): a) menjauhkan masyarakat dari praktik non syariah, b) melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil, c) melepaskan ketergantungan pada rentenir, d) menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.118 Dari kutipan buku di atas dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwasanya peran BMT Maslahah Sidogiri itu hanya melakukan pembinaan dan penyediaan pembiayaan atau pendanaan untuk Usaha Kecil dan Menengah. Hasil penelitian ini juga sama dengan yang dilakukan oleh Siti Badriah “Peran BMT Kube Sejahtera Unit 006 dalam pengembangan UKM di Desa Sunda Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa” dan Moch Sultonul Arifin ”Peran BMT Pemberdayaan Usaha Mandiri Abadi (PUMA) Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Di Wilayah Kelurahan Brebek, Waru, Sidoarjo”. Yaitu peran BMT Kube Sejahtera Unit 006 cukup berperan aktif dalam mengurangi ketergantungan rentenir pada anggota dengan memberikan pembiayaan, dalam bentuk simpan pinjam, serta

118 Neni Sri Imaniyati, Aspek-Aspek Hukum BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2010), 93-94.

memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha anggota.119 Sedangkan hasil penelitian dari Moch Sultonul Arifin yaitu peran BMT PUMA dalam perkembangan Usaha Mikro Kecil di kelurahan Brebek, Waru, Sidoarjo terdiri dari menghindari praktek riba, menanamkan jiwa wirausaha, mengadakan pembinaan dan pelatihan, menyediakan modal atau pembiayaan, melakukan pendampingan dan pengawasan serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).120

119 Siti Badriah, “Peran BMT Kube Sejahtera Unit 006 Dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah Di Desa Sunda Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa”, (Skripsi: FEBI, IAIN Bengkulu, 2017).

120 Moch Sultonul Arifin, “Peran BMT Pemberdayaan Usaha Mandiri Abadi (PUMA) Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Di Wilayah Kelurahan Brebek, Waru, Sidoarjo”, (Skripsi: FEBI, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018).

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari data hasil observasi wawancara dan dokumentasi tentang “Peran BMT dalam Mengembangkan Produktivitas UMKM Di BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso” maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam pengembangan produktivitas UMKM di bawah binaan BMT Maslahah Sidogiri disimpulkan bahwa BMT Maslahah Sidogiri dalam mengembangkan produktivitas UMKM BMT Maslahah Sidogiri sudah menerapkan 1) perbaikan terus menerus, 2) peningkatan mutu hasil pekerjaan, 3) tugas pekerjaan yang menantang, 4) kondisi fisik tempat kerja, 5) tindakan konstruktif, 6) percaya diri, 7) bertanggung jawab, 8) mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan llingkungan yang berubah ubah, 9) mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungannya.

2. Keberadaan BMT Maslahah Sidogiri ini sangatlah berperan aktiv dalam mengembangkan produktivitas UMKM yang ada di Maesan Bondowoso karena BMT Maslahah Sidogiri dalam menjalankan perannya terdapat dua hal yaitu pertama, memberikan modal kepada para pengusaha kecil atau masyarakat yang mau mengembangkan usahannya ataupun membangun usaha baru lagi bagi masyarakat menengah kebawah di daerah Maesan Bondowoso. Kedua, memberikan pembinaan kepada nasabah baru yang akan memulai usahanya supaya bisa berkembang dan juga memberikan

pertanggung jawaban bagi nasabah yang mendapatkan modal usaha yang telah diberikan oleh BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso.

B. Saran

1. Kepada BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso mengingat keterbatasan modal yang dimiliki hendaknya BMT melakukan upaya- upaya untuk mencari tambahan modal semisal mensosialisasikan produk pelayanan BMT kepada masyarakat umum di luar lingkungan BMT agar masyarakat tertarik untuk melakukan penyimpanan pada BMT, dan juga dengan menambahkan penghimpunan dana sosial seperti zakat, infaq, dan shodaqoh.

2. Kepada nasabah BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso mengingat keberadaan BMT memiliki peranan dalam membantu mengembangkan produktivitas usahanya, maka hendaknya nasabah dapat menjalin kerjasama yang baik, yaitu melakukan penyetoran tepat pada waktu yang telah disepakati sehingga tidak menyebabkan kredit macet yang akan merugikan pihak BMT.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan lebih kritis dan detail dalam melihat permasalahan yang terjadi mengenai peran BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) dalam Mengembangkan Produktivitas UMKM, serta memberikan hasil penelitian yang lebih inovatif.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhammad Nur, 2019. Peranan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Studi Kasus Pada BMT UB Amanah Syari’ah Lau Dendang). Skripsi: FEBI, UIN-SU.

Anggraini, Dewi. 2013. Peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi pengembangan UMKM di Kota Medan Studi Kasus Bank BRI”, Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, Vol. 1.No. 3.

Annisa, Mirza Dwi, 2017. Analisis Produk Mudharabah Terhadap Peningkatan Produktivitas Usaha Mikro (Studi Pada Nasabah Koperasi Simpan Pinjam Dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Fajar Metro Pusat Lampung).

Skripsi: FEBI, UIN Raden Intan Lampung.

Antonio, Syafi’i. 2014. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Arifin, Moch Sultonul, 2018. Peran BMT Pemberdayaan Usaha Mandiri Abadi (PUMA) Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Di Wilayah Kelurahan Brebek, Waru, Sidoarjo, Skripsi: FEBI, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Astuti, Puji, dkk. 2020. Kewirausahaan Dan UMKM. Yayasan Kita Menulis.

Azari, A, 2021. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor UMKM Di Indonesia: Pendekatan Correction Model. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis.

Badriah, Siti, 2017. Peran BMT Kube Sejahtera Unit 006 Dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah Di Desa Sunda Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa. Skripsi: FEBI, IAIN Bengkulu.

Buku Laporan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan.

Chaerudin, Ali, dkk. 2020. Sumber Daya Manusia: Pilar Utama Kegiatan Operasi Organisasi. Sukabumi: CV Jejak.

Darmawan dan Muhammad Iqbal Fasa. 2020. Manajemen Lembaga Keuangan Syariah.Yogyakarta: komplek fakultas teknik UNY.

Fa’iz, Fahmi Hudhaibi, 2018. Peran Pembiayaan Mudharabah Pada BMT NU Jombang Untuk Meningkatkan Perkembangan UMKM. Skripsi: Fakultas Syari’ah, IAIN Kediri.

Hamzah, Nandy, 2017.Peranan Baitul Maal Wat Tamwil Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (Studi Deskriptif Baitul Maal Wat Tamwil Di Desa Balokang Kecamatan Banjar Kota Banjar). Skripsi: Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Jati.

Hudri, Sam’un, 2018. Peran BMT Al-Hasan Mitra Umat Dalam Menunjang Perkembangan Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) Di Desa Tanjung, Kecamatan Labuhan Haji. Skripsi: Febi, UIN Mataram.

Imaniyati, Neni Sri, 2010. Aspek-Aspek Hukum BMT (Baitul Maal Wat Tamwil).

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Kementerian Agama, 2015. Al Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Mushaf Aisyah.

Komalasari, Siti, 2018. Peran BMT Al-Ikhwan Dalam Mendukung Pengembangan UMKM Produktif Di Desa Suralaga, Lombok Timur, Skripsi: FSEI, UIN Mataram.

Layla, Erviana Zahrotul, 2016. Peran Pembiayaan Bai’bitsaman Ajil Bagi Pengembangan Usaha di BMT Agritama Blitar. Skripsi: FEBI, IAIN Tulungagung.

Moleong, Lexy J. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Noor, Juliansyah. 2017. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Putra, Ardiansyah Dan Dwi Saraswati, 2020. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing.

Rahmawati, Desi. 2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PR Fajar Berlian Tulungagung.Jurnal Universitas Tulungagung Bonoworo.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).

Yogyakarta: UII Press.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tim Penyusun. 2018. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Press.

Ulfah, Enden Khairunnisa, 2015. Strategi BMT Al-Falah Kabupaten Cirebon Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah.Skripsi: FSEI, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Wandira, Ayu, 2011. Peran BMT Masjid Al-Azhar Cabang Kunciran Ciledug Daman Mengembangkan Produktivitas Usaha Kecil dan Menengah.

Skripsi: Universitas Islam Negri Jakarta.

www.bmtmaslahah.co.id

JUDUL VARIABLE SUB

VARIABLE INDIKATOR SUMBER DATA METODOLOGI

PENELITIAN

RUMUSAN MASALAH Peran BMT

(Baitul maal wat tamwil) dalam mengembangkan produktivitas usaha mikro kecil dan

menengah (studi di BMT

maslahah sidogiri)

a. BMT (Baitul maal wat tamwil)

b. Produktivitas

a. BMT

(Baitul maal wat tamwil)

b. Produk produk BMT

a. Produktivita s

1. Berorientsi bisnis 2. Meningkatkan

pemanfaatan ekonomi untuk anggota dan lingkungannya

3. Bukan lembaga sosial 4. Badan hukum

koperasi

5. Di tumbuhkan dari bawah berlandaskan peran dari masyarakat 1. Produk funding

2. Produk landing 3. Produk fee/ jasa 1. Perbaikan terus

menerus

2. Peningkatan mutu hasil pekerjaan 3. Tugas pekerjaan yang

menantang

4. Kondisi fisik tempat kerja

5. Tindakannya

1. Informan : a. Kepala BMT maslahah sidogiri capem sukowono .

b. Account officer analisa c. Nasabah 2. Dokumentasi 3. Kepustakaan.

1. Pendekatan kualitatif 2. Jenis penelitian

deskriptif

3. Lokasi penelitian : BMT maslahah sidogiri capem Sukowono Jember 4. Teknik penentuan

informan: purposive 5. Metode pengumpulan

data :

a. Observasi b. Wawancara c. Dokumentasi 6. Teknik analisis data

deskriptif 7. Keabsahan data:

triangulasi sumber

1. Bagaimana produktivitas UMKM di bawah binaan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan

Bondowoso?

2. Bagaimana peran Baitul Maal wat tamwil Maslahah sidogiri dalam mengembangkan produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Sukowono ?

c. UMKM(Usaha miko kecil dan menengah)

a. Usaha mikro

6. Percaya diri sendiri 7. Bertanggung jawab 8. Memiliki semangat

kerja

Modal penjualan Rp. 100.000.000 1. Jenis barang/

komoditi

2. Tempat usaha tidak selalu menetap 3. Belum melakukan

administrasi keuangan yang sederhana sekalipun 4. Pengusaha atau

SDMnya

berpendidikan rata – rata sangat rendah 5. Belum mengenal

perbankan tapi mengenal rentenir 6. Tidak memiliki izin

usaha

7. Tenaga kerja yang dimiliki kurang dari 4 orang

kekayaan Rp.

b. Usaha kecil

c. Usaha menengah

termasuk tanah dan bangunan usaha atau hasil penjualan Rp.1.000.000.000, 1. SDMnya sudah lebih

maju

2. Sudah melakukan pembukuan/manajem en keuangan walau masih sederhana 3. Sudah memiliki izin

usaha

4. Sudah berhubungan dengan perbankan 5. Tenaga kerja yang dipekerjakan antara 5-19 orang

kekayaan bersih Rp.

200.000.000 sampai paling banyak

10.000.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan usaha

1. Memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik

manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akutansi dengan teratur 3. Melakukan aturan

atau pengelolaan dan organisasi perburuan 4. Memiliki segala

persyaratan legalitas perijinan

5. Sudah akses kepada sumber pendanaan perbankan

6. Memiliki sumberdaya manusia yang terlatih dan terdidik

PEDOMAN WAWANCARA Fokus penelitian:

1. Bagaimana produktivitas UMKM di bawah binaan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso?

2. Bagaimana Peran BMT Maslahah Sidogiri dalam mengembangkan produktivitas UMKM?

PERTANYAAN:

1. Apa saja persyaratan Nasabah yang akan memulai Usaha yang berada di bawah Binaan BMT Maslahah Sidogiri?

2. Bagaimana mekanisme yang dilakukan BMT dalam membina para usaha UMKM?

3. Apa saja kendala yang di hadapi BMT dalam proses pembinaan yang dilakukan?

4. Berapa jumlah nasabah dan penabung BMT?

5. Bagaimana tanggapan para pelaku usaha UMKM dengan adanya pembinaan dari BMT ?

6. Berapa jumlah pendapatan BMT dari pelaku Usaha UMKM yang ada di bawah binaan BMT?

7. Apa perbedaan BMT Maslahah Sidogiri dengan BMT Maslahah Lil Ummah Al-Mubaroq?

8. Bagaimana jika ada nasabah yang mau melakukan pinjaman di atas ketentuan BMT ?

Apa harus ada jaminan atau tidak?

DOKUMENTASI

Wawancara dengan (Customer Servise dan pimpinan BMT) 28 Mei 2021

Wawancara dengan Lutfi Hakim (Pimpinan BMT) 10 Juni 2021

Wawancara dengan Himmatul Chairoh dan Ibuk Hayriah (Nasabah BMT) 16 Juni 2021

BIODATA PENULIS

A. Biodata pribadi

Nama : Sofwil Himam.

Nim : E20171091

Tempat Tanggal Lahir: Jember, 24 Juli 1998.

Alamat : Dusun Kampung Tengah Barat RT/RW 003/004, Sukowono, Jember.

Jenis Kelamin : Laki-laki.

Agama : Islam

Program Studi : Perbankan Syari’ah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

No. Hp : 085546438241

Email : [email protected] B. Riwayat Pendidikan

1. R.A Perwanida Sukowono, Jember 2004-2006

2. Sekolah Dasar Negeri 1 Sukowono, Jember 2006-2011 3. MTs Al-Qodiri 1 Jember 2011-2014

4. M.A Al-Qodiri 1 Jember 2014-2017

5. Institut Agama Islam Negeri Jember 2017-2021

PEDOMAN WAWANCARA Fokus penelitian:

1. Bagaimana produktivitas UMKM di bawah binaan BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso?

2. Bagaimana Peran BMT Maslahah Sidogiri dalam mengembangkan produktivitas UMKM?

PERTANYAAN:

1. Apa saja persyaratan Nasabah yang akan memulai Usaha yang berada di bawah Binaan BMT Maslahah Sidogiri?

2. Bagaimana mekanisme yang dilakukan BMT dalam membina para usaha UMKM?

3. Apa saja kendala yang di hadapi BMT dalam proses pembinaan yang dilakukan?

4. Berapa jumlah nasabah dan penabung BMT?

5. Bagaimana tanggapan para pelaku usaha UMKM dengan adanya pembinaan dari BMT ?

6. Berapa jumlah pendapatan BMT dari pelaku Usaha UMKM yang ada di bawah binaan BMT?

7. Apa perbedaan BMT Maslahah Sidogiri dengan BMT Maslahah Lil Ummah Al-Mubaroq?

8. Bagaimana jika ada nasabah yang mau melakukan pinjaman di atas ketentuan BMT ?

Apa harus ada jaminan atau tidak?

Dalam dokumen peran bmt (baitul maal wat tamwil) dalam (Halaman 123-156)

Dokumen terkait