• Tidak ada hasil yang ditemukan

peran bmt (baitul maal wat tamwil) dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "peran bmt (baitul maal wat tamwil) dalam"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Penelitian ini mengambil fasilitas di BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan, Bondowoso. BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri merupakan lembaga keuangan syariah yang memperhatikan kaidah syariah muamalah. Data ini menunjukkan BMT Maslahah Sidogiri mampu bersaing dengan bank-bank konvensional disekitarnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini diberi judul “PERAN BMT (BAITUL MAAL WAT TAMWIL) DALAM PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS UMKM (USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH) DI BMT MASLAHAH SIDOGIRI CAPEM MAESAN BONDOWOSO”.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui produktivitas UMKM dibawah BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso. Untuk mengetahui peran BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan dalam mengembangkan produktivitas UMKM di Maesan.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri untuk lebih berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang peran BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri dalam memberikan pembiayaan sebagai bantuan permodalan kepada pemilik UMKM.

Definisi Istilah

Usaha mikro adalah usaha produktif yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha perseorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dijalankan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau afiliasi dari perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau langsung atau tidak langsung menjadi bagian dari perusahaan menengah atau besar yang memenuhi persyaratan Usaha Kecil. kriteria sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Berdasarkan pengertian istilah yang telah dijelaskan di atas, penulis berencana untuk mendalami peran BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri dalam mengembangkan produktivitas UMKM di Maesan Bondowoso.

Oleh karena itu, UMKM di Maesan sangat rendah jumlahnya, dengan adanya peran BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri.

Sistematika Pembahasan

KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan terletak pada fokus penelitian dan kajian teori. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan terletak pada kajian teori dan fokus penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan terletak pada fokus penelitian dan kajian teori.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan terletak pada metode penelitian dan analisis data yang digunakan.

Tabel 2.2  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

  • BMT(Baitul Maal Wat Tamwil
  • Produktivitas
  • UMKM

Lembaga perekonomian dimiliki secara kolektif oleh lapisan masyarakat bawah dan bukan milik individu atau kelompok tertentu di luar masyarakat sekitar BMT (Baitul Maal Wat Tamwil).34. Penafsiran produk (Baitul Maal Wat Tamwil) BMT dengan mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dapat dikemukakan sebagai berikut: . a) Produk pendanaan pada BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) biasanya berupa simpanan atau tabungan berdasarkan akad wadiah dan mudharabah. Pembiayaan merupakan salah satu tugas utama BMT yaitu menyediakan dana untuk kebutuhan nasabah yang mengalami defisit unit.

Yakni pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu pertumbuhan dunia usaha, seperti produksi, perdagangan, dan investasi. Artinya, pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Khususnya pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan: (a) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif yaitu meningkatkan mutu atau mutu hasil produksi, (b) untuk tujuan komersil atau meningkatkan nilai tambah negara. kegunaan sebuah artikel. b) Pembiayaan investasi.

Yakni untuk memenuhi kebutuhan barang modal (capital good) dan fasilitas yang berkaitan erat dengan hal tersebut.44. Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perseorangan atau unit usaha perseorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif mandiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan.

Kriteria usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau usaha besar dengan total kekayaan bersih atau tahunan. hasil penjualan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha mikro adalah usaha produktif yang dimiliki oleh keluarga atau perorangan warga negara Indonesia dan mempunyai hasil penjualan paling banyak Rp.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Sukowono yang beralamat di Jl. Lokasi penelitian ini dipilih karena perbedaan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan dengan BMT lainnya (Baitul Maal Wat Tamwil) terletak pada sistem pelayanannya yang baik dan menjadikan UMKM yang sebelumnya tergabung dalam BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan mengalami kebangkrutan atau terhenti setelah bergabung dengan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil). Capem Maesan, banyak UMKM di Maesan yang maju atau berkembang kembali. Banyak sekali masyarakat yang meminjamkan ke BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan.

Subyek Penelitian

Dalam pemilihan subjek penelitian digunakan teknik khusus, yaitu teknik penentuan subjek penelitian yang dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi partisipan dan jenis observasi partisipasi pasif. Yang dimaksud dengan partisipasi pasif adalah peneliti datang ke tempat kegiatan orang atau badan yang diamati, namun tidak ikut serta dalam proses kegiatan.55 Yang diamati peneliti antara lain: Perkembangan UMKM sebelum dan sesudah bergabung di bawah kepemimpinan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan, Bondowoso.

Perbedaan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan dalam pengembangan UMKM dengan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) lainnya di Maesan, Bondowoso.

Analisis Data

Struktur organisasi di BMT Maslahah Sidogiri bersifat terpusat, artinya segala keputusan, kebijakan, dan wewenang menjadi tanggung jawab Rapat Anggota Tahunan (AMM). Dalam pemberian pembiayaan BMT Maslahah Sidogiri, Capem Maesan Bondowoso melakukan beberapa proses yang harus diperhatikan, yaitu:. Untuk meningkatkan kualitas kerja BMT Maslahah Sidogiri, Capem Maesan Bondowoso melaksanakannya terlebih dahulu.

Bagaimana produktivitas UMKM dibawah BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Maslahah Sidogiri Capem Maesan.

Tabel 4.3  Hasil analisis data
Tabel 4.3 Hasil analisis data

Keabsahan Data

Tahapan Penelitian

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Umum

Penyajian Data dan Analisis

Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi, produktivitas UMKM dibawah pimpinan BMT Maslahah Sidogiri mempunyai beberapa ketentuan antara lain: Hasil wawancara menunjukkan bahwa BMT Maslahah Sidogiri tidak menerapkan tugas kerja yang menantang terhadap produktivitas. UMKM seperti yang ditunjukkan oleh pimpinan BMT. Berdasarkan ungkapan di atas, terlihat bahwa BMT Maslahah Sidogiri tidak menawarkan tantangan kepada nasabahnya, namun hanya menawarkan reward kepada nasabah yang rajin memberikan bimbingan dengan tujuan untuk memuaskan nasabah atas pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terlihat bahwa BMT Maslahah Sidogiri selalu mengajarkan kepada nasabahnya untuk percaya diri agar tidak takut bersaing dengan pengusaha lain. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, dalam implementasi produktivitas UMKM, BMT Maslahah Sidogiri selain mandiri juga memberikan pertanggungjawaban kepada nasabah berupa pinjaman dana yang diberikan nasabah kepada BMT. Agar nasabah dapat lebih berhati-hati saat keluar dari pedoman BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso.

Dengan demikian nasabah tertarik untuk menjadi nasabah atau anggota di BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso. Dari hasil wawancara, pada saat mengajukan pinjaman di BMT Maslahah Sidogiri, nasabah harus memenuhi persyaratan yang diberikan oleh BMT Maslahah Sidogiri. Peran BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso tidak hanya sekedar memberikan modal saja, namun BMT Maslahah Sidogiri juga memberikan bimbingan kepada klien atau anggota yang masih belajar bisnis.

“Karena masih banyak nasabah BMT Maslahah Sidogiri yang belum memiliki pengalaman berbisnis, khususnya pengusaha muda.” 108. Keberadaan BMT Maslahah Sidogiri mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat karena sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Pembahasan Temuan

Dalam perbaikan berkelanjutan BMT Maslahah Sidogiri, Capem Maesan Bondowoso selalu melakukan perbaikan berkelanjutan atau evaluasi bulanan dengan tujuan agar dalam melakukan produktivitas UMKM, BMT selalu memperbaiki kesalahan sistem yang dilakukan sebelumnya. Dalam penugasan kerja yang menantang, BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso tidak memberikan tantangan kepada nasabah namun hanya memberikan penghargaan kepada nasabah yang rajin memberikan bimbingan agar nasabah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Kondisi fisik tempat kerja BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso cukup baik dan cocok untuk BMT karena dekat dengan pasar sehingga nasabah mengetahui dan juga memahami bahwa BMT merupakan lembaga keuangan yang berlabel syariah.

Untuk mengatasi permasalahan dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan, BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso telah mengajarkan kepada klien bagaimana mengatasi permasalahan dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi untuk memperkuat hasil penelitian, maka pemaparan dan hasil analisis data berikut ini akan fokus pada peran BMT Maslahah Sidogiri Capem Maesan Bondowoso dalam pengembangan UMKM. BMT Maslahah Sidogiri dalam pengembangan UMKM tidak lepas dari tujuan awal BMT yaitu mengembangkan perekonomian kecil dan menjauhkan masyarakat dari rentenir.

BMT Maslahah Sidogiri juga menerapkan strategi jemput bola, dengan cara ini BMT akan lebih mudah mendapatkan pelanggan karena pelanggan akan merasa nyaman. Sebagai syarat pemberian modal, pemohon dan BMT Maslahah Sidogiri, Capem Maesan Bondowoso, mengadakan perjanjian tertulis mengenai bentuk pembiayaan dengan sistem bagi hasil. BMT Maslahah Sidogiri dengan demikian berperan aktif dalam memberikan permodalan yang akan mengembangkan produktivitas usaha kecil.

Dalam sistem pengembangan produktivitas UMKM, BMT Maslahah Sidogiri juga menerapkan sistem pemasaran 4P yaitu Produk, Harga, Tempat dan Promosi. Selain itu, peran BMT Maslahah Sidogiri mampu memperkecil ruang gerak para rentenir yang keberadaannya sangat merugikan pengusaha kecil, demikian pula BMT. Bagaimana peran Baitul Maal wat tamwil Maslahah Sidogiri dalam mengembangkan produktivitas usaha mikro, kecil dan menengah di Sukowono.

Apa saja syarat bagi nasabah yang ingin memulai usaha binaan BMT Maslahah Sidogiri.

Gambar

Tabel 2.2  Penelitian Terdahulu
Tabel 4.3  Hasil analisis data

Referensi

Dokumen terkait

yang dilakukan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tumang dan respon. masyarakat Jrakah, Kecamatan Selo,

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pelaksanaan perjanjian pembiayaan dengan prinsip Musyarakah pada Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Insan Kamil, penanganan

Karena karakternya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dapat menjadi lembaga altenatif untuk program pengentasan kemiskinan dan menjadi pilihan sebagai Lembaga Keuangan

Karena karakternya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dapat menjadi lembaga altenatif untuk program pengentasan kemiskinan dan menjadi pilihan sebagai Lembaga Keuangan

yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PERAN KOPERASI BMT (BAITUL MAAL WAT TAMWIL) AMANAH MADINA

Skripsi dengan judul “Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi Nasabah Terhadap Pembiayaan Musyarakah di BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Ummatan Wasathan Tulungagung Dan BTM

102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT ( BAITUL MAAL WA TAMWIL ) (Studi kasus pada BMT Sidogiri cabang Wirolegi, KJKS BMT Bina Tanjung dan Koperasi Jasa keuangan syariah

Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: “Efektivitas Peran Baitul maal Wat Tamwil dalam Meningkatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah