• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Temuan

Dalam dokumen pembelajaran pendidikan agama islam (Halaman 96-106)

No Fokus Penelitian Hasil Temuan

yakni berbentuk tes dan non tes. Untuk tes berbentuk tes objektif dan tes lisan untuk mengungkap aspek kognitif dan psikomotorik sedangkan non tes berbentuk observasi yang dilakukan langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam untuk mengungkap aspek afektif (sikap) tentang toleransi, gotong-royong, kerukunan. Kegiatan evaluasi yang telah dilakukan selama ini menunjukkan hasil yang sangat baik.

melaksanakan pembelajaran, bagaimana siswa belajar, semua hal tersebut adalah kegiatan yang di dasari pada rasa sadar untuk memaksimalkan kemampuan siswa sehingga guru harus merencanakan setiap proses pelaksanaan dan evaluasinya.

Pada tahap perencanaan ini, guru terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil temuan yang di dapat, bahwasannya di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan telah menggunakan kurikulum merdeka, sesuai dengan kurikulum yang telah dianjurkan di SMA Negeri 2 Tabanan semua guru mempersiapkan RPP sebelum melaksanakan pembelajaran. Sama halnya dengan RPP pada umunya, ada beberapa aspek penting yang terkandung seperti perumusan tujuan pembelajaran, penetapan materi pembelajaran, pemilihan sumber atau media pembelajaran dan pemilihan metode yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan secara maksimal.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Mukniah dalam bukunya bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, pemilihan materi ajar, metode pembelajaran, media pembelajaran.83

83 Mukniah, Perencanaan Pembelajaran Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K13) (Jember: IAIN Jember Press, 2016), 11.

a. Perumusan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang jelas dan operasional memuat pernyataan tentang kemampuan siswa setelah mengikuti suatu program pembelajaran untuk satu topik atau sub-topik tertentu yang dirumuskan dalam suatu kalimat dengan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.

Tujuan pembelajaran siswa di SMA Negeri 2 Tabanan yakni dapat merealisasikan pemahaman agama terutama yang berkaitan dengan moderasi beragama, meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan, bersikap toleran, rukun, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi pemahaman Q.S. Yunus /10 : 40-41 dan Q.S. al- Maidah/5 : 32, serta Hadis terkait yang berkaitan dengan moderasi beragama dan tidak lupa juga di dalamnya terdapat nilai-nilai pendidikan multikultural.

Tujuan pembelajaran yang dirumuskan diatas berkaitan dengan nilai-nilai multikultural yakni toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Sebagaimana pendapat Gusdur bahwa nilai-nilai multikultural terdiri atas toleransi, menghargai, menerima, mengutamakan silaturahmi, menjaga persatuan dan perdamaian dalam masyarakat.84

84 Yunita Haryani, “Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Islam Nusantara”, Jurnal Al- Ibrah Vol. 3, No. 2 ( Desember, 2020), 34.

b. Penetapan Materi Pelajaran

Materi pembelajaran adalah isi pelajaran yang disimpulkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran adalah isi atau content yang harus dipelajari dan dikuasai siswa. Dalam hal ini isi atau content tersebut disesuaiakan dengan kurikulum yang berlaku.

Materi pembelajaran di SMA Negeri 2 Tabanan materi utama yang di gunakan yaitu tentang moderasi beragama, dimana dalam materi moderasi beragama terdapat beberapa nilai-nilai pendidikan multikultural seperti contohnya toleransi, gotong royong, keadilan, dan persaudaraan. Materi pembelajaran ini sangat penting untuk di ajarkan karena saat ini banyak dari siswa yang masih kurang memahami apa itu toleransi, keadilan dan persaudaraan, sehingga dengan mempelajari materi ini siswa dapat lebih memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.

c. Pemilihan Sumber atau Media Pembalajaran

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk mengoptimalisasikan hasil belajar.

Sumber belajar yang di gunakan di SMA Negeri 2 Tabanan ini adalah buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang didapat secara online berupa PDF. Karena sekolah sendiri belum menyediakan buku fisik yang dapat digunakan oleh siswa. Tidak hanya berupa buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, guru juga mencari materi

materi dari yang lainnya untuk lebih menunjang proses pembelajaran siswa.

Hal ini sesuai dengan pendapat Majid dalam bukunya Rusydi bahwa buku merupakan salah satu sumber belajar yang dapat digunakan dan sebagai pusat informasi dan pengetahuan.85

Sedangkan media pembelajaran yang di gunakan di SMA Negeri 2 Tabanan yaitu LCD Proyektor dan laptop, serta powerpoint.

d. Pemilihan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran PAI berbasis multikultural di gunakan di SMA Negeri 2 Tabanan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan jigsaw. Penggunaan ketiga metode tersebut juga melihat kondisi siswa.

Untuk saat ini hanya ketiga metode tersebut yang efektif digunakan ketika proses pembelajaran. Untuk pergantian metode atau menggunakan metode biasanya menyesuaikan materi yang akan dibahas. Biasanya untuk pembelajaran PAI berbasis multikultural guru lebih banyak menggunakan metode tanya jawab, karena siswa lebih aktif dan akan lebih mudah memahami ketika siswa juga ikut berfikir tentang materi pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran PAI, guru melakukan interaksi kepada siswa dalam proses pembelajaran yang berpedoman

85 Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran, 225

pada persiapan dan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Tahap pelaksanaan inilah guru menyampaikan materi dengan metode dan media yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan terbilang cukup berbeda dengan yang lainnya. Melihat kondisi siswa yang memiliki keyakian yang berbeda, sehingga ketika proses pembelajaran Agama siswa dipisahkan sesuai dengan Agama masing-masing. Siswa yang beragama Islam diberikan waktu tersendiri untuk melaksanakan pembelajaran PAI sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Proses pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Tabanan dilaksanakan selama satu Minggu sekali yakni untuk kelas X dilaksanakan pada hari Jum'at dan untuk kelas XI dan XII pada hari Rabu. Sama halnya dengan proses pembelajaran yang lainnya, dalam pembelajaran PAI berbasis multikultural juga ada beberapa tahap yang sudah tercantum dalam RPP. Tahap pertama yakni tahap pendahuluan atau kegiatan awal biasanya dalam kegiatan awal ini membuka pelajaran dengan memberi salam, menyapa siswa, membaca doa, melakukan absensi dan memberikan motivasi kepada siswa atau juga melakukan ice breaking. Guru sebelum memulai pembelajaran memberikan semangat kepada siswa, agar ketika proses pembelajaran berlangsung siswa tidak bermalas malasan dan materi pembelajaran akan lebih mudah untuk di pahami.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rusmaini dalam bukunya yang menyatakan bahwa terdapat aspek yang harus diperhatikan guru ketika membuka pelajaran yaitu menarik perhatian siswa, memberikan motivasi, arahan dan membuat keterkaitan.86

Tahap inti mengajarkan materi pembelajaran yang sudah ada menggukan metode dan media yang sesuai dengan materi, melakukan tanya jawab dengan siswa, memberikan contoh secara langsung agar siswa lebih memahami materi. Untuk materi pembelajaran PAI sendiri yakni tentang moderasi beragama, dalam hal ini guru tidak hanya menjelaskan saja, tetapi juga menampilkan video terkait moderasi beragama, sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri dan juga lebih mudah menerapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan pendapat Sulaiman dalam bukunya bahwa media pembelajaran penting digunakan, sebab memiliki tiga fungsi yaitu menunjang situasi pembelajaran yang efektif, bagian integral dari keseluruhan proses belajar, dan mempercepat pembelajaran serta memudahkan siswa memahami penjelasan guru.87

Tahap akhir yaitu penutup, dalam tahap ini guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya, guru bertanya kepada siswa apa yang telah di ajarkan dan di pelajari, guru menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pembelajaran dan guru melakukan evaluasi di akhir pembelajaran, serta mengucapkan salam.

86 Rusmaini, Kemampuan Dasar Mengajar (Banten: Unpam Press, 2019), 37.

87 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Banda Aceh: PENA, 2017), 140.

Guru PAI di SMA Negeri 2 Tabanan menyisipkan materi moderasi beragama dalam pembelajaran PAI berbasis multikultural.

Penetapan materi moderasi beragama dirasa sangat tepat karena sesuai dengan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural yang telah dirumuskan. Hal ini sejalan dengan pendapat Buna’I bahwa ada hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan materi yakni sesuai dengan tujuan pembelajaran, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, terorganisir dan berkesinambungan, serta bersifat konseptual dan faktual.88

3. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan

Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan menilai seluruh program pembelajaran yang diperoleh dari beberapa informasi yang dikumpulkan dalam membuat keputusan pencapaian hasil belajar siswa.

Hasil temuan peneliti melalui wawancara, menjelaskan bahwa Bapak Ecky mengevaluasi siswa yang pertama melalui proses observasi dari segi diskusi dan presentasi dan observasi secara langsung mengenai sikap siswa dalam toleransi, kerukunan. Kedua, mengevaluasi siswa dengan tes objektif yakni tes jawaban singkat dan pilihan ganda yang dilakukan ketika kegiatan UTS dan ujian semester

88 Buna’I, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: CV.

Jakad Media Publishing, 2021), 61.

dan tes lisan yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai dan menunjukkan hasil yang baik.

Berdasarkan hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa Bapak Ecky menerapkan penilaian pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik dengan teknik tes dalam bentuk tes objektif, tes lisan dan non tes dalam bentuk observasi. Untuk penilaian tes objektif yakni tes dengan jawaban singkat dan salah satu bentuk tes yang terdiri atas butir-butir soal yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu atau lebih. Terdapat jenis tes objektif, antara lain tes melengkapi, pilihan ganda, menjodohkan, memilih antara benar atau salah.89 Tes yang digunakan pada penelitian ini bentuk tes jawaban singkat dan pilihan ganda.

Selanjutnya untuk penilaian observasi yakni cara untuk menghimpun bahan-bahan informasi yang dilakukan melalui proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena.90 Artinya, observasi adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh informasi melaui pengamatan yang sistematis. Observasi yang dilakukan mengenai sikap siswa terkait toleransi beragama, kerukunan.

89 Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosita, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Citapustaka Media, 2015). 45.

90 Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), 47.

Dalam bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran. Setelah dilakukannya analisis hasil penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian, maka pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran yang dipandang perlu sebagai masukan bagi lembaga sekolah yang terkait dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya tentang “Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan Bali Tahun Ajaran 2022/2023”, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut,

1. Perencanaan pembelajaran merupakan tahap awal dalam pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan dilakukan dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dengan merumuskan tujuan pembelajaran agar siswa meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan.

2. Pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multikultural dilaksanakan dengan cara guru melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup, serta materi yang disampaikan berorientasi pada moderasi beragama yakni toleransi, kerukunan, dan tidak membeda-bedakan.

3. Evaluasi pembelajaran PAI berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan dilakukan dengan melihat beberapa aspek yakni sikap, kognitif, dan psikomotorik dengan menggunakan tes objektif, tes lisan dan observasi yang menunjukkan sikap toleransi, kerukunan. Hasil dari pembelajaran pendidikan Agama Islam berbasis multikultural menunjukkan hasil yang baik.

Dalam dokumen pembelajaran pendidikan agama islam (Halaman 96-106)