• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembelajaran pendidikan agama islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pembelajaran pendidikan agama islam"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh :

Alfina Aulia Rahman NIM. T20181122

UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

APRIL 2023

(2)

SKRIPSI

diajukan kepada UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

Alfina Aulia Rahman NIM. T20181122

UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

APRIL 2023

(3)

SKRIPSI

diajukan kepada UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Alfina Aulia Rahman NIM. T20181122

Disetujui Pembimbing

Dr. H. Moh. Anwar, S.Pd., M.Pd NIP. 196802251987031002

(4)

TAHUN AJARAN 2022/2023 SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu Persyaratan memperoleh gelah Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari : Jum’at

Tanggal : 14 April 2023 Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. RIF’AN HUMAIDI, M.Pd.I HATTA, S.Pd.I., M.Pd.I NIP. 197905312006041016 NUP. 20160363

Anggota :

1. DWI PUSPITARINI, M.Pd ( ) 2. Dr. H. MOH ANWAR, S.Pd., M.Pd ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd. I NIP. 196405111999032001

(5)



















Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujurat : 13)1

1 Kementrian Agama, Quran Kemenag (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2019)

(6)

kekuatan dalam menuntut ilmu serta nikmat iman dan islam. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw.

1. Ayahanda (Arief Rahman) dan Ibunda (Siti Afina) tercinta, yang telah mengorbankan segenap tenaga dan biaya, yang selalu memberikan perhatian, doa, kesabaran, arahan, dan motivasi selama ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan beliau rezeki yang barokah, umur yang panjang, serta selalu diberikan kesehatan.

2. Adik (Muhammad Iqbal Nur Rahman) yang telah memberikan dukungan, doa dan motivasi selama ini.

(7)

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW sang turi tauladan hingga akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan Bali Tahun Ajaran 2022/2023” ini disusun sebagai sarana untuk memenuhi tugas akhir dan memperoleh gelar sarjana pendidikan strata satu di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Tentunya dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari arahan, bimbingan, kritik, serta saran yang membangun dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM., selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas selama kami menuntut ilmu di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M. Pd. I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah membimbing dalam proses perkuliahan.

3. Bapak Dr. Rif’an Humaidi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam dan Bahasa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan ruang kepada penulis dalam Menyusun skripsi.

(8)

perkuliahan.

5. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M. Ag., selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah sabar, ikhlas, dan support demi kelancaran penulisan skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Dr. H. Moh Anwar, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah sabar, ikhlas, dan telaten dalam meluangkan waktunya demi membimbing peneliti menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan banyak ilmu selama peneliti menuntut ilmu di UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

8. Bapak Drs. I Dewa Gede Wijaya, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tabanan yang telah membantu dan mengizinkan peneliti untuk melakukan penggalian data yang diinginkan.

9. Bapak I Made Nurata selaku Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Tabanan yang telah memberikan izin serta support kepada peneliti untuk segera menyelesaikan study yang tengah dijalani oleh peneliti.

Akhir kata, semoga segala bantuan, bimbingan, arahan, kritik dan saran, serta motivasi dan hal-hal lainnya, memberikan keberkahan dan tercatat sebagai amal baik yang dirahmati Allah SWT. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi yang telah

(9)

Alfina Aulia Rahman

(10)

2022/2023.

Kata kunci: Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Multikultural

Negara Indonesia memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Dengan adanya semboyan tersebut membuktikan bahwa adanya nilai-nilai multikultural yang terdapat di Indonesia, tidak hanya terkait dengan agama, suku, budaya dan ras, tetapi juga dalam bidang pendidikan. Pemahaman yang multikultural yakni menerima adanya bermacam- macam budaya yang memiliki nilai-nilai keindahan serta kemanuasiaan.

Pembelajaran multikultural merupakan proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas sebagai konsekuensi keberagaman budaya, etnis, suku, serta agama

Fokus penelitian yang diteliti adalah: 1) Bagaimana perencanaaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan; 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan; 3) Bagaimana evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan dan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan tahun ajaran 2022/2023.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk analisis data dimulai dari tahap kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.

Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural meliputi : perancangan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan merumuskan tujuan agar siswa dapat meyakini bahwa agama mengajarkan toleransi, kerukunan dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan. 2) Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural meliputi : a) Guru melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, b) Materi berorientasi pada moderasi beragama. 3) Evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural melalui teknik tes dan non-tes untuk mengetahui sikap toleransi, kerukunan, tidak membeda- bedakan.

(11)

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ASBTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 11

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 18

(12)

B. Lokasi Penelitian ... 45

C. Subjek Penelitian ... 45

D. Teknik Pengumpulan Data ... 46

E. Analisis Data ... 48

F. Keabsahan Data ... 51

G. Tahap-Tahap Penelitian ... 52

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 55

A. Gambaran Objek Penelitian ... 55

B. Penyajian Data dan Analisis... 60

C. Pembahasan Temuan ... 81

BAB V PENUTUP ... 90

A. Simpulan ... 90

B. Saran-Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(13)

2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

4.1 Data Pendidik dan Kependidikan SMA Negeri 2 Tabanan ... 59

4.2 Jumlah Siswa Berdasarkan Agama ... 60

4.4 Hasil Temuan ... 78

(14)

4.1 Diagram Data Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Tingkatan Pendidikan.. 60 4.2 Diagram Jumlah Siswa Berdasarkan Agama………... 60 4.3 Pelaksanaan Penyampaian Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural . …. 71 4.4 Kegiatan Pembelajaran PAI Menggunakan Metode Jigsaw ... …. 73 4.5 Kegiatan Gotong-Royong ... …. 76

(15)

3. Pedoman Penelitian

4. Surat Keterangan Izin Penelitian 5. Surat Keterangan Selesai Penelitian 6. Jurnal Penelitian

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 8. Lembar Penilaian

9. Dokumentasi 10. Biodata Penulis

(16)

A. Konteks Penelitian

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan bersifat segalanya bagi setiap manusia baik dalam lingkup keluarga maupun bangsa dan negara. Setiap manusia tidak bisa lepas dari adanya pendidikan, oleh sebab itu pendidikan memegang peranan penting.

Pendidikan diberi tanggung jawab untuk menciptakan rasa kemanusiaan, moral, dan kepribadian yang mendukung terjadinya kedamaian dimasyarakat melalui penyebaran pengetahuan, wawasan, dan spirit bagi generasi penerus. Pendidikan juga merupakan modal awal agar kita dapat mengetahui dan memahami mana yang seharusnya kita lakukan dan mana yang harus kita hindari. Banyak orang sukses melalui pendidikan secara otodidak karena mereka mempunyai usaha dan tekad yang sangat kuat.

Pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan prestasi dan reputasi tetapi yang lebih penting dari pendidikan kita dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik dari segi moralnya maupun kinerjanya.

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan atau dengan kata lain pendidikan juga dapat dikatakan upaya memanusiakan manusia. M. J Langeveld mengartikan pendidikan sebagai usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang

(17)

diberikan kepada yang ditujukan kepada pendewasaan anak atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap dalam menjalankan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa.2

Setiap bangsa dan negara selalu menyelenggarakan pendidikan demi cita-cita bangsa dan negara yang bersangkutan. Pendidikan yang nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara yang didasarkan pada sosial budaya, psikologi, ekonomi dan politik yang. Selama ini pendidikan di Indonesia masih jarang mengangkat isu penghormatan terhadap keyakinan agama dan keragaman budaya yang sangat kaya. Dalam Undang-Undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan bahwa setiap peserta didik dalam satuan pendidikan disemua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan berhak mendapat pendidikan agama sesuai agama yang dianutnya dan diajar oleh pendidik yang seagama.3

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha mengkaji ilmu secara terencana untuk membentuk peserta didik agar menjadi manusia beriman, serta dengan sadar dan tulus menerapkan nilai-nilai Islam dalam segala sektor kehidupan yang sedang atau akan ditempuhnya.4

2 Uci Sanusi dan Ahmad Rudi Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2018), 2

3 Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

4 A Rifqi Amin, Pengembangan Pendidikan Agama Islam (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2015), 4

(18)































Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”5 (Qs. Luqman 31:13) Ayat di atas merupakan contoh pendidikan agama dalam Islam. Hal ini terlihat dari bagaimana seorang Ayah yang memberi nasihat kepada anak- anaknya agar tidak menyekutukan Allah.

Dari beberapa definisi pendidikan agama Islam di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan upaya mendidik siswa secara sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik agar peserta didik mengetahui, memahami dan mengamalkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari Al-Qur'an dan Sunnah melalui bimbingan, pengajaran, praktik latihan, dan penggunaan pengalaman untuk mencapai hasil yang diinginkan. Oleh sebab itu dibutuhkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan.

Dalam upaya menjembatani harapan tersebut perlu dilakukan transformasi paradigma pendidikan di Indonesia, Adapun paradigma pendidikan yang ditawarkan adalah paradigma pendidikan multikulural. Salah satu upaya untuk membangun kesadaran dan pemahaman generasi masa depan akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, keadilan, demokrasi

5 Kementrian Agama, Qur’an Kemenag (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2019)

(19)

dalam pergaulan di dalam masyarakat yang mempunyai latar belakang kultur yang beragam adalah penerapan pendidikan agama berbasis multikultural.

Pemahaman yang multikultural yakni dapat menerima adanya bermaca-macam budaya yang memiliki nilai- nilai keindahan serta kemanusiaan. Pembelajaran multikultural merupakan proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku, serta agama.6 Artinya, pembelajaran agama berbasis multikultural merupakan suatu model pembelajaran pendidikan agama Islam yang berhubungan dengan keragaman yang ada, entah itu keragaman agama, etnis, bahasa, dan lain sebagainya. Pemahaman yang multikultural dapat menerima adanya bermacam-macam budaya yang memiliki nilai-nilai keindahan dan kemanusiaan.

Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Dengan adanya semboyan tersebut membuktikan bahwa adanya nilai-nilai multikultural yang terdapat di Negara Indonesia, tidak hanya terkait dengan agama, suku, budaya dan ras, tetapi juga dalam bidang pendidikan.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multietnik, multikultur, serta memiliki keragaman keyakinan keagamaan. Pluralitas ini, terutama pluralitas keagamaan di satu sisi menjadi rawan menimbulkan permasalahan, akan

6 Khairiah, Multikultural dalam Pendidikan Islam (Bengkulu: 2020), 90

(20)

tetapi, di sisi lain pluralitas ini merupakan kekayaan yang sangat berharga bagi sumber budaya, norma, serta etika dalam kehidupan bermasyarakat.7

Oleh sebab itu, selaku manusia yang beradab penting bagi kita untuk saling melindungi serta menghormati keyakinan yang terdapat di lingkungan terkecil sekalipun agar ketentraman serta kesejahteraan kehidupan bermasyarakat terbentuk sesuai dengan harapan seluruh warga Indonesia.

Maka dari itu, pendidikan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan, kepribadian yang dapat mendukung terbentuknya perdamaian dimasyarakat.

Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural merupakan suatu pendidikan yang mampu melintasi batas kelompok etnis atau tradisi, budaya, dan agama sehingga mampu melihat kemanusiaan sebagai keluarga yang memiliki perbedaan ataupun kesamaan cita-cita. Artinya, pada dasarnya Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural dibuat untuk menanamkan sikap saling memahami, tolerasi, menekankan pada kesetaraan serta memahami aturan baru dalam berkehidupan sosial antar agama.

Dalam pelaksanaannya pendidikan harus memiliki kesiapan yang matang terkait perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Menurut Ibrahim dan Syaodih dalam bukunya Rusydi Ananda mengatakan bahwa pembelajaran berkenaan dengan kegiatan bagaimana guru mengajar serta bagaimana siswa belajar. Dalam hal ini pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang didasari

7 Ahmad Sodli, Merajut Kerukunan Umat Beragama (Semarang: CV Robar Bersama, 2012), 185

(21)

dan direncanakan yang menyangkut tiga hal yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.8

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan merupakan sekolah Negeri pada jenjang menengah atas yang beralamatkan di Jalan Mawar Delod Peken, Kabupaten Tabanan, Bali. SMA Negeri 2 Tabanan merupakan salah satu sekolah Negeri terfavorit yang terdapat di Tabanan dan sekitarnya karena sudah terbukti memiliki banyak prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan adalah sebagai lembaga pendidikan yang telah menerapkan nilai-nilai multikultural dalam proses pembelajarannya. Tentunya dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah guru membantu siswa belajar dalam perbedaan-perbedaan yang ada pada para siswa di sekolah tersebut, serta tidak lepas membangun nilai-nilai multikultural, semua hal tersebut dilakukan oleh semua guru agama, tidak hanya diterapkan pada agama Islam saja.

Berdasarkan wawancara dengan Waka Kurikulum SMA Negeri 2 Tabanan, Bapak I Made Nurata beliau mengatakan bahwa,

“SMA Negeri 2 Tabanan sebagian siswa ataupun gurunya mempunyai perbedaan baik dari segi latar belakang, baik latar belakang sosial, suku, ekonomi, ataupun keagamaan. Akan tetapi, toleransi di SMA Negara 2 Tabanan ini sangat diutamakan. Terdapat banyak perbedaan tetapi tidak menjadikan permasalahan untuk saling bersosial serta berteman dengan baik. Kerukunan ini nampak dari bagaimana cara mereka berteman serta berinteraksi satu sama lain. Sebagai contoh, ketika adanya perayaan keagamaan baik guru ataupun siswa saling menolong serta diberi kebebasan untuk saling membantu. Sedangkan

8 Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2019), 5

(22)

dalam proses belajar mengajar disekolah tersebut menekankan sikap kebersamaan dimana murid serta guru tidak canggung untuk berdiskusi, komunikasi, serta berbagi pengalaman. Maka dari itu, dengan adanya sifat saling menghargai maka suasana belajar tercipta dengan kondusif dan dengan rasa kekeluargaan yang tinggi.”9

Sebagaimana yang terdapat di SMA Negeri 2 Tabanan, Pembelajaran PAI yang berlangsung telah terlihat adanya nilai-nilai multikultural baik dari pemahaman guru PAI maupun dari materi yang disampaikan yang kemudian dihubungkan dengan perilaku-perilaku multikultural. Bapak Waka Kurikulum menegaskan bahwa,

“SMA Negeri 2 Tabanan memiliki siswa-siswi yang beragam agama yakni Hindu, Islam, Kristen, Budha, dan Khatolik. Beliau juga menambahkan, dalam prakteknya siswa-siswi SMA Negeri 2 Tabanan menunjukkan sikap toleransi yang sangat tinggi.”10

Berkaitan dengan pembelajaran PAI, Pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural adalah salah satu model pembelajaran pendidikan agama Islam yang dikaitkan dengan keragaman yang ada, baik itu keragaman agama, budaya, etnis, bahasa. Hal ini dilakukan karena dalam satu sekolah terdiri dari berbagai siswa yang cukup beragam, agar tidak terjadi konflik didalamnya maka sangat penting pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural diterapkan.

Sebagai contoh pembelajaran PAI berbasis multikultural, ketika pembelajaran berlangsung, guru menerangkan kepada siswa dalam proses pembelajarannya yaitu menekankan kepada para siswanya agar agar bersikap

9 I Made Nurata, diwawancara oleh peneliti 22 September 2022.

10 I Made Nurata, diwawancara oleh peneliti 22 September 2022.

(23)

toleransi, tidak menjelek-jelekkan atau membanding-bandingkan siswa yang lain.

Inti dari semua pembelajaran PAI berbasis multikultural yang disampaikan oleh guru pendidikan agama Islam tentunya agar siswa ketika bersinggungan langsung dengaan teman-teman atau siapa saja yang beragama lain diharapkan tidak menyinggung. Karena mereka satu sekolah tentunya dalam kesehariannya mereka berinteraksi secara langsung, jadi sangat potensial sekali dapat terjadi konflik didalamnya jika siswa-siswi tersebut tidak dibekali dengan pembelajaran PAI berbasis multikultural.

Melihat fenomena di atas dimana nilai-nilai multikultural sudah menjadi budaya bagi seluruh warga SMA Negeri 2 Tabanan. Keberhasilan dalam pembudayaan nilai-nilai multikultural tersebut tentunya tidak terlepas dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa muslim yang ada di sekolah tersebut, oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan Tahun Ajaran 2022/2023”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang sudah ada maka peneliti dapat merumuskan fokus penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan?

(24)

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan?

C. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan fokus penelitian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan

3. Mendeskripsikan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural di SMA Negeri 2 Tabanan

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Manfaat penelitian terdiri atas manfaat teoritis dan manfaat praktis, seperti manfaat bagi peneliti, instansi dan masyarakat secara keseluruhan.11 Adapun manfaat dari penelitian ini, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pembelajaran perkuliahan yang ada pada jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember. Dan juga menjadi bahan kajian selanjutnya terutama dalam

11 Tim Penyusun Karya Tulis Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 93.

(25)

penelitian implementasi Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 2 Tabanan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menjadi penambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Tabanan dan sebagai sarana dalam pengembangan keilmuan dalam keterampilan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah.

b. Lembaga Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember, hasil penelitian dapat berguna bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember sebagai penambahan literasi kepustakaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember, khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Agama Islam.

c. Bagi SMA Negeri 2 Tabanan, sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik yang beragama Islam.

Mengingat pentingnya Pendidikan Agama serta bagi setiap peserta didik berhak untuk mendapatkan Pendidikan Agama sesuai dengan agamanya masing-masing dan diajarkan oleh pendidik yang seagama yang tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 12 Ayat1.

(26)

E. Definisi Istilah

Definisi istilah adalah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana yang dimaksud oleh peneliti.12

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran adalah usaha yang dilakukan guru untuk mendidik siswa agar tercipta perilaku belajar. Pada hakekatnya pembelajaran adalah bagaimana pendidik memfasilitasi peserta didik yang ingin belajar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, emosional, dan psikomotor.

Pembelajaran PAI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rangkaian pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan upaya agar siswa dapat belajar, perlu belajar, memiliki motivasi belajar, mau belajar, dan tertarik untuk belajar tentang Islam secara terus menerus.

2. Berbasis Multikultural

Secara bahasa multikultural berasal dari kata multi yang berarti keragaman dan culture yang berarti kebudayaan. Sementara itu, istilah multikultural dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai pendidikan yang berdasarkan pada keragaman agama, suku, budaya dan bahasa untuk menghormati perbedaan yang ada.

12 Tim Penyusun Karya Tulis Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 93.

(27)

3. Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tabanan

Adalah salah satu sekolah menengah atas umum yang terletak di kota Tabanan, Bali yang notabennya beragama Hindu. Sekolah tersebut beralamat di Jalan Mawar Grokgak Gede, Tabanan Bali. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Tabanan.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika penyusunan yang dibahas dalam buku ini terdiri dari beberapa bab yang masing-masing memiliki susunan yang sistematis dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu bab dengan bab lainnya. Bagian utama dari skripsi ini terdiri dari halaman judul, pembuktian, moto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dagtar gambar, dan terdiri dari lima bab, yaitu:

Bab pertama berupa pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.

Bab kedua berupa kajian pustaka yang meliputi analisis penelitian terdahulu dan kajian teori yang memuat tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural.

Bab ketiga berupa metode penelitian yang memuat tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian.

(28)

Bab keempat berupa hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan hasil pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural.

Bab kelima berupa penutup yang memuat tentang kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran. Pada bagian akhir dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.

(29)

Sejauh kajian penelitian yang peneliti baca ada beberapa hasil karya tulis ilmiah (skripsi) yang membahas mengenai pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural, yaitu :

1. Skripsi yang ditulis oleh Fero Sifrianto tahun 2022 yang berjudul

“Implementasi Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Membina Toleransi Beragama Siswa Di SMPN 19 Kota Bengkulu”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural dalam membina toleransi beragama di SMPN 19 Kota Bengkulu. Siswa di SMPN 19 Kota Bengkulu.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bentuk pembelajaran PAI berbasis multikultural dalam membina toleransi beragama menggunakan bentuk kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas.

Bentuk kegiatan di dalam kelas yaitu doa pagi bersama, bersikap universal dan tidak membeda-bedakan, menyisipkan nilai-nilai toleransi.

Sedangkan bentuk di luar kelas yaitu kegiatan yang bersifat sosial. Adapun faktor penghambat dalam pembelajaran adalah kematangan emosional siswa serta pemahaman siswa terhadap pembelajaran PAI yang berbeda- beda.

2. Tesis Helfina Syam Batubara pada tahun 2021 yang berjudul

“Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis

(30)

Multikultural di SMK Negeri 3 Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural di SMK N 3 Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran pendidikan agama Islam berbasis multikultural di SMK N 3 Kabupaten Mandailing Natal dilakukan melalui proses perencanaan yang dilakukan dengan penyusunan silabus. Pelaksanaan yang dilakukan dengan doa bersama sesuai dengan agama-masing-masing sebagai pembuka dan penutup pembelajaran. Memberikan pemahaman dan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam pelaksanaan pembelajaran. Serta evaluasi sebagai tahap penilaian terhadap kemampuan dalam mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan agama Islam berbasis multikultural di SMKN 3 Mandailing Natal diantaranya nilai toleransi, kepedulian sosial dan tolong menolong antara satu sama lain.

3. Skripsi Jafar Sodik yang berjudul “Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di SD Negeri 3 Getas Kalaron”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural si SD Negeri 3 Getas Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam multikultural berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan pendidikan agama Islam multikultural yang sesuai dengan kurikulum pendidikan yang disusun oleh guru agama Islam dan hasil penilaian belajar siswa

(31)

yang memuaskan. Ini memiliki efek positif pada interaksi sosial antara siswa Muslim dan non-Muslim.

4. Jurnal yang ditulis oleh Kaspullah tahun 2020 dengan judul “Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural dalam Menumbuhkan Semangat Kebhinekaan”

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis multikultural dapat diwujudkan dalam pendalaman materi tentang toleransi kehidupan beragama dan kehidupan sosial, serta mempraktekkannya dalam bentuk menjunjung tinggi nilai saling menghargai, menunjukkan sikap menghargai, terbuka dalam sikap kasih sayang dalam kegiatan belajar mengajar. Wujud dari nilai-nilai multikultural adalah merangkul dan menghargai segala bentuk keragaman suku, ras, dan agama. Selain itu juga memberikaan kesempatan kepada semua anak Indonesia untuk memperoleh pendidikan.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama dan Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan 1 Fero Sifrianto,

Implementasi Pembelajaran PAI Berbasis Multikultural dalam Membina Toleransi Beragama Siswa di SMPN 19 Kota Bengkulu

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah menerapkan pembelajaran PAI berbasis

multikultural

Perbedaan terletak pada kajian yang

dibahas oleh

penelitian terdahulu yaitu mengkaji hambatan yang

muncul dalam

pelaksanaan

pembelajaran PAI berbasis multikultural.

2 Helfinasyam Batubara,

Persamaan antara penelitian terdahulu

Perbedaan terletak pada kajian yang

(32)

No Nama dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan Implementasi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di SMK Negeri 3 Panyabungan

Kabupaten Mandailing Natal

dengan penelitian ini adalah menerapkan pembelajaran PAI berbasis

multikultural

dibahas oleh

penelitian terdahulu mengkaji strategi guru Pendidikan Agama

Islam dalam

menanamkan nilai- nilai multikultural di SMK Negeri 3 Panyabungan

Kabupaten Mandailing Natal 3 Jafar Sodik,

Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural di SD Negeri 3 Getas Kalaron

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah menerapkan pembelajaran PAI berbasis

multikultural

Perbedaan terletak pada kajian yang

dibahas oleh

penelitian terdahulu mengkaji pengaruh pembelajaran PAI berbasis multikultural terhadap siswa muslim dan non muslim.

4 Jurnal Kaspullah, Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural dalam Menumbuhkan Semangat Kebhinekaan

Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah menerapkan pembelajaran PAI berbasis

multikultural

Perbedaan terletak pada kajian yang

dibahas oleh

penelitian terdahulu mengkaji wujud dari pelaksanaan

pembelajaran

Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural

Berdasarkan tabel 2.1 penelitian terdahulu penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu yang telah dibahas sebelumnya. Persaamaannya terletak pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis multikultural. Adapun perbedaannya dimana penelitian pembelajaran PAI berbasis multikultural ini memfokuskan pada kajian perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

(33)

Dimana posisi hasil penelitian peneliti ini adalah menambahkan sekaligus menguatkan hasil penelitian terdahulu tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural.

B. Kajian Teori

Pada bagian kajian teori ini, peneliti membahas teori yang digunakan sebagai perspektif dalam penelitian. Pembahasan teori yang terkait dengan penelitian secara lebih luas dan lebih mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan fokus penelitian dan tujuan penelitian.13

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran asal katanya adalah belajar, belajar adalah sebagai perubahan yang terjadi pada tingkah laku potensial yang secara relatif tetap dianggap sebagai hasil dari pengamatan dan latihan.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti intruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran.14 Pembelajaran adalah bantuan yang diberikan oleh pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan

13 Tim Penyusun Karya Tulis Ilmiah, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 94.

14 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta. 2018)

(34)

sikap dan kepercayaan kepada peserta didik.15 Menurut Sudjana, pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.16 Jadi pembelajaran merupakan segala upaya yang menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dengan mudah tercapai.

Dengan demikian orang yang telah belajar tidak sama keadaannya dengan orang yang tidak atau belum belajar. Ciri utama orang yang belajar adalah terjadi perubahan dalam perilaku dan tingkah laku.

Selanjutnya peneliti akan menyampaikan definisi-definisi Pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sampai mengimani ajaran agama Islam yang diikuti dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama sampai dengan hubungan kerukunan antar beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.17

Menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan agama Islam adalah Pendidikan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik supaya setelah selesai dari pendidikan

15 Moh. Suhardi, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA. 2018), 7

16 Saifuddin Mahmud dan Muhammad Idham. Strategi Belajar Mengajar, (Syiah Kuala University Press. 2017), 8

17 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:

Kencana, 2014), 56.

(35)

dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya, serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai suatu pandangan hidup di dunia dan juga diakhirat.18

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Tujuan pembelajaran adalah faktor penting dalam proses pembelajaran. Dengan adanya tujuan maka guru memiliki pedoman dan sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.

Apabila tujuan pembelajaran sudah jelas maka langkah dan kegiatan pembelajaran akan lebih terarah.

Pembelajaran pendidikan agama Islam disekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik melalui pemupukan pengetahuan agar terus berkembang. Dengan demikian perumusan tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam harus didasarkan pada harapan tentang sesuatu yang diharapkan dari hasil proses kegiatan pembelajaran.

18 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), 86.

(36)

Menurut Al-Abrasyi, tujuan pendidikan agama Islam adalah :

1) Untuk mengadakan pembentukan akhlaq yang mulia bagi kaum muslimin

2) Persiapan untuk bekal kehidupan dunia dan akhirat

3) Menumbuhkan semangat ilmiah kepada para pelajar dan merumuskan keingintahuan dan memungkinkan ia mengkaji ilmu itu sendiri

4) Menyiapkan pelajar dari segi professional supaya dapat menguasai profesi tertentu agar dapat mencari rizki dalam hidup disamping memelihara segi kerohanian

Sedangkan menurut Abdurrahman An Nahlawi tujuan pendidikan agama Islam ada 4 yaitu :19

1) Pendidikan akal dan persiapan pikiran agar beriman 2) Menumbuhkan potensi dan bakat-bajat asal anak

3) Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik laki-laki dan perempuan

4) Berusaha untuk mengembangkan segala potensi-potensi dan bakat manusia

c. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Sistem Pembelajaran Menurut Wina Sanjaya ada empat factor yang berpengaruh dalam sistem pembelajaran :20

19 Mahfud. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multientik (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2015)

20 Basuki, Pengembangan Model Pembelajaran (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2019)

(37)

1) Faktor Guru

Dalam pembelajaran guru memegang peran yang sangat penting. Guru tidak hanya berperan sebagai model teladan bagi siswa, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas guru sebagai pelaksana pembelajaran.

2) Faktor Siswa

Siswa juga menentukan keberhasilan pembelajaran. Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran menurut Joko Murkamto adalah pemahaman siswa dalam kegiatan yang meliputi tujuan pembelajaran, ruang lingkup dan organisasi materi pembelajaran, pandangan siswa tentang belajar, gaya belajar, motivasi yaitu alasan yang melatar belakangi siswa dalam belajar, dukungan belajar yang berkenaan dengan tidak hanya dengan fasilitas belajar secara fisik tetapi juga dengan dukungan yang berupa balikan.

3) Faktor Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan pendukung secara langsung pembelajaran yang dapat berupa alat-alat pelajara, media, perlengkapan sekolah dan lain-lain. Sedangkan prasarana merupakan segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan pembelajarannya, misal fasilitas jalan, kamar mandi, kantin, dll.

(38)

4) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat dilihat dari dua sisi yang dapat mempengaruhi pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan iklim sosial psikologia. Semisal kelas yang terlalu banyak siswanya kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Faktor iklim sosial psikologis yaitu keharmonisan hubungan orang- orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Jalinan hubungan yang baik antara guru, siswa, karyawan administrasi akan membangun iklim sosial psikologis yang positif dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajaran.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi segala aspek yang menyangkut tentang pendidikan Islam. Menurut Hj. Nur Uhbiyati ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup segala bidang kehidupan manusia di dunia dimana manusia mampu memanfaatkan sebagai tempat menanam benih-benih amaliah yang buahnya akan dipetik di akhirat nanti. Maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliah Islamiah dalam pribadi manusia baru dapat efektif apabila dilakukan melalui proses pendidikan yang berjalan di atas kaidah- kaidah ilmu pengetahuan.21

21 Rosmiyati Aziz. Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: SIBUKU. 2019). 12

(39)

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan membentuk sikap yang baik dalam suatu lingkungan belajar.

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran, harus dilaksanakan beberapa tahapan. Oleh karena itu, menurut Buna’i dalam pembelajaran PAI yang dilakukan oleh guru terdapat tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.22

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, pemilihan materi ajar, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan rencana evaluasi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.23

Selain itu, perencanaan pembelajaran merupakan pedoman mengajar bagi guru atua calon guru dan juga pedoman belajar bagi siswa. Dapat dikatakan juga perencanaan pembelajaran merupakan acuan yang jelas, operasional, sistematis sebagai pedoman guru dan siswa dalam pembelajaran yang dilakukan.24

22 Buna’I, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: CV.

Jakad Media Publishing, 2021), 59.

23 Mukniah, Perencanaan Pembelajaran Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K13) (Jember: IAIN Jember Press, 2016), 11.

24 Nini Ibrahim, Perencanaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis (Jakarta: Mitra Abadi, 2014), 80.

(40)

Dapat disimpulkan bahwa pengertian perencanaan pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan upaya untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa seorang guru sebelum mengajar dituntut untuk mampu menyiapkan dan merencanakan segala sesuatu yang akan disajikan dalam pelaksanaan pembelajaran, diantaranya:

1) Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan rumusan yang jelas dan operasional memuat pernyataan tentang kemampuan siswa setelah mengikuti suatu program pembelajaran untuk satu topik atau sub- topik tertentu yang dirumuskan dalam suatu kalimat dengan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.25

Berdasarkan pengertian tujuan pembelajaran diatas, dapat dipahami bahwa tujuan pembelajaran memiliki manfaat dalam proses perencanaan pembelajaran, diantaranya mengetahui harapan guru yang jelas, mengetahui indikator-indikator keberhasilan belajar, menentukan strategi yang tepat, dan membuat evaluasi lebih jelas dan terarah.

Ketika merumuskan tujuan pembelajaran, terdapat empat kriteria yang diterapkan dalam merumuskan tujuan pembelajaran

25 Farida Jaya, Perencanaan Pembelajaran (Medan: UIN Sumatra Utara, 2019), 48.

(41)

dengan menggunakan akronim ABCD. Audience artinya peserta didik atau peserta pelatihan dengan segala karateristiknya.

Behavior artinya perilaku belajar yang dikembangkan dalam pembelajaran. Perilaku belajar mewakili kompetensi, tercermin dalam penggunaan kata kerja. Condition artinya situasi kondisi atau lingkungan yang memungkinkan bagi peserta didik dapat belajar dengan baik. Degree artinya persyaratan khusus atau kriteria yang dirumuskan secara baku sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan proses belajar berhasil.26 2) Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Ajar

Materi pembelajaran adalah isi pelajaran yang disimpulkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran adalah isi atau content yang harus dipelajari dan dikuasai siswa. Dalam hal ini isi atau content tersebut disesuaiakan dengan kurikulum yang berlaku.27 Dengan kata lain materi pembelajaran adalah isi yang dipelajari siswa saat berlangsungnya proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Ada beberapa hal yang perlu dipertahankan dalam menetapkan materi pembelajaran, antara lain: 28

a) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tercapainya tujuan instruksional

26 Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran (Medan: LPPI, 2019), 85.

27 Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran, 88.

28 Bunai’i. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 61.

(42)

b) Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya

c) Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan

d) Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual

3) Pemilihan Sumber Belajar atau Media Pembelajaran

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk mengoptimalisasikan hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini tidak hanya tidak hanya terlihat dari nilai belajar dengan mengerjaka soal saja, namun dilihat juga dari proses berupa interaksi antar siswa sehingga mempengaruhi belajar serta pemahaman dan penguasaan siswa terhadap ilmu yang dipelajarinya.29

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari seorang guru kepada siswa yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa, sehingga terjadi proses pembelajaran.30

29 Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran, 219.

30 Nurdyansyah, Media Pembelajaran Inovatif (Sidoarjo: UMSIDA Press, 2019), 47.

(43)

Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan guru untuk menyampaikan materi kepada siswa melalui proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran PAI, guru melakukan interaksi kepada siswa dalam proses pembelajaran yang berpedoman pada persiapan dan perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Tahap pelaksanaan inilah guru menyampaikan materi dengan metode, media yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru harus aktif menciptakan dan menumbuhkan kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang disusun.

Untuk pelaksanaan proses pembelajaran seorang guru berpegang teguh pada prinsip-prinsip mengajar yaitu prinsip perhatian, prinsip aktivitas, prinsip apersepsi, prinsip peragaan, prinsip ulangan, prinsip korelasi, prinsip konsentrasi, prinsip individualisasi, prinsip sosialisai, dan prinsip evaluasi.31 Adapun kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam pelaksanaan pembelajaran PAI, diantaranya

1) Membuka Pelajaran

Membuka pelajaran merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk

31 Buna’I, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 64.

(44)

menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatiannya terpusat pada apa yang dipelajarinya.32

Adapun beberapa komponen dan aspek yang diperhatikan guru dalam membuka pelajaran yaitu,

a) Menarik perhatian siswa

b) Memberikan motivasi belajar kepada siswa c) Memberikan arahan

d) Membuat keterkaitan.33

Menarik perhatian siswa penting dilakukan melalui komunikasi yang baik dan ceria agar siswa terpacu dalam belajar.

Memberikan motivasi juga harus ditanamkan agar siswa mudah memahami pelajaran. Memberikan arahan yakni guru memaparkan tujuan pelajaran yang akan dicapai. Membuat keterkaitan yakni guru mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kondisi lingkungan sekitar.

2) Menyampaikan Materi Pelajaran

Menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran PAI merupakan kemampuan guru dalam memberikan penjelasan secara sistematis agar siswa mudah dalam memahami materi.34

32 Buna’I, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 64.

33 Rusmaini, Kemampuan Dasar Mengajar, 37.

34 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Banda Aceh: PENA, 2017), 138.

(45)

Materi pelajaran adalah isi dari materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada pembelajaran PAI di sekolah sudah menjadi satuan mata pelajaran yang mencakup materi akidah akhlaq, sejarah kebudayaan Islam, fiqih, al-qur’an hadits.

Penjelasan yang efektif merupakan penjelasan yang didasari pada perencanaan tentang materi yang akan disampaikan kepada siswa, sehingga seorang guru perlu memperhatikan betul dalam merencanakan penjelasan, yaitu

a) Penjelasan haru sesuai dengan tujuan pembelajaran b) Penjelasan harus seusai dengan tingkat kemampuan siswa c) Penjelasan harus sesuai dengan usia siswa

d) Penjelasan harus bermakna bagi siswa.35 3) Menggunakan Metode/Model Pembelajaran

Metode merupakan cara-cara atau Teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi pelajaran. Metode mengajar adalah salah satu cara yang digunakan guru dalam melakukan interaksi belajar mengajar.

Untuk menumbuhkan semangat dan perhatian belajar siswa, maka guru penting menggunakan metode mengajar yang bervariasi dan berbasis siswa aktif.36

35 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 140.

36 Buna’i, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 66.

(46)

4) Menggunakan Media Pembelajaran

Keberadaan media pembelajaran memegang peran penting sebagai alat bantu untuk mencapai pembelajaran yang efektif.

Melalui media, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan, dan menciptakan pembelajaran yang dinamis. Pada dasarnya setiap siswa memiliki perbedaan dalam menggunakan alat inderanya. Ada siswa yang memiliki tipe visual, audio, dan motoric. Untuk dapat menyelaraskan kemampuan siswa yang berbeda, guru perlu memvariasikan penggunaan media pembelajaran dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran.

Media pembelajaran penting dalam pembelajaran karena mempunyai beberapa fungsi yaitu

a) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif

b) Merupakan bagian integral dari keseluruhan situasi belajar c) Mempercepat pembelajaran dan membantu siswa dalam

menangkap pengertian yang diberikan oleh guru.37 5) Menutup Pelajaran

Kegiatan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang harus dilakukan guru dalam menyimpulkan dan mengakhiri

37 Buna’i, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 66.

(47)

kegiatan inti. Dalam mengakhiri kegiatan ini atau menyimpulkan materi guru hendaknya memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang apa yang telah dipelajari selama proses pembelajaran berlangsung, setelah siswa menjawab selanjutnya guru menyimpulkan dengan memperkuat jawaban siswa.38

Hal tersebut dilakukan agar guru dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan selama proses pembelajaran sehingga dapat menjadi evaluasi bagi guru untuk menentukan langkah selanjutnya.

Pada kegiatan menutup pelajaran, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menutup pelajaran, yaitu

a) Meninjau Kembali materi yang telah dipelajari b) Merangkum inti pengajaran

c) Membuat ringkasan d) Melakukan evaluasi.39

Dapat disimpulkan bahwa dalam keterampilan menutup pelajaran artinya guru meninjau kembali pelajaran yang telah dipelajari serta mengevaluasi sejauh mana keberhasilan peserta didik dalam menerima materi yang telah dipelajari. Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara tanya jawab atau memberikan tugas rumah kepada peserta didik. Hal yang penting juga sebelum

38 Rusmaini, Kemampuan Dasar Mengajar, 47.

39 Rusmaini, Kemampuan Dasar Mengajar, 48.

(48)

mengakhiri pelajaran guru sebaikanya menyisipkan kata-kata bijak sebagai motivasi yang bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar siswa.

c. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, kemampuan pendidik, manajemen pendidikan, secara keseluruhan.40 Jadi, evaluasi pembelajaran adalah kegiatan menilai seluruh program pembelajaran yang diperoleh dari beberapa informasi yang dikumpulkan (angka, deskripsi, analisis) dalam membuat keputusan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Kegiatan evaluasi dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes objektif dan tes lisan dan teknik non tes observasi sebagai informasi penilaian proses dan hasil pembelajaran peserta didik.

1) Teknik Tes a) Tes Uraian

Tes uraian adalah bentuk tes yang memuat beberapa pertanyaan yang masing-masing mengandung masalah dan menuntut jawaban siswa melalui uraian kata dalam mereflesikan kemampuan berfikir siswa.41

40 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2015), 8.

41 Haryanto, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: UNY Press, 2020), 155.

(49)

b) Tes Objektif

Tes objektif adalah tes dengan jawaban singkat dan salah satu bentuk tes yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh tester dengan memilih salah satu atau lebih.

Terdapat jenis tes objektif antara lain tes melengkapi, pilihan ganda, menjodohkan, memilih antara benar atau salah.42

c) Tes Lisan

Tes lisan adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam komunikasi yang dilaksanakan bisa secara individu atau kelompok.43

d) Tes Kinerja

Tes kinerja merupakan tes yang dilakukan dengan cara mengamati dan menilai kegiatan atau kinerja siswa dalam melakukan sesuatu.44 Artinya, siswa dituntut untuk mempraktekkan secara langsung atas persoalan yang dipertanyakan dalam bentuk tindakan.

2) Teknik Non Tes a) Observasi

Observasi merupakan cara untuk menghimpun bahan- bahan informasi yang dilakukan melalui proses pengamatan

42 Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosita, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: Citapustaka Media, 2015), 45.

43 Sahlan, Evaluasi Pembelajaran, 95.

44 Haryanto, Evaluasi Pembelajaran, 178.

(50)

dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena.45 Artinya, observasi adalah cara yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi melalui pengamatan yang sistematis.

b) Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun informasi melalui tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Artinya, wawancara adalah instrument non-tes dalam memperoleh informasi melalui tanya jawab dan percakapan secara langsung atau tidak langsung dan sistematis atau bebas.

c) Skala Sikap

Skala sikap merupakan instrument non tes yang menggunakan sejenis angket tertutup, dimana pertanyaan atau pernyataan mengandung sifat-sifat dari nilai yang menjadi tujuan pembelajaran.46

Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran pada penelitian ini menggunakan teknik tes berupa tes objektif bentuk pilihan ganda dan tes lisan serta teknik non tes berupa observasi.

3. Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas

Materi pelajaran menjadi salah satu hal penting dalam proses pembelajaran. Dengan mengetahui jenis atau susunan materi pada setiap mata pelajaran maka akan memudahkan kita dalam mempelajari dan

45 Rina Febriana, Evaluasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), 47.

46 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran, 119

(51)

memahami materi yang akan kita pelajari. Adapun materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas adalah sebagai berikut

a. Materi Pendidikan Agama Islam Kelas X

Berikut ini susunan materi yang ada pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X Semester 1 dan Semester 2,47

Semester 1

1) Meraih Kesuksesan dengan Kompetensi dalam Kebaikan dan Etos Kerja

2) Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syuabul Iman (cabang-cabang iman)

3) Menjalani Hidup Penuh Manfaat dengan Menghindari Berfoya- foya, Riya’, Sum’ah, Takabbur, dan Hasad

4) Asuransi, Bank, dan Koperasi Syariah untuk Perekonomian Umat dan Bisnis yang Maslahah

5) Meneladani Peran Ulama Penyebar Ajaran Agama Islam di Indonesia

Semester 2

1) Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia

2) Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja’, dan Tawakal

3) Menghindari Akhlak Madzmumah dan Membiasakan Akhlak Mahmudah Agar Hidup Nyaman dan Berkah

47 Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati, Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2021)

(52)

4) Menerapkan al-Kulliyatu al-Khamsah dalam Kehidupan Sehari- hari

5) Peran Tokoh Ulama dalam Penyebaran Islam di Indonesia (Metode Dakwah Islam oleh Wali Songo di Tanah Jawa)

b. Materi Pendidikan Agama Islam Kelas XI

Berikut ini susunan materi yang ada pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI Semester 1 dan Semester 2,48

Semester 1

1) Membiasakan Berpikir Kritis dan Semangat Mencintai Iptek

2) Bukti Beriman: Memenuhi Janji, Mensyukuri Nikmat, Memelihara Lisan, Menutupi Aib Orang Lain

3) Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba 4) Menebarkan Islam dengan Santun dan Damai Melalui Dakwah,

Khutbah, dan Tablig

5) Meneladani Jejak Langkah Ulama Indonesia yang Mendunia Semester 2

1) Menguatkan Kerukunan melalui Toleransi dan Memelihara Kehidupan Manusia

2) Menguatkan Iman dengan Menjaga Kehormatan, Ikhlas, Malu, dan Zuhud

3) Adab Menggunakan Media Sosial 4) Ketentuan Pernikahan dalam Islam

48 Abd. Rahman dan Hery Nugroho, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2021)

(53)

5) Peradaban Islam pada Masa Modern c. Materi Pendidikan Agama Islam Kelas XII

Berikut ini susunan materi yang ada pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XII Semester 1 dan Semester 2,49

Semester 1

1) Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Toleransi 2) Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja 3) Iman kepada Hari Akhir

4) Perilaku-Perilaku Terpuji (Adil, Rida dan Amal Saleh) 5) Hukum Islam tentang Pernikahan

6) Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia Semester 2

1) Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Iptek 2) Iman kepada Qada dan Qadar 3) Persatuan dan Kerukunan

4) Isyraf, Tabzir, Ghibah, dan Fitnah 5) Hukum Waris dalam Islam 6) Islam di Dunia

4. Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikultural

Pendidikan multikultural merupakan proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas sebagai

49 Rohmat Chozin dan Untoro, Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XII (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2019)

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No   Nama dan Judul
Gambar 4.5  Kegiatan Gotong-royong
Tabel 4.4  Hasil Temuan

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan penggunaan power point untuk menyampaiakan isi materi ajar dari sumber belajar kepada murid, yang dapat

Pemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, juga harus

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran penyelenggaraan jenazah dengan metode demonstrasi pada siswa kelas X

Metode yang digunakan harus bervariasi disesuaikan dengan materi dan tujuan yang hendak dicapai agar pembelajaran tidak berlangsung monoton, antara lain: metode

Sesuai dengan visi SmA negeri 2 Serang, misi pendidikan yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran adalah: (1) mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang kompetitif

Abstrak: Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan mengintegrasikan beberapa pembelajaran kedalam suatu materi ajar. Tujuan yang ingin

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Problematika Pembelajaran PAI di SMK Saraswati adalah masalah yang timbul dalam proses

• Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran • Guru melakukan evaluasi hasil belajar terhadap materi yang telah