• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

viii

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS III DI SEKOLAH DASAR

SWASTA TERPADU BANI RAUF KABUPATEN GOWA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister dalam Bidang Pendidikan dan Keguruan

Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Oleh:

ANDI HENDRIYANA HASAN NIM: 80100212086

PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2014

(2)

viii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andi Hendriyana Hasan

NIM : 80100212086

Tempat/Tgl. Lahir : Benteng Selayar/04 Juni 1987 Jur/Prodi/Konsertasi : Pendidikan dan Keguruan Fakultas/Program : Dirasah Islamiyah

Alamat : BTN Andi Tonro Permai Blok G3/3 Gowa

Judul : Implementasi Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa tesis ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka tesis dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar, 2014 Penyusun,

Andi Hendriyana Hasan NIM: 80100212086

(3)

viii

PERSETUJUAN TESIS

Tesis dengan judul “Implementasi Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa”, yang disusun oleh Saudara/i Andi Hendriyana Hasan, NIM:

80100212086, telah diseminarkan dalam Seminar Hasil Penelitian Tesis yang diselenggarakan pada hari Rabu, 14 Mei 2014 M. bertepatan dengan tanggal 14 Rajab 1435 H, memandang bahwa tesis tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk menempuh Ujian Munaqasyah Tesis.

PROMOTOR:

1. Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah ( )

KOPROMOTOR:

1. Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd. ( )

PENGUJI:

1. Prof. Dr. H. Abd Rahman Halim, M.Ag. ( )

2. Dr. Muljono Domopolii, M.Ag. ( )

3. Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah ( )

4. Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd. ( )

Makassar, 2014 Diketahui oleh:

Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar,

Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A.

NIP. 19641110 199203 1 005

(4)

viii

PENGESAHAN TESIS

Tesis dengan judul “Implementasi Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa”, yang disusun oleh Saudara/I Andi Hendriyana Hasan {NIM:

80100212086}, telah diujikan dan dipertahankan dalam Sidang Ujian Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Kamis, 24 Juli 2014 M bertepatan dengan tanggal 26 Ramadhan 1435 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam bidang {sesuai bidang} Islam pada Pascasarjana UIN Alauddin Makassar.

PROMOTOR:

1. Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah ( )

KOPROMOTOR:

1. Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd. ( )

PENGUJI:

1. Prof. Dr. H. Abd Rahman Halim, M.Ag. ( )

2. Dr. Muljono Domopolii, M.Ag. ( )

3. Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah ( )

4. Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd. ( )

Makassar, 2014 Diketahui oleh:

Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar,

Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A.

NIP. 19641110 199203 1 005

(5)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah swt., Tuhan yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat kepada-Nya. Salawat dan taslim tercurahkan pula sepenuhnya kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw., Rasul yang diutus oleh Allah di muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak, membimbing ke jalan lurus, serta mengarahkan kepada perbaikan mental. Demikian pula kepada sahabat-sahabatnya, semoga dirahmati oleh Allah swt.

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri dalam penyusunan tesis ini adalah penyusun banyak menemui hambatan dan kesulitan, baik dalam pengumpulan data maupun dalam pengolahannya. Namun, berkat bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, perkenankan penyusun dalam kesempatan ini menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih terutama kepada:

1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing HT, M.S., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, beserta segenap staf dan karyawannya.

2. Prof. Dr. H. Moh. Natsir Mahmud, M.A., selaku Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, beserta segenap staf dan karyawannya.

(6)

viii

3. Prof. Dr. Hj. Andi Rasdiyanah dan Dr. H. Muh. Sain Hanafy, M.Pd., yang keduanya bertindak selaku promotor, dari keduanya pula Penulis banyak menerima bimbingan dan arahan terutama dalam proses penyusunan tesis ini.

4. Segenap dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, yang selama ini secara sukarela membimbing dan mengarahkan kami dalam proses pembelajaran.

5. Kepala Sekolah dan segenap guru Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kec. Somba Opu Kab. Gowa, yang juga sangat membantu Penulis memberi dan mengakses data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian ini.

6. Kedua orang tua Penulis. Dari keduanyalah Penulis banyak menerima bantuan, baik material maupun motivasi serta spiritual; keduanya pula paling banyak mengasuh Penulis sejak kecil hingga usia dewasa dengan kasih sayang tercurah sepenuhnya pada Penulis.

7. Penuh cinta, kasih dan sayang untuk suami tercinta Syahrul, S.Pd.I., yang selalu menginspirasi, menyayangi, mengasihi, dan memotivasi Penulis kini, esok, dan selamanya, semoga Allah swt. memberkahi kita.

8. Teman-teman angkatan 2012-2013 Program Studi Dirasah Islamiyah, kebersamaan adalah anugerah terindah yang Allah berikan kepada kita jangan sampai hilang. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu baik secara langsung membantu selama menjalankan studi di Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

(7)

viii

Akhirnya, hanya kepada Allah swt Penulis bermohon semoga segala bantuan, partisipasi, dan bimbingan yang diberikan kepada Penulis bernilai ibadah sehingga mendapat pahala dari Allah swt. Dan semoga saja tesis ini bermanfaat adanya kepada agama, bangsa dan negara. Amin.

Makassar, 2014 Penyusun,

Andi Hendriyana Hasan NIM: 80100212086

(8)

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ... ii

PENGESAHAN ... ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL/ILUSTRASI ... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1-16 A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ... 7

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Kajian Pustaka ... 11

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 15

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 17-42 A. Standar Proses ... 17

1. Pengertian Standar Proses ... 17

2. Bentuk Standar Proses ... 19

B. Pendidikan Agama Islam ... 33

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 33

2. Fungsi Pendidikan Islam ... 37

3. Tujuan Pendidikan Islam ... 38

C. Kerangka Pikir ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43-50 A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 43

(9)

viii

1. Jenis Penelitian ... 43

2. Lokasi Penelitian ... 43

B. Pendekatan Penelitian ... 44

C. Instrumen Penelitian ... 45

D. Metode Pengumpulan Data ... 46

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 48

F. Keabsahan Data Penelitian ... 49

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PROSES PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS III DI SEKOLAH DASAR SWASTA TERPADU BANI RAUF KABUPATEN GOWA ... 51-103 A. Selayang Pandang Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa ... 51

1. Profil Sekolah ... 51

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 51

3. Struktur Organisasi Sekolah ... 53

4. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 55

5. Luas Tanah ... 57

B. Kondisi Objektif Implementasi Standar Proses pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa ... 58

1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf ... 58 56

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf ... 63

3. Penilaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf ... 68

(10)

viii

4. Pengawasan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf ... 71

C. Kendala Pengimplementasian Standar Proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa ... 74

D. Hasil Implementasi Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa ... 97

BAB V PENUTUP ... 104-106 A. Kesimpulan ... 104

B. Implikasi Penelitian ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 111 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Kualifikasi Guru Bidang Studi/Kelas Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 2 Keadaan Siswa Sekoah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3 Fasilitas Belajar Kelas I-VI Sekoah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 4 Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Diterapkan Standar Proses Sekoah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Tahun Pelajaran 2013/2014

(12)

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN A. Transliterasi Arab-Latin

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ب

ba b be

ت

ta t te

ث

s\a s\ es (dengan titik di atas)

ج

jim j je

ح

h}a h} ha (dengan titik di bawah)

خ

kha kh ka dan ha

د

dal d de

ذ

z\al z\ zet (dengan titik di atas)

ر

ra r er

ز

zai z zet

س

sin s es

ش

syin sy es dan ye

ص

s}ad s} es (dengan titik di bawah)

ض

d}ad d} de (dengan titik di bawah)

ط

t}a t} te (dengan titik di bawah)

ظ

z}a z} zet (dengan titik di bawah)

ع

‘ain apostrof terbalik

غ

gain g ge

ف ف ق

fa qaf q f ef qi

ك

kaf k ka

ل

lam l el

م

mim m em

ن

nun n en

و

wau w we

ـه

ha h ha

ء

hamzah apostrof

ى

ya y ye

(13)

viii

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:

Contoh:

َفْيَك

: kaifa

َلْوَه

: haula

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Nama Huruf Latin Nama Tanda

fath}ah a a

َ ا

kasrah i i

َ ا

d}ammah u u

َ ا

Nama Huruf Latin Nama

Tanda

fath}ah dan ya>’ ai a dan i

ْىَـ

fath}ah dan wau au a dan u

ْوَـ

Nama Harakat dan

Huruf

Huruf dan Tanda

Nama fath}ah dan alif atau ya>’

ى َ ... | ا َ ...

d}ammah dan wau

ـو

a>

u>

a dan garis di atas kasrah dan ya>’ i> i dan garis di atas

u dan garis di atas

ىـ

(14)

viii Contoh:

َتاَم

: ma>ta

ىَمَر

: rama>

َلْيِق

: qi>la

تْو َيَ

: yamu>tu 4. Ta>’ marbu>t}ah

Transliterasi untuk ta>’ marbu>t}ah ada dua, yaitu: ta>’ marbu>t}ah yang hidup atau mendapat harakat fath}ah, kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah [t].

Sedangkan ta>’ marbu>t}ah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan ta>’ marbu>t}ah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta>’

marbu>t}ah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh:

َضْوَر ة َلا

ِلاَفْط

: raud}ah al-at}fa>l

ةَلِضاَفْلَا ةَنْـيِدَمْلَا

ُ : al-madi>nah al-fa>d}ilah

ِْلَا ةَمْك

ُ : al-h}ikmah

5. Syaddah (Tasydi>d)

Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydi>d ( ), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan ـّـ huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

َانَّبَر

: rabbana>

َانْيََّنَ

: najjaina>

قَْلَا

ُ : al-h}aqq

ِ ع ـن

َم

: nu“ima

و دَع

: ‘aduwwun

Jika huruf ى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ( ّىـِــــ), maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah menjadi i>.

Contoh:

ىِلَع

: ‘Ali> (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)

بَرَع

: ‘Arabi> (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby)

(15)

viii 6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf

لا

(alif

lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis men- datar (-).

Contoh:

َّشلَا

سْم

: al-syamsu (bukan asy-syamsu)

ةَلَزْلَّزلَا

ُ : al-zalzalah (az-zalzalah)

َسْلَفْلَا ةَف

ُ : al-falsafah

دَلابْلَا

: al-bila>du 7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

َنْو ر م َْت

: ta’muru>na

َّـنلَا

ْو ع

: al-nau‘

ءْيَش أ

: syai’un

تْرِم

: umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim Digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya, kata al-Qur’an (dari al-Qur’a>n), alhamdulillah, dan munaqasyah. Namun, bila kata- kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka harus ditransli- terasi secara utuh. Contoh:

Fi> Z{ila>l al-Qur’a>n

Al-Sunnah qabl al-tadwi>n

(16)

viii 9. Lafz} al-Jala>lah (

الل

)

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mud}a>f ilaih (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah.

Contoh:

ِالل نْيِد

di>nulla>h

ِلل ِب

billa>h

Adapun ta>’ marbu>t}ah di akhir kata yang disandarkan kepada lafz} al-jala>lah, ditransliterasi dengan huruf [t]. Contoh:

ِالل ِةَْحَْر ِْفِ ْم ه

hum fi> rah}matilla>h 10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All Caps), dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-).

Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR). Contoh:

Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l

Inna awwala baitin wud}i‘a linna>si lallaz\i> bi Bakkata muba>rakan Syahru Ramad}a>n al-laz\i> unzila fi>h al-Qur’a>n

Nas}i>r al-Di>n al-T{u>si>

Abu>> Nas}r al-Fara>bi>

Al-Gaza>li>

Al-Munqiz\ min al-D}ala>l

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abu>

(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus disebutkan sebagai nama akhir dalam daftar pustaka atau daftar referensi. Contoh:

(17)

viii B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dibakukan adalah:

swt. = subh}a>nahu> wa ta‘a>la>

saw. = s}allalla>hu ‘alaihi wa sallam a.s. = ‘alaihi al-sala>m

H = Hijrah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

l. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja)

w. = Wafat tahun

QS …/…: 4 = QS al-Baqarah/2: 4 atau QS A<li ‘Imra>n/3: 4

HR = Hadis Riwayat

Abu> al-Wali>d Muh}ammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad (bukan: Rusyd, Abu> al-Wali>d Muh}ammad Ibnu)

Nas}r H{a>mid Abu> Zai>d, ditulis menjadi: Abu> Zai>d, Nas}r H{a>mid (bukan: Zai>d, Nas}r H{ami>d Abu>)

(18)

viii ABSTRAK

Nama : Andi Hendriyana Hasan Nim : 80100212086

Judul : Implementasi Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kondisi objektif implementasi standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf, untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kendala dari implementasi standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf, dan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam menanggulangi kendala- kendala tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yakni meneliti peristiwa-peristiwa yang ada di lapangan sebagaimana adanya dengan pendekatan teologis normatif, pendekatan pedagogis, pendekatan psikologis, pendekatan sosiologis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di SDS Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduction data (reduksi data), display data (penyajian data), dan verifikasi data (penarikan kesimpulan).

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya (1) Kondisi obyektif implementasi standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa adalah guru harus membuat silabus dan RPP yang sesuai dengan kurikulum Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu guru juga membuat alat peraga atau alat bantu belajar yang fungsinya mempermudah guru dalam menjelaskan pelajaran kepada peserta didik dan menjadi lebih paham pula dengan mengetahui objek secara konkrit, serta memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih giat belajar. (2) Kendala dari implementasi standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa adalah karena faktor orang tua; kurang memberikan perhatian dan motivasi kepada anaknya, faktor lingkungan; terpengaruhnya dengan lingkungan sekitarnya baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat sehingga terbentuk watak kepribadian yang tidak terpuji pada diri peserta didik, faktor peserta didik itu

(19)

viii

sendiri; kurangnya kesadaran belajar, faktor guru; guru tidak menjadikan silabus dan RPP sebagai acuan atau pedoman dalam menyampaikan materi pembelajaran dan hanya dijadikan sebagai kelengkapan administraasi saja, faktor metodologi; guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik terkesan monoton tanpa ada variasi sehingga peserta didik pasif menerima informasi, faktor sarana;

terbatasnya buku-buku mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga peserta didik tidak ada yang memiliki buku pegangan karena tidak tersedianya di perpustakaan, faktor kurikulum; belum sepenuhnya diterapkan dan masih dalam uji coba pada kelas dasar yaitu kelas 1. (3) Upaya yang dilakukan Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kaupaten Gowa dalam menanggulangi kendala yang dihadapi seharusnya memberikan motivasi atau dorongan sepenuhnya kepada peserta didik, pendekatan langsung dengan peserta didik agar dapat menumbuhkan minat belajar bahwa betapa pentingnya mempelajari Pendidikan Agama Islam; dan adanya kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru dan orang tua peserta didik dalam membantu setiap kegiatan proses pembelajaran.

Implikasi dari penelitian ini adalah standar proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan susunan dari sumber dan prosedur untuk menggerakkan pembelajaran pengembangan sistem pembelajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu pada sistem perencanaan. Oleh karena itu, disarankan kepada guru Pendidikan Agama Islam agar di dalam menyampaikan materi pembelajaran hendaknya senantiasa berpedoman pada silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), agar kegiatan pembelajaran lebih terarah dan lebih fokus, sehingga lebih mempercepat proses pencapaian tujuan pembelajaran.

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan. Dalam pendidikan di sekolah, guru adalah pemegang peranan utama dalam proses pembelajaran yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Guna mencapai tujuan dalam proses pembelajaran, diperlukan suatu metode sebagai alat untuk mencapai tujuan. Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tidak sedikit kegagalan guru dalam mengajar disebabkan karena metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat. Untuk itu, seorang guru harus pandai-pandai memilih metode pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

(21)

2

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pada beberapa pasal menyebutkan, antara lain pasal 19, ayat 1:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.1

Pendidikan bukanlah pekerjaan yang amatiran melainkan pekerjaan profesional yang tidak dapat diserahkan pada sembarang orang.2 Pendidikan berkembang dari yang sederhana (primitif), yang berlangsung ketika manusia masih berada dalam ruang lingkup kehidupan yang serba sederhana serta tujuan yang amat terbatas pada hal-hal yang bersifat survival (pertahanan hidup terhadap ancaman alam sekitar) sampai pada bentuk pendidikan yang sarat dengan metode, tujuan serta modal pemikiran yang sesuai dengan masyarakat saat ini.3 Itulah sebabnya dapat kita lihat berbagai perubahan yang terjadi di dunia pendidikan, baik itu kurikulum, metode dan lain sebagainya.

Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sebaliknya menurut Jean Piaget dalam Saiful Sagala pendidikan berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun sesuatu penciptaan

1Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI , 2006), h.164.

2Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran (Cet. II; Prenada Media Grouf, 2011), h. 4.

3H.M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Cet. II; T.tp: PT Bumi Aksara 2003), h.1.

(22)

3

dibatasi oleh pembanding dengan pencipta yang lain.4 Oleh karenanya pendidikan harus dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang akan dicapai.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan peserta didik.5

Perilaku guru mengajar dan perilaku peserta didik adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap dan keterampilan. Hubungan antara guru, peserta didik dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi pembelajaran dan komponen evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Upaya pengembangan strategi mengajar tersebut berlandas pada pengertian bahwa mengajar merupakan suatu upaya memberikan bimbingan kepada peserta

4Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Cet. IX; Bandung: Alfabeta, 2011), h. 1.

5Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional-isme Guru (Edisi 1, Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 1.

(23)

4

didik untuk melakukan kegiatan belajar atau dengan kata lain membelajarkan peserta didik. Dalam interaksi pembelajaran, metode dipandang sebagai salah satu komponen yang ada di dalamnya yakni komponen yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Tujuan akan mempengaruhi bahan, metode dan juga penilaian. Demikian juga bahan akan mempengaruhi metode dan penilaian, hasil penilaian akan mempengaruhi tujuan dalam interaksi tersebut, peserta didik diarahkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui bahan pembelajaran yang dipelajari oleh guru untuk menggunakan metode dan alat untuk kemudian dinilai ada tidaknya perubahan pada diri peserta didik setelah ia menyelesaikan proses pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat ditempuh dengan meningkatkan pengetahuan guru tentang bagaimana memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga menjaadi efektif, efisien dan menarik. Guru sebagai salah satu komponen kegiatan pembelajaran, memiliki posisi yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembelajaran.

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang memiliki keistimewaan dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lain. Kelebihan dan keistimewaan tersebut merupakan karunia-Nya kepada manusia, kelebihan itu ialah manusia memiliki akal untuk berpikir. Dengan akal dan pikiran tersebut, manusia dapat melakukan eksperimen sebagai bentuk dari kemampuan berpikirnya. Dari hasil eksperimen itulah manusia dapat menghasilkan karya yang berguna untuk mengembangkan peradaban.

(24)

5

Di dalam al-Qur’an ditemukan beberapa ayat yang menjelaskan tentang proses pembelajaran, diantaranya QS al-Baqarah/2:31-32:



























































Terjemahnya:

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman: “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” Mereka menjawab, “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sungguh Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana”.6

Dalam ayat ini sangat jelas bahwa telah diajarkan kepada Adam nama-nama semua benda dan apa yang tidak diketahuinya. Ini menandakan bahwa setiap manusia tidak hanya belajar di bangku sekolah, tetapi juga belajar dengan banyak hal, seperti lingkungan, alam, dan sebagainya.

Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dan peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum.

Pendekatan belajar peserta didik aktif sebenarnya sudah sejak lama dikembangkan. Konsep ini didasari pada keyakinan bahwa hakekat belajar adalah

6Kementerian Agama RI, Syaamil Al-Qur’an Terjemah Tafsir Per Kata (Bandung:

PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007), h. 6.

(25)

6

proses membangun makna atau pemahaman, oleh si pembelajar, terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran (pengetahuan yang dimiliki) dan perasaannya. Dengan demikian peserta didiklah yang harus aktif untuk mencari informasi, pengalaman maupun keterampilan dalam rangka membangun sebuah makna dari hasil proses pembelajaran.

Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.7

Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa terkadang peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar. Ini disebabkan karena kurangnya motivasi dari orang tua, kurangnya kesadaran belajar peserta didik, kurangnya buku paket mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang tersedia, guru tidak menjadikan silabus dan RPP sebagai acuan atau pedoman dalam menyampaikan materi pembelajaran tetapi

7Pasal 1 ayat 7 PP RI No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Pasal 1 ayat 6 PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

(26)

7

dijadikan sebagai kelengkapan administrasi pembelajaran saja, metode pembelajaran yang diterapkan masih konvensional dan terkesan monoton karena metode yang diterapkan dominan metode ceramah.

Berdasarkan kondisi peserta didik sebagian besar belum memenuhi tingkat pencapaian standar kompetensi lulusan, oleh karena itu sebagai guru sangat berperan penting dalam proses pembelajaran.

Sehubungan dengan hal di atas, maka seorang guru seharusnya memahami beberapa metode mengajar yang sesuai dan tepat untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Jadi, untuk memenuhi tujuan yang berbeda guru harus menggunakan metode mengajar yang berbeda pula, atau apabila guru menyiapkan beberapa tujuan, ia harus mampu pula menggunakan metode mengajar untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan gambaran di atas, maka Penulis terdorong untuk menerapkan suatu metode yaitu Standar Proses pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kabupaten Gowa.

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus 1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian menggambarkan dua variabel adalah implementasi standar proses dan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

(27)

8 a. Implementasi Standar Proses

Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian proses pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

b. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan dari segi bahasa “Pendidikan” adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa Arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya “allama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya “tarbiyah wa ta’lim” sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah Islamiyah”.

Pendidikan dari segi istilah ialah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk ajaran Islam. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar nantinya selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya (way of life) demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

(28)

9

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa fokus penelitian tesis ini mengarah pada pembahasan implementasi standar proses pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Deskripsi Fokus

Perencanaan proses pembelajaran meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan interaksi guru dengan peserta didik dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik perkelas dan beban mengajar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku teks pembelajaran setiap peserta didik dan rasio maksimal jumlah peserta didik per pendidik.

Penilaian hasil pembelajaran menggunakan berbagai teknik penilaian, dapat berupa teks tertulis, observasi, tes praktik dan penugasan perorangan atau kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan.

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas.

(29)

10

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran yang meliputi Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka fokus penelitian dan deskripsi fokus sebagaimana dalam bentuk matriks sebagai berikut:

Fokus Penelitian Deskripsi Fokus

Implementasi Standar Proses

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Penilaian 4. Pengawasan

Mata Pelajaran PAI

1. Qur’an Hadits 2. Aqidah Akhlak 3. Fikih

4. Sejarah Kebudayaan Islam 5. Bahasa Arab

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pokok masalah, maka penelitian ini Penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif implementasi standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa?

(30)

11

2. Bagaimana kendala pengimplementasian standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa dan bagaimana solusinya ?

3. Bagaimana hasil implementasi standar proses pada mata pelajaran PAI kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa ?

D. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Mustanam dalam tesisnya “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri Mangempang Kabupaten Barru” penelitian ini mendeskripsikan bahwa penerapan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam perlu pelaksanaan yang berkesinambungan dengan alasan bahwa prestasi belajar peserta didik yang meningkat setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.8

Patma Sopamena dalam tesisnya “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Program Studi Matematika STAIN Ambon”

mendeskripsikan bahwa belajar kooperatif merupakan bagian dari strategi belajar yang berorientasi pada pandangan konstruktivis.9

8Mustanan, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Negeri Mangempang Kabupaten Barru”, Tesis, Makassar; UIN, 2011.

9Patma Sopamena, “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Program Studi Matematika STAIN Ambon”,Tesis, Makassar; UIN, 2006.

(31)

12

Moh. Ridha dalam tesisnya “Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan”

mendeskripsikan bahwa strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang terdiri atas beberapa langkah yang harus dilaksanakan yaitu sebelum proses pembelajaran, selama kegiatan pembelajaran dan diluar kegiatan pembelajaran agar peserta didik memiliki pengetahuan dan pengalaman agama yang nantinya akan teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari. 10

Hj. Risna Djon Tonuko dalam tesisnya “Penggunaan Metode Mengajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VI SDN I Dulomo Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo” mendeskripsikan bahwa penggunaan metode mengajar Pendidikan Agama Islam di SDN I Dulomo dimulai dari tahapan perencanaan desain pembelajaran dengan menggunakan metode yang bervariasi yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode penguasaan dan metode diskusi serta metode demonstrasi. Penggunaan metode tersebut efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Namun, beberapa hambatan ditemukan yakni kelemahan masing- masing metode yang harus disesuaikan dengan kondisi sekolah serta keadaan peserta

10Moh. Ridha, “Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar di Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan”, Tesis, Makassar; UIN, 2006.

(32)

13

didik, pengawasan guru yang tidak maksimal kepada peserta didik yang kurang efektif.11

Kelebihan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui tentang implementasi standar proses pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa. Meskipun dalam tesis tersebut mengungkapkan bahasan tentang strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, tetapi dalam tesis ini berbeda karena berfokus pada implementasi standar proses pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa.

2. Landasan Teori

Selain dari hasil penelitian tersebut, juga ditemukan beberapa karya ilmiah berupa buku-buku yang ditulis oleh para ahli yang relevan dengan peranan Guru dalam proses belajar mengajar dan metodologi penelitian kualitatif.

S. Nasution, dalam bukunya Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, membahas tentang berbagai pendekatan belajar mengajar yakni belajar berdasarkan sumber berarti kerjasama antara seluruh staf dan penggunaan secara maksimal fasilitas yang tersedia seperti buku-buku perpustakaan, alat peraga, dan

11Hj. Risna Djon Tonuko, “Penggunaan Metode Mengajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VI SDN Dulomo Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo,” Tesis, Makassar; UIN, 2011.

(33)

14

keahlian dan keterampilan guru-guru serta anggota masyarakat yang bersedia memberi dukungannya.12

Wina Sanjaya, dalam bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, membahas tentang ragam strategi pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pendidikan yang berlaku meliputi metode koopearatif, metode inquiri, metode diskusi, metode pembelajaran modul, metode demontrasi dan eksperimen.13

Hamzah B. Uno, dalam bukunya Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, membahas tentang strategi pembelajaran dan model pembelajaran sosial diantaranya pendekatan terpadu yang merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.14

Penelitian dan literatur tersebut di atas, secara umum relevan dengan pembahasan tesis ini, tetapi tidak membahas secara spesifik tentang implementasi standar proses pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas III di Sekolah

12S. Nasution, “Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung:

Bina Aksara, 1987), h. 140.

13Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Edisi 1, Cet. Ke-7; Jakarta: Kencana, 2010), h. 239.

14Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif (Cet. Ke-3; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 25.

(34)

15

Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf. Oleh karena itu, Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini secara mendalam.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai Penulis adalah :

a. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kondisi objektif implementasi standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa.

b. Untuk mengetahui kendala pengimplementasian standar proses di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab. Gowa dan solusinya.

c. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan hasil implementasi standar proses pada mata pelajaran PAI kelas III di Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf Kab.

Gowa.

1) Manfaat Penelitian

Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk Penulis dan Pembaca yaitu :

a) Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sekaligus dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam Pendidikan Agama Islam yang diterapkan di Masyarakat.

(35)

16

Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan oleh semua kalangan masyrakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya untuk dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti dalam penelitian yang relevan.

b) Secara Praktis

Penelitian ini dapat berguna Sebagai masukan kepada lembaga khusus Sekolah Dasar Swasta Terpadu Bani Rauf untuk selalu berkreativitas dalam meningkatkan kualitas keilmuan dan keagamaan.

(1) Bagi Sekolah

Agar hasil Penelitian ini dapat dijadikan pendorong dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan tersebut, serta untuk menentukan langkah- langkah yang tepat dalam pengambilan kebijakan.

(2) Bagi Guru

Diharapkan menjadi masukan bagi guru agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, yang berkaitan dengan standar proses, sehingga dapat mengantarkan peserta didik dalam pengembangan profesi yang dimiliki.

(3) Bagi Peneliti

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dengan harapan dapat mengamalkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(36)

17 BAB II

TINJAUAN TEORETIS A. Standar Proses

1. Pengertian Standar Proses

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.15

Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.

Secara garis besar standar proses pembelajaran tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan

15Pasal 1 ayat 7 PP RI No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Pasal 1 ayat 6 PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

(37)

18

kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.16

b) Dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan keteladanan.

c) Setiap tahun pendidik melakukan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas, dinas pendidikan dan lembaga penjaminan mutu pendidikan, untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

d) Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

e) Pelaksanaan proses pembelajaran harus memperhatikan jumlah maksimal peserta didik perkelas dan beban mengajar maksimal per pendidik, rasio maksimal buku teks pembelajaran setiap peserta didik dan rasio maksimal jumlah peserta didik per pendidik.

f) Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis.

g) Penilaian hasil pembelajaran menggunakan berbagai teknik penilaian, dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktik dan penugasan perorangan atau kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

16Pasal 19 ayat 1 PP RI No. 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Pasal 19 ayat 1 PP RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendid ikan.

(38)

19

h) Untuk mata pelajaran selain kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, teknik penilaian observasi secara individual sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali dalam satu semester.

i) Pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.17

2. Bentuk Standar Proses

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu standar proses mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

a. Perencanaan Proses Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

17Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi , (Cet. XI;

Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2009), h. 25.

(39)

20 1) Silabus

Silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.18

Menurut Mulyasa, silabus merupakan kerangka inti dari setiap kurikulum yang sedikitnya memuat tiga komponen utama sebagai berikut:

a) Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan/membentuk kompetensi tersebut.

c) Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah dimiliki peserta didik.19

Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.20

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

18Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Cet. V; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 38.

19Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi , h. 133.

20Lihat: Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, h. 41-61.

(40)

21

a) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan SMA/MA/SMALB/MAK/Paket C/Paket C kejuruan);

b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

c) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategori mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

e) Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A;

f) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

g) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

h) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

i) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

j) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

(41)

22

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.21

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Tujuan dari rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1) mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar mengajar, (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran, sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana.

21Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidika n Dasar dan Menengah.

(42)

23

Sementara itu, fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain RPP berperan sebagai skenario proses pembelajaran. Karena tanpa adanya perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Sehingga, melalui RPP dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.

Komponen-komponen RPP terdiri atas:22 a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

b) Identitas mata pelajaran atau tema/sub tema;

c) Kelas/semester;

d) Materi pokok;

e) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

f) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

g) Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

22Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

(43)

24

h) Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

i) Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi.

j) Metode pembelajaran digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

k) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

l) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

m) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup; dan

n) Penilaian hasil pembelajaran.

(44)

25 3) Prinsip Penyusunan RPP23

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b) Partisipasi aktif peserta didik.

c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

d) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

e) Pemberikan umpan balik dan tindak lanjut, RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

g) Mengakomodasi pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

23Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

(45)

26

h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran24

Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan interaksi guru dengan peserta didik dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

1) Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran a) Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran

(1) SD/MI : 35 menit (2) SMP/MTs : 40 menit (3) SMA/MA : 45 menit (4) SMK/MAK : 45 menit b) Buku Teks Pelajaran

Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

c) Pengelolaan Kelas

(1) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.

24Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

(46)

27

(2) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat di dengar dengan baik oleh peserta didik.

(3) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik.

(4) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik.

(5) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.

(6) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

(7) Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.

(8) Guru berpakaian sopan, bersih dan rapi.

(9) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran yang ditempuhnya.

(10) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

(47)

28 a) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

(1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.

(2) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokasi, nasional dan internasional.

(2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

(3) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

(4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pemebelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

(48)

29 (1) Sikap

Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas tersebut.

(2) Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktivitas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

(3) Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalaui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis

(49)

30

penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

c) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:

(1) Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.

(2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

(4) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

(5) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

c. Penilaian Hasil Pembelajaran25

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu

25Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Referensi

Dokumen terkait

Impairment atau penurunan nilai terjadi nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkan.Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai

Hasil penelitian dari 88 responden diketahui bahwa sebanyak53,4% responden memiliki pengetahuan yang rendah, 52,3% penggunaan jamban yang kurang baik, 64,8% pendapatan

penggunaan tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga tenaga kerja kerja kerja kerja, kerja kerja kerja kerja , , , , , , , limbah limbah limbah limbah limbah

2005 Study on design of mangroves and coastal forest rehabilitation after recent tsunami in Aceh and North Sumatra [Anggota tim dari Fahutan IPB].. Kementerian Kehutanan

Beberapa varietas hasil perakitan yang mendasarkan pemilihan tetua persilangannya berdasarkan jarak genetik yang jauh memiliki sifat unggul, seperti potensi hasil

10 baik dan berkualitas, sedangkan faktor penghambat komunikasi pemasaran yaitu budget 1.Hari Irawan Siregar, Strategi Pemasaran Komunikasi Celebes TV dalam Upaya

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi 5-fluorourasil dan celecoxib dapat mengurangi jumlah pembentukan pembuluh darah baru secara

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan kombinasi media budidaya pakan alami maggot berupa limbah