Berdasarkan teori Manula (dalam Erwin, 2013:19), bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah suatu perilaku sosial. Dalam model pembelajaran ini, siswa didorong untuk berpikir atau berdialog reflektif, berbicara atau berdiskusi kemudian menuliskannya berkenaan dengan suatu topik. Model pembelajaran kooperatif tipe TTW membangun pemikiran, merefleksi, dan mengorganisasi ide, kemudian menguji ide tersebut sebelum siswa diharapkan untuk menulis. Dengan demikian hal ini dapat mendidik siswa lebih mandiri dan melatih siswa dalam berpikir, berbicara dan membuat catatan sendiri.
Berdasarkan analisis teori di atas, maka dari aktifitas kerjasama dan sikap belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis laporan perjalanan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW), diperoleh hasil analisis desktiptif kuantitatif yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis yang diperoleh siswa pada akhir siklus 1 sebesar 68,44 atau 20% berada pada kategori sedang dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada
akhir siklus II sebesar 81,2 atau 64 % berada pada kategori tinggi, serta 9 orang siswa atau 36 % mencapai nilai pada kategori sangat tinggi. Dengan demikian keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada pokok bahasan menulis laporan perjalanan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Pada siklus 1 menunjukkan bahwa dari 25 orang siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW, 0% siswa yang memperoleh nilai sangat tinggi, sebanyak 64% atau 16 orang siswa yang memperoleh nilai pada kategori tinggi, 20% atau 5 orang siswa yang memperoleh nilai pada kategori sedang dan 16% atau 4 orang siswa yang memperoleh nilai pada kategori rendah, sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa 36 % atau sebanyak 9 orang siswa yang memperoleh nilai sangat tinggi, 64 % atau sebanyak 16 orang siswa yang memperoleh nilai pada kategori tinggi dan 0% siswa yang mendapatkan nilai rendah dan sangat rendah.
Hasil analisis secara desktiptif kualitatif pada keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian berdasarkan persentase aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan penigkatan, hal tersebut dibuktikan pada siklus I dari jumlah siswa yang hadir mencapai rata-rata 21 atau 84%, siswa yang siap menerima pelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung rata-rata 10 atau 40%, siswa yang memperhatikan dengan serius ketika berlangsungnya proses pembelajaran rata-rata 8,67 atau 34,68%, siswa yang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran rata-rata 8,33 atau
33,33%, siswa yang aktif pada tahap Think (berpikir) dalam kegiatan pembelajaran rata-rata 5,6 atau 22,4%, siswa yang aktif pada tahap Talk (berbicara) dalam kegiatan pembelajaran rata-rata 4,3 dengan persentase 17,6 % dan siswa yang aktif pada tahap Write (menulis) laporan perjalanan sesuai dengan waktu yang ditentukan rata-rata 8,67 atau 34,68%. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktifitas belajar dan sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang, sedangkan pada siklus II, semangat siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia melalui model kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) mengalami peningkatan. Hal tersebut terbukti dari jumlah siswa yang hadir mencapai rata-rata 23,3 atau 93,2%, siswa yang siap menerima pelajaran pada saat rata-rata 17,33 atau 69,32%, siswa yang memperhatikan dengan serius ketika ketika berlangsungnya proses pembelajaran rata-rata 15,3 atau 61,2%, siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran rata-rata 14,33 atau 57,32%, siswa yang aktif pada tahap Think (berpikir) dalam kegiatan pembelajaran rata- rata 9,3 atau 37,2%, siswa yang aktif pada tahap Talk (berbicara) dalam kegiatan pembelajaran rata-rata 13,3 atau 53,2% dan siswa yang aktif pada tahap Write (menulis) laporan perjalanan sesuai dengan waktu yang ditentukan rata-rata 12,6 atau 50,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktifitas belajar dan sikap siswa dalam kgiatan pembelajaran mengalami perubahan yang baik.
Rendahnya keterampilan menulis dan aktifitas belajar siswa pada siklus 1 disebabkan karena pada siklus ini, siswa masih baru dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write. Aktivitas siswa seperti kerjasama, keaaktifan, dan perhatian terhadap materi masih kurang. Siswa masih belum
memahami dengan baik tentang materi yang diberikan serta belum terlalu memperhatikan tata cara penulisan laporan yang baik terlihat pada cara menulis siswa yang masih belum bagus, pemilihan diksi yang masih kurang tepat dan juga penggunaan EYD yang masih salah, sedangkan pada siklus II terlihat adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan oleh pada siklus II ini, siswa sudah mampu memahami dan betul-betul telah memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru beserta pengenalan model pembelajaran dengan baik dan juga siswa telah melakukan upaya yang maksimal untuk memperbaiki kesalahan yang ada pada hasil evaluasi siklus I, serta semangat yang tinggi dalam belajar karena adanya motivasi dari guru. Motivasi merupakan salah satu faktor yang memiliki peran yang cukup penting untuk menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, sesuai dengan pernyataan Sardinian ( dalam Niar, 2012: 54), bahwa hasil belajar akan menjadi optimal apabila ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan maka akan semakin berhasil pula dalam memperoleh hasil belajar yang baik. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas hasil belajar bagi siswa Sehingga dengan begitu, keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian melalui model pembelajaran kooperatif TTW telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
67 A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW), maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian. Pada siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis yang diperoleh siswa sebesar 68,44 atau 20% berada pada kategori sedang. dan pada siklus II meningkat menjadi 81,2 atau 64 % berada pada kategori tinggi, serta 9 orang siswa atau 36% mencapai nilai pada kategori sangat tinggi.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis laporan. Hal ini dapat dilihat dengan terjadinya peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II, tingkat kehadiran siswa, kesiapan siswa menerima pelajaran, perhatian siswa terhadap pelajaran, keaktifan siswa dalam bekerjasama
dan kemampuan siswa dalam menulis laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan mengalami peningkatan atau perubahan yang sangat baik.