Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuatitatif dengan perhitungan kategorisasi . Analisis deskriptif dilaksanakan sesuai dengan kecenderungan yang terjadi pada setiap siklus dengan melakukan penilaian secara verbal (aktivitas dan sikap yang teramati atau diambil dari data observasi).
Pengkategorian tingkat kemampuan hasil belajar bahasa Indonesia siswa melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dalam ranah kognitif , afektif dan psikomotor. Kategori untuk menentukan skor yaitu : sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Penentuan kategori atau tabel yang digunakan adalah :
Tabel 3.1 Pengkategorian hasil belajar bahasa Indonesia
No Skor Kategori
1 85 – 100 Sangat Tinggi
2 70 – 84 Tinggi
3 55 – 69 Sedang
4 40 – 54 Rendah
5 0 – 39 Sangat Rendah
G.Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila nilai rata-rata hasil belajar dari keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian meningkat dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan ketentuan Depdiknas, siswa dianggap tuntas apabila hasil belajarnya mencapai skor minimal 75 dan secara klasikal jika terdapat 85% siswa tuntas dari jumlah keseluruhan yang dinilai berdasarkan dengan mempedomani skala penilaian sebagai berikut :
1. Keterampilan menulis dikategorikan sangat tinggi dengan nilai 85-100 2. Keterampilan menulis dikategorikan tinggi dengan nilai 70-84
3. Keterampilan menulis dikategorikan sedang dengan nilai 55-69 4. Keterampilan menulis dikategorikan rendah dengan nilai 40-54 5. Keterampilan menulis dikategorikan sangat rendah dengan nilai 0-39
Sedangkan pengukuran persentase aktivitas belajar siswa dalam skala deksriptif mengacu pada :
1. Aktivitas belajar dikategorikan sangat baik dengan persentase 85 %- 100%.
2. Aktivitas belajar dikategorikan baik dengan persentase 70%-80%.
3. Aktivitas belajar dikategorikan sedang dengan persentase 55%-69%.
4. Aktivitas belajar dikategorikan kurang dengan persentase 40%-54%.
5. Aktivitas belajar dikategorikan sangat kurang dengan persentase 0%-39%.
44 A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian mengenai kemampuan menulis laporan perjalanan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) berlangsung selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Metode pelaksanaan mengikuti prinsip kerja PTK yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dengan melakukan tes evaluasi keterampilan menulis pada akhir siklus I dan siklus II, sedangkan data pendukung berupa aktivitas belajar siswa selama pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TTW sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian.
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I a. Tahap Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan tindakan dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti bersama dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia Nurhikmah, S.Pd.
Perencanaan didesain sedemikian rupa dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tetap mengacu pada pencapaian kompetensi dasar dan indikator tertentu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Perencanaan tersebut disusun dan dikembangkan oleh peneliti serta dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
Rumusan hasil perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut: (1) Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. (2) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran setiap pertemuan pada siklus I mengacu pada Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. (3) Pada akhir pertemuan pada siklus I siswa diberikan tes formatif untuk mengetahui keterampilan menulis siswa. (4) Selama pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dengan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan Siklus I yang berlangsung pada tanggal 8 sampai dengan 15 Agustus 2014 yang terdiri dari 3 kali pertemuan termasuk pertemuan untuk tes siklus dengan durasi waktu tiap pertemuan 40 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Pada pelaksanaan kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan mengkondisikan siswa untuk menerima materi pelajaran yang diberikan kemudian dilanjutkan dengan memberikan penjelasan mengenai standar kompotensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya guru menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa. Sebelum memulai melaksanakan kegiatan inti, maka guru memberikan penjelasan tentang model pembelajaran yang akan diterapkan beserta langkah-langkahnya dalam pembelajaran menulis laporan perjalanan,
sehingga siswa dapat mengetahui materi tentang laporan dengan memperhatikan penjelasan dari guru.
Pada pelaksanaan kegiatan inti, guru terlebih dahulu mengelompokkan siswa ke dalam 5 kelompok terdiri dari 5 orang tiap kelompok. Setelah kelompok belajar terbentuk, maka setiap kelompok akan memperoleh LKS untuk didiskusikan manyangkut materi menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). Siswa membaca masalah yang ada dalam LKS dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak ketahui dalam masalah tersebut.
Ketika membuat catatan kecil inilah akan terjadi proses berpikir (think) pada siswa. Setelah itu siswa berusaha untuk meyelesaikan masalah tersebut secara individu. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat membedakan atau menyatukan ide-ide yang terdapat pada bacaan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa sendiri. Siswa berdiskusi dengan teman dalam kelompok membahas isi catatan yang dibuatnya dan penyelesaian masalah dikerjakan secara individu (talk). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi.
Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan.
Dari hasil diskusi, siswa secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu siswa menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui diskusi. Selama pelaksanaan
pembelajaran, peneliti melaksanakan pengamatan, menilai aspek-aspek yang telah ditentukan pada lembar observasi. Selanjutnya pada pelaksanaan kegiatan akhir, guru mengadakan refleksi dengan melihat penggunaan bahasa tulis siswa yang meliputi kosakata, pemilihan diksi, penggunaan EYD, organisasi penulisan dan kebermaknaan keseluruhan tulisan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2014. Guru masuk pada pukul 07:15 WIB dan mengawali pembelajaran Bahasa Indonesia dengan mengucapkan salam kemudian meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai, selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa. Guru memberitahukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dipelajari dan memberikan motivasi awal kepada siswa bahwa menulis laporan perjalanan itu mudah karena ide atau topik juga dapat diambil dari hal yang sederhana dan juga dapat berupa cerita tentang hal yang sudah dialami oleh siswa. Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) yang akan diterapkan dalam kegiatan menulis laporan perjalanan beserta langkah- langkahnya. Selanjutnya guru menjelaskan materi tentang laporan perjalanan, mulai dari pengertian laporan, jenis laporan berdasarkan isi dan cara penyampaiannya, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis laporan perjalanan.
Selanjutnya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pelajaran atau materi yang telah dijelaskan dan seorang siswa bertanya mengenai langkah-langkah dalam menulis laporan perjalanan. Guru kemudian menjawab sekaligus mengulas kembali pertanyaan siswa secara detail. Guru
memberikan motivasi kepada siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran supaya mereka memperhatikan dengan baik materi yang diberikan karena terlihat ada beberapa siswa yang sibuk bercerita dengan teman sebangkunya pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Selanjutnya karena jam pembelajaran sudah berakhir guru menyimpulkan dan menutup pembelajaran dengan membaca doa. Tujuan yang diharapkan setelah pertemuan ini adalah siswa dapat mengetahui tentang laporan perjalanan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis laporan perjalanan.
Pertemuan Kedua, dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2014. Guru masuk pada pukul 10:30 WIB dan membuka pembelajaran Bahasa Indonesia dengan mengucapkan salam, meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum belajar, mengecek kehadiran siswa, dan menanyakan tentang materi pelajaran yang diajarkan pada pertemuan pertama (apresiasi), kemudian melanjutkan pembelajaran. Kegiatan berikutnya siswa diperkenalkan dengan model pembelajaran kooperatif TTW. Guru terlebih dahulu menjelaskan tiga tahap dalam model pembelajaran tersebut yaitu : think (berpikir), talk (berbicara atau berdiskusi) dan write (menulis) karena model pembelajaran tersebut merupakan hal yang baru bagi siswa, maka susana kelas menjadi tenang.
Para siswa ingin mengetahui langkah-langkah model pembelajaran kooperatif TTW yang akan diterapkan dalam pembelajaran menulis laporan perjalanan. Untuk meyakinkan pemahaman siswa, guru meminta siswa (Arga Zegara) untuk menuliskan dan menjelaskan langkah pertama kedua dan ketiga selanjutnya guru kembali meminta siswa lainnya (Paulina) untuk menjelaskan
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif TTW. Setelah semua siswa menyimak apa yang dijelaskan oleh temannya di depan kelas maka guru kembali menjelaskan secara rinci model pembelajaran tersebut agar semua siswa paham tentang model pembelajaran kooperatif TTW yang akan diterapkan pada keterampilan menulis laporan perjalanan. Kemudian guru menutup pembelajaran dan memotivasi siswa untuk tetap semangat dan giat dalam belajar dan juga mengingatkan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilaksanakan evaluasi atau tes keterampilan menulis laporan perjalanan terhadap siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif TTW kemudian menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.Tujuan yang diharapkan setelah pertemuan ini adalah siswa dapat menulis laporan perjalanan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Pertemuan Ketiga, dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2014. Pada pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan siswa dalam menulis laporan perjalanan. Guru masuk pada pukul 10:30 WIB dan membuka pembelajaran bahasa Indonesia dengan mengucapkan salam, meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum belajar, mengecek kehadiran siswa, siswa diberikan lembarr soal siklusn I, selanjutnya melaksanakan pembelajaran menulis laporan perjalanan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TTW yang langkah-langkahnya telah dijelaskan kepada siswa pada pertemuan sebelumnya.
c. Tahap observasi dan evaluasi
Adapun analisis hasil evaluasi keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif TTW pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistik hasil evaluasi keterampilan menulis siswa siklus 1
Statistik Nilai Statistik
Subjek 25
Skor Ideal 100
Skor tertinggi 80
Skor terendah 40
Rentang skor 40
Skor tara-rata 68,44
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata keterampilan menulis siswa setelah diadakan tindakan kelas pada siklus 1 dengan nilai rata-rata 68,44 dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 100. Skor tertinggi 80 dan skor yang terendah 40. Apabila skor keterampilan menulis siswa tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kategori berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan, maka diperoleh distribusi frekuensi skor seperti ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi hasil evaluasi siswa pada siklus 1
No Skor Kategori Frekuensi Presentasi
1 0 – 39 Sangat Rendah 0 0 %
2 40 – 54 Rendah 4 16 %
3 55 – 69 Sedang 5 20 %
4 70 – 84 Tinggi 16 64 %
5 85 – 100 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 25 100%
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian terdapat 0% hasil keterampilan menulis siswa masuk dalam kategori sangat rendah, terdapat 16% masuk dalam kategori rendah, 20% masuk dalam kategori sedang, 64 % masuk dalam kategori tinggi dan 0 % masuk dalam kategori sangat tinggi. Setelah dilaksanakan tindakan kelas (siklus 1). Skor rata- rata keterampilan menulis siswa pada siklus 1 adalah 68,44 dari skor ideal yang mungkin dicapai siswa yaitu berada pada interval 40 sampai 80 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada siklus 1 berada pada kategori sedang dan belum mencapai standar ketuntasan 85 % sehingga masih perlu dilaksanakan perencanaan pada siklus II.
Hasil observasi sikap siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian selama proses pembelajaran menulis laporan dapat kita lihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3 Lembar observasi sikap siswa pada siklus 1
NO Komponen yang Diamati
Pertemuan Rata- rata
Persentase (%) I II III
1 Siswa yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran
18 25 20 21 84
2 Siswa yang siap menerima pelajaran 8 10 12 10 40 3 Siswa yang memperhatikan dengan
serius pada saat proses pembelajaran
8 6 12 8,67 34,68
4 Siswa yang termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar
5 8 12 8,33 33,33
5 Siswa yang aktif pada tahap Think (berpikir) dalam kegiatan
pembelajaran.
5 4 8 5,6 22,4
6 Siswa yang aktif pada tahap Talk (berbicara) dalam kegiatan pembelajaran.
5 2 6 4,3 17,2
7 Siswa yang aktif pada tahap Write (menulis) laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
6 8 12 8,67 34,68
Hasil pelaksanaan tindakan siklusi I pertemuan I dianggap belum berhasil karena siswa masih baru dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think talk write sehingga aktifitas belajar siswa masih kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang hadir mencapai rata-rata 21 atau 84%, siswa yang siap menerima pelajaran pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung rata-rata 10 atau 40%, siswa yang memperhatikan dengan serius ketika berlangsungnya proses pembelajaran rata-rata 8,67 atau 34,68%, siswa yang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran rata-rata 8,33 atau 33,33%, siswa yang aktif pada tahap Think (berpikir) dalam kegiatan pembelajaran rata-rata 5,6 atau 22,4%, siswa yang aktif pada tahap Talk
(berbicara) dalam kegiatan pembelajaran rata-rata 4,3 dengan persentase 17,6 % dan siswa yang aktif pada tahap Write (menulis) laporan perjalanan sesuai dengan waktu yang ditentukan rata-rata 8,67 atau 34,68%. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktifitas belajar dan sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.
d. Hasil Refleksi Siklus I
Siklus I yang dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan diperoleh beberapa hal yang menjadi bahan refleksi untuk dapat melanjutkan penelitian ke siklus II, diantaranya sebagai berikut :
1. Masih banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran.
2. Siswa masih belum bisa menyelesaikan tugas dengan baik, terbukti dengan kualitas isi laporan perjalanan yang ditulis siswa belum terlalu bagus.
3. Masih terdapat banyak kesalahan pada penggunaan EYD dalam laporan perjalanan yang ditulis oleh siswa, serta pemilihan diksi yang masih kurang tepat.
4. Siswa masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran utamanya pada tahap Talk (berbicara) kebanyakan siswa terlihat diam dan rata-rata hanya dua orang saja siswa yang aktif berbicara pada setiap kelompok belajar.
Berbagai kendala yang dihadapi pada siklus I ini dijadikan sebagai refleksi untuk melakukan suatu perbaikan diantaranya memberikan arahan kepada siswa untuk mempelajari dan memperhatikan materi yang diberikan dengan baik serta hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang diberikan kepada siswa.
2. Deskripsi Penelitian Siklus II a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti kembali membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai standar kompotensi (SK) Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas dan bahasa petunjuk. Perencanaan pelaksanaan tindakan dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti bersama dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia Nurhikmah, S.Pd. Perencanaan didesain sedemikian rupa dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan tetap mengacu pada pencapaian kompetensi dasar dan indikator tertentu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perencanaan tersebut disusun dan dikembangkan oleh peneliti serta dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
Rumusan hasil perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut: (1) Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. (2) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran setiap pertemuan pada siklus II mengacu pada Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. (3) Memberikan pendalaman materi dan bimbingan yang maksimal kepada siswa yang masih kurang mampu memahami materi pelajaran dengan baik. (4) Pada
akhir perte muan siklus II siswa diberikan tes formatif untuk mengetahui keterampilan menulis siswa. (5) Selama pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dengan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan Siklus II berlangsung pada tanggal 16 sampai dengan 22 Agustus 2014 yang terdiri dari 3 kali pertemuan termasuk pertemuan untuk tes siklus dengan durasi waktu tiap pertemuan 40 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Pada pelaksanaan kegiatan awal, guru melakukan apersepsi dengan mengkondisikan siswa untuk menerima materi pelajaran yang diberikan kemudian dilanjutkan dengan memberikan penjelasan mengenai standar kompotensi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya guru menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa. Sebelum memulai melaksanakan kegiatan inti, maka guru memberikan penjelasan tentang model pembelajaran yang akan diterapkan beserta langkah-langkahnya dalam pembelajaran menulis laporan perjalanan, sehingga siswa dapat mengetahui materi tentang laporan dengan memperhatikan penjelasan dari guru.
Pada pelaksanaan kegiatan inti, guru terlebih dahulu mengelompokkan siswa ke dalam 5 kelompok terdiri dari 5 orang tiap kelompok. Setelah kelompok belajar terbentuk, maka setiap kelompok akan memperoleh LKS untuk didiskusikan manyangkut materi menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write
(TTW). Siswa membaca masalah yang ada dalam LKS dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak ketahui dalam masalah tersebut.
Ketika membuat catatan kecil inilah akan terjadi proses berpikir (think) pada siswa. Setelah itu siswa berusaha untuk meyelesaikan masalah tersebut secara individu. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat membedakan atau menyatukan ide-ide yang terdapat pada bacaan untuk diterjemahkan ke dalam bahasa sendiri. Siswa berdiskusi dengan teman dalam kelompok membahas isi catatan yang dibuatnya dan penyelesaian masalah dikerjakan secara individu (talk). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi.
Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan.
Dari hasil diskusi, siswa secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu siswa menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui diskusi. Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti melaksanakan pengamatan, menilai aspek-aspek yang telah ditentukan pada lembar observasi. Selanjutnya pada pelaksanaan kegiatan akhir, guru mengadakan refleksi dengan melihat penggunaan bahasa tulis siswa yang meliputi kosakata, pemilihan diksi, penggunaan EYD, organisasi penulisan dan kebermaknaan keseluruhan tulisan.
Pertemuan Keempat dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2014. Guru masuk pada pukul 07:15 WIB dan mengawali pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan mengucapkan salam kemudian meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai, selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa. Guru kembali memberitahukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dipelajari dan memberikan motivasi awal kepada siswa bahwa menulis laporan perjalanan itu mudah karena ide atau topik juga dapat diambil dari hal yang sederhana dan juga dapat berupa cerita tentang hal yang sudah dialami oleh siswa.
Selanjutnya guru memjelaskan materi mengenai laporan perjalanan sama halnya yang dilakukan pada siklus I.
Pertemuan Kelima, dilaksanakan pada tanggal 20Agustus 2014. Tujuan yang diharapkan dicapai setelah pertemuan ini adalah siswa dapat menulis laporan perjalanan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Pada pertemuan tersebut guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disusun.
Fase-fase yang dilakukan pada pertemuan Kelima ini adalah membandingkan aktivitas siswa di dalam kelas. Ada sebagian siswa yang kurang mampu memahami pelajaran dengan baik, terbukti dengan ketidakmampuan siswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang diberikan dan disini guru dituntut untuk memberikan bimbingan, sehingga pemahaman siswa terhadap materi dan model pembelajaran yang diterapkan lebih baik dari siklus sebelumnya.
Pertemuan Keenam, dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2014. Pada pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan siswa dalam menulis laporan perjalanan selama siklus II melalui tes siklus. Guru memberikan tes dan
siswa mulai melaksanakan kegiatan menulis laporan melalui model pembelajaran kooperatif TTW.
c. Tahap Observasi dan Evaluasi
Adapun analisis hasil evaluasi keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Statistik hasil evaluasi keterampilan menulis siswa siklus II
Statistik Nilai Statistik
Subjek 25
Skor Ideal 100
Skor tertinggi 90
Skor terendah 75
Rentang skor 15
Skor tara-rata 81,2
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor rata-rata keterampilan menulis siswa setelah diadakan tindakan kelas pada siklus 1I dengan nilai rata-rata 81,2 dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 100. Skor tertinggi 90 dan skor yang terendah 75. Apabila skor keterampilan menulis siswa tersebut dikelompokkan ke dalam 5 kategori berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan, maka diperoleh distribusi frekuensi skor seperti ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi hasil evaluasi siswa pada siklus 1I No Skor Kategori Frekuensi Presentasi
1 0 – 39 Sangat Rendah 0 0%
2 40 – 54 Rendah 0 0%
3 55 – 69 Sedang 0 0%
4 70 – 84 Tinggi 16 64 %
5 85– 100 Sangat Tinggi 9 36 %
Jumlah 25 100 %
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 25 siswa kelas VIII. SMP Negeri 4 Campalagian terdapat 0% hasil keterampilan menulis siswa masuk dalam kategori sangat rendah, terdapat 0% masuk dalam kategori rendah, 0% masuk dalam kategori sedang, 64 % masuk dalam kategori tinggi dan 36 % masuk dalam kategori sangat tinggi setelah dilaksanakan tindakan kelas (siklus 1I).
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Hasil Evaluasi siswa pada Siklus I dan Siklus 11
No Interval Skor
Kategori Frekuensi Persentase % Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
0-39 Sangat Rendah 0 0 0 % 0%
40-54 Rendah 4 0 16% 0%
55-69 Sedang 5 0 20% 0%
70-84 Tinggi 16 16 64% 64%
85-100 Sangat Tinggi 0 9 0 % 36%
Jumlah 25 25 100 % 100 %
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan menulis pada siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian dari siklus I ke siklus
II, yaitu pada siklus I hasil evaluasi keterampilan menulis siswa berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 68,44 kemudian pada siklus II meningkat dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa 81,2 berada pada kategori tinggi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) mengalami peningkatan.
Data tentang sikap siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Campalagian selama mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia pada siklus II ditunjukkan dalam tabel 4.7 tentang hasil observasi sikap siswa selama proses pembelajaran.
Tabel 4.7 Lembar observasi sikap siswa pada siklus II
NO Komponen yang Diamati
Pertemuan Rata- rata
Perse ntase
% I II III
1 Siswa yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran
20 25 25 23,3 93,2
2 Siswa yang siap menerima pelajaran 14 20 18 17,33 69,32 3 Siswa yang memperhatikan dengan
serius pada saat proses pembelajaran
15 14 17 15,3 61,2 4 Siswa yang termotivasi dalam
mengikuti proses belajar mengajar
10 13 20 14,33 57,32
5 Siswa yang aktif pada tahap Think (berpikir) dalam kegiatan
pembelajaran.
8 8 12 9,3 37,2
6 Siswa yang aktif pada tahap Talk (berbicara) dalam kegiatan pembelajaran.
10 12 18 13,3 53,2
7 Siswa yang aktif pada tahap Write (menulis) laporan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
8 12 18 12,6 50,4