• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

Bahasa Arab memberikan bimbingan. Dalam hal ini guru memberikan bimbingan danpetunjuk tentang cara belajar yang baik,

"Seperti pendapat yang dikemukakan oleh guru mata pelajaran bahasa arab, yaitu Ibu Sri Wahyuningsih mengungkapkan sebagai berikut: Dalam membimbing anak-anak yang kesulitan belajar, para guru harus memberikan waktu yang cukup ekstra dalam membimbing siswa, seperti melalui pendekatan langsung kepada anak-anak yang kurang mampu diberikan motivasi.70 Siswa siswi kelas IV juga mengatakan bahwa: "saya senang kalau ibu guru menyuruh kami datang belajar pada sore hari, kalau selesai diajar ibu guru. kami bisa bermain-main."71

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa upaya gurudalam membimbing siswa kelas IV yang mengalami kesulitan belajar padamata pelajaranBahasa Arab.setelah melakukan pendekatan danbimbingan belajar yang diadakan oleh sekolah dapat meningkatkanprestasi belajar siswa.

Dengan adanya bimbingan belajar dapatmeningkatkan prestasi belajar siswa, Siswa lebih mudah dalam memahamipelajaran bahasa arab dan bisa membantu siswa untuk belajar denganlebih baik lagi

Nurkencana yang memberikan pemahaman tentang peranan bimbingan belajar menanggulangi kesulitan belajar adalah mendorongserta memberikan petunjuk-petunjuk praktis tentang belajar yang efektif,baik dari segi pengertian belajar, tujuan belajar, cara mengatasi hambatan dalam belajar dan mengajar yang efektif dan efesien.

Adapunbentuk kesulitan belajar yang dialami siswa pada matapelajaran Bahasa Arab yaitu: belum bisa Membaca Al-Qur'an, kurangnyabimbingan orang tua, dan kurangnya sarana pembelajaran dan

70Guru Mapel MI Riadhussholihin, Wawancara Tanggal 22 Mei 2017

71M. Alanzani siswa kelas IV, wawancara, tanggal 19 Mei 2017

lingkunganyang tidak mendukung untuk dapat praktik berbahasa arab. Bagi anak usia MIRiadhussholihin Tohir dirasakan sulit terutama dalam kaitannya denganmateri.

Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untukmencapai kinerja akademik yang memuaskan.Namun dari kenyataan seharihari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan intelektual, kemampuanfisik, latar belakang keluarga, kebiasaan danpendekatan belajar yangmencolok antara seorang siswa dengan siswi lannya.

Menurut Muhibbin Syah dalam Psikologi Belajar.Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarya.Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya kelainan prilaku (misbehavior) siswa sepertikesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, seringtidak masuk kelas dan sering minggat dari sekolah.Secara garis besar factor faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yaknifactor intern siswa. a) faktor itern siswa yakni hal-hal atau keadaan- keadaanyang muncul dari dalam diri siswa sendiri. b) Sedangkan faktor ekstern siswa yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa”.72

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajarberdasarkan hasil wawancara dan observasi pada saat proses belajar mengajar bahwa kesulitan belajar siswa disebabkan oleh perbedaan

72Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. (Jakarta: Raja Grafindo, 2006) Hal 183

intelektual, dimana ada siswa yang cepat menangkap apa yang disampaikan dan ada siswa yangsulit menerima materi yang disampaikan, kesulitan belajar juga disebabkankarena siswa tidak mendengarkan ketika guru menjelaskan, siswa malasbelajar dan mengulang kembali materi yang sudah dijelaskan oleh gurunyaserta kesulitan belajar disebabkan karena kurang pengawasan dan perhatianorang tua terhadap perkembangan anaknya. Oleh karena itu, perhatian dariorang tua akan mampu memberikan motivasi tersediri bagi siswa agar belajardengan tekun khususnya dalam pelajaran bahasa arab. Siswa akan berusahabelajar dan aktif bertanya jika menemui kesulitan dalam belajar.

Untukmengatasi kesulitan belajar, guru biasanya melakukan berbagai cara yakni,menganalisis hasil diagnosis, mengidentifikasi dan menentukan bidangtertentu yang memerlukan perbaikan dan menyusun program perbaikan.

Haltersebut menjadi

B. Upaya Guru Dalam Membimbing Siswa Yang Mengalami kesulitan Belajar

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan olehpengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama prosespembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik peserta yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Guru dan orang tua seharusnya mampu menjalin hubungan baik dalam hal mendidikanak, bekerjasama dalam mendidik anak merupakan tugas yang

harusdikembangkan antara guru danorang tua, sehingga anak tumbuh dalampendidikan yang baik. baik dari orang tua maupun guru di sekolah.

Di dalampelaksanaan pembelajaran tugas guru bukan hanyamemberikan pembelajaran, tetapi juga harus memberikan bimbingan belajarkepada para siswa yang lambat agar perkembangannya sejajar dengan yanglain. Siswa yang cepat belajar pun, tetap memerlukan bimbingan dari guruagar ia mencapai perkembangan yang sesuai dengan kemampuannya.

Untuk dapat menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar padamata pelajaran Bahasa Arab, diperlukan kerjasama antara orang tua dan guruyang terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan dan memiliki keterkaitanyang kuat.”73.Dalampelaksanaan bimbingan belajar yang diadakan olehsekolah sudah cukup baik dalam membantu siswa yang mengalami kesulitanbelajar. Dan menyiapkan buku-buku yang mendukung anak tersebut dalammemahami pelajaran bahasa arab.

"Hal tersebut terlihat jelas dari apa yang telah dikatakan dari wali murid yaitu ibu Nur, beliau mengatakan, dengan menyiapkan anak buku pelajaran di rumah dapat membantu dan mendukung pelajaran yang ada di sekolah, kemudian mengawasinya dalam belajar, dan menyuruh anak untuk belajar di luar rumah seperti mengaji di TPQ yang ada di sekitar tempat tinggal tersebut.".74

Hal tersebut selaras dengan hasil wawancara yang dilakukan denganibu Nur, beliau menerangkan bahwa ia menitipkan anaknya di TPQ yang ada di dekat rumahnya guna meningkatkan kemampuan anaknya dalam belajar mengaji.".

73Google.com, Jam 02:22, diakses tanggal 29 Mei 2017

74Ibu Nur Selaku wali Murid Siswa Kelas IV, Wawancara, Tanggal 30 Mei 2017

Beberapa upaya yang juga perlu dilakukan dalam mengatasi kesulitabelajar siswa diantaranya ada metode demonstrasi merupakan suatu strate pengembangan dengan memberikan pengalaman belajar melalui perbuatanmelihat, mendengarkandiikuti dengan meniruperbuatanyang didemonstarsikan. MI Riadhussholihin Tohir Yasin membimbing siswa denganmenggunakan metode demonstrasi yang merupakan suatu cara untukmemberikan ilmu tambahan kepada siswa sehingga siswa mendapatkan bekalyang lebih untuk masa depannya.

Dengan penggunaan metode dalam proses pembelajaran maka apayang diharapkan akan tercapai dengan baik. Metode diartikan sebagai suatucara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.75 Dengandemikian, salah satu keterampilan guru yang memegang peranan pentingdalam proses pembelajaran adalah keterampilan memilih metode.

Pemilihanmetode berkaitan langsung usaha-usaha guru dalam menampilkan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan pembelajaran diperoleh dengan optimal.76

Oleh karena itu salah satu hal yang sangat mendasar untuk dipahamiguru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satukomponen bagi keberhasilan kegiatan pembelajaran yang sama pentingnyadengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan komponen pendidikan.

75Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran. (Lombok: Holistika, 2013), l. 85

76Ibid. .86.

Dalam proses pembelajaran, penggunaan mwedia juga sangat pentingkarena media ini akan menghindari kejenuhan siswa terhadap gurunya atau terhadap materi yang pelajaran disampaikan guru. Seperti yang dikemukakanoleh Dr. M. Sobry Sutikno, bahwa "melalui media, ada alih pandang.Dengardan objek perhatian yang mungkin lebih menarik dibandingkan dengan guruyang hanya berceramah saja.Bahkan melalui media memungkinkan konsentrasi dan perhatian siswa terhadap pelajaran akan lebih baik”.77Sehingga penggunaan media yang bervariasi menjadikan siswa menikmatiproses pembelajaran dengan materi apapun. Begitu juga dengan pernyataanpihak sekolah, yakni ibu sri wahyuningsih selaku guru bahasa arabmengatakan, "variasi media menjadi hal yang begitu penting dalammembimbing siswa, karena sangat berpengaruh terhadap prestasi belajarsiswa". 78

Bimbingan belajar menjadi pembelajaran yang menarik bagi siswaapabila guru dalam proses bimbingan belajar mengerti akan variasi mediayang digunakan. Variasi media yang digunakan harus tepat dan sesuai.Sehingga siswa merasa senang pada saat bimbingan belajar berlangsung.

Adapun upaya yang bisa diterapkan di sekolah yaitu memberikanJadwal Pelajaran Tambahan di luar Jam Sekolah (Bimbel). Guru harusmampu mengatur waktu dalamproses belajar mengajar dan seringmengadakan penambahan belajar diluar jam pelajaran. Hal ini

77Dr. M. Sobry Sutikno, Belajar Dan Pembelajaran. (Holistica Lombok, 2015). Hal 150

78Sri Wahyuningsih, Wawancara. Tanggal 31 Mei 2017.

diharapkanbisa membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar sebagaimana upayayang sebelumnya dilakukan di sekolah yaitu pada mata pelajaran BahasaArab Ibu Sri selaku guru bidang studi memberikan bimbingan di luar jam sekolah yang disebut dengan TBTQ yakni tuntas baca tulis Al-Qur'an yang diadakan oleh Madrasah.79

Kemudian untuk menyetarakan siswa yang memiliki keterlambatandalam memahami pelajaran dengan siswa yang cepat menangkap materipelajaran, maka guru harus lebih memaksimalkan usahanya dalammembimbing siswa seperti yang dipaparkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata,dalam bukunya Landasan Psikologi Proses Pendidikan, bahwa guru bukanhanya memberikan pelajaran, tetapi juga harus memberikan bimbinganbelajar kepada para siswa yang lambat agar perkembangannya sejajar dengayang lain.80

Pelaksanaan bimbingan belajar tidak hanya berkutik pada hal tersebutdiatas, tetapi dapat dilakukan juga dalam bentuk bimbingan kelompok danbimbingan individual atau kedua bentuk itu dilaksanakan secara berurutandan bervariasi.

Penyelenggaran kelompok belajar merupakan salah satu bentukn realisasi bimbingan dan konseling di sekolah.Di samping dapat belajar secaraindividual, anak-anak pun sebaiknnya juga belajar dengan sistem kelompok.Mengenai hal ini landasan untuk penyelenggaraan kelompok belajar itu. Perludiingat bahwa tujuan dari pendidikan dan pengajaran yang tercantum

79Sri Wahyuningsih, Wawancara Tanggal 31 Mei 2015

80Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 241.

dalam Undang-undang mengenai Sistem Pendidikan Nasional, yaitu UU No.2 tahun1989 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.81

Kata-kata yang terakhir ini mengandung arti bahwa tujuan pendidikanadalah membentuk orang yang mempunyai sikap atau attitude sosial yangbaik, yang mampu bekerjasama dengan lingkungannya sendiri ataugolongan.Maka berdasarkan atas tujuan ini, tujuan pendidikan danpengajaran di sekolah selain memberikan kecakapan juga mempunyai tugasuntuk mengembangkan sikap sosial anak.Salah satu alat untuk mengembangkan sikap sosial ini adalah dengan menyelenggarakankelompok belajar.

Perkembangan anak tidak selalu mulus dan lancar, adakalanya lambatdan juga berhenti sama sekali. Dalam situasi seperti itu mereka perlumendapatkan bantuan atau bimbingan.Dalam upaya membantu anakmengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam perkembangnnya,guru berperan sebagai pembimbing.Sebagai pembimbing guru perlumemiliki pemahaman yang seksama tentang para siswanya, memahamisegala potensi dan kelemahannya, masalah dan kesulitan- kesulitannyadengan segala latar belakangnya. Dalam situasi hubungan yang

81Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Yogyakarta: C.V.Andi Offset, 2005), h. 127.

akrab dan bersahabat, para siswa akan lebih terbuka dan berani mengemukakan segalapersoalan dan hambatan yang dihadapinya. Melalui situasi seperti itu pulaguru dapat membantu para siswa memecahkan persoalan-persoalan yangdihadapinya.

Dalam pembelajaran di kelas, guru berhadapan dengan sejumlah pesert didik yang semuanya ingin diperhatikan. Peserta didik akanberkembang secara optimal melalui perhatian guru yang positif, sebaliknyaperhatian yang negatif akan menghambat perkembangan peserta didikmereka senang jika mendapat pujian dari guru dan merasa kecewa jikakurang diperhatikan atau diabaikan.

Namun kebanyakan guru terperangkapdengan pemahaman yang keliru tentang mengajar, mereka menganggapmengajar adalah meyampaikan materi kepada peserta didikmereka jugamenganggap mengajar adalah memberikan pengetahuan kepada pesertdidik. Tidak sedikit guru yang sering mengabaikan perkembangan kepribadian peserta didik serta lupa memberikan pujian kepada mereka yangberbuat baik dan tidak berbuat salah.

Guru perlu belajar untuk menangkap perilaku positif yang ditunjukkanoleh para peserta didik, lalu segera memberi hadiah atas perilaku tersebutdengan perhatian atau pujian. Kedengarannya seperti hal yang sederhanatetapi memerlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk tetap mencari danmemberi hadiah atas perilaku positif peserta didik baik secara kelompokmaupun individu.

Untuk mengetahui sejauh mana upaya bimbingan belajar pada siswa yang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Arab yaitu apabila masalah yang menjadi hambatan dalam proses belajar mengajardapat teratasi dengan hasil yang bagus, sehingga siswa dapat meningkatkanprestasi dan pemahaman serta penguasaan terhadap materi pelajaran yangselama ini dianggap sulit.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagaiberikut:

1. Bentuk-bentuk kesulitan belajar bahasa arab yang dialami siswa kelas IVMI Riadhussholihin Tohir Yasin adalah: Belum bisa membaca al- qur'an,Kurangnya bimbingan orang tua, Sulit menghafal mufradat dan angka dalam bahasa arab, Kurangnya sarana pembelajaran dan Lingkungan yangtidak mendukung untuk dapat praktik berbahasa arab.

2. Upaya guru dalam membimbing siswa kelas IV yang mengalami kesulitanbelajar pada mata pelajaran Bahasa Arab di MI Riadhussholihin Tohir Yasin adalah: bekerjasama dengan orang tua, menggunakan metode drill,menggunakan variasi media, Memberikan jadwal tambahan di luar jamsekolah Dan mengarahkan siswa untuk belajar mandiri maupun kelompok

B. Saran-saran 1. Bagi Guru

Kepada pihak guru, diharapkan agar dapat memberikan layanabimbingan belajar yang lebih ditingkatkan lagi serta diharapkan adanyakerjasama dengan orang tua siswa agar terus memperbaiki systempembelajaran yang ada serta mengupayakan sebaik mungkin untukmeningkatkan profesionalitas, kualitas dan kompetensi yang

67

dimilikiagar mampu melaksanakan tugas mengajar dan mendidik dengan baik,sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa maka seorang guruharus bisa menciptakan lingkungan belajar yang baik.

2. Bagi Siswa

Tugas seorang pelajar adalah belajar, siswa dikatakan belajarapabila ada suatu perubahan positif dari dalam diri siswa untuk belajarlebih giat lagi karena siswa juga sebagai unsur penentu keberhasilansuatu proses pengajaran

3. Diharapkan kepada semua pihak yang terkait agar selalu memelihara kerjasama yang baik untuk masa depan beragama, bermasarakat dan bernegarabagi anak-anak didik, khususnya kerjasama antara pihak orang tua (keluarga) dengan pihak guru sekolah) dan masyarakat.

Orangtuahendaknya selalu mengamati anaknya dalam merespon pembelajaran yangdiberikan oleh gurunya bisa diklaflikasikan dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

AbinSyamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2012).

Al Maarif. Efektifitas Bimbingan Belajar Pada Siswa Yang Mengalami kesulitan Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas IV Di Mi Randatul Ma'arif Desa Mekar Damai Kecamatan Prava Barat Tahun 2011/2012. (Skripsi, IAIN, Mataram, 2011).

Arif Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Penelitian Yogyakarta:

PustakaPelajar. 2007)

Basrowi dan Suandi, Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2005).

Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling (Jakarta: PT RajaGirafindo Persada2012).

Lexy Moleong, Metode Penelitian kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2004).

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung Pustaka Setia, 2011).

Mansyur h, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Ditjen KelembagaanAgamalslam Universitas Terbuka, 1994).

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Wogos Wacana Ilmu, 2001).

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (PT Remaja Rosdakarya 2003).

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2011).

Nana Syaodik Sulmdianta, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2010).

Oemar hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo 2010).

Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo2012).

Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Mataram 2011.

Samsul Munir Amin, Bimbingan Dan Konseling Islam. (Jakarta: AMZAH 2013 Siti Aisyah, Efektivitas Bimbingan Belajar Terhadap kesulitan Belajar

BidangStudi Akuntast Siswa Kelas XII Man I Praya Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2008/2009.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta:

RinekaCipta, 2003)

Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran (Lombok: Holistika, 2013).

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung Alfabeta, 2006).

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014).

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

(Jakarta:Rineka Cipta, 2006).

Surya Rahman, Pengantar Bimbingan Dan Penyuluhan, (Jakarta:

UniversitasTerbuka, 1994).

Tim Dosen PGMI, Model pembelajaran tematik, (Mataram, 2010).

Yudin Citriadin, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Mataram: 2007).

Lampiran-Lampiran

PEDOMAN WAWANCARA A. Kepala Sekolah

1. Kapan berdirinya MI Riadussholihin Tohir Yasin ?

2. Bagaimana Sejarah Berdirinya MI Riadussholihin Tohir Yasin ? 3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan MI Riadussholihin Tohir

Yasin sejak berdiri sampai sekarang?

4. Siapa saja yang pernah menjadi pimpinan atau kepala sekolah sejak pertama sampai sekarang?

5. Berapa jumlah tenaga pengajar atau guru bidang studi yang diajarkan dan latar belakang pendidiknya?

6. Bagaimana kerjasama sekolah dengan wali murid dalam membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar?

B. Guru mata pelajaran pendidikan agama islam

1. Bagaimana bentuk kesulitan yang dialami siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Arab?

2. Upaya apa yang ibu gunakan dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar?

3. Bagaimana peran ibu dalam memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar?

4. Apa saja kendalan yang ibu jumpai dalam memberikan siswa bimbingan belajar?

5. Bagaimana upaya guru dalam membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Arab?

C. Bagi Siswa

1. Apa saja kelusitan yang kalian alami dalam belajar Bahasa Arab?

2. Pada materi apa saja kalian merasa kesulitan belajar Bahasa Arab?

3. Bagaimana cara ibu guru membimbing kalian dalam belajar Bahasa Arab?

4. Apakah kalian senang dengan cara ibu guru membimbing kalian belajar Bahasa Arab?

5. Apakah ibu guru pernah membuat kelompok dalam belajar?

Nilai hasil MID semester kelas IV MI MI Riadussholihin Tohir Yasin Tahun Pelajaran 2016/2017.

No Nama KKM MID Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas 1 Bq. Ludi Hidayatullah

70

80 

2 Fenti Sulistiya Putri 68 

3 Halim Andinata 79 

4 Julia Rozza 57 

5 L. Alanzani 80 

6 M. Eka Saputri 65 

7 M. Ikhsan Ramdhani 69 

8 Nuraini Rizkia Hidayat 69 

9 Wahyu Saputra 65 

10 Wazin Hasib Adili 80 

11 Hesti Damara 66 

12 Khaela Zakia 59 

13 Mona Febria 80 

14 M. Bintang Pauzan 60 

15 Ririn Andini 68 

16 Rahmatullah Hidayah 79 

17 Khaerul Hafiz 80 

Tuntas 7

Tidak Tuntas 10

Sumber data, Dokumentasi, Nilai Hasil MID Semester Kelas IV MI Riadussholihin Tohir Yasin Tahun Pelajaran 2016/2017.

DOKUMENTASI

Wawancara Dengan Siswa Kelas IV

Wawancara Dengan Guru Bahasa Arab

Wawancara Dengan Guru – Guru

Wawancara Dengan Kepala Sekolah

Proses Pembelajaran Berlangsung

Dokumen terkait