• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

H. Metode Penelitian

4. Sumber Data

Terkait dengan sumber data lofland dalam Moleong memaparkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.23

Bersandar pada pendapat di atas maka dalam penelitian kualitatif ada dua macam sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer mencakup data yang diperoleh langsung dan didapatkan dari sumber aslinya seperti responden yang terdiri dari 6 kelas sedangkan yang menjadi subyek penelitian disini adalah Guru, siswa, kepala sekolah dan sumber data tambahan lainnya.

Peneliti memilih satu kelas IV sebagai suatu subyek penelitian dengan jumlah 17 siswa. Sedangkan 10 diantaranya sebagai informan kunci. Karena berdasarkan pada hasil MID semester, dimana kesepuluh siswa tersebut masih mengalami kesulitan belajar.

Hasil wawancara dengan ibu Sri Wahyuningsih selaku guru mata pelajaran bahasa arab di MI Riadhusshilihin kenyataannya menunjukkan

23 Ibid, h 157

bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung aktivitas belajar bahasa arab siswa kelas IV secara umum tergolong baik, siswa rajin mencatat materi pelajaran. Khususnya makna atau arti yang belum dipahami selalu menyimak guru dengan seksama dan patuh terhadap perintah guru seperti ketika guru memerintahkan siswa untuk menghafal mufradat, semua siswa langsung menghafal mufradat dengan sungguh sungguh.24

Namun tetap saja masih ada beberapa siswa kelas IV khususnya siswa laki-laki antara lain: keluar kelas, bercerita dan bermain dengan teman sebangkunya. Namun ada beberapa kekurangan dalam pembelajaran bahasa arab yang peneliti temui ketika melakukan observasi di kelas dan wawancara dengan guru bahasa arab diantaranya adalah:

Kurangnya motivasi belajar siswa, guru bukan merupakan Lulusan bahasa arab, guru tidak tepat waktu memulai pelajaran, metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.25

a. Observasi (pengamatan)

Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitia kualitatif. Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap

24 Ibu Sri Wahyuningsih selaku Guru Bahasa Arab di MI Riadbussholihin, Wawancara, Tanggal 27 Juli 2017

25 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Perdekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h 160

kegiatan dan interaksi subjek penelitian untuk melakukan pengukuran tanpa mengajukan pertanyaan-pertanyaan.26

Secara umum observasi dapat dibedakan menjadi observasi berperanserta (participant observation) dan observasi non partisipan.

1) Observasi berperanserta (participant observation)

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

2) Observasi nonpartisipan

Dalam observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dengan aktifitas orang-orang yang sedang diamati dan hanya sebagai pengamat independen.27

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi nonpartisipan untuk mengetahui data tentang keadaan lingkungan disekitar Madrasah MI Riadhussholihin Tohir Yasin dan observasi mengenai kesulitan belajar untuk membuktikan siswa yang mengalami kesulitan belajar,

b. Wawancara

Wawancara adalah Tanya jawab lisan antara satu orang atau lebih secara langsung, ataupun percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Wawancara bertujuan

26 Bastowi dan Suandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 93.

27 Sugiono, Metode Ponelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 3

untuk mengkostruksi mengenai orang kejadian kegiatan organisasi perasaan motivasi tuntutan kepedulian dan lain-lain.28

Sehubungan dengan hal ini Esterberg (2002) menyatakan bahwa "interviewing is at the heart of social research. If you look though almost any sociological journal, you willfind that much social reseurch is based any on interview, either standardized or more in depth" Interview merupakan hatinya penelitian sosial.

Macam-macam Interview/wawancara antara lain yaitu:

1) Wawancara terstruktur (Struktured interview)

Wawancara struktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti ata pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabannyapun telah disiapkan

2) Wawancara Semiterstruktur (Semistrukture Interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya

28Yudin Citriadin, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Mataram: 2007), h 69

3) Wawancara tak terstruktur (unstructured interview)

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.29

Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam penelitian ini untuk instrument interview peneliti menggunakan pedoman wawancara terstruktur untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan bimbingan belajar yang diberikan pada siswa yang mengalami kesulitan belajar serta bentuk kesulitan belajar pada mata pelajaran Bahasa Arab di MI Riadhussholihin Tohir Yasin dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang tidak terekam oleh metode lain

Adapun data yang diambil oleh peneliti dengan menggunakan wawancara adalah:

1. Data tentang kesulitan belajar siswa

2. Data tentang upaya guru dalam membimbing siswa, c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

29 Ibid, h 72

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.30 Metode ini merupakan metode pendukung yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen-dokumen yang ada di MI Riadhussholihin Tohir Yasin.

Dengan demikian, dokumentasi adalah segala keterangan yang berupa data-data laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan yang ditujukan untuk menyimpan keterangan tentang peristiwa itu. Adapun peneliti mengunakan metode dokumentasi ini dalam rangka memperoleh data tentang:

1. Dokumen-dokumen Madrasah Ibtida'iyah Riadhussholihin Tohir Yasin seperti sejarah singkat berdirinya, letak geografis, keadaan sarana serta prasarana, keadaan siswa, keadaan guru atau pegawai dan keadaan stuktur organisasinya.

2. Gambar atau foto pada saat proses pembelajaran berlangsung 3. Gambar atau foto pada saat wawancara dengan guru dan siswa.31

Dokumen terkait