BAB II TINJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
5. Pembangunan Desa
a. Pengertian Pembangunan Desa
Perbaikan dapat diketahui bahwa suatu perubahan yang terencana dan berjangkauan luas yang dilakukan oleh negara dan negara untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan desa. Menurut Siagian (2018:4) perbaikan dapat di ketahui bahwa suatu usaha atau kemajuan dari upaya-upaya pembangunan dan perubahan yang diatur yang dilakukan secara sengaja oleh suatu negara, apalagi mengungkapkan bahwa perbaikan mengandung sudut pandang yang sangat luas, salah satunya mengingat kemajuan dalam bidang politik. Menurut Suparno (2019:46) menyatakan bahwa desa dilakukan dalam keselarasan yang adil antara otoritas publik dan wilayah setempat. Kerangka, sedangkan lay tergantung pada kapasitas desa itu sendiri. Hasil dari perbaikan desa juga merupakan indikasi dari kelangsungan hidup dan kapasitas dan sikap kerja keras dari kepala desa dan otoritas pemerintah desa. Bagaimanapun, ada
banyak faktor nyata di desa 00 desa, banyak kepala desa tidak memiliki arahan tingkat tinggi dalam menjalankan pemerintahan desa, ini sebagian besar karena banyak negara bagian tidak memiliki cukup visi misi dan arah tindakan yang cemerlang untuk menjalankan roda pemerintahan dan kemajuan jaringan masyarakat desa dari Pendanaan, politik dan fisik.
Alasan kemajuan desa dapat di ketahui bahwa untuk bekerja pada bantuan pemerintah jaringan pedaerahan dan sifat keberadaan manusia serta kebutuhan yang mungkin timbul, peningkatan kantor dan Latar Belakang desa, peningkatan potensi pendanaan terdekat, dan pemanfaatan yang layak dari dana reguler dan sumber daya iklim.
Adisasmita, HR (2017:68) Pemberdayaan desa dapat di ketahui bahwa pemanfaatan aset yang dapat diakses untuk lebih mengembangkan bantuan pemerintah daerah yang asli baik dalam hal gaji, lowongan pekerjaan, lapangan usaha, akses navigasi, maupun catatan peningkatan manusia.
b. Rencana perbaikan desa dan keuangan desa
Menurut Sjafrizal (2016:15) perencanaan kemajuan desa pada dasarnya bersifat multidisiplin karena tingkat luasnya mencakup sudut pandang geografis, finansial, sosial, sosial, politik, pemerintahan, dan aktual. Karena kesiapan perencanaan perbaikan desa memerlukan persiapan
kelompok yang menguasai beberapa ilmu terkait, misalnya planologi, perancangan, aspek keuangan, agribisnis, regulasi, pemerintahan, dan sosial budaya.
Perencanaan pembangunan desa diselenggarankan dengan mengikuti sertakan masyarakat desa melalui musyarawah perencanaan pembangunan desa. Musyarwah diperencanaan pembangunan desa dilakukan dan di selenggarakan oleh desa dengan menetapkan prioritas, program, kegiatan serta kebutuhan swadaya masyarakat desa serta anggaran pendapatan dan
belanja daerah Kabupaten/Kota berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat desa
B. Tinjauan Emperis
Menurut Voni (2009) Penelitian empris dapat di ketahui bahwa studi yang diperoleh dari percobaan atau persepsi yang melegitimasi penilaian dalam realitas kasus eksperimental. Melihat dan memperhatikan serta merealisasikan prosedur yang digunakan dalam pembuktian obervasi, induksi, Deduksi, pengujian, Evaluasi yang ditunjukkan secara tepat atau dapat dirujuk oleh Penelitian terdahulu. Mengenai Penelitian terdahulu tentang bahasa yang terkait dengan Penelitian ini, cenderung ditemukan pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu
NO Nama
Peneliti dan Tahun
Judul Penelitian
Variabel (Kuantitatif)
Alat Analisis Hasil Penelitian
1 Sahrul Yusuf / 2121:Vol.4
Evaluasi Pelaksanaan Alokasi Dana Desa
Terhadap Manajemen Keuangan Desa Dalam Meningkatkan Efektivitas Program Pembangunan Desa
Metode yang digunakan adalah metode sampel
sebanyak 31 responden dan pengumpulan metode kuesioner dan diuji dengan metode dossier
menggunakan analisis
dossier secara SPSS.
analisis digunakan adalah analisis variabel pengujian hipotesis dan analisis data secara spss
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji T untuk menguji dengan
membandingkan T hitung dengan T pada masing- masing t hitung.
Sedangkan Uji F untuk menguji apabila variabel bebas secara simultan tabel atau dengan melihat kolom signifikan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat.
2 Hurriyaturroh m
-an /
2121:Vol.16
Analisis Pengelolaan Dana Desa dalam Desa (Studi Kasus Pada Meningkatkan Pembangunan Desa Cibitung Wetan)
Metode yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif kualitatif.
Analisis digunakan adalah analisis variabel pengujian hipotesis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap efektif sesuai dalam
meningkatkan pembangunan pelaporan termasuk dalam kategori sudah di Desa. 3 Marhamah
Tunnisa / 2121:Vol.11
Pengaruh Manajemen Keuangan Desa Terhadap Efektivitas Program Pembangunan Bolaromang Kecamatan Tombolopao Desa Di Desa Kabupaten Gowa
Metode digunakan adalah Deskriptif kuantitatif
Analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linear sederhana
Data yang diolah adalah hasil dari penyebaran kuesioner kepada Masyarakat di Desa
Bolaromang.
Dengan orang dan sampel sebanyak 82.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive menggunakan populasi sebanyak 442 sampling. Teknik analisis data yang digunakan regresi linear sederhana.
4 NardiSunard/
2121:Vol.3
Pelaksanaan Alokasi dan Desa Terhadap Manajemen Meningkatkan Efeltivitas Prpgram Desa Sejahtera Mandiri Di Desa Desa Mandiri Dalam Cihambulu Kecematan Pabuaran Kabupaten
Metode digunakan adalah metode Variabel kuantitatif
Analisis digunakan adalah analisis regresional weight, softwazreaos SPSS 23 dan menggunaka n 111 orang responden
Hasil penelitian bahwa
pelaksanaan pengelolaan dana desa (PPDD) berpengaruh sigifikan terhadap manajemen keuangan desa berpengaruh signifikan terhadap keuangandesa (MKD) dan
Subang. manajemen efektivitas program desa sejahtera mandiri (EPDS)
5 Nova Elsyra, Syekh Amin Al Badry Zulkifli / 2121:Vol.4
Pengaruh Pelaksanan Kebijakan Dana Desa Desa Terhadap Efektivitas Dan Manajemen Keuangan Program Pembangunan Desa Di Kabupaten Bungo
Metode penelitian digunakan adalah jenis eksplanatif karena bertujuan untuk meneliti karakteristik variabel dan hubunagan antar variabel yang telah ada
Analisis digunakan adalah alat analisis pengujian signifikan dan pengujian hipotesis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji parsial menunjukkan nilai signifikan pelaksanaan kebijakan dana desa efektivitas program
berpengaruh terhadap pembangunan desa pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara bersama sama kebijakan dana desa dan manajemen keuangan desa terhadap variabel pelaksanaan efektivitas program pembangunan desa.
6 Arce Yulita Ferdinandus/
2119:Vol.11
Pengaruh Alokasi Dana Desa terhadap Pelaksanaan Desa pada Kampung Maladuk Program Pembangunan Distrik
Klasafet Kab.
Sorong
Metode yangi digunakan adalah metode variabel
pengujian hipotesis
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif program
pembangunan desa pada Kampung Maladuk Distrik Klasafet antara alokasi
dana desa terhadap Kabupaten Sorong.
7 Marselina / 2118:Vol.7
Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya
Masyarakat Di Desa
Magmagan Karya Kecematan Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Lumar
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif
Analisis yang digunakan adalah analisis rasio keuangan
Hasil analisis menunjukkan bahwa bahwa pengelolaan keuangan sudah sesuai dengan
oleh pemerintah pusat yang mengacu pada Peraturan Menteri ketentuan yang ditetapkan Dalam Negeri nomor 113 tahun 2114,dimana dalam proses penganggaran melalui prosedur dana,
penatausahaan, pelaporan pertanggung jawaban perecanaan, pelaksanaan pencairan dan publikas 8 Facrul A
siregar fazli Syam BZ / 2117:Vol.2
Analisis
Efektivitas Dan Efisiensi Pada Desa Di Kabupaten Serdang) Pengelolaan Keuangan Desa (Studi
Metode yang digunakan adalah metode observasi, penyebaran kuesuioner pengumpulan data dengan melakukan dokumentasi dan penelitian
Analisis digunakan adalah analisis rasio efektivitas
Hasil penelitian menyatakan bahwa kemampuan penyerapan anggaran pada desa yang memiliki rasio efektivitas 111%
sangat baik, beberapa kemampuan anggaran, sehingga dana ADD dapat program
dilakukan sesuai dengan
dipergunakan secara
keseluruhan
9 Firmansyah, Aulia / 2121:Vol.4
Analisis Manajemen Keuangan Desa Dalam Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Di Desa Tassese Kabupaten Gowa
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif deskriptif
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Rasio Efektivitas
Hasil penelitian menyatakan bahwa anggaran pendapatan yang dapat dijabarkan Realisasi
Pendapatan sebanyak 29%
dikategorikan tidak efektif dan pada tahun 2117 jumlah sebanyak 29,38% diperoleh rasio efektivitas Pendapatan Meningkat 111%.
Maka Pendapatan dikategorikan efektif
11 Lisa, Itmal/
2117:Vol.4
Manajemen Keuangan Dana Desa Kalukubodo Dan Desa Popo Kematan Menuju Desa Mandiri (Studi Kasus Desa Galesong Selatan, Kabpaten Takalar
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian metode kualitatif
Analisis digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
Manajemen keuangan ADD di desa
kalukubodo telah sesuai prinsip yang
menempatkan desa tujuan, sekaligus desa mandiri dengan program
pembangunan indikator atas proses
pembangunan yang dilakukan menkoordinasika n oleh satuan kerja perangkat derah yang masyarakat.
2). Kerangka Pikir
Tujuan utama keuangan desa difokuskan pada mensejahterakan masyarakat serta pemerataan di desa. Pembangunan desa diperlukan di setiap desa untuk kemajuan desa banyaknya polemik terhadap inisiatif program pembangunan desa dapat di ketahui bahwa hal yang wajar mengingat pembangunan desa yang tidak wajar sering dijumpai. Hal Ini
karena keuangan yang lemah dan tidak adanya pengawasan dan komitmen dalam proses rencana belanja. Rincian dalam penelitian ini dapat di ketahui bahwa kelayakan dalam melaksanakan manajemen keuangan desa selama waktu yang dihabiskan menggambarkan struktur yang wajar untuk lebih memperjelas tujuan Penelitian dan selanjutnya berfungsi sebagai sumber perspektif untuk berpikir dan alasan untuk mencari spekulasi. Ide yang ditemukan dalam gambar dapat di ketahui bahwa sebagai berikut:
Kerangka pikir penelitian
CCCV
Gambar 2.1 Pemerintah desa
(4) Tahap Pelaksanaan Program Pembangunan Desa:
1. Perencanaan 2. pelaksanaan 3. pengawasan 4. penanggungjawab
Manajemen Keuangan Desa
Rasio Keuangan Desa
Efektif/Tidak Efektif
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan kuantitatif deskriptif. Untuk situasi ini Penelitian direncanakan untuk mengumpulkan data yang menyoroti informasi yang diperkenalkan secara tepat dan metodis sehingga dapat memberikan gambaran yang masuk akal. Pada umumnya, motivasi mendasar di balik penelitian dengan teknik kuantitatif dapat di ketahui bahwa untuk mengungkap kejadian atau kenyataan, kondisi, kekhasan, faktor dan kondisi yang terjadi selama penelitian. Penelitian yang menarik menekankan pada pengenalan informasi secara efisien dan tepat dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran yang wajar.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kuantitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak relevan (Moleong, 2010) Pembatasan dalam penelitian kuantitatif ini lebih didasarkan pada tingkat kepentingan/ urgengsi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada “Analisis Manajemen Keuangan Desa Dalam Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima” yang objek utamanya merupakan analisis manajemen keuangan desa dalam meningkatkan pendapatan.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Desa Monggo yang terletak di Kecamatan Madapangga kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian telah dilakukan selama 2 bulan mulai dari Juni hingga Agusutus 2022.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat mixed methods metode kuantitatif dengan kualitatif yaitu data yang bersumber dari hasil wawancara. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara langsung sebagai data lapangan tanpa melalui perantara. Melalui teknik wawancara, observasi, ataupun dokumentasi pertemuan langsung dengan pihak terkait termasuk pemerintah desa, badan permusyawaratan desa (BPD) dan lingkungan sekitar untuk memperoleh informasi tentang Analisis Manajemen Keuangan Desa dalam Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Desa Monggo kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memiliki informasi yang relevan ataupun yang mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan peneliti. Sumber data dalam penelitian ini yaitu kelapa desa dan staf desa.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung sumber data primer melalui laporan keuangan pendapatan dan mendukung dalam melaksanakan penelitian ini. Sumber data sekunder ini akan mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan saat penelitian untuk memperkuat temuan-temuan yang diperlukan peneliti.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sugiyono dalam penelitian Lifityani Hs (2021) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dari karateristik tertentu yang dituju oleh peneliti untuk dipelajari serta di pahami kemudian menarik kesimpulannya. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat di ketahui bahwa laporan keuangan desa yang akan digunakan sebagai dasar pemikiran untuk dapat mengetahui dan melihat Analisis manajemen keuangan desa dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pembangunan desa selama 3 tahun terakhir dimulai dari tahun 2018,2019,2020 di Kantor Desa Monggo Kecamatan Madapangga kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.
2. Sampel
Dalam proses pengumpulan sampel, itu dapat di ketahui bahwa tahap untuk mengetahui dan menentukan pilihan pada ukuran yang diambil dalam pelaksanaan Penelitian pada suatu item. Sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa laporan keuangan berupa laporan anggaran pendapatan Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabuapten Bima tahun 2018, 2019, 2020.
E. Metode Pengumpulan Data
Strategi dalam informasi yang digunakan dapat di ketahui bahwa teknik yang digunakan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu dengan menggunakan pengumpulan data dapat dilakukan dengan Observasi (Pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan keempatnya.
Penelitian lapangan merupakan gerakan Penelitian dimana peneliti harus mendapatkan informasi yang sesuai dan tepat dalam Penelitian. Dimana dalam
memperoleh informasi dan harus menyebutkan fakta-fakta objektif di desa Penelitian dan berbicara langsung dengan kepala desa dan beberapa otoritas desa dan membedakan data yang diperlukan. Dengan ini, para ilmuwan berpendapat:
1.Teknik observasi (pengamatan)
Observasi (pengamatan) adalah dengan menyebutkan fakta-fakta yang dapat diamati secara langsung di area Penelitian dan dapat memperoleh informasi yang lebih tepat yaitu sesuai dengan latar belakang sejarah kantor Desa, struktur organisasi kantor serta posisi kantor Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat
Widoyoko (2018:46) Obsevasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang Nampak dalam suatu gejala pada obej penelitian.
2.Teknik interview (wawancara)
Wawancara merupakan mengarahkan pertemuan wawancara dengan kepala desa dan staf untuk mendapatkan informasi tentang laporan keungan desa, dan data yang sesuai dengan subjek definisi masalah Penelitian.
Pertemuan yang dipimpin dalam penelitian ini memanfaatkan rundown pertanyaan yang disusun.
3.Teknik dokumentasi
Menurut Sugiyono (2017) mengartikan bahwa laporan dapat di ketahui bahwa catatan peristiwa yang telah melalui komposisi gambar atau karya yang luar biasa dari pemanfaatan teknik observasi dan wawancara hasil penelitian akan lebih kokoh bila didukung oleh dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Strategi ini merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan dan meramalkan penelitian yang menghasilkan permintaan untuk mencapai
tujuan. Dilihat dari judul, landasan, dan perincian masalah, maka strategi logis yang digunakan dapat di ketahui bahwa prosedur penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan.
Rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara akurat mengenai fakta-fakta melalui perhitungan rasio keuanngan pada Program Pembangunan di Desa Monggo Wilayah Madapangga Bagian Bima Nusa Tenggara Barat.
1. Rasio Efektivitas, perhitungan kelayakan administrasi Pendanaan pemerintah desa dalam memahami PAD yang diatur berbeda dengan tujuan yang ditetapkan diberikan 100%.
2. Rasio Aktivitas, pergerakan pengelolaan keuangan desa dengan menggunakan persamaan pengujian antara jumlah agregat konsumsi skedul/fungsional dan seberapa besar peningkatan APBD sebesar 100%.
Apalagi, jumlah seluruh belanja kemajuan APBD digandakan 100%.
3. Rasio Efisiensi, perhitungan kemampuan administrasi Pendanaan
pemerintah lingkungan ditentukan dengan menggunakan korelasi antara pengakuan konsumsi atau penggunaan rencana pengeluaran dengan pendapatan/pendapatan provinsi dikalikan
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima
Pada awalnya Desa Monggo kecamatan madapangga kabuapten bima berasal dari mada monggo kemudian 1937 dibentuk dusun mada na’a di pimpin oleh kepala kampung bernama Ompu Latif pada tahun 1920 mada monggo menjadi desa devintif yang awalnya hanyalah kampung yang terdiri dari warga dusun mada na’a dan kemudian diadakan pemilihan kepala desa pertama pada tahun 1965 dan terpilih Bapak H.Ismail Alwi menjabat kepala selama 6 tahun sejak dari periode 1965-1972, dan pada tahun 1972 diadakan pemilihan kepala desa kedua dan kemudian terpilih Bapak Abdul Hamid H.Arsyad menjabat selama 6 tahun sejak periode 1972-1978, dan pada tahun 1978 diadakan pemilihan kepala desa ketiga dan kemudian terpilih Bapak Abdul Majid H.Ahmad menjabat selama 6 tahun sejak periode 1978-1984, dan pada tahun 1984 kemudian diadakan pemilihan kepala keempat oleh masyarakat desa monggo dan terpilih Bapak Abubakar Abdul Mutalib masa menjabat selama 6 tahun sejak periode 1984-1992, dan pada tahun 1992 diadakan pemilihan kepala desa kelima dan terpilih Bapak H.Sanusi H.Yusran masa menjabat selama 6 tahun sejak dari 1992-1990, dan pada tahun 1998 diadakan pemilihan kepala desa ke enam dan terpilih Bapak Azman Ahamud masa menjabat selama 6 tahun sejak periode 1998-2004 dan tahun 2004 di adakan pemilihan kepala desa ke tujuh terpilih Bapak Rasyidin H.Abdul, SH selama 6 tahun sejal dari tahun terpilih 2004-2010 dan kemudian diadakan lagi pemilihan lagi kepala desa ke delapan dan terpilih Bapak Abdullah H.
Yusuf masa menjabat dari tahun terpilih 2010-2016, dan kemudian pada tahun 2016 diadakan lagi pemilihan kepala desa ke Sembilan dan terpilhlah Bapak Mayor Abdul Majid, SH menjabat selama 6 tahun sejak periode 2016-2022.
Mengapa di katakana Desa Monggo bukan Desa Mada Monggo, dikatakan desa monggo karena pada awalnya desa ini hanya terdiri dari satu dusun induk yaitu dusun mada na’a jadi munculnya kata monggo merupakam arti dari:
1. Monggo berasal dari singakatan ramah
2. Monggo mempunyai arti anak dari kampung atau hasil dari pemekaran desa sehingga atas dasar itu nama Desa Monggo dipilih dan disetujui oleh masyarakat desa.
2. Visi dan Misi Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima
a. Visi Desa Monggo
Mewujudkan masyarakat Desa Monggo yang mandiri, maju, aman dan bermartabat berprinsip maja labo dahu, rombo ra ntiri dan syukur, ikhlas dan sabar
b. Misi Desa Monggo
1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatkan partisipasi
2) Mewujudkan Masyarakat desa yang sejahtera dalam bidang pembangunan
3) Menstrukturisasi lembaga pemerrintahan desa
4) Meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan desa
5) Mengoptimalkan potensi-potensi strategis sesuai dengan tata ruang wilayah desa
6) Meningkatkan pengelolaan semua potensi desa secara professional 7) Mengembangkan potensi SDM terhadap generasi muda dan mudi
8) Bekerja keras dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Monggo.
3. Deskripsi Informan Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima
a. Jumlah Penduduk
Hasil Olahan data kependudukan desa monggo melalui proses validasi berkala dan tersikronkan dengan
Prodeskel Kemendagri
Gambar 2.2 Jumlah Penduduk
Berdasarkan gambar di atas, bahwa desa monggo kecamatan madapangga kabupaten bima memiliki jumlah penduduk 7.434 jiwa dengan spesifikan usia 18.3% yang berusia di bawah 15 tahun, 67,7% yang berusia antara 15-65 tahun dan 14% yang berusia di atas 65% tahun sedangkan
Perempuan 189%
Laki-laki 213%
0 2000 4000 6000
1 2
Berdasarkan Gender
7.43 4 TOTAL Berdasarkan
18,3% berusia di bawah 15 tahun 67,7% berusia antara
15-65 tahun 14% berusia di atas
65 tahun
spesifikasi berdasarkan gender yaitu 213% yang berjenis kelamin laki-laki dan dan 189% yang berjenis kelamin perempuan.
b. Tingkat Produktivitas Penduduk
Gambar 2.3 Tingkat Produktivitas Penduduk
Berdasarkan gambar di atas, tingkat produktivitas penduduk di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima dapat di ketahui bahwa 89% dari jumlah penduduk di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima berada pada usia produktif sedangkan sisa dan jumlah penuduk yaitu 28% berada di usia tidak produktif.
c. Mata Pencaharian Penduduk
Gambar 2.4 Mata Pencaharian Penduduk 0
200 400 600 800 1000
0-15 15-25 25-35 35-45 45-55 55-65 >65
Kelompok Usia
Laki-laki Perempuan
89% berada di usia produktif
28% berasa di usia tidak produktif
0 200 400 600 800 1000
LAIN-LAIN WIRASWASTA PETANI PELAJAR/MAHASISWA MENGURUS RUMAH TANGGA BELUM BEKERJA
PERKERJAAN
Tidak Diketahui Perempuan Laki-laki
50% Mayoritas Perempuan MENGURUS RUMAH TANGGA
225% Mayoritas laki-laki PETANI
167% di antaranya PELAJAR/MAHASISWA
Berdasarlakan gambar di atas, mata pencaharian penduduk di desa Monggo Kecamatan Kabupaten Bima dominan penduduk yang berjenis kelamin perempuan yang berprofesi mengurus rumah tangga dengan spesifikan 50% dan 225% dari penduduk yang berjenis kelamin laki- laki berprofei sebagai petani dan selebihnya dari jumlah penduduk 167%
diantaranya berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa.
d. Tingkat Pendidikan Penduduk
Gambar 2.5 Tingkat Pendidikan Penduduk
Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat tingkat pendidikan di Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima 98% dari jumlah penduduknya telah menyelesaikan program wajib belajar 9 tahun dengan tingkat pendidikan yang paling banyak dari jumlah penduduknya yaitu tamatan sekolah dasar dengan dominan penduduk yang berjenis kelamin perempuan.
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
TIDAK DIKETAHUI TAMAT SMA TAMAT SLTA TAMAT SMP TAMAT SD SEDANG TK/SD BELUM/TIDAK SEKOLAH
PENDIDIKAN
Tidak Diketahui Perempuan Laki-laki
e. Status dan Agama Penduduk
Gambar 2.6 Status dan Agama Penduduk
Berdasarkan gambar di atas, dapat di lihat status penduduk desa monggo kecamatan madapangga kabupaten bima yaitu dari 7.434 jiwa terdapat 21%
dari jumlah penduduk berstatus sudah menikah, 74% belum menikah dan 5%
dari jumlah berstatus janda/duda. Adapun kepercayaan atau agama yang di ambil oleh penduduk di desa monggo kecamatan madapangga kabupaten bima terdiri dari 3 agama yang di ambil di antaranya, Islam, Khatolik, Protestan namun dominan agama yang di ambil oleh penduduk di desa monggo kecamatan madapangga kabuapten bima yaitu Agama Islam.
4. Struktur Organisasi dan Job Description
Untuk Mendukung dan mengoptimalkan Pelaksanakaan Adminitrasi Manajemen Keuangan Desa Dalam Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Di Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, Sekretaris Desa dan Bendahara Desa dan juga di lengkapi dengan tim pengawas. Adapun struktur organisasi Desa Monggo Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.
21%
74%
5%
STATUS & AGAMA
Sudah menikah Belum menikah Janda/duda
Islam Katolik Kristen