• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI PULAU JAWA

Dalam dokumen Laporan Tahunan DJKA Tahun 2018 compressed (Halaman 123-140)

PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

3.1 PEMBANGUNAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

3.1.2 PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI PULAU JAWA

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-26 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-27 Gambar 3. 40 Pembangunan Double Track Maja – Rangkas Bitung

2) Double – Double Track (DDT) Manggarai – Cikarang

Pada tahun 2018, pekerjaan DDT Manggarai – Cikarang dibagi menjadi 3 paket pekerjaan yaitu :

a) Pekerjaan Paket A Tahap I (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai s.d Jatinegara) didanai menggunakan skema pembiayaan SBSN Tahun Anggaran 2017 s.d 2019 (MYC), dengan capaian progres fisik tahun 2018 yaitu sebesar 77,01%.

Gambar 3. 41 Skema Ruang Lingkup Pekerjaan DDT Paket-A

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-28 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

b) Pekerjaan paket B1 lanjutan pembangunan fasilitas perkeretaapian untuk Bekasi sampai dengan Cikarang yang didanai menggunakan PHLN (Loan) Tahun Anggaran 2017 s.d 2019 (MYC) dengan capaian progres fisik Tahun 2018 yaitu sebesar 100%.

c) Pada pekerjaan Paket B2 (1) Modernisasi Fasilitas Perkeretaapian untuk Jatinegara s/d Bekasi, pendanaannya menggunakan SBSN Tahun Anggaran 2017 s.d 2018 (MYC) dengan capaian progres fisik Tahun 2018 yaitu 100%.

Niali manfaat pekerjaan DDT Manggarai – Cikarang adalah untuk memisahkan pelayanan angkutan KA perkotaan dan angkutan KA antarkota, sehingga dapat mempercepat waktu tempuh perjalanan dan meningkatkan kapasitas pelayanan kereta api.

Gambar 3. 42 Erection Box Girder dengan Louncher Gantry

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-29 Gambar 3. 43 Pekerjaan Jalan Rel

Gambar 3. 44 Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Depo Cipinang

b. Wilayah Jawa Bagian Barat

1) Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa Antara Bogor - Sukabumi Segmen Cigombong - Cicurug

Pembangunan jalur ganda KA antara Bogor – Sukabumi juga termasuk pembangunan jembatan KA dan perbaikan lengkung jalur KA dengan panjang jalur 57 Km’sp. Pembangunan tahap pertama adalah segmen antara Cigombong - Cicurug sepanjang 7,5 Km’sp dengan target selesai

tahun 2019. Untuk segmen Bogor- Cigombong dan Cicurug - Sukabumi (49,5 Km’sp) direncanakan selesai tahun 2021. Nilai manfaat pembangunan

jalur ganda KA lintas selatan Jawa antara Bogor - Sukabumi yaitu untuk

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-30 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

mengurangi kemacetan lalu lintas di Jawa Barat melalui peralihan dari moda jalan ke moda KA, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar daerah pembangunan, meningkatkan frekuensi perjalanan KA penumpang dari 6 kali/hari menjadi 12 kali/hari, serta KA barang dari 2 kali/hari menjadi 8 kali dengan rangkaian lebih panjang dan mengurangi waktu tempuh KA untuk Bogor – Sukabumi dari 123 menit menjadi 80 menit. Progres pembangunan Cigombong – Cicurug sampai Desember 2018 sebesar 70,86% dengan target selesai tahun 2019.

Gambar 3. 45 Groundbreaking Jalur Ganda KA Segmen Cigombong-Cicurug

Gambar 3. 46 Konstruksi Pembangunan Jalur Ganda KA antara Bogor – Sukabumi

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-31 Gambar 3. 47 Kunjungan Dirjen Perkeretaapian pada Pembangunan Jalur Ganda KA

Segmen Cicurug - Cigombong

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-32 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

2) Peningkatan Jalur KA R.33 menjadi R.54 antara Cianjur - Padalarang Lintas Bogor – Yogyakarta

Peningkatan jalur KA R.33 menjadi R.54 dan normalisasi badan jalan antara Stasiun Cianjur - Stasiun Ciranjang KM.95+000+- Km.110+000 sepanjang 15 km dengan progres fisik 100% dan direncanakan akan dioperasikan bulan April 2019 melalui perpanjangan pelayanan subsidi PSO. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalan raya terutama dari Sukabumi - Cianjur - Padalarang. Untuk tahun 2019 akan dilanjutkan peningkatan jalur KA antara Stasiun Ciranjang - Stasiun Cipatat sepanjang 15 km.

Gambar 3. 48 Peningkatan Jalur KA R.33 menjadi R.54 antara Cianjur - Ciranjang

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-33

c. Jawa Bagian Tengah

1) Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa Antara Purwokerto - Kroya Lintas Cirebon - Kroya

Pembangunan jalur ganda KA lintas Purwokerto-Kroya sepanjang 39 Km’sp (termasuk emplasemen) merupakan lanjutan dari pembangunan jalur ganda lintas Selatan Jawa. Progres sampai dengan Desember 2018 sebesar 97,72% yang juga mencakup pekerjaan 4 unit stasiun dan penggantian sistem persinyalan dan telekomunikasi elektrik. Jalur ganda KA antara Purwokerto – Kroya ditargetkan selesai dan beroperasi pada tahun 2019 dengan sumber pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Nilai manfaat dari pembangunan jalur ganda KA lintas Selatan Jawa antara Purwokerto - Kroya adalah untuk mengurangi waktu tempuh perjalanan KA dan meningkatkan kapasitas pelayanan angkutan penumpang dan barang antar kabupaten, antar kota maupun antar provinsi serta peningkatan keselamatan operasi jalan KA.

Gambar 3. 49 Hasil Pembangunan Jembatan BH 1425 antara Purwokerto - Notog

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-34 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 50 Hasil Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 antar

Purwokerto – Kroya

Gambar 3. 51 Peron Stasiun Kebasen Gambar 3. 52 Peron Stasiun Randegan

Gambar 3. 53 Relokasi Jalan dan Pembangunan Overpass KM. 363+125 dan KM. 363+335 Antara Notog – Kebasen

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-35 Gambar 3. 54 Viaduct pada Jalur KA Antara Purwokerto - Kroya

2) Pembangunan Jalur Ganda KA antara Kroya - Kutoarjo

Merupakan lanjutan dari pembangunan jalur ganda lintas Selatan Jawa.

Panjang jalur ganda KA lintas Kroya - Kutoarjo adalah 76 km’sp yang juga mencakup pelayanan 15 unit stasiun pembangunan sistem telekomunikasi dan sistem CTC-CTS jalur ganda kereta api di Stasiun Kroya – Kutoarjo.

Progres sampai dengan Desember 2018 mencapai 62,02% untuk segmen Gombong - Kutoarjo dan 68,419% untuk segmen Kroya – Gombong dengan ditargetkan selesai tahun 2019 dengan sumber pendanaan Surat Berharga Milik Negara (SBSN). Nilai manfaat pembangunan jalur ganda KA lintas Selatan Jawa antar Kroya – Kutoarjo adalah meningkatan kapasitas pelayanan angkutan penumpang dan barang, mempercepat waktu tempuh, terciptanya keselamatan perjalanan KA lintas Selatan Jawa Kroya – Kutoarjo, mengurangi kemacetan lalu lintas di Jawa Tengah melalui pengalihan dari moda jalan ke moda KA, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar daerah pembangunan.

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-36 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 55 Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa antara Kroya - Kutoarjo

3) Pembangunan jalur ganda KA antara Solo – Kedungbanteng

Pembangunan jalur ganda KA antara Solo – Kedungbanteng memiliki panjang 42 Km’sp. Selain itu, dibangun juga 7 unit stasiun dan 8 unit jembatan serta terdapat 7 unit stasiun penggantian sistem persinyalan mekanik menjadi elektrik dan sistem telekomunikasi jalur ganda KA Solo Jebres s.d Stasiun Kedungbanteng untuk mendukung pengoperasian jalur ganda KA Solo – Kedungbanteng. Nilai manfaat dari pembangunan jalur ganda KA lintas Selatan Jawa antara Solo - Kedungbanteng antara lain meningkatnya keselamatan lalu lintas perjalanan kereta api, mempercepat waktu tempuh, meningkatkan kapasitas pelayanan angkutan penumpang dan barang antar kabupaten, antar kota maupun antar provinsi serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Progress pekerjaan sampai dengan Desember 2018 sebesar 97,8% dengan skema pembiayaan SBSN dan target operasi tahun 2019.

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-37 Stasiun Stasiun Kedungbanteng Stasiun Kebonmoro

Stasiun Solo Jebres Stasiun Palur Baru

Gambar 3. 56 Pembangunan Jalur Ganda KA antara Solo Balapan – Kedung Banteng

4) Pembangunan Jalur KA akses Bandara Adi Soemarmo – Stasiun Solo Kereta Api akses Bandara Adi Sumarmo sepanjang 13,5 Km’sp yang menghubungkan Kota Solo (Sta. Solo Balapan) ke Bandara Internasional Adi Soemarmo termasuk pembangunan stasiun dan persinyalan jalur kereta api Solo Balapan - Bandara Adi Soemarmo. Nilai manfaat dari pembangunan jalur KA Bandara Adi Sumarmo adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan integrasi antar moda, meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan mengurangi persilangan antar kereta api, meningkatkan kapasitas lintas jalur kereta api dan mengurangi kepadatan dan kerusakan jalan raya melalui / perpindahan moda jalan ke moda KA.

Progres pekerjaan sampai dengan Desember 2018 sebesar 60,239% dan ditargetkan selesai pada tahun 2019.

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-38 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 57 Progres KABS -2 Tunnel Box Ramp Off

Gambar 3. 58 Progres Caping Beam

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-39

d. Wilayah Jawa Bagian timur

1) Pembangunan Jalur Ganda KA lintas Mojokerto – Jombang

Pelaksanaan pembangunan jalur ganda KA antara Mojokerto – Jombang sepanjang 24 Km’sp pada tahun 2018 berupa pekerjaan tubuh baan dengan progres 100 %. Pada tahun 2019 akan dilanjutkan konstruksi track dan fasilitas pendukung melalui pembiayaan SBSN dan ditargetkan selesai pada tahun 2020.

Gambar 3. 59 Pembangunan Badan Jalan KA antara Wonokromo - Jombang

2) Pembangunan Jalur Ganda KA lintas Selatan Jawa antara Jombang - Madiun lintas Surabaya Gubeng – Solo

Pembangunan jalur ganda KA lintas Selatan Jawa antara Jombang - Madiun (MYC 2016-2019) lintas Surabaya Gubeng – Solo sepanjang 84 Km’sp dengan kecepatan desain 120 km/jam dan kecepatan operasi 80 s/d 100 km/jam. Selain itu, dibangun juga 6 unit stasiun (Sembung, Baron, Sukomoro, Bagor, Saradan, Caruban, Babadan) serta 46 unit jembatan dan pembangunan sinyal elektrik dan telekomunikasi antara Jombang - Madiun untuk mendukung pengoperasian jalur ganda KA Madiun – Jombang.

Pembangunan jalur ganda kereta api antara Jombang – Madiun adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional yaitu program lanjutan pembangunan jalur ganda lintas Selatan Jawa yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas pelayanan perjalanan kereta api, mempercepat waktu tempuh, serta

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-40 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

peningkatan keselamatan perjalanan kereta api di lintas Selatan Jawa.

Progres pengerjaan sampai akhir Desember 2018 sebesar 98,863% dan ditargetkan selesai tahun 2019, pembiayaan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Gambar 3. 60 Pembangunan Stasiun Babadan

Gambar 3. 61 Pekerjaan Pemasangan Track Baru

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-41 Gambar 3. 62 Pekerjaan Pembangunan Jembatan BH 331 di Wilangan

Gambar 3. 63 Pekerjaan Pembangunan Jembatan BH 227 di Jombang

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

3-42 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN

3) Pembangunan Jalur Ganda KA lintas Selatan Jawa antara Madiun – Kedungbanteng

Pembangunan jalur ganda kereta api antara Kedungbanteng – Madiun adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan perjalanan kereta api, mempercepat waktu tempuh, serta peningkatan keselamatan perjalanan kereta api di lintas Selatan Jawa. Pembangunan jalur ganda KA lintas Kedungbanteng – Madiun sepanjang 57 km’sp juga mencakup pembangunan stasiun, jembatan, dan pembangunan sinyal elektrik dan telekomunikasi. Secara detail direncanakan pembangunan jalur ganda ini dapat meningkatkan kapasitas lintas dari 72 KA menjadi 216 KA serta meningkatkan frekuensi (berdasarkan tahun berjalan) dari 48 perjalanan menjadi 56 perjalanan.

Progres pekerjaan sampai dengan Desember 2018 sebesar 87,30%

dengan sumber pendanaan SBSN.

Gambar 3. 64 Pembangunan Jalur Ganda KA lintas Selatan Jawa antara Madiun – Kedungbanteng

2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-43

Dalam dokumen Laporan Tahunan DJKA Tahun 2018 compressed (Halaman 123-140)