PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
3.1 PEMBANGUNAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
3.1.1 PEMBANGUNAN JALUR KERETA API DI PULAU SUMATERA
Pembangunan jalur kereta api yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2018 di wilayah pulau Sumatera adalah meliputi beberapa wilayah, yaitu:
a. Wilayah Sumatera Bagian Selatan
1) Pengoperasian Jalur Ganda KA Prabumulih – Kertapati
Jalur ganda KA Prabumulih – Kertapati merupakan bagian dari jaringan kereta api Trans Sumatera. Jalur ganda KA Prabumulih – Kertapati dioperasikan pada tahun 2018 sepanjang 78 Km’sp yang terdiri dari segmen Simpang - Lembak sepanjang 50 Km’sp (konstruksi 2015-2016) dan segmen Kertapati - Simpang serta segmen Lembak - Prabumilih sepanjang 28 Km’sp (konstruksi tahun 2017). Kecepatan maksimum jalur KA tersebut didesain sebesar 120 km/jam. Untuk menunjang pengoperasian jalur ganda KA Prabumulih – Kertapati dibangun 6 unit stasiun dan 10 unit jembatan serta fasilitas operasi (elektrik) dari jalur tunggal ke jalur ganda pada Stasiun Prabumulih dan Stasiun Lembak dengan sumber pendanaan Rupiah Murni (RM). Jalur ganda Prabumulih - Kertapati sudah beroperasi sejak Mei 2018. Manfaat dari jalur ganda Prabumulih - Kertapati adalah untuk mengurangi kemacetan jalan raya melalui perpindahan angkutan barang ke moda KA serta mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta api dan peningkatan kapasitas prasarana perkeretaapian. Selain itu, peningkatan keselamatan, aksesibilitas dan mobilitas orang dan angkutan barang antar kabupaten, antar kota di provinsi juga menjadi salah satu nilai manfaat pembangunan.
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-2 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 1 Jalur Ganda Prabumulih – Kertapati
2) Pengoperasian Jalur Ganda KA Martapura – Baturaja
Pengoperasian jalur ganda KA Martapura – Baturaja memiliki panjang 32 Km’sp dengan kecepatan maksimum 120 km/jam. Untuk menunjang pengoperasian jalur ganda KA Martapura – Baturaja dibangun juga 6 unit stasiun dan 10 unit jembatan serta fasilitas operasi (elektrik) dan telekomunikasi. Jalur ganda ini sudah beroperasi sejak Mei 2018 dengan nilai manfaat pembangunan antara lain mengurangi kemacetan jalan raya melalui perpindahan angkutan barang ke moda KA serta mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta api, meningkatkan keselamatan serta mobilitas orang dan angkutan barang antar kabupaten, antar kota di provinsi Sumatera Selatan.
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-3 Gambar 3. 2 Jalur Ganda Martapura - Baturaja
Gambar 3. 3 Gambar Meja Pelayanan LCP
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-4 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 4 Gambar Tiang Sinyal Muka
Gambar 3. 5 Gambar Lokasi Equipment Room dan Pengatur Perjalanan Kereta Api
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-5 Gambar 3. 6 Tiang Sinyal Berangkat
3) Pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Kotabumi – Cempaka
Pada tahun 2018 telah dilakukan pembangunan jalur ganda KA antara Kotabumi – Cempaka sepanjang 9 km’sp termasuk pekerjaan jembatan/box culvert yang merupakan pekerjaan lanjutan tahun 2017.
Progres fisik untuk pekerjaan pembangunan tersebut telah mencapai 100%
selesai target kontrak pekerjaan di akhir tahun 2018 dan ditargetkan beroperasi tahun 2019. Nilai manfaat yang bisa didapatkan dari pembangunan double track ini adalah untuk peningkatan kapasitas lintas dan kapasitas angkut melalui penyediaan jalur tambahan untuk memperlancar operasi kereta api baik barang dan penumpang, serta peningkatan keselamatan perjalanan kereta api.
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-6 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 7 Jalur KA Lintas Kotabumi - Cempaka
Gambar 3. 8 Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Jalur Ganda Lintas Kotabumi – Cempaka (Pekerjaan Badan Jalan, Pekerjaan Jalan Rel, Pekerjaan BH Berupa Box Culvert)
4) Pembangunan LRT Provinsi Sumatera Selatan
Pembangunan prasarana dan sarana LRT Provinsi Sumatera Selatan dibangun untuk menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring dan berakhir di Stasiun DJKA. Panjang jalur LRT Provinsi Sumatera Selatan adalah 23,4 km’sp. Untuk menunjang pengoperasian LRT Provinsi
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-7
Sumatera Selatan juga dibangun 13 stasiun dan 1 depo serta pembangunan sistem persinyalan, telekomunikasi dan elektrifikasi sepanjang 23,4 km’sp. Progres pekerjaan sampai dengan akhir Desember 2018 mencapai 94%.
Gambar 3. 9 Peta Rute LRT Sumatera Selatan
Gambar 3. 10 Fasilitas Stasiun LRT Provinsi Sumatera Selatan
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-8 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 11 Stasiun, Kantor, Depo dan OCC LRT Provinsi Sumatera Selatan
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-9
b. Wilayah Sumatera Bagian Barat
1) Pengoperasian Jalur KA Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera Barat
Kereta Api Bandara Internasional Minangkabau (BIM) memiliki panjang lintas pelayanan 25 Km’sp yang beroperasi antara Stasiun Bandara Minangkabau - Stasiun Padang. Untuk menunjang pengoperasian KA Bandara BIM dibangun 4 km’sp jalur KA baru termasuk jembatan dan 2 unit stasiun yaitu Stasiun Duku dan Stasiun BIM serta pembangunan sistem radio traindistpaching dan telekomunikasi yang telah selesai dan sudah dioperasikan pada tahun 2018. Pada Mei 2018, KA Bandara Internasional Minangkabau BIM sudah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Nilai manfaat dari pembangunan KA BIM adalah mengatasi kemacetan di wilayah perkotaan Padang, sebagai alternatif moda transportasi dari/ menuju Bandara Internasional Minangkabau - Kota Padang yang memiliki kapasitas angkut besar (massal), cepat, hemat lahan dan energi, serta ramah lingkungan. Skema pengoperasian KA BIM adalah KA Perintis.
Gambar 3. 12 Stasiun KA Bandara Internasional Minangkabau
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-10 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 13 Stsiun KA Duku
Gambar 3. 14 Rangkaian KA Minabgkabau Ekspres (Mineks)
2) Reaktivasi Jakur KA Antara Pariaman - Naras (Peningkatan Jembatan Kereta Api)
Reaktivasi jalur kereta api antara Pariaman - Naras merupakan salah satu kegiatan pembangunan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015-2019 dimana rencana tersebut sesuai dengan usulan dan harapan masyarakat Surat permohonan Walikota Pariaman Nomor:
551.21/1325/Dishubkominfo-2016 tanggal 17 Oktober 2016 perihal Pengaktifan Rute Kereta Api ke Stasiun Naras Kota Pariaman.
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-11
Kegiatan reaktivasi jalur kereta api antara Pariaman - Naras dimulai pada tahun 2015 yaitu peningkatan jalan kereta api mengganti rel R.25 bantalan kayu dengan rel R.54 bantalan beton di km.61+000 s/d km. 67+700 termasuk spoor emplasemen sepanjang 7.100 m’sp antara Pariaman – Naras lintas Lubuk Alung – Naras. Sedangkan untuk 10 unit bangunan hikmat (jembatan dan box culvert) serta Stasiun Naras dan Pariaman dilakukan DED Peningkatan pada Tahun Anggaran 2017 dan langsung dilanjutkan konstruksi dengan alokasi APBN pada Tahun Anggaran 2018.
Stasiun Naras dan perpanjangan lintas pelayanan kereta api antara Padang - Pariaman - Naras diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 22 Maret 2019.
Gambar 3. 15 Peresmian Stasiun Naras dan Jalur Kereta Api Pariaman - Naras
3) Pembangunan Jalur KA Muaro Kalaban – Muaro
Jalur Kereta Api dari Muara Kalaban - Muaro merupakan program Kementerian Perhubungan yang bertujuan untuk peningkatan konektivitas antar moda di Sumatera Barat. Pembangunan Jalur Keret Api antara Muara Kalaban – Muaro masuk dalam rencana jalur Trans Sumatera Railway di Wilayah Provinsi Sumatera Barat dengan panjang 26,7 km’sp. Kegiatan konstruksi dimulai secara bertahap sejak tahun 2016 sampai dengan 2018
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-12 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
pengerjaan badan jalan kereta api telah dilaksanakan sepanjang 15 km’sp.
Sebelum pelaksanaan konstruksi, rencana pembangunan jalur Kereta Api antara Muara Kalaban - Muaro telah dilengkapi dengan Izin Lingkungan berdasarkan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor: 660-390-2016 tentang Izin Lingkungan Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api antara Muaro Kalaban - Muaro Sijunjung sepanjang 26,7 Km’sp di Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung.
Tahun Anggaran 2016 dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang 13 km’sp, dilanjutkan 1 km’sp pada tahun anggaran 2017 dan 1 km’sp pada tahun anggaran 2018. Sedangkan untuk pekerjaan yang belum dilaksanakan dan akan diprogramkan pada program selanjutnya yaitu pembangunan badan jalan sepanjang 11, 7 km’sp, pemasangan rel sepanjang 26,7 km’sp, pembangunan 4 stasiun dan 2 halte, peningkatan bangunan hikmat (jembatan dan box culvert) serta pembangunan sistem persinyalan sebagai fasilitas operasi.
Pada tahun 2018, progres fisik pembangunan jalur kereta api Muaro Kalaban - Muaro telah diprogramkan sepanjang 1 km di tahun 2018 dan telah mencapai 100%
Gambar 3. 16 Lokasi Pembangunan Jalur Kereta Muaro Kalaban - Muaro
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-13 Gambar 3. 17 Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Jalur KA Muaro Kalaban – Muaro
c. Wilayah Sumatera Bagian Utara
1) Pembangunan Jalur KA Layang Antara Medan - Bandar Khalifah
Pembangunan jalur ganda KA layang antara Medan – Bandar Khalifah sepanjang 8 Km’sp dibiayai melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Selain itu, dibangun juga 2 unit stasiun yaitu Stasiun Medan dan Stasiun Bandar Khalifah Baru serta pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi sebanyak 6 unit stasiun untuk mendukung pengoperasian jalur ganda KA layang Medan – Bandar Khalifah. Nilai manfaat dari pembangunan jalur layang ini adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Kota Medan melalui pengurangan perlintasan sebidang,
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-14 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
mengurangi keterlambatan perjalan banan KA melalui peningkatan kapasitas prasarana (fasilitas operasi dan jalur ganda), peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar daerah pembangunan, peningkatan pelayanan dan mobilitas dari/menuju Bandara Kualanamu serta terciptanya keselamatan perjalanan KA. Progres pembangunan sampai dengan akhir Desember 2018 sebesar 95% dan ditargetkan selesai pada April 2019.
Gambar 3. 18 Konstruksi Jalur KA Layang Antara Medan - Bandar Khalifah
2) Pembangunan Jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung
Gambar 3. 19 Lokasi Pembangunan Jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-15
Pembangunan jalur KA Bandar Tinggi – Kuala Tanjung memiliki panjang 21,5 Km’sp. Untuk menunjang pengoperasian jalur ganda Bandar Tinggi – Kuala Tanjung juga dibangun 3 unit stasiun yaitu Stasiun Tanjung Gading, Stasiun Kuala Tanjung dan Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung, pembangunan 24 unit jembatan serta pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi antara Bandar Tinggi - Kuala Tanjung sumber pendanaan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Manfaat dari pembangunan jalur kereta api Bandar Tinggi - Kuala Tanjung adalah mendukung konektivitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas barang dengan mendorong pengalihan angkutan barang dari jalan ke moda KA. Progres pengerjaan sampai dengan akhir Desember 2018 sebesar 93% dan ditargetkan selesai tahun 2019.
Gambar 3. 20 Pembangunan Jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-16 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 21 Stasiun Pelabuhan Kuala Tanjung
Gambar 3. 22 Hasil Pekerjaan Persinyalan Stasiun Bandar Tinggi dan Gambar Pendeteksi Kereta
3) Pembangunan Jalur KA Rantauprapat – Kota Pinang Segmen Rantauprapat - Pondok S2
Pembangunan jalur KA Rantauprapat – Pondok S2 sepanjang 33 Km’sp merupakan bagian dari rencana pembangunan jalur KA Trans Sumatera yaitu lintas Rantauprapat – Duri – Dumai. Untuk mendukung pembangunan tersebut juga dilaksanakan sistem telekomunikasi dan persinyalan serta pembangunan stasiun sebanyak 6 unit. Selain itu, pembangunan jalur KA ini juga merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang terletak di Kabupaten Labuhan Batu dan Labuhan Batu Selatan. Progres pembangunan hingga akhir Desember 2018 sebesar 78,08% dengan sumber pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pembangunan Jalur KA Rantauprapat - Pondok S2 ditargetkan selesai dan beroperasi tahun 2020.
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-17 Gambar 3. 23 Peta Lokasi Peerjaan Rantauprapat - Kota Pinang
Gambar 3. 24 Pembangunan Jalur KA Rantauprapat - Pondok S2
4) Pembangunan Jalur KA lintas Besitang - Langsa Segmen Besitang - Sei Liput
Kegiatan pembangunan jalur KA antara Besitang -Langsa merupakan (Multiyears Contract) tahun 2017 – 2019. Lingkup pembangunan meliputi Pembangunan jalur KA sepanjang 35 km’sp, ditambah pembangunan stasiun KA antara Sei Liput – Besitang sebanyak 3 unit, dan pembangunan persinyalan elektrik. Pembangunan jalur KA antara Langsa – Besitang ini dibangun untuk melengkapi bagian jaringan kereta api Trans Sumatera dan ditargetkan selesai dan beroperasi tahun 2020. Nilai manfaat yang
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-18 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
diperoleh dari pembangunan jalan KA antara Besitang - Langsa adalah untuk mengurangi kemacetan jalan raya melalui perpindahan angkutan barang ke moda KA serta memperpanjangn layanan tempuh perjalanan kereta api dalam upaya peningkatan aksesbilitas masyarakat.
Gambar 3. 25 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Jalur Besitang – Sei Liput
Gambar 3. 26 Pekerjaan Pembangunan Tubuh Baan Jalur Kereta Api Besitang – Sei Liput (antara Stasiun Besitang – Stasiun Bukit Selamat)
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-19 Gambar 3. 27 Pekerjaan Pembangunan Tubuh Baan Jalur Kereta Api Besitang – Sei
Liput (antara Stasiun Karangjadi – Stasiun Sei Liput )
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-20 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
5) Reaktivasi Jalur Kereta Api Lintas Binjai - Besitang
Reaktivasi jalur KA antara Binjai – Besitang sepanjang 78,4 km’sp dan kecepatan rencana maksimum 120 km/jam. Selain itu, dibangun juga 7 unit stasiun serta 7 unit jembatan dan pembangunan sistem persinyalan dan telekomunikasi sebanyak 8 stasiun antara Binjai - Besitang untuk mendukung pengoperasian jalur KA Binjai - Besitang. Adapun nilai manfaat pembangunan jalur KA Binjai - Besitang adalah sebagai bagian dari jaringan kereta api Trans Sumatera yang berfungsi untuk mengurangi kemacetan dan beban jalan raya melalui shifting moda jalan ke moda KA, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antar kabupaten, antar kota di Provinsi Sumatera serta peningkatan keselamatan perjalanan kereta api.
Gambar 3. 28 Pembangunan Stasiun Kuala Bingei
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-21 Gambar 3. 29 Pembangunan Stasiun Stabat
Gambar 3. 30 Pembangunan Stasiun Tanjung Pura
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-22 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN Gambar 3. 31 Stasiun Tanjung Selamat
Gambar 3. 32 Pembangunan Stasiun Gebang
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-23 Gambar 3. 33 Pembangunan Stasiun Pangkalan Brandan
Gambar 3. 34 Pembangunan Stasiun Besitang
6) Pembangunan Jalur KA antara Krueng Mane – Kutablang lintas Lhokseumawe – Bireuen
Pembangunan jalan KA antara Krueng Mane – Kutablang lintas Lhokseumawe – Bireuen telah diselesai sepanjangn 10,6 km’sp dari total pasang 13 km’sp (lebar spoor 1435 mm) termasuk 2 unit stasiun. Jalur KA
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-24 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN
sisa 2,4 km’sp saat ini masih dalam proses pembangunan tubuh baan. Nilai manfaat dari pembangunan jalan KA antara Krueng Mane – Kutablang ini adalah untuk pelayanan KA perintis Lhokseumawe – Bireuen yang telah beroperasi segmen Kreumane - Kreung Geukeuh (13 km’sp), mengurangi kemacetan jalan raya melalui perpindahan angkutan penumpang ke moda KA serta aksesbilitas dan mobilitas masyarakat setempat.
Gambar 3. 35 Trase Jalur Kereta Api antara Kruang Mane - Kuta Blang lintas Lhokseumawe - Bireun
Gambar 3. 36 Jalur kereta api antara Kruang Mane - Kuta Blang lintas Lhokseumawe - Bireun
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN 3-25 Gambar 3. 37 Stasiun Kutablang
Gambar 3. 38 Stasiun Geurugok
2018 | LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
3-26 BAB 3 KEGIATAN PENGELOLAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN