• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Teori yang Relevan

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing

(Talking Chips)

Kooperatif adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Inggris dengan kata kerja to cooperate yang berarti bekerja bersama-sama.

Sedangkan kooperatif dalam kamus bahasa Indonesia memilki arti kerjasama. Secara umum, pengertian pembelajaran kooperatif ditafsirkan berbeda-beda oleh para ahli. Seperti yang dikutip oleh Miftahul Huda, Menurut Roger, dkk pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu

21 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm. 39-41.

prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok belajar yang didalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.22

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing ini pertama kali di kemukakan oleh Spencer Kagan. Tipe kancing gemerincing ini merupakan salah satu dari jenis metode struktural, yaitu suatu metode yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa.

Spencer Kagan mengemukakan tipe kancing gemerincing dengan istilah Talking Chips. Chips yang dimaksud oleh Spencer Kagan dapat berupa benda berwarna yang ukurannya kecil. Istilah Talking Chips di Indonesia kemudian lebih dikenal sebagai model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing, dan diperkanalkan oleh Anita Lie. Anita Lie menyatakan bahwa :

Model Pembelajaran kooperatif tipe talking chips pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Nama talking chips digunakan karena pada masa tersebut yang dipakai yaitu benda-benda yang dapat menimbulkan bunyi gemerincing yang merupakan benda-benda kecil yang dapat menarik perhatian siswa, misalnya kancing, kacang merah, biji kenari, potongan sedotan, batang-batang lidi, sendok es krim,

22 Miftahul Huda, Cooperatif Learning (Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 29.

sehingga dipakai istilah untuk talking chips dapat disebut juga dengan “kancing gemerincing”.23

Model pembelajaran kooperatif tipe talking chips adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain.24

Sedangkan Spencer Kagan berpendapat bahawa model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah jenis metode struktural yang mengembangkan hubungan timbal balik antar anggota kelompok dengan didasari adanya kepentingan yang sama.25

Metode pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain. Model kooperatif ini mengemb angkan hubungan timbal balik antara anggota kelompok dengan didasari adanya kepentingan yang sama.26

b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut:27 1) Setiap anggota memiliki peran

2) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa

23 Isjoni,Cooperative Learning Efektiviatas Pembelajaran Kelompok, (Bandung:

Alfabeta, 2013), hlm. 79.

24 Ibid, hlm, 80

25 Anita Lie, Cooperative Learning, (Djakarta:Grasindo, 2008), hlm. 63.

26Miftahul Huda, Cooperative Learning-Metode, Teknik, Struktur, dan Model Penerapan, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 142.

27 Ibid, hlm. 143

3) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya

4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok dan

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan

c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan atau penerapan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing yaitu :28

1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing atau benda- benda kecil lainnya.

2) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang dengan kemampuan yang hetorogen.

3) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk di diskusikan bersama kelompoknya.

4) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap anggota kelompok diberi sejumlah kancing (2 – 3 kancing).

5) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat, ia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah meja kelompok.

28 Ibid, hlm. 144

6) Guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa berlomba- lomba untuk berkontribusi dalam diskusi tersebut seperti bertanya, berpendapat, dan menjawab pertanyaan.

7) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis, ia tidak boleh berbicara lagi sampai semua anggota kelompoknya juga menghabiskan kacingnya masing-masing.

8) Jika semua kancing telah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan mengulangi prosedurnya lagi.

9) Menyajikan hasil karya (presentasi).

d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing

Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah sebagai berikut:29

1) Lebih berorientasi pada keaktifan belajar siswa.

2) Kecendrungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.

3) Memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk ikut berperan serta.

4) Mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang mewarnai kerja atau diskusi kelompok.

5) Siswa dapat meningkatkan hasil belajar.

29 Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran kelompok, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 83.

Adapun kekurangan dari metode pembelajaran tipe kancing gemerincing adalah sebagai berikut:

1) Membutuhkan waktu yang lama

2) Guru cendrung kesulitan dalam mengelola kelas

Meskipun metode kancing gemerincing ini memiliki kelemahan-kelemahan, namun masalah dapat diatasi atau diminimalkan. Penggunaan waktu yang relatif lama dapat diatasi dengan cara menyediakan lembar kerja siswa sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien, kelompok dibentuk sebelum kegiatan pembelajaran, dan penggunaan waktu diatur secara ketat untuk setiap kegiatan pembelajaran. Pengelolaan kelas dapat diatasi dengan pembentukan kelompok belajar secara heterogen yang ditinjau dari segi jenis kelamin dan kemampuan akademis. Berdasarkan kemampuan akademis, setiap kelompok terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang yang memiliki kemampuan akademis yang sedang, dan satu siswa yang berkemampuan akademis kurang. Hal tersebut dilakukan agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung sehingga mempermudah pengelolaan kelas.30

Keunggulan teknik ini adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dalam diskusi kelompok sering ada anggota yang terlalu dominan dan banyak

30 Ibid, hlm. 84.

bicara, sebaliknya ada juga anggota kelompok yang pasif. Dalam situasi seperti ini, pemeratan tanggung jawab dalam kelompok tidak bisa tercapai karena anggota kelompok yang pasif terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Dengan menggunakan tipe talking chips memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam diskusi.31

Jadi model pembelajaran kooperatif tipe talking chips adalah model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk aktif dalam kerja kelompok baik dalam menyusun tugas maupun dalam mengemukakan pendapat dan semua siswa mendapat kesempatan yang sama dalam mengungkapkan pendapatnya dan keunggulan tipe ini adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah suatu metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk ikut berpatisipasi dalam kegiatan pembelajaran, baik itu dengan mengemukakan pendapatnya, mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain.

31Widyarty, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing GemerincingTerhadap Hasil dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Dwi Sejahtera Pekanbaru, (Skripsi, FTK UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekan baru, 2013), hlm. 11.

4. Hakikat Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Dokumen terkait