BAB III METODE PENELITIAN
C. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran
39 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 39.
32
dikelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.
PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.40
Gambar 1 : Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan (PTK)41
a. Siklus 1
1) Perencanaan
Dalam perencanaan ini, dapat diuraikan langkah-langkah sebagai berikut:
40 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.(Jakarta: Rajagarfindi Persada, 2011), hlm. 44-45.
41 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian…, hlm. 74 Pengamatan
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Refleksi
Orientasi perencanaan berikut
Perbaikan Perencanaan
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pengamatan Refleksi
dilanjutkan ke Siklus Berikut?
a) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan prosedur penerapan pemebelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing Kompetensi Dasar yang ke 6.4, yaitu mengidentifikasi cara manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar.
b) Menyiapkan 4 RPP yang terdiri dari 2 RPP pada siklus I dan 2 RPP lainnya pada siklus II.
c) Mempersiapkan media yang berupa kancing
d) Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode Kancing Gemerincing (Talking Chips) diterapkan.
e) Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah metode Kancing Gemerincing (Talking Chips) diterapkan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan atau menerapkan apa yang sudah disusun pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan tindakan dan siklus. Observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan atau saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Observer/peneliti akan mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan format pembelajaran yang telah disusun, semua aktivitas siswa dan guru yang tampak dicatat di lembar observasi.
3) Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagi kelemahan dan kelebihan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi untuk menyusun rencana ulang memasuki siklus berikutnya. Pada tahap observasi ini, dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
b) Membimbing sekaligus memantau siswa dalam melaksanakan tugasnya.
4) Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat keterlaksanaan antara perencanaan dengan apa yang dilakukan serta mencaritahu kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan. Pada tahap ini, peneliti bersama guru yang bertindak sebagai observer mengkaji hasil observasi dan dari evaluasi yang diperoleh. Penyebab hasil evaluasi pada siklus I belum tercapai yakni kurangnya pemahamn siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, pembelajaran hanya terpusat pada guru saja serta kurangnya pemanfaatan media.
Dari hasil analisis tersebut peneliti dan observer mendiskripsikan
berbagai kekurangan dalam tahap pelaksanaan dan menganalisa penyebabnya serta mencapai solusi perbaikannya untuk digunakan sebagai dasar merencanakan dan melakukan siklus ke 2.
b. Siklus II
Siklus II dilakukan apabila pelajaran pada siklus I dinilai belum berhasil mencapai ketuntasan belajar dan proses belajar mengajar belum sesuai dengan apa yang diinginkan, sedangkan langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja, pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus I dan seterusnya.
D. Jenis-Jenis Instrument dan Cara Penggunaannya
Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data peneliti. Adapun instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Instrument observasi digunakan untuk menilai guru dan siswa secara kualitatif pada saat melakukan tindakan, agar dapat diketahui sejauh mana keterlaksanaan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Untuk mengetahui aktivitas mengajar guru dalam proses belajar mengajar digunakan lembar observasi yang berisikan kegiatan (aktivitas) guru dan siswa yang terdiri dari 4 indikator, dan setiap indikator memiliki deskriptor. Penskoran dilakukan dengan cara memberi
tanda centang pada kolom skor. Skor terdiri dari skor 1 sampai dengan skor 4. Adapun indikator aktivitas guru dan siswa yang diamati dalam mengungkap penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing yaitu :
a. Lembar Observasi Guru dan Siswa
Instrument observasi digunakan untuk menilai guru dan siswa secara kualitatif pada saat melakukan tindakan, agar dapat diketahui sejauh mana keterlaksanaan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing (talking chips). Untuk mengetahui aktivitas belajar guru dalam proses belajar mengajar digunakan lembar observasi yang berisikan kegiatan (aktivitas) guru sesuai dengan RPP yang dibuat peneliti menggunakan skor 1 apabila ada deskriptor nampak dan dan skor 0 apabila descriptor tidak nampak. Adapun indikator aktivitas guru dan siswa yang diamati dalam mengungkap penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing (talking chips) yaitu;
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Guru
Aspek yang Dinilai Tampak Skor
Ya Tidak Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam, menyapa siswa, dan berdo’a bersama.
2. Guru mengecek kehadiran siswa dan mengkondisikan siswa agar duduk dengan tenang dan rapi
3. Guru memberikan apersepsi 4. Guru menyampaikan motivasi
5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Guru menyampaikan materi tentang Cuaca
7. Guru bertanya kepada siswa terkait materi yang dipelajari
8. Guru mebagikan kelompok kecil secara heterogen
9. Guru membagikan lembar kerja kelompok
10. Guru memberikan kancing atau benda kecil lainnya kepada masing-masing kelompok
11. Guru menjelaskan teknik penggunaan kancing gemerincing
12. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompok
13. Guru meminta siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi, dan mengemukakan pendapatnya sesuai dengan jumlah kancing yang diterima masing-masing siswa
14. Guru meminta siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
15. Guru memberi saran dan komentar terhadap hasil diskusi kelompok
16. Guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya terkait hal yang belum dimengerti
17. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas
Penutup
18. Memberikan saran dan komentar terhadap hasil diskusi siswa
19. Untuk mengakhiri pembelajaran guru membimbing siswa untuk berdo’a Jumlah Skor
Nilai rata-rata Kategori
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa adalah instrumen yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa sebagai respon terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung. Penilaiannya yaitu 1 apabila descriptor tampak, 0 apabila descriptor tidak tampak.
Table 3.2
Kisi-kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa
Aspek yang Dinilai Tampak Skor
Ya Tidak 1. Siswa menjawab salam dan berdo’a
bersama
2. Siswa duduk dengan tenang dan rapi 3. Siswa menanggapi apersepsi dari guru 4. Siswa memperhatikan motivasi yang
disampaikan oleh guru
5. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
6. Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru
7. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 8. Siswa mengikuti arahan dari guru untuk
membentuk kelompok
9. Setiap siswa mendapatkan lembar kerja 10. Masing-masing siswa mendapatkan
kancing atau benda kecil lainnya dari guru 11. Siswa mendengarkan intruksi cara
penggunaan teknik kancing gemerincing 12. Siswa melakukan diskusi dengan anggota
kelompoknya
13. Guru meminta siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi, dan mengemukakan pendapatnya sesuai dengan jumlah kancing yang diterima masing-masing siswa
14. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain
15. Siswa mendengarkan saran dan komentar yang diberikan oleh guru terhadap hasil diskusinya
16. Siswa bertanya tentang materi yang belum dimengeti
17. Siswa menyimpulkan materi bersama guru 18. Siswa mendengarkan saran dan komentar
yang diberikan oleh guru terhadap hasil diskusinya
19. Siswa berdo’a bersama untuk mengakhiri pembelajaran
Jumlah Skor Nilai rata-rata Kategori
2. Tes Hasil Belajar
Banyak alat yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi, salah satunya adalah tes. Istilah tes tidak hanya popular dilingkungan persekolahan tetapi juga diluar sekolah bahkan dimasyarakat umum.42 Tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa pada pokok sumber daya alam. Jenis tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda (multiple choice). Jumlah soal yang yang diberikan melalui tes pilihan ganda adalah 10 soal, dengan pilihan jawaban ada 4 pilihan yang dimana ada 1 jawaban yang benar. Pilihan jawaban disimbolkan dalam bentuk huruf yaitu a. b, c dan d, yang diambil dari buku paket mata pelajaran IPA, jika jawaban benar diberi skor 1 dan
42 Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran, (Mataram: Elhikam Press Lombok. 2012), hlm. 66.
jika jawaban salah diberikan skor 0. Setiap skor diberi nilai 10 dan Jika skor sudah dikumpulkan, maka skor akhir dihitung dengan:43
� � = Skor yang diperoleh
Skor maksimum x 100
Tabel 3.3
kisi-kisi Tes Hasil Belajar Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas/
Semester
Materi
Pokok Indikator Soal No. Soal 6. Memahami
kenampakan pemukaan bumi, cuaca, dan
pengaruhnya bagi manusia, serta
hubungannya dengan cara manusia memelihara dan
melestarikan alam.
6.3Mengidentifi kasi cara manusia memelihara dan
melestarikan alam di lingkungan sekitar.
III / I Cuaca 1. Mengident ifikasi,kon disi cuaca 2. Meramalk
an keadaan cuaca yang akan terjadi berdasarka n keadaan langit, 3. mengident
ifikasi kegiatan manusia yang sesuai dengan keadaan cuaca tertentu 4. Mendeskri
psikan hubungan antara
1, 2
3, 4,5
6,7,8
9,10
43 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 270.
pakaian yang dikenakan dengan keadaan cuaca
3. Dokumentasi
Adapun data yang dikumpulkan melalui pedoman dokumentasi adalah data mengenai dokumen atau arsip yang ada di SDN Lingkok Bunut dengan menggunakn foto dan notulensi hasil belajar siswa.
E. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan jumlah siswa 12 siswa. Dalam hal ini peneliti hendak sebagai observer, dan yang bertindak sebagai guru adalah guru mata pelajaran IPA. Adapun proses belajar megajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (Observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini yaitu sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya.
Agar lebih jelasnya, akan diuraikan dibawah ini:
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru memberi salam, menyapa siswa, dan berdo’a bersama
b. Guru mengecek kehadiran siswa dan mengkondisikan siswa agar duduk dengan tenang dan rapi
c. Guru memberikan apersepsi d. Guru menyampaikan motivasi
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Guru menyampaikan materi tentang Cuaca
b. Guru bertanya kepada siswa terkait materi yang dipelajari c. Guru mebagikan kelompok kecil secara heterogen
d. Guru membagikan lembar kerja kelompok
e. Guru memberikan kancing atau benda kecil lainnya kepada masing- masing kelompok
f. Guru menjelaskan teknik penggunaan kancing gemerincing g. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompok h. Guru meminta siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi, dan
mengemukakan pendapatnya sesuai dengan jumlah kancing yang diterima masing-masing siswa
i. Guru meminta siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain j. Guru memberi saran dan komentar terhadap hasil diskusi kelompok k. Guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya terkait hal yang
belum dimengerti
l. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas 3. Penutup (5 menit)
a. Memberikan saran dan komentar terhadap hasil diskusi siswa
b. Untuk mengakhiri pembelajaran guru membimbing siswa untuk berdo’a
F. Cara Pengamatan (Monitoring)
Penelitian ini direncanakan peneliti sebagai observer, guru sebagi pelaksana pembelajaran. Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah mengamati guru memberikan pengajaran kepada siswa kelas III SDN Lingkok Bunut mengenai materi sumber daya alam dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing.
G. Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis Data
Analisis penelitian dilakukan oleh para peneliti terhadap data yang diperoleh melalui data kualitatif berupa hasil observasi terhadap pembelajaran dan data kuantitatif berupa skor yang dihasilkan dari tes yang diberikan pada setiap akhir siklus pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Kooperatif tipe Kancing Gemerincing (Talking Chips) Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran Kooperatif tipe Kancing Gemerincing (Talking Chips). Dalam proses observasi, observer/peneliti memberikan tanda rumpun pada kolom lembar observasi yang telah disediakan sesuai dengan indikator yang dinilai.
a. Lembar Observasi untuk Aktifitas Guru dan Siswa
1) Analisis hasil observasi guru menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan rumus sebagai berikut:44
P = ∑�
∑� x 100 % Keterangan:
P = Persentase aktivitas guru
∑A = Jumlah aspek yang teramati
∑N = Jumlah keseluruhan aspek yang teramati.
Selanjutnya setelah terhitung persentase aktivitas guru dapat diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
44Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Yrama Widya, 2008), hlm.
269.
Tabel 3.4
Kriteria Aktivitas Guru
Persentase Kriteria
75%-100%
50%-74%
25%-49%
0-24%
Sangat baik Baik Kurang Baik
Tidak Baik 2) Lembar Observasi aktifitas belajar Siswa
Observasi aktivitas belajar siswa diamati oleh satu orang pengamat dengan, men ggunakan lembar observasi aktivitas siswa.
Data hasil pengamatan siswa dianalisis dengan menggunakan rumus45
P= � � ℎ � � ℎ
� � ℎ � x 100 % Keterangan:
P = Persentase aktivitas siswa
Selanjutnya setelah terhitung persentase aktivitas siswa dapat diberikan penilaian patokan sebagai berikut:
0% - 24% : Tidak aktif 25%- 49% : Kurang aktif 50%- 74% : Aktif 75%- 100% : Sangat aktif
45 Ibid, hlm. 270.
b. Analisis hasil belajar 1) Ketuntasan Individual
Seorang siswa dikatakan tuntas secara individual apabila memperoleh nilai ≥ 70. Sedangkan untuk mendapatkan nilai ketuntasan belajar siswa yang dibutuhkan menggunakan rumus:
KI = T
Tt 100 Keterangan :
KI = Ketuntasan Individu.
T= Jumlah skor yang diperoleh siswa Tt= Jumlah total.46
Adapun Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan pada materi cuaca di SDN Lingkok Bunut adalah 70.
2) Ketuntasan Klasikal
Sedangkan rumus yang digunakan untuk melihat ketuntasan belajar siswa secara secara klasikal adalah:
KS = ST
N x 100%
Keterangan :
KS = Ketuntasan Klasikal ST = Jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah siswa seluruhnya
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam
46Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm. 241.
kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.47 Adapun Nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan pada materi cuaca di SDN Lingkok Bunut adalah 70.
c. Indikator keberhasilan
Penelitian PTK ini dikatakan berhasil apabila ketuntasan hasil belajar mencapai 85%, keterlaksanaan RPP tergolong/berkategori
“Baik”. Keaktifan siswa berkategori “Aktif”: jika semua ini tercapai maka siklus dihentikan.
2. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis (reflective) tentang perubahan yang dilakukan baik pada siswa, suasana kelas maupun guru. Dalam penelitian ini, refleksi yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
bagaimana hasil belajar siswa pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing (talking chips) untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III di SDN Lingkok Bunut dengan melihat hasil nilai tes (analisis data) dan kekurangan apa yang terdapat pada proses pembelajaran. Berdasarkan hal ini peneliti mengadakan pengulasan terhadap pelaksanaan siklus berikutnya.
47Ibid. hlm. 241.
BAB IV
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian
1. Data Singkat SDN Lingkok Bunut48
Nama Sekolah : SDN Lingkok Bunut
NPSN : 50201472
Bentuk Pendidikan : SD Status Sekolah : Negeri
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah SK Izin Oprasional : 421/906/DPK Tanggal SK : 1974-03-01
Alamat : Lekor
Kecamatan : Janapria
Kabupaten/Kota : Lombok Tengah
Provinsi : Prov. Nusa Tenggara Barat
RT : 0
RW : 0
Nama Dusun : Gulung
Kode Pos : 83554
Lintang : -8.7426
Bujur : 116.4292
Layanan Keb. Khusus : Tidak ada
48 SDN Lingkok Bunut, Dokumentasi tanggal 2 Juli 2018
48
SK Pendirian Sekolah : 421/906/DPK Tanggal SK : 1974-03-01
Rekening BOS : 003.22.36171.01-2
Nama Bank : BANK NTB
Nama KCP/ Unit : Kopang
Atas Nama : SDN Lingkok Bunut
MBS : Ya
Tanah Milik : 6400
Tanah Bukan Milik : 6400 2. Letak Geografis
Secara geografis, SDN 1 Lingkok Bunut terletak di Jln. Datu Brenge, Desa Lekor. Kec. Janapria. Berlokasi ditengah-tengah pemukiman warga.
3. Keadaan Guru
Di SDN Lingkok Bunut memiliki 11 guru aktif yang dimana terdiri dari kepala sekolah bapak H.Salam, S.Pd, wakil kepala sekolah Lalu Supardi, S.Pd, wali kelas dan guru mata pelajaran lainnya.
Adapun nama-nama Guru yang ada di SDN Lingkok Bunut sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Nama Guru SDN Lingkok Bunut49
No Nama Guru Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 H Salam, S.Pd Kepala Sekolah S1
2 Lalu Supardi, S.Pd Wakil Kepala Sekolah dan Guru kelas V
S1
3 Nurhasanah, S.Pd.I Wali kelas VI S1
4 Ihsan, S.Pd. Wali kelas IV S1
5 Roniati , S.Pd Wali kelas III S1
6 Nurul Istianah, S.Pd Guru kelas II S1
7 Masturiadi, S.Pd.I Guru kelas 1 S1
8 Nurindah Amalia, S.Pd Guru Penjaskes S1
9 Imran, A.ma Guru PAI dan mulok D3
10 Nasifaturrahmah A.md Operator D3
11 Bukran Penjaga Sekolah SLTA
Dari tabel di atas, dapat dilihat di SDN Lingkok Bunut memiliki 10 guru yang memiliki tugas masing-masing untuk melakukan pembelajaran.
4. Keadaan Siswa
Berdasarkan data tahun pelajaran 2019/2020 jumlah siswa di SDN Lingkok Bunut adalah:
Tabel 4.2
Data Siswa SDN Lingkok Bunut50
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa
I 17 16 33
2 11 17 28
3 4 8 12
4 11 13 24
5 14 9 23
6 9 10 19
Jumlah 66 73 139
49 SDN Lingkok Bunut 2 Juli 2018
50 Lingkok Bunut, Dokumentasi tanggal 2 Juli 2018
Dari tabel di atas, peneliti mengambil hasil penelitian di kelas III SDN Lingkok Bunut pada kelas III dengan jumlah siswa sebanyak 12 siswa yang terdiri dari 4 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN Lingkok Bunut, yang dilaksanakan dari tanggal 23 Oktober s.d 27 November Tahun ajaran 2019/2020. Penelitian dilakukan dengan cara berkolaborasi antara guru mata pelaaran IPA yang sekaligus wali kelas III. Dimana guru mata pelajaran IPA sebagai pelaku tindakan sedangkan peneliti sebagai observer.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tentang Cuaca dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dalam pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan pada setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan masing- masing pertemuan berlangsung selama 2x 35 menit. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III Semester I SDN Lingkok Bunut kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 12 orang yang terdiri dari 4 laki-laki dan 8 perempuan. Pada penelitian ini, data tentang aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar diperoleh dari lembar observasi sedangkan data tentang hasil belajar siswa diperole dari hasil tes evaluasi. Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan menggunakan starategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
1. Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus ini, proses pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2019 dan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2019, dengan alokasi waktu masing-masing 2x 35 menit. Materi yang dipelajari pada pertemuan pertama adalah materi cuaca dan pertemuan kedua adalah sumber daya alam. Kegiatan pada siklus I terdiri atas beberapa tahap antara lain:
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilaksanakan tahap-tahap sebagai berikut;
1) Berdiskusi dengan guru mengenai pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode kancing gemerincing.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebanyak 2 kali pertemuan.
3) Membuat lembar observasi aktivitas guru sesuai dengan langkah- langkah yang ada di RPP.
4) Membuat lembar observasi aktivitas siswa sesuai dengan langkah-langkah yang ada di RPP.
5) Kisi-kisi tes hasil belajar.
6) Alat evaluasi berupa soal pilihan ganda.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
Guru sebagai pengajar dan peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan dengan proses pelaksanaan tindakan siklus I yang diikuti oleh 12 orang peserta didik, berlangsung 2 kali pertemuan (4x35 menit), yaitu tanggal 24 dan 25 Oktober 2019.
1) Pertemuan pertama
Sebelum pertemuan pertama peneliti sebelumnya sudah menjelaskan kepada guru tentang pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
a) Kegiatan awal
Guru memberi salam, menyapa siswa, berdo’a bersama, mengabsen siswa dan memeriksa kesiapan siswa.
Selanjutnya guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada pertemuan ini guru tidak menyampaikan apersepsi kepada siswa dan guru juga tidak memberikan motivasi kepada peserta didik.
Selanjutnya guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu dengan mempelajari materi tentang Cuaca maka kita akan mengetahui jenis-jenis cuaca dan iklim yang ada di Indonesia . Pada kegiatan awal
ini, antusias siswa mengikuti pembelajaran tergolong kurang, dilihat dari masih banyaknya siswa yang berbicara ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi tentang Cuaca, kemudian bertanya jawab dengan siswa mengenai materi tersebut.
Beberapa siswa menanggapi pertayaan dari guru, setelah itu guru kemudian membagi siswa kedalam 4 kelompok secara heterogen yang terdiri dari dari 3 orang siswa. Pada tahap ini beberapa siswa tidak mengikuti arahan guru untuk membentuk kelompok, karena sebagian dari siswa sibuk mengobrol dengan temannya.
Selanjutnya guru membagikan lembar kerja kelompok kepada semua kelompok dan membagikan kancing-kancing atau benda-benda kecil lainnya kepada semua siswa. Guru menjelaskan teknik penggunaan kancing atau benda-benda kecil lainnya kepada siswa. Pada tahap ini beberapa siswa tidak mendengarkan intruksi cara penggunaan kancing atau benda kecil lainnya karena, mereka asik memegang kancing- kancing yang telah dibagikan oleh guru.
Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan mengemukakan pendapatnya sesuai dengan jumlah kancing yang yang diterima. Pada bagian ini ada
beberapa siswa yang masih terlihat sedang berbicara dan tidak memperhatikan temannya sehingga kegiatan persentasi tidak berjalan dengan baik. Setelah kegiatan diskusi selesai, guru memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya. Hal ini bertujuan ketika kegiatan persentasi berlangsung guru dapat membandingkan jawaban dari siswa mengenai pernyataan yang disampaikan oleh masing-masing kelompok.
Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk menanggapi atau memberikan komentar kepada kelompok yang persentasi hal ini bertujuan untuk melatih siswa untuk menyampaikan pendapat akan tetapi pada kegiatan ini tidak ada siswa yang berani mengeluarkan pendapatnya karena siswa belum tebiasa untuk mengemukakan pendapatnya terhadap temannya. Guru memberikan saran dan komentar terhadap hasil diskusi siswa.
Terakhir dilanjutkan dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Pada kegiatan ini ada tiga siswa yang bertanya mengenai materi yang sudah dijelaskan.
c) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dibahas. Ada beberapa siswa yang berani untuk