• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembesian Tulangan Secant Pile

Dalam dokumen LAPORAN MAGANG HILDA rev 2 (Halaman 52-61)

TINJAUAN KHUSUS OBJEK MAGANG

B. Bahan

1. Pembesian Tulangan Secant Pile

43 B. Pekerjaan Secant Pile

Pemasangan secant pile berfungsi sebagai penahan bangunan lama atau eksisting supaya bangunan tidak bergeser mengenai bangunan baru. Secant pile atau retaining wall pile merupakan jenis dinding penahan tanah dimana jarak pemasangan pile saling berdempetan yang berfungsi untuk mendapat daya tanah terhadap tekanan tanah (gaya lateral) (DG Yuda, 2019). Pada proyek pembangunan ini terdapat 20 titik secant pile yang akan dikerjakan. Metode pelaksanaan secant pile adalah sebagai berikut :

44 i. Tulangan diberi stek atau overlap sebesar 40D (100 cm) yang digunakan

untuk penyambungan.

Gambar 3.41 Detail Penulangan Secant Pile

45 2. Pengeboran

Sebelum melakukan pengeboran titik secant pile, surveyor melakukan marking titik secant pile sesuai dengan koordinat yang sudah ditentukan menggunakan total station. Setelah titik yang akan dikerjakan telah sesuai dengan koordinat lalu diberi besi sebagai patok as pengeboran.

Pengeboran dilakukan menggunakan alat berat continuous flight auger dengan kedalaman pengeboran 12 m. Mata bor yang digunakan yaitu bucket.

Selama proses pengeboran, lubang dialiri air untuk mempermudah proses pengeboran supaya tanah tidak terlalu keras.

Pada continuous flight auger terdapat layar untuk mengetahui kedalaman tanah yang sudah tergali. Namun juga dilakukan pengecekan aktual kedalaman pengeboran menggunakan meteran. Setelah kedalaman sesuai, dipasang casing yang berfungsi untuk mencegah longsornya tanah di sekitar lubang pengeboran.

Kemudian melakukan clearing untuk memastikan tidak ada sisa tanah di dasar lubang pengeboran menggunakan bucket.

Gambar 3.42 Pengeboran Secant Pile

46 3. Pemasangan Tulangan

Tulangan yang telah difabrikasi, diangkat menggunakan service crane dari tempat fabrikasi menuju titik yang sudah terpasang casing. Stek pada tulangan berada di atas dan pastikan beton decking sudah terpasang.

Gambar 3.43 Tulangan Secant Pile 4. Pengecoran

Setelah tulangan terpasang didalam casing kemudian melakukan pengecoran menggunakan beton ready mix. Metode pelaksanaan pengecoran secant pile menggunakan pipa tremie dengan panjang pipa 5 m sebanyak 2 buah. Seluruh pipa tremie disambung dan dimasukkan kedalam lubang bor yang sudah diberi tulangan.

Pada ujung atas pipa tremi dipasang concreate bucket yang berfungsi untuk menyaring beton ready mix apabila terdapat agregat berukuran besar. Penggunaan pipa tremie dimaksudkan untuk mengantisipasi pisahnya campuran agregat ketika beton tertuang kedasar lubang.

Pada concreate bucket disambungkan tali yang terhubung pada service crane yang berfungsi untuk menggetarkan pipa tremie agar beton turun hingga ke dasar tanah dan tidak menyangkut pada pipa tremie. Fungsi lain menggetarkan pipa

47 tremie menggunakan service crane untuk membantu agar lumpur didasar tanah naik keluar lubang sehingga akan didapat beton bersih pada bore pile.

Pengecoran secant pile menggunakan excavator karena lokasi titik secant pile berada di belakang bangunan lama sehingga truck mixer tidak dapat menjangkau lokasi titik secant pile. Pengecoran menggunakan excavator dilakukan dengan cara beton ready mix dituang pada bucket excavator, kemudian dituang pada concreate bucket tremie.

Gambar 3.44 Pengecoran Secant Pile C. Pekerjaan TC (Tower Crane)

Tower Crane adalah alat pengangkat dan pemindahan material yang bekerja dengan prinsip kerja tali (Chudley, 2004). Penentuan titik lokasi dan radius pemasangan tower crane perlu dipertimbangkan dengan matang karena titik pemasangan tower crane harus mampu menjangkau seluruh area proyek pembangunan yang akan dikerjakan. Pada proyek ini menggunakan tower crane dengan radius 70 m.

48 Gambar 3.45 Denah Tower Crane

Pemasangan tower crane menggunakan pondasi jenis bore pile sebanyak 4 titik dengan diameter bore pile 60 cm dan ukuran pile cap 4,5 x 4,5 m setinggi 1,8 m. Metode pelaksanaan pemasangan tower crane adalah sebagai berikut :

1. Fabrikasi tulangan pondasi tower crane berupa tulangan bore pile dengan diameter 60 cm, tulangan utama 16D16 dan tulangan sengkang menggunakan besi P12.

2. Pengeboran tanah sedalam 16 m menggunakan alat continuous flight auger sejumlah 4 titik. Sebelum melakukan pengeboran, surveyor melakukan marking titik pondasi menggunakan total station sesuai koordinat. Setelah titik sudah sesuai, dilakukan pengeboran.

3. Setelah pengeboran selesai sesuai kedalaman yang telah ditentukan, tulangan dari tempat fabrikasi besi diangkat menggunakan service crane menuju titik pondasi.

4. Melakukan pengecoran menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K- 350 pada titik yang telah diberi tulangan. Sebelum beton dituang, dilakukan pengujian slump dengan nilai 18 ± 2.

49 5. Setelah umur beton 14 hari, dilakukan galian tanah sedalam 1,95 m dan

pemotongan kepala bore pile sesuai dengan COL (Cut off Level).

6. Melakukan marking titik untuk koordinat pile cap menggunakan total station dan dipasang patok berupa besi pada titik sesuai koordinat.

7. Memasang benang pada setiap ujung patok besi agar pemasangan bekisting lurus.

8. Memasang bekisting menggunakan hebel dan direkatkan menggunakan perekat bata ringan.

9. Pekerjaan urugan pasir setinggi 10 cm dan lantai kerja 5 cm. Pembuatan lantai kerja menggunakan mutu beton K-175 manual dengan campuran semen : pasir : kerikil sebesar 1 : 2 : 3.

10. Melakukan pemasangan tulangan pile cap yang telah difabrikasi. Tulangan pile cap berupa tulangan atas, tulangan bawah dan tulangan peminggang.

Untuk langkah pertama pemasangan tulangan bawah terlebih dahulu.

11. Penulangan diikat menggunakan kawat bendrat. Sebelum melakukan pemasangan tulangan bawah, diberi beton decking dengan tebal 10 cm diatas lantai kerja. Tulangan bawah bertumpu pada beton decking dan diikat menggunakan kawat bendrat.

12. Pada bagian sisi samping diberi beton decking dengan tebal 7,5 cm.

13. Setelah tulangan bawah terpasang, melakukan pekerjaan tulangan dudukan kaki angkur yang terletak diatas titik bore pile sejumlah 4 buah.

14. Pemasangan kaki angkur dengan bantuan alat excavator. Peletakan kaki angkur berada diatas tulangan dudukan kaki angkur. Setelah kaki angkur berada diatas tulangan dudukan kaki angkur, surveyor melakukan levelling kaki angkur menggunakan auto level.

15. Ketika levelling telah sesuai, kaki angkur diikat menggunakan pen supaya tidak bergeser. Kemudian melakukan grounding penangkal petir pada kaki angkur.

16. Setelah pekerjaan grounding penangkal petir, melakukan pemasangan tulangan atas pile cap dan diikat dengan kawat bendrat.

50 17. Menuangkan cabond pada kepala bore pile yang berfungsi sebagai perekat

beton lama dengan beton baru sebelum pengecoran pile cap dilakukan.

18. Kemudian melakukan pekerjaan pengecoran pile cap menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-350 dan nilai slump 18±2 cm.

19. Pada umur beton 14 hari, dilakukan pekerjaan pemasangan tower crane.

20. Bagian pertama yaitu pemasangan section (mast), yang dipasang vertical berfungsi sebagai tiang tower crane. Pada tower crane ini menggunakan 2 section. Pemasangan section menggunakan mobile crane. Section dilengkapi dengan tangga yang berfungsi untuk jalur operator naik ke cabin.

21. Setelah section telah terpasang, selanjutnya melakukan pemasangan climbing frame dan slewing unit. Climbing frame dipasang pada section dan dilengkapi hidrolik untuk dapat bergerak naik dan turun. Pada bagian atas climbing frame terpasang slewing unit yang berfungsi untuk melakukan gerakan memutar sehingga memudahkan tower crane bergerak saat akan memindahkan material bangunan.

22. Kemudian pemasangan cabin yang terletak dibagian atas slewing unit. Cabin berfungsi untuk operator bekerja.

23. Pemasangan counter jib. Pada counter jib akan diberi counter weight atau beban yang berfungsi untuk penyeimbang. Pemasangan counter weight setelah lengan terpasang.

24. Kemudian memasang bagian working arm atau lengan. Fungsi dari lengan adalah untuk mengangkat kebutuhan material dari satu titik ke titik lainnya.

25. Pada bagian lengan dilengkapi hook sebagai kait untuk mengangkut beban dan trolley yang berfungsi sebagai penggerak hook.

51 Gambar 3.46 Bagian Tower Crane

Gambar 3.47 Pemasangan Section Gambar 3.48 Pemasangan Counter Jib dan Cabin

52

Gambar 3.49 Pemasangan Gambar 3.50 Pemasangan Lengan TC Counter Weight D. Pekerjaan Pile Cap

Pile cap merupakan struktur beton bertulang yang berfungsi menerima beban dari kolom lalu akan diteruskan ke pondasi tiang. Pile cap digunakan untuk menyatukan tiang dalam satu kelompok. Menurut E Priarianto (2002) bentuk, ukuran, tinggi dan jumlah tiang dalam satu pile cap bervariasi bergantung pada beban tetap yang bekerja pada pondasi dan kapasitas dukung ijin tiang. Metode pelaksanaan pekerjaan pile cap sebagai berikut :

Dalam dokumen LAPORAN MAGANG HILDA rev 2 (Halaman 52-61)

Dokumen terkait