Mengetahui asbCbun
nuzll ini
banyak manfaatnya. Salahlah kalau ada orang yurrf-"ngat"Lan
bahwa ilmuini
tiada gunanya, karena terjadinya sesuai de-"g* p""j.tanan
sejarah.Di
antara faedah-faedahnyaitu
ialahuntuk
menge-tahui
maknaatau artinya
serta melenyapkankemusykilan. N-Wahidi
me'ngatakan bahwa
tidak
mungkin m6ngetahuitafsir
suatu ayat tanpa menge-niti tisat
dan sebab-sebab turunnya, sementara menurut Ibnu Daqiqirid, As- bEbunnuz[l ini
merupakanjalan
yang ampuhuntuk
memahami makna-mak-na Al-Qu/an. Ibnu tlimiyat,
mengatakanpula
bahwa mengetahui asbdbun nuzill memberikan penjelasanuntuk
memahami ayat, karena mengetahui se- bab akan mempermudahkita untuk
mengetahui musabab. Tidak jarang keja-dian, suatu
golongan salaf menemuikesulitan
dalam memahami ayat'ayat sampai-"""L
berhasil menemukan sebab-sebab hrrunnya, makadi
waktuitu
hilanglah kesulitan-kesulitan tersebut. Contoh-contoh demikian telah dipa- parkan pada pasat ketujuh darikitab
Itqanfi lllfrmil Qddn,
dan saya sebut'iun prt.
faedah-faedah lainnya berupa pembahasan dan penyelidikan yangti-
dak dapat dimuat dalam
kitab
sepertiini.
x"t Al-W.tidi: "Tidak boleh
menyebutkan asbabunnuzdl dari
AI-Quran kecuali dengan adanya riwayat dan pendengaran dari orang yang me' nyaksikan turunnya ayat serta menyelami sebab musabab dan menyelidiki
il-
munya."
Kata Muhammad bin sirin: saya pernah
menanyakankepada
Abu Ubaidahtentang suatu ayat Al-Qufan,
jawabnya:"Takutlah Anda
kepadaAllah
dan hendaklah selalu mengucapkan kebenaran! Orang-orang yang me-ngetahui mengenai apa yang diturunkan ayat Al-Qur'an telah berlalu."
Kata
yanglain:
Mengetahui asbcbunnuzll ini
suatuhal
yang dapat di- capai oleh sahabat dengan adanya qarinah-qarinah atau-petunjuk-petunjuk yang penuh dengan kasus. Adakalanya sebagian mereka tidak dapat'memasti- iiurrrryu, maka dikatakannyalah: "Sayakira
ayatini turun
tentang halini",
se-perti yang dikatakan oleh Zubair mengenai ayat "tidah'demi Tuhanmu, tnere' ha tid.ak beriman... sampai dengan
akhir
ayat". (Surat An-Nis-a ayat 65)Berkata
Hakim
mengenaiilmu-ilmu
hadis,jika
seorang sahabat menyak- sikan wah5ru danturunnya
suatu ayat Al-Qur'an menyampaikan bahwa ayatI
i
LUBABUN NUoUL r[rcaAgt].I
NUaI
iitu diturunkan
mengenai "masalahini", maka hadis itu
dianggap sebagai musnad. Pendapat ini juga merupakan pendapat IbnussalIh.
Mereka menge- mukakan contoh seperti yang dikeluarkan oleh Muslim,dari Jabir,
katanya:"orang-orang Yahudi mengatakan bahwa barangsiapa yang melakukan hu- bungan kelamin dengan
istrinya
dari pinggulnya, maka anaknya akan menja- dijuling".
MakaAllah pun
menurunkan:"Istrimu itu
menjadi tempat perse-maian
bagimu...
sampai denganakhir
ayat."(surat Al-Baqarah
ayab 22J)IGta
Ibnu Taimiyah:IGta
mereka bahwa ayatini turun
tentang masalahini", maksudnya adakalanya untuk menyatakan asbdbun nuzil,
adakalanya pula bahwa masalahitu
tercakup dalam ayat tersebut, walaupuntidak
meru- pakan sebab turunnya. Dalam halini tidak
ada perbedaannyajikaAnda kata- kan: "Yang dimaksud dengan ayatini
ialah begini."Para ulama berbeda paha.m tentang ucapan sahabat "ayat
ini
diturunkan tentangini",
apakahitu
sama halnyajika ia
menyebutkan sebab turunnya ayat, ataukah dianggap sebagai tafsirnya belaka yangtidak
termasuk dalam musnad?Bukhari
menganggapnya termasuk, sedangkan yang lainnya mengatakanlidak
termasuk. IGbanyakankitab-kitab mwnad
misalnya Musnad Ahmad dan lainnyamengikuti istilah ini,
berbeda halnyajika
disebutkan sebab tu- runnyaitu
di belakangnya, mereka memasukkannya sebagai musnad.Berkata zarkasyi dalam
kitab
Al-Burhan: "Telah menjadi kebiasaan bagi para sahabat dan tabiin,jika
seseorangdi
antara mereka mengatakan ,,ayatini
diturunkan tentangini",
maka yang dimaksudnya ialah bahwa ia mengan- dung hukumini,
dan bukan merupakan sebab turunnya.Jadi
termasuk da- lamjenis istidlal
-mengambil alasan-
terhadap hukum pada ayat dan bu- kan dari jenis menceritakan apa yang kejadian".IGta
saya: "yang menyebab- kan menghangatnya perbedaan tentang asba'bunnuz[l
ialah agar setiap ayat yangturun di
saat terjadinya peristiwaitu tidak
mengalami "nasib" seperti yang disebutkan olehAl-wahidi
tentang suratAl-Fil
bahwa sebab turunnyaialah
kisah penyerbuan orang-orang Habsyi, demikianitu
sekali-kali bukan merupakan asbdbunnuz[l
tetapi hanyalah berita tentang peristiwa-peristiwadi
masa lampau, misalnya kisah umat Nabi Nuh, kaum 'Ad, Sarnud, pemba- ngunanKatah,
dan lainJain. Demikian pula apa yang disebutkannya tentang sebab-sebab pengangkatan Ibrahim sebagaikhalil
(kekasih) dalam firman-Nya"Dan
Allah
mengambillbrahirn
sebagaihhalil." (surat An-Nisa ayat
L25) Demikianitu
bukanlah merupakan asbdbunnuzll.,
Perhatian
Pertama: Yang dianggap dan dimasukkan sebagai musnad dari sahabat, ialah yang diriwayatkan oleh Tabi'i, walaupun mursal, tetapi hakikatnya
marfu'ar- tinya
bersumberdari Nabi
SAW.Itu
dapat diterima,jika
sanadnya sah. Di antara paraahli tafsir
yang mengambil dari para sahabat misalnya Mujahid,l
I
I l
I
I
i
t i
I
I
LUBABUN NUOUL rI RSEASII.I ruU6I- 165
Ikrimah,
dan Said bin Jubair.Atau
dapat pulajika
mursalitu
diperkuat oleh mursal yang laiu, dan sebagainYa.Kedua:-seringkali
terjadi para ahli tafsir
menyebutkan beberapa sebab tentang turunnya suatu ayatitu.
Carakita
berpegang dalam halini
ialah de- ngan melihat ucapan yang dipergunakannya.Jika
salah seorang mengatakan:"Ayat
ini turun
tentangini",
dan kata yang lain: : ""Iaturun
dalam halini", lalu
disebutkan soal lainnya, seperti yangtelah
diterangkandulu
maksudnya ia- lah,tafsir,
bukan asbdbun nuzd}, hinggatak
ada pertentangan antara kedua ucapanitu
sebagaimana telah dijelaskan dalam kiLab Al-Itq-d'n yakni,jika
ke- duanya tercakup olehlafal.
Karenaitu
sudah sewajarnyalahjika
hal-hal se-perti ini tidak
dicantumkan dalamkitab-kitab
asbdbunnuzll,
kecuali dalam kitab-kitab mengenai hukum-hukum Al-Qur'an.Jika
seseorang menyatakan dengan perkataannya:"Ayat ini turun
ten- tangini",
sedangkan yanglain
menegaskan suatu asbabunnuz[l
yang berla-inan dari itu,
maka penegasandari
yanglain itulah
yang akan menjadi pe- gangan. Contohnya ialah keterangan Ibnu Umar mengenai firman-Nya:"Istri-
itti*u
merupakan tenxpat persemaian bagimu". (Surat Al-Baqarah ayaL 223)diturunkan
khusus tentang mencampuriistd dari
pinggul, sedangkan Jabir menegaskan suatu sebablain
yang berlainandari itu,
makayang
menjadi pegangan ialah penegasan dari Jabir ini.Seandainya seseorang meny6butkan suatu sebab, sedangkan lainnya me- nyebutkan sebab yang berbeda, kemungkinannya
ayat itu turun tidak
lama sesudah berbagai sebab tersebut, seperti yang akanditemui nanti
pada ayat ,,Li,an," adakalapula
ayatitu turun
duakali
seperti pada ayat tentang ruh, pada bagianterakhir dari
surat An-Nahl dan firman-Nya"fidok
selayahnya bagi nabi dan orang-orang yang berirnon ... sampai denganakhir
ayat." (Surat At-Taubah ayat 113)Di antara hal-hal yang
menjadi pegangandalam tarjih
-menentukan
mana yang lebihkuat-
ialah dengan melihat isnad, kemudianjika
perawi sa- lah satu dari kedua asbdbunnuzll itu hadir
dalam peristiwanya atau terma-suk dalam
golongan ulama-ulamatafsir, misalnya Ibnu
Abbasdan
IbnuMas'ud. Adakalanya
lagi ia terlibat
dalam salah satudari
kedua kasus ter- sebut, hingga perawinya menjadi ragu,lalu
katanya:"Diturunkan
...",hal ini
akan ditemui pada surat Az-Zumar.Ketiga:
?(tab
yang paling masyhur mengenai ilmu asbdbunnuzo
dewasaini
ialah kitab karya Al-Wahidi, sedangkan kitabkuini
mempunyai perbedaan dengankitab
tersebut dalam beberapahal
Pertamo, menyajikannya secara ringkas. Kedua, menghimpun banyak pendapat, hingga memuat tambahan yangtidak
sedikit apa yang telah dikemukakan olehAl-wahidi
dengan mem-ieri ciri huruf kaf
pada tambahan tersebut. Ketiga, menghubungkan setiap hadis kepada yang mengeluarkannyadi
antarapemilik kitab-kitab
yang di-akui, misalnya kitab yang
enam,Mtntadrak, Sahih lbnu Hibban'
Sunan Baihaqi dan Daruqulni, Musnad Ahmad, Bazzar dan Abu Ya'la serta Mu'jam?b:??i _9"n Tafsir Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatirn, Ibnu Murdautaih,
Abusysyaikh,Ibnu
Hibban, Faryabi, Abdur Razzaq, IbnurMun2ir
dan rain-rain. Me_ngenai kitab
Al-wahidi,
adakalanya dikemulakannya hadisberikut
isnadnya,tetapi di
sampingterlaru
panjangtidak diketahui
siapayang
mengeruar_kannya. Tidak syak lagi, menyebuikan sumbernya dari salah satu
kitab
yang disebutkantadi lebih
.1t1ma daripada menyandarkannyapada
penjelasan yang bertele-teledari Ar-wahidi
semata, karenaritab-kitau
tersebut sudah terkbnallagi
tepercaya hinggahati
pun puas dan rega menerimanya. Adaka_lanya
pula
disebutkan secara.terputus hinggakita-tiaak
dapat mengetahui apakahia
punya isnad atau tidak. Keemyat, memisahkan yang sah dari yangtidak,
dan yangditerima dari
yang ditoiak- Kerima,*"rrg"hi-prn
riwayat_ri_*1yuJ yang bertentangan. Keenam, menyingkirkan hal-ha-i yang
tidak
terma_suk dalam asbdbun
nuzil.
166 RssEauN ruuzUr_ suRAT AL-BAeARAH