PENDEKATAN PEMBELAJARAN
E. Pendekatan E-learning
Pendekatan e-learning atau elektronik learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran dengan menggunakan salah satu perangkat elektronik, khususnya prangkat computer. Oleh karenaitu maka E-learning sering disebut juga “online course”:
Sukartawi (dalam Dewi Salma P dan Evelin Siregar, 2004) mengemukakan bahwa dalam berbagai literature, E-learning didefinisikan sebagai a generic term for all tecnologycally supported learning using an array of teaching and learning tool as phone bridging, audio and video tapes, teleconferencing, satelit
transmissions, and the more recognizedweb-based treaning or computer aided instruction also commonly referred to as online course (Soekartawi, Haryono dan libero, 2002). Merujuk literature ini maka E-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh tekhnologi seperti telpon, audi, video tape, transmisi satelit atau komputer.
Menurut Soekarwati (2004), dalam perkembangan nya komputer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran, karena itu dikenal dengan istilah Computer Based Learning (CBL) atau Computer Assisted learning (CAL). Ketika pertama-tama computer diperkenalkan khususnya di pembelajaran, maka ia menjadi popular dikalangan anak didik. Bisa dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) Tecnologi Based Learning dan (2) Tecnologi Web Learning. Soekarwati (20040 mencatat bahwa terdapat beberapa kelebihan pendekatan E-learning ini yang dapat dirasakan oleh para pembelajar, namun sejumlah kelemahan juga ditemukan antara lain:
1. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri,
2. Adanya kecendrungan mengutamakan aspek bisnis dan mengabaikan aspek sosial,
3. Proses pembelajaran lebih cendrung kearah pelatihan, 4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi
cendrung gagal,
5. Tidak semua tempat dan siswa memiliki fasilitas internet.
Berdasarkan penelitian dan pengalaman sebagaimana telah dilakukan di banyak Negara maju, pendayagunaan internet untuk pendidikan atau pembelajaran bisa dilakukan dalam tiga bentuk (Harina Yuhetty, 2004):
1. Web course penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana seluruh bahan belajar, diskusi,
transmissions, and the more recognizedweb-based treaning or computer aided instruction also commonly referred to as online course (Soekartawi, Haryono dan libero, 2002). Merujuk literature ini maka E-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh tekhnologi seperti telpon, audi, video tape, transmisi satelit atau komputer.
Menurut Soekarwati (2004), dalam perkembangan nya komputer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran, karena itu dikenal dengan istilah Computer Based Learning (CBL) atau Computer Assisted learning (CAL). Ketika pertama-tama computer diperkenalkan khususnya di pembelajaran, maka ia menjadi popular dikalangan anak didik. Bisa dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) Tecnologi Based Learning dan (2) Tecnologi Web Learning. Soekarwati (20040 mencatat bahwa terdapat beberapa kelebihan pendekatan E-learning ini yang dapat dirasakan oleh para pembelajar, namun sejumlah kelemahan juga ditemukan antara lain:
1. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa atau bahkan antara siswa itu sendiri,
2. Adanya kecendrungan mengutamakan aspek bisnis dan mengabaikan aspek sosial,
3. Proses pembelajaran lebih cendrung kearah pelatihan, 4. Siswa yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi
cendrung gagal,
5. Tidak semua tempat dan siswa memiliki fasilitas internet.
Berdasarkan penelitian dan pengalaman sebagaimana telah dilakukan di banyak Negara maju, pendayagunaan internet untuk pendidikan atau pembelajaran bisa dilakukan dalam tiga bentuk (Harina Yuhetty, 2004):
1. Web course penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana seluruh bahan belajar, diskusi,
konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet hubungan atau komunikasi antara guru dan siswa dapat dilakukan setiap saat (baik secara asyincronous atau syincronores). Proses pembelajaran sepenuhnya dilakukan melalui penggunaan internet seperti e-mail,chatrooms, bulletin board dan online conference
2. Web centric course : sebagian besar bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan disampaikan melalui internet, sebagian ujian dan konsultasi, diskusi dan latihan disampaikan melalui tatap muka. Persentase tatap muka masih lebih kecil dibandingkan presentase proses belajar melalui internet.
3. Web enhanced course : pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan pembelajaran dikelas. Dikenal juga dengan nama web lite course Karena kegiatan belajar utama adalah tatap muka dikelas. Peranan internet disini untuk menyediakan bagi siswa isi pembelajaran (conten) yang sangat kaya dan memberikan fasilitas hubungan (link) keberbagai sumber belajar, fasilitas komunikasi bagi guru/pembelajar.
Persentase pembelajaran lebih sedikit dibandingkan dengan presentase secara tatap, karena penggunaan internet hanya mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka. Pada bulan juni 2002 Pustekkom (Pusat Teknologi Komunikasi) memulai kegiatan pengembangan edukasi.net yang merupakan sebuah situs internet yang menyediakan layanan belajar berbasis internet termasuk penyediaan layanan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru dan peserta didik lainnya.
Melalui situs ini baik guru ataupun siswa dapat memperoleh berbagai sumber belajar untuk menunjang proses pembelajaran disekolah, baik pembelajaran tatap muka dikelas, individual dirumah atau ditempat-tempat layanan internet. Bahan belajar dikembangkan
berdasarkan kurikulum yang berlaku sehingga guru dapat memanfaatkan situs ini mengintegrasikan kedalam proses pembelajaran dikelas. Bahan belajar dirancang dan dikemas dalam bentuk yang menarik dan menyenangkan sehingga menarik minat siswa untuk menggunakannya atau dapat memotivasi siswa untuk belajar. Situs pembelajaran ini juga dirancang dengan menggunakan peralatan dan sarana koneksi minimum.
Edukasi.net memberikan beberapa keuntungan bagi guru dan siswa antara lain:
Memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum
Menyelenggarakan diskusi antara guru dan siswa;
siswa dan siswa lainnya melalui forum diskusi
Menerima atau mengirim informasi melalui milis
Mendownload materi pelajaran yang diperlukan
Mengakses sumber belajar dimana saja dan kapan saja
Materi edukasi.net yang dikembangkan antara lain mencakup pengetahuan popular (teknologi tepat guna, elektronik, otomotif, dan fotografi) mata pelajaran Matematika, FIsika, Kimia dan Biologi pada dasarnya situs edukasi.net dapat dimanfaatkan siapa saja dengan cara-cara yang sangat bervarisi dan fleksibel, tergantung dari kondisi sekolah dan guru yang bersangkutan. Namun dengan demikian dapat ditawarkan beberapa pola pemanfaatannya antaranya 3 yaitu:
1. Pola pemanfaatan pada lab. Komputer: sekolah yang memiliki fasilitas lab komputer yang tersambung ke internet dapat memanfaatkan kesitus di lab. Situs ini dapat diakses secara bersama-sama dalam bentuk klasikal maupun individual di lab. Dengan bimbingan guru
berdasarkan kurikulum yang berlaku sehingga guru dapat memanfaatkan situs ini mengintegrasikan kedalam proses pembelajaran dikelas. Bahan belajar dirancang dan dikemas dalam bentuk yang menarik dan menyenangkan sehingga menarik minat siswa untuk menggunakannya atau dapat memotivasi siswa untuk belajar. Situs pembelajaran ini juga dirancang dengan menggunakan peralatan dan sarana koneksi minimum.
Edukasi.net memberikan beberapa keuntungan bagi guru dan siswa antara lain:
Memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum
Menyelenggarakan diskusi antara guru dan siswa;
siswa dan siswa lainnya melalui forum diskusi
Menerima atau mengirim informasi melalui milis
Mendownload materi pelajaran yang diperlukan
Mengakses sumber belajar dimana saja dan kapan saja
Materi edukasi.net yang dikembangkan antara lain mencakup pengetahuan popular (teknologi tepat guna, elektronik, otomotif, dan fotografi) mata pelajaran Matematika, FIsika, Kimia dan Biologi pada dasarnya situs edukasi.net dapat dimanfaatkan siapa saja dengan cara-cara yang sangat bervarisi dan fleksibel, tergantung dari kondisi sekolah dan guru yang bersangkutan. Namun dengan demikian dapat ditawarkan beberapa pola pemanfaatannya antaranya 3 yaitu:
1. Pola pemanfaatan pada lab. Komputer: sekolah yang memiliki fasilitas lab komputer yang tersambung ke internet dapat memanfaatkan kesitus di lab. Situs ini dapat diakses secara bersama-sama dalam bentuk klasikal maupun individual di lab. Dengan bimbingan guru
2. Pola pemanfaatan dikelas: apabila sekolah belum memiliki lab. komputer mempunyai proyektor LCD dan sebuah komputer yang tersambung ke internet, maka situs ini dapat dimanfaatkan dengan cara presentasi didepan kelas. Bahan belajar akan menjadi pengayaan proses pembelajaran tatap muka dikelas sesuai dengan topik yang dibahas pada saat itu.
3. Pola penugasan: untuk sekolah yang belum memiliki sambungan internet dapat memanfaatkan situs dengan pola penugasan. Siswa dapat mengakses internet pada tempat-tempat jasa internet, misalnya warnet, di rumah, community learning center ataupun tempat lainnya.
Pola pemanfaatan individual selain pola-pola diatas, siswa diberi kebebasan untuk memanfaatkan dan mengeksplor sendiri seluruh materi yang ada pada edukasi.net yang bisa dilakukan dirumah ataupun warnet.