• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Berdasarkan hasil tinjauan dari penelitiian, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan ditampilkan sebagaimana adanya tanpa ada unsur manipulasi atau perlakuan khusus terhadap objek penelitian. Penelitian ini digolongkan kualitatif karena penelitian ini berusaha mengungkap gejala secara menyeluruh sesuai dengan konteks melalui pengumpulan data

26

Tingkat Tinggi Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Fungsi Pembangkit Pembelajaran Matematika Vol.5 No.1, ISSN: 2339-1685, 22

26

berlatar alami dengan penelitian sebagai instrumen utama serta lebih mewujudkan proses dan makna dari sudut pandang subjek penelitian.27

Penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif yang lebih menekankan proses dan makna. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendiskripsikan kejadian atau peristiwa saat ini. Proses penelitian berupa tahap mendiskripsikan, mencatat juga menginterprestasikan kejadian-kejadian yang sekarang ini terjadi.

2. Lokasi Penelitian

Dilaksanakannya penelitian ini yaitu pada proses pembelajaran di sekolah semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 pada bulan Mei 2022.

Pengambilan subjek pada penelitian ini berdasarkan data hasil wawancara dan tes tulis siswa di kelas VII MTs. Nurul Mujahidin NW Desa Karang Sidemen Kecamatan batukliang Utara Kaupaten Lomok Tengah NTB.

3. Kehadiran Penelitian

Kehadiran penelitian adalah peran dan upaya peneliti dalam memperoleh data terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Kehadiran peneliti di suatu lokasi penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya kehadiran sebagai instrumen kunci langsung di lokasi penelitian akan memungkinkan data yang didapatkan benar-benar valid. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti secara langsung akan

27Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

27

bertindak sebagai perencana kegiatan penelitian, pengumpulan data, analis data, validator data, dan pada akhirnya akan menjadi pemberi kesimpulan terhadap hasil penelitian.

4. Sumber Data

Adapun data yang dikumpulkan oleh peneliti adalah data primer (utama) yaitu data yang diperoleh langsung dari beberapa informan.

Sumber data dari penelitian ini adalah berupa informan yaitu 15 siswa untuk menganalisis soal tipe HOTS yang terdapat pada siswa sekolah MTs NW Nurul Mujahidin Sintung barat, lomok Tengah. Sumber data untuk keperluan penelitian ini berasal dari hasil tes tertulis dan wawancara.

Wawancara akan dilakukan dengan siswa yang berada di sekolah tersebut, kecamatan sintung yang dalam hal ini semua informan akan menjadi narasumber utama (key informan).

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian pengembangan instrument penelitian peserta didik ini menggunakan dua jenis, yaitu tes tertulis dan wawancara.

1) Tes tertulis

Berdasarkan bentuknya, tes yang diberikan adalah tes berbentuk soal essay tipe HOTS dengan pokok pemahasan Pola Bilangan. Uraian hasil pekerjaan siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tipe HOTS dengan

28

memperhatikan tahapan pemecahan masalah langkah polya.

Berdasarkan hasil tes yang diperoleh, dari 9 siswa.

2) Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dimana peneliti dalam mengumpulkan data memerikan pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara digunakan untuk teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan sebagai menemukan permasalahan yang harus diteliti dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit.28

Pemilihan siswa untuk dilakukan wawancara berdasarkan nilai tes tertulis siswa dan usulan dari guru serta kesediaan siswa untuk diwawancarai selama penelitian. Wawancara dilakukan kepada siswa yang terpilih berdasarkan nilai tinggi, sedang dan rendah. Proses wawancara menggunakan bantuan alat perekam suara pada Handphone serta pedoman wawancara yang telah dibuat.

6. Teknik Analisis Data

Tujuan dilakukannya adalah untuk memilih segala informasi yang sudah diperoleh sepanjang penelitian agar informasi tersebut bisa memberikan data yang dibutuhkan untuk menanggapi rumusan permasalahan serta menuntaskan permasalahan dalam riset. Informasi yang dianalisis pada riset ini hasil wawancara siswa serta penjelasan

28 Sugiyono, metode penelitian dan pengembangan (bandung : Alfabeta 2015),h,210

29

langkah pengerjaan soal HOTS sebagai tes tertulis siswa. Proses analisis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Miles dan Huberman dengan aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Analisis data kualitatif model Miles dan Huberman terdapat tiga tahap yaitu :29

a. Tahap Reduksi Data ( data reduction )

Tersirat beberapa hal yang perlu di garis bawahi yaitu upaya mencari data adalah proses penelitian dengan berbagai persiapan penelitian tentunya, menata secara sistematis hasil temuan di sekolah, menyajikan temuan di sekolah, mencari makna secara terus menerus sampai tidak ada lagi makna yang memalingkannya, di sini perlu peningkatan pemahaman bagi peneliti terhadap kajian atau kasus yang terjadi pada analisis HOTS pada siswa SMP.

b. Tahap Penyajian Data ( data display )

Adalah kumpulan beberapa data yang kemungkinan akan dilakukan penarikan kesimpulan. hal ini biasa disebut dengan memaparkan data secara jelas, terstruktur dan menyeluruh dengan mencocokkan pola hubungannya. Kemudian disimpulkan, sehingga mampu menjawab permasalahan dalam penelitian tersebut.

c. Tahap Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)

Adalah suatu tahapan dengan sebuah maksud yaitu untuk mencari makna, arti, serta pemaparan yang dibuat terhadap data yang

29 Ibid., hlm. 91

30

telah dianalisis, kemudian mencari hal-hal yang sesuai dengan rumusan masalah pada saat proses penelitian di sekolah. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk hasil dari penelitian yang telah didapat oleh peneliti.

7. Pengujian Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan standar kebenaran dalam data penelitian.

Dalam penelitian ini yang bersifat kualitatif maka sangat perlulah dilakukannya teknik keabsahan data sehingga keakuratan data dalam penelitian ini diakui kebenarannya.30

Untuk memperoleh data yang akurat, maka peneliti perlu menguji keabsahan data dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Maka dari itu, dalam proses pengecekan keabsahan data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Memperpanjang Pengamatan

Memperpanjang pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diperoleh sudah benar atau tidak.

30 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta, 2011), hal.306

31 b) Triangulasi metode

Untuk melihat keabsahan data dan temuan lapangan, peneliti menerapkan triangulasi metode. Dimana, dalam triangulasi ini peneliti memeriksa satu-persatu data yang diperoleh selama penelitian sampai peneliti menemukan data yang betul-batul valid, selanjutnya peneliti membandingkan data-data yang diperoleh dilapangan dari hasil wawancara, angket.

c) Dokumentasi

Kegiatan dokumentasi ini peneliti ingin meningkatkan kepercayaan terhadap penelitian ini dengan jalan melengkapi semua kegiatan penelitian dengan memberikan penguatan melalui dokumen.

Dokumen pelengkap ini berupa foto kegiatan, rekaman dan penandatanganan pernyataan dan kegiatan peneliti oleh informan dan pihak terkait.

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini dijabarkan dalam bentuk tulisan yang berpedoman pada kaidah penulisan ilmiah yang telah tercantum dalam buku pedoman penyusunan tugas akhir skripsi di Universitas Islam Negeri Mataram dengan sistematika sebagai berikut.

BAB I yaitu Pendahuluan, bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan dari suatu masalah, tujuan dan manfaat dari masalah yang diteliti, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian, sistematika pembahasan.

32

BAB II yaitu Paparan Data dan Temuan, dibagian ini diungkapkan seluruh data dan temuan dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti sebisa mungkin menjaga jarak dan menahan diri untuk tidak mencampuri fakta terlebih dahulu.

BAB III yaitu Pembahasan, dibagian ini diungkapkan proses analisis terhadap temuan penelitian sebagaimana dipaparkan di BAB II berdasarkan pada perspektif penelitian atau kerangka teoritik sebagaimana diungkap di bagian Pendahuluan. Peneliti tidak menuliskan ulang data-data atau temuan yang telah diungkap di BAB II.

BAB IV yaitu Penutup, dibagian terakhir ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Kemudian, saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian yang diarahkan pada dua hal yaitu saran dalam usaha memperluas hasil penelitian, misalnya disarankan perlunya diadakan penelitian lanjutan dan saran untuk menentukan kebijakan di bidang- bidang terkait dengan masalah atau fokus penelitian.

33 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Pada BAB ini akan dideskripsikan hasil serta pembahasan mengenai data perolehan dari hasil analisis data mengenai kemampuan penyelesaian soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) siswa kelas VIII MTs Nurul Mujahidin NW Sintung Barat.

A. Paparan Data dan Temuan

Penelitian ini dilakukan di MTs NW Nurul Mujahidin Sintung Barat yang dilakukan kurang lebih satu bulan dimulai dari Agustus sampai dengan bulan September untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan Tes dan wawancara untuk menemukan data yang diperlukan.

Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh dari hasil Tes dan wawancara dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah untuk menyelesikan soal matematika tipe HOTS pada siswa kelas VIII MTs Nurul Mujahidin NW Sintung Barat.

Siswa yang melakukan Tes berjumlah sembilan orang siswa dari kelas VIII MTs Nurul Mujahidin NW Sintung Barat. Berdasarkan hasil tes tersebut sembilan siswa memiliki macam-macam kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan soal tipe HOTS tersebut. Dari sembilan siswa hanya ada empat siswa yang mampu menyelesaikan soal dengan jawaban yang cukup baik yaitu Winda Saputri, Sunia, Zaskia Kultum, dan Kafi Andika Purnama. Tiga orang lainnya yaitu Susnia Yulaini, Juita, dan Muhammad Alfarizi hanya mampu

34

menyelesaikan setengah dari soal atau hanya menyelesaikan satu soal dari dua soal yang diberikan. Dua orang siswa yaitu Ade Irawan dan Rizqan Hamzan belum mampu menyelesaikan dan meahami soal dengan baik.

Setelah melakukan Tes terhadap sembilan siswa, peneliti melakukan wawancara terhadap tiga orang siswa sebagai subjek dalam peneitian. Peneliti hanya memilih tiga orang siswa sebagai subjek dengan cara memilih satu siswa yaitu Winda Saputri sebagai subjek-1 yang memiliki jawaban yang paling lengkap dan benar berdasarkan kisi-kisi tes yang terlampir, selanjutnya satu siswa yaitu Susnia Yuliani sebagai subjek-2 yang memiliki jawabn belum lengkap tau hanya mampu menyelesaikan satu daru dua soal dengan benar, terakhir satu orang sisw yaitu Ade Irawan sebagai subjek-3 yang belum memahami dan belum mampu menyelesaikan soal dengan benar.

Untuk mengetahui dan menilai kemampuan yang dimiliki siswa sebagai subjek, perlu dilakukan proses analisis secara mendalam, yaitu pertama analisis hasil tes tertulis lalu analisis hasil wawancara terhadap subjek yang terpilih menjadi subjek yang mewakili sembilan siswa yang melakukan tes dengan kemampuan yang berbeda-beda. Adapun aspek yang dinilai adalah menguasai emapat tahapan untuk mengetahui kemampuan siswa yaitu dapat memahami masalah, merancang rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan melihat kembali rencana penyelesaian. Berikut peperan data dan temuan dari masing-masing subjek terkait hasil tes dan wawancara dengan melihat empat tahapan sebagai berikut:

35

1. Analisis kemampuan penyelesaian soal tipe HOTS subjek-1

Siswa yang dipilih menjadi subjek-1 adalah Winda Saputri, Subjek-1 menyelesaikan tes tertulis dengan hasil yang sangat memuaskan, selain itu juga, dari sembilan siswa yang melakukan tes yang paling cepat mengumpulkan jawabannya adalah Winda Saputri sebagai subjek-1 dibanding siswa lainnya. Analisis hasil tes tertulis dan hasil wawancara oleh Subjek-1 akan disajikan sebagai berikut:

a. Analisis soal nomor 1 indikator Analyze (menganalisis)

Gambar 2.1 Jawaban nomor 1 subjek-1 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)

Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada indikator analyze (menganalisis) oleh subjek-1 dengan memperhatikan tahapan pemecahan masalah:

1) Memahami Masalah

Pada tahap ini, subjek S-1 mampu menjabarkan informasi yang diketahuinya serta mampu mengidentifikasi apa yang

36

ditanyakan pada soal secara rinci seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 2.1.1 berikut:

Gambar 2.1.1 Potongan jawaban memahami masalah subjek-1 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)

Dari gambar potongan jawaban di atas, nampak subjek-1 memahami masalah dengan baik. Subjek-1 memahami dengan jelas soal tipe HOTS yang diberikan, subjek-1 mamapkan apa yang dikethui dan ditanyakan dari soal tersebut, yang dikethui dari soal 0 biji permen diletakkan pada 10

dapat diletakkan pada salah satu toples. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek-1 seperti pada petikan wawancara berikut:

Penelitia : Apakah kamu memahami soal tersebut Subjek-1 : Iya kak

Peneliti : Bagaimana tahapan yang digunakan dalam menyeleaikan soal?

Subjek-1 : pertama menulis apa saja yang diketahui dan ditanyakan, misalkan yang di ketahui adalah untuk soal pertama yaitu 100 butir permen akan diletakkan pada sepuluh toples atau S = 100. Dan yang ditanyakan dalam soal adalah jumlah permen terbanyak yang dapat diletakkan pada salah satu toples atau Un nya kak.

37

Dari petikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa subjek-1 memang benar-benar memahami apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal tipe HOTS. Dalam wawancara subjek-1 menjelaskan secra rinci bahwa yang diketahui dari soal tersebut adalah S = 100 , dan yang ditanyakan adalah Un-nya. Hasil pemaparan wawncara dapat dijadikan penguat terhadap analisis hasil tes dari subjek-1, dengan demikian subjek-1 dapat dikatakan

soal HOTS indikator analyze.

2) Merancang Rencana Penyelesaian

Pada tahap ini, subjek-1 mampu membuat rencana penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 2.1.2 berikut:

Gambar 2.1.2 Potongan jawaban memahami masalah subjek-1 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)

Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek-1 merancang strategi pemecahan masalah dengan caranya sendiri.

Subjek-1 menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus

38

deret aritmatika yaitu = (a + ), kemudian mensubtitusikan nilai yang diketahui ke dalam rumus deret aritmatika tersebut sesui yang terlihat pada gambar 2.1.2. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek-1 seperti pada petikan wawancara berikut:

Peneliti : Bagaimana mengubah soal tersebut ke dalam model matematika?

Subjek-1 : untuk mengubah soal ke dalam model matematika yaitu dengan menggunakan rumus deret aritmatika untuk soal pertam yaitu : = (a + ), kemudian memasukkan nilai apa yang telah di ketahui ke dalam rumus yang di gunakan dan menghitung sampi menemukan hasil Un yang ditanyakan.

Dari petikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa subjek-1 memang benar-benar membuat rencana penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat. Dimana hal tersebut diperkuat oleh penyataan subjek-1 yang mengatakan bahwa subjek-1 menyelesaikan soal menggunakan rumus deret aritmatika untuk mengetahui hasil Un yang ditanyakan pada soal tipe HOTS. Hasil pemaparan petikan wawancara diatas dapat dijadikan penguat terhadap analisis hasil tes dari subjek-1, dengan demikian subjek-1

dari soal HOTS indikator analyze.

39

3) Melaksanakan rencana penyelesaian

Pada tahap ini, subjek-1 menyelesaikan soal sesuai dengan rencananya seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 2.1.3 berikut:

Gambar 2.1.3 Potongan jawaban memahami masalah subjek-1 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)

Dari gambar potongan jawaban di atas, subjek-1 menyelesaikan soal sesuai dengan rencananya yaitu setelah mensubtitusi nilai yang diketahui kemudian mencari jumah permen terbanyak yang dapat diletkkan pada salah satu toples atau nilai dari Un nya dengan rumus deret Aritmatika sehingga diperoleh jumlah keseluruhan permennya dengan tepat, meskipun dalam menyelesaikan soal tersebut terdapat kekurangan yaitu subjek-1 tidak menjelaskan nilai a didapatkan darimana. Meskipun langkah dan jawaban subjek-1 sudah benar, Seharusnya subjek-1 juga memaparkan bahwa nilai a tersebut didapat karena masing-masing cangkir harus terisi maka nilai a terkecil adalah 1. Subjek-1 menyelesaikan soal sesuai dengan rencananya dan tidak mencoba

40

langkah lain selain langkah terseut. Hal ini sesuai dengan petikan wawancara berikut ini:

Peneliti : Apakah kamu penah mencoba cara lain selain langkah tersebut untuk menyelesaikan soal ?

Subjek-1 : tidak pernah, tegantung dari yang dimininta dalam soal dengan sesui pemahaman saya kak Dari petikan wawancara di atas dapat diketahui bahwa subjek-1 benar-benar menyelesaikan soal sesuai dengan rencananya dan tidak mencoba cara lain karena subjek-1 memahami bahwa caa tersebut adalah cara yang paling tepat digunakan dan dia pahami.

Hasil pemaparan petikan wawancara diatas dapat dijadikan penguat terhadap analisis hasil tes dari subjek-1, dengan demikian subjek-1

indikator analyze.

4) Melihat kembali rencana penyelesaian

Pada tahap ini, subjek-1 mampu mengevaluasi jawaban yang diperolehnya, Berdasarkan hasil wawancara terlihat subjek-1 mengevaluasi kembali hasil yang diperolehnya. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek-1 bahwa jawaban yang diperolehnya sudah diperiksa kembali dengan memperlihatkan hasil perhitungan ulangnya yang ada pada lembar kertas yang lain seperti pada petikan wawancara berikut:

Peneliti : apakah kamu yakin langkah-langkah yang telah digunakan dalam menyelesaikan soal benar ?

Subjek-1 : insyaallah yakin kak

Peneliti : bagaimana kamu caramu yakin bahwa langkah tersebut benar?

41

Subjek-1 : saya ingat betull rumus tersebut kak, karena telah di ajarkan sama guru dan juga saya melakukan perhitungan ulang dan membaca soal ulang untuk mengetahui bahwa itu benar atau salah.

Dari hasil wawancara di atas dapat menjadi penguat hasil tes, dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek-1

yang diperoleh soal HOTS indikator analyze.

b. Analisis soal nomer 2 indikator mengevaluasi (evaluate)

Gambar 2.2 Jawaban nomor 2 subjek-1 pada soal HOTS indikator evaluet (mengevaluasi)

Berikut deskripsi hasil penyelesaian soal tipe HOTS pada indikator evaluate (mengevaluasi) oleh subjek-1 dengan memperhatikan tahapan pemecahan masalah:

42 1) Memahami masalah

Pada tahap ini, subjek-1 mampu menjabarkan informasi yang diketahuinya serta mampu mengidentifikasi apa yang ditanyakan pada soal secara rinci seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 2.2.1 berikut:

Gambar 2.2.1 potongan Jawaban nomor 2 subjek-1 pada soal HOTS indikator evaluet (mengevaluasi)

Dari potongan gambar jawaban di atas, nampak subjek-1 memahami masalah dengan baik, dimana subjek-1 memaparkan yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal tersebut dengan jelas.

Menurut seubjek-1 dalam gambar tersebut yang diketahui adalah

dan pilihan gaji yang kedua adalah Rp 50.000 bertambah Rp 5000 perharinya dalam jangka w

ditanyakan adalah pilihan terbaik yang harus dipilih Hulwa agar gajinya maksimum. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek-1 seperti pada petikan wawancara berikut:

Peneliti : Apakah kamu memahami soal tersebut Subjek-1 : Iya kak

Peneliti : Bagaimana tahapan yang digunakan dalam menyeleaikan soal?

43

Subjek-1 : pertama menulis apa saja yang diketahui dan ditanyakan, yaitu diketahui serta pilihan gaji (1) sebesar Rp. 115.000,00 perhari dan gaji (2) Rp.

50.000,00 bertambah Rp. 5000,00 perhari, elama satu ulan atau n=30. Dan yang ditanyakan adalah pilihin gaji terbaik.

Berdasarkan hasil petikn wwancara di atas dapat diketahui bahwa memang benar subjek-1 memahami apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal tipe HOTS tersebut. Dari hasil wawancara di atas juga dapat menjadi penguat hasil tes, dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek-

memahami masalah dari soal HOTS indikator evaluate.

2) Merancang strategi pemechan masalah

Pada tahap ini, subjek-1 mampu membuat rencana penyelesaian dengan menggunakan strateginya sendiri dan mengarah kepada prosedur penyelesaian masalah yang tepat seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 2.2.2 berikut:

Gambar 2.2.2 potongan Jawaban nomor 2 subjek-1 pada soal HOTS indikator evaluet (mengevaluasi)

Prosedur penyeesaian yang digunakan subjek-1 adalah pilihan gji pertama langsung dikali dengan jumlah hari dalam

44

sebulan yaitu 115.000 30 = 3.450.000 sedangkan pilihan gaji kedua dihitung dengan menggunakan rumus = (2a + (n-1) b).

Dari gambar potongan jawaban di atas juga, terlihat subjek-1 merancang strategi pemecahan masalah dengan caran yang dipahaminya sendiri. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek-1 seperti pada petikan wawancara berikut:

Peneliti : Bagaimana mengubah soal tersebut ke dalam model matematika?

Subjek-1 : untuk mengubah soal ke dalam model matematika yaitu dengan menggunakan rumus deret aritmatika yaitu : = (a + ), untuk soal kedua karena tidak diketahi maka, mengguanakn rumus = (2a + (n-1) b) untuk pilihan jawaban gaji ke dua sedangkan untuk pilihan gaji pertama tinggal dikalikan 30 sesuai jumlah hari dalam satu bulan..

kemudian memasukkan apa yang telah di kethui ke dalam rumus yang di gunakan

Dari hasil petikan wawancara di atas, diketahui bahwa subjek-1 menggunakan rumus deret aritmatika yaitu = (a + tetapi lebih dijabarkan karena Un nya belum diketahui, sehinggan menggunakan rumus = (2a + (n-1). b. Kemudian, subjek-1 mensubtitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam rumus yang digunakan tersebut. Dengan demikian pemaparan hasil wawancara dapat memperkuat hasil tes dari subjek-1, sehingga subjek-

pemecahan masalah dari soal HOTS indikator evaluate.

45

3) Melaksanakan rencana perhitungan

Pada tahapan ini, subjek-1 mampu menyelesaikan soal sesuai dengan rencananya dengan menggunakan perhitungan yang tepat untuk menemukan jawaban yang benar, seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada gambar 2.2.3 berikut:

Gambar 2.2.3

potongan Jawaban nomor 2 subjek-1 pada soal HOTS indikator evaluet (mengevaluasi)

Dari gambar potongan jawaban di atas, terlihat subjek-1 melaksanakan perhitunga sesuai dengan strategi yang ditentukan dalam rencananya. yaitu untuk pilihan gaji pertama hanya mengalikan gaji perhari dengan jumlah hai dalam satu bulan yaitu 115.000 30 = 3.450.000. untuk pilihan gaji kedua menggunakan rumus aritmatika = (2a + (n-1) b) dan tinggal mensubtitusikan nilai yang telah diketahui kemudian mengitung sampai menemuka jumlah dari gaji pilihan keduany yaitu 3.675.000. Hal ini sejalan dengan fakta yang dipaparkan oleh subjek-1 bahwa berdasarkan

Dokumen terkait