• Tidak ada hasil yang ditemukan

Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan manusia tentang arti kebijakan dan keluhuran dengan selalu berbuat jujur dalam segala bentuk apapun

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajarkan manusia tentang arti kebijakan dan keluhuran dengan selalu berbuat jujur dalam segala bentuk apapun"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ruang lingkup penelitian ini adalah siswa MTs kelas VIII, khususnya kemampuan pemecahan masalah siswa untuk memecahkan masalah matematika tipe high-order thinking (host). Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek-2 di atas dapat dijadikan sebagai triangulasi analisis jawaban atas hasil tes subjek yaitu subjek-2 dapat memecahkan strategi pemecahan masalah dari Indikator HOTS menganalisis soal. Dengan demikian, dari pemaparan hasil wawancara dengan subjek-3 di atas, dapat dikatakan bahwa subjek-3 belum merancang strategi pemecahan masalah berdasarkan analisis soal-soal indikator HOTS.

Dengan demikian, dari pemaparan hasil wawancara topik-3 di atas dapat dikatakan bahwa topik-3 merupakan strategi pemecahan masalah berdasarkan soal-soal HOTS dengan indikator evaluasi. Sedangkan indikator evaluasi pada soal nomor 2 hanya mata pelajaran-1 yang mampu merancang strategi pemecahan masalah.

Rumusan dan Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini dapat membantu untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya pembiasaan soal-soal bertipe HOTS agar siswa memiliki keterampilan abad 21. Guru dapat menggunakan soal-soal berjenis HOTS sebagai alat penilaian alternatif dalam proses pembelajaran. Guru juga dapat mengetahui letak kelemahan atau kesulitan siswa ketika mengerjakan soal-soal bertipe HOTS.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Peneliti dapat memperkenalkan soal-soal bertipe HOTS sebagai alternatif alat penilaian yang dapat digunakan dalam proses penilaian di kelas.

Telaah Pustaka

Kesamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya terdapat pada metode penelitian yaitu kualitatif, sama-sama menyelidiki soal matematika tipe HOTS. Sedangkan perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah: (1) penelitian tentang literasi siswa yang dipelajari dengan tipe HOTS, dimana penelitian sebelumnya telah diteliti yang menitikberatkan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tipe HOTS saja (2) tujuan penelitian, dimana penelitian sebelumnya bertujuan untuk mengkaji jenis soal matematika pada kurikulum 2013 untuk menunjang kemampuan literasi siswa, sedangkan penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengkaji kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal-soal bertipe HOTS dalam pembelajaran menentukan Matematika. Sedangkan perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya adalah: penelitian tentang literasi siswa dengan tipe HOTS yang dipelajari, dimana penelitian sebelumnya lebih difokuskan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tipe HOTS saja.

Kerangka Teori

  • Kemampuan Pemecahan Masalah
  • Pengertian Higher Order Thinking Skill (HOTS)
  • Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS)
  • Langkah langkah Penyusunan Soal HOTS
  • Contoh soal Tipe HOTS

Pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika dapat berfungsi sebagai konteks (problem solving as contexts), sebagai keterampilan (problem solving as skill) dan sebagai seni dari matematika (problem solving as art). Analisis kognisi epistemik siswa dalam pemecahan masalah matematika dilihat dari gaya kognitif materi teori peluang. Oleh karena itu, keterampilan pemecahan masalah diajarkan kepada siswa. 17. berharap mendapat manfaat dari kemampuan pemecahan masalah.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengujian Keabsahan Data

Penelitian ini bersifat deskriptif dan condong ke arah analisis dengan pendekatan induktif yang menekankan pada proses dan makna. Kehadiran peneliti di suatu lokasi penelitian sangat penting, karena kehadiran instrumen kunci langsung di lokasi penelitian memastikan data yang diperoleh benar-benar valid. Data yang peneliti kumpulkan adalah data primer (master data), yaitu data yang diperoleh langsung dari beberapa informan.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data di mana peneliti mengajukan pertanyaan kepada orang yang diwawancarai selama pengumpulan data. Tujuan dilakukannya hal ini adalah untuk menyeleksi semua informasi yang diperoleh melalui penelitian agar informasi tersebut dapat memberikan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah dan memecahkan masalah dalam penelitian. Merupakan tahapan dengan tujuan, yaitu mencari makna, makna dan penjelasan yang dilakukan terhadap data.

Dalam penelitian yang bersifat kualitatif ini sangat perlu dilakukan teknik validasi data agar akurasi data dalam penelitian ini diakui. Memperluas pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, mewawancarai kembali sumber data yang ditemui atau yang baru. Memperluas pengamatan ini, peneliti kembali memeriksa apakah data yang diperoleh benar atau tidak.

Dimana dalam triangulasi ini peneliti meneliti satu per satu data yang diperoleh selama penelitian sampai peneliti menemukan data yang benar-benar valid, kemudian peneliti membandingkan data yang diperoleh di lapangan dari hasil wawancara, kuesioner.

Sistematika Pembahasan

Dalam kegiatan pendokumentasian ini peneliti ingin meningkatkan kepercayaan terhadap penelitian ini dengan melakukan seluruh kegiatan penelitian dengan memberikan penguatan melalui dokumen-dokumen. Dalam hal ini, peneliti menjaga jarak sejauh mungkin dan tidak mengganggu fakta pada awalnya. Proposal kemudian dirumuskan berdasarkan temuan penelitian yang mengarah pada dua hal, yaitu proposal dalam upaya memperluas temuan penelitian, misalnya menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut, dan proposal untuk menetapkan kebijakan di bidang yang terkait dengan masalah atau fokus penelitian.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

Paparan Data dan Temuan

  • Analisis kemampuan penyelesaian soal tipe HOTS subjek-1
  • Analisis kemampuan penyelesaian soal tipe HOTS subjek-2
  • Analisis kemampuan penyelesaian soal tipe HOTS subjek-3

Dari hasil kutipan wawancara di atas diketahui bahwa subjek-1 menggunakan rumus deret aritmetika yaitu = (a+ tetapi lebih dielaborasi karena Un tidak diketahui maka menggunakan rumus = (2a + (n-) 1) Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek-2 di atas digunakan sebagai penguat analisis jawaban atas hasil tes subjek-2 dan subjek-2 hasil wawancara dengan subjek-2 diatas dapat dijadikan penguat untuk analisis jawaban hasil tes mata pelajaran-2, dan mata pelajaran-2 dapat dikatakan melaksanakan rencana perhitungan dari soal analisis indikator HOTS.

Dengan demikian dari pemaparan hasil wawancara subjek-2 di atas dapat dijadikan penguat untuk analisis tanggapan terhadap hasil tes subjek-2 yaitu subjek-2 mampu mengevaluasi kembali kebenarannya. dari hasil yang diperoleh pada HOTS- soal indikator analisis. Dari hasil kutipan wawancara di atas terlihat bahwa subjek-2 belum pernah mencoba metode selain langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan soal pada lembar jawaban tes. Dengan demikian, dari pemaparan hasil wawancara subjek-2 di atas dapat dikatakan bahwa subjek-2. rencana perhitungan dengan benar dari evaluasi soal indikator HOTS.

Pada tahap ini subjek-3 menjelaskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal seperti yang tertulis pada lembar jawaban subjek pada Gambar 2.5 di atas. Dari pemaparan hasil wawancara dengan subjek 3 di atas, dapat dikatakan tidak ada subjek-3. rencana perhitungan dari indikator HOT menganalisis soal. Subyek-3 : Tuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan saudari. Dengan demikian, dari pemaparan hasil wawancara dengan subjek-3 di atas, dapat ditriangulasi ke arah analisis tanggapan terhadap hasil tes subjek-3 ini. dari nilai soal indikator HOTS.

Dari hasil kutipan wawancara di atas, subjek-3 tidak mengetahui cara penyelesaian soal dan tidak memahami cara menghitungnya.

Gambar 2.1 Jawaban nomor 1 subjek-1 pada soal HOTS indikator  analyze (menganalisis)
Gambar 2.1 Jawaban nomor 1 subjek-1 pada soal HOTS indikator analyze (menganalisis)

PEMBAHASAN

  • Memahami Masalah
  • Merancang Strategi Pemecahan Masalah
  • Melaksanakan Rencana Perhitungan
  • Mengevaluasi Kembali Rencana Penyelesaian

Mengenai soal nomor 2, hanya subjek-1 dan subjek-3 yang dapat memahami soal, namun subjek-2 tidak dapat memahami soal baik secara lisan maupun tulisan. Rancangan strategi pemecahan masalah yang tepat untuk digunakan pada soal nomor 1 indikator analisis adalah menggunakan rumus deret aritmetika yaitu = (a + ), sedangkan pada soal nomor 2 indikator evaluasi juga menggunakan rumus deret aritmatika untuk soal kedua. pilihan gaji, yaitu. Pada soal nomor 1, indikator menganalisis (menganalisis) Subjek-1 dan Subjek-2 mampu menuliskan dan menyebutkan rencana penyelesaian yang mengarah pada prosedur yang tepat, sedangkan Subjek-3 tidak mampu merumuskan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. . strategi.

Sedangkan indikator evaluasi pada soal nomor 2 hanya subjek-1 yang mampu merencanakan strategi penyelesaian masalah, sedangkan subjek-2 hanya menyelesaikan masalah pemilihan gaji pertama, dan subjek-3 belum mampu merancang masalah sama sekali. memecahkan strategi. Berdasarkan hal tersebut maka indikator analisis pada soal nomor 1 subjek-1 dan subjek-2 mampu melakukan rencana perhitungan yang benar dengan menuliskan dan menyebutkan jawaban yang benar sesuai dengan rencana penyelesaian. Pada soal nomor 1 indikator analisis (menganalisis) subjek-1 dan subjek-2 mampu melakukan perhitungan dengan menuliskan dan menyebutkan jawaban yang benar sesuai dengan rencana penyelesaian, sedangkan subjek-3 belum mampu melakukan perhitungan. tingkat.

Pada soal nomor 2, indikator penilaian hanya subjek-1 yang mampu menyelesaikan rencana perhitungan, sedangkan subjek-2 dan subjek-3 belum mampu. Berdasarkan hal tersebut maka indikator analisis pada pertanyaan nomor 1 adalah topik-1 dan topik-2 yang dapat dinilai kembali. Pada soal nomor 2, indikator evaluasinya hanya subjek-1 yang dapat menilai kembali kebenaran yang diperolehnya dengan menuliskan dan menyebutkan jawaban yang benar sesuai rencana penyelesaian, sedangkan subjek-2 dan subjek-3 belum mampu mengulang. mengevaluasi kebenaran yang didapatnya. mengevaluasi kebenaran sama sekali.

Untuk mengungkapkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada topik pola bilangan.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan kemampuan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal matematika tipe HOTS pada siswa kelas VIII MTs Nurul Mujahidin NW Sintug Barat dengan memperhatikan tahapan penyelesaian soal tersebut. Peneliti menemukan bahwa siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan soal HOTS dengan menggunakan indikator Analyze dan Evaluate. Mata kuliah 1 menganalisis (analyzing) dan mengevaluasi (evaluating) indikator, mahasiswa dapat menguasai semua tahapan yaitu tahapan memahami masalah, tahapan merancang strategi pemecahan masalah, tahapan melaksanakan rencana perhitungan, dan tahapan mengevaluasi kembali kebenaran hasil.

Mata pelajaran-2 pada indikator analisis siswa mampu pada semua tahapan, sedangkan pada indikator evaluasi siswa tidak mampu menguasai semua tahapan. Subyek-3 pada menganalisis (menganalisis) dan mengevaluasi (mengevaluasi) indikator, siswa hanya bisa memahami tahap masalah, sedangkan tiga tahap lainnya, yaitu tahap merancang strategi pemecahan masalah, tahap melaksanakan rencana perhitungan, dan tahap tahap evaluasi kembali kebenaran hasil yang belum dikuasai siswa.

Saran

Menggunakan peta i-Think dan pertanyaan untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam matematika. Analisis Soal Tipe Matematika Higher Order Thinking Skills (HOTS) Kurikulum 2013 untuk mendukung literasi siswa. Analisis soal-soal matematika HOTS pada kurikulum 2013 untuk mendukung kemampuan literasi siswa.

Susilawaty, Y, Upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui penyelesaian soal cerita dengan pendekatan realistic mathematic education (RME). Agar banyaknya permen dalam setiap toples menjadi satu rangkaian, berapa banyak permen yang dapat ditampung dalam salah satu toples? Sebelum mulai bekerja, ia diminta memilih pengaturan gaji antara menerima gaji Rp 110.000 per hari selama sebulan atau menerima gaji Rp 40.000 dan tambahan Rp 5.000 per hari selama sebulan.

Berapa jumlah maksimum permen yang dapat dimasukkan ke dalam salah satu toples sehingga banyak permen dalam setiap toples membentuk deret aritmetika? Sebelum mulai bekerja, ia diminta memilih skema gaji antara menerima gaji Rp 110.000 per hari selama satu bulan atau menerima gaji Rp 50.000 dan tambahan Rp 5.000 per hari selama satu bulan. Maka opsi terbaik yang dilakukan Hulwa untuk bisa mendapatkan gaji maksimal adalah dengan membayar Rp 50.000 ke atas.

Menerapkan Rencana Solusi Pernahkah Anda mencoba cara lain selain langkah-langkah ini untuk menyelesaikan masalah. 4 Lihat kembali rencana penyelesaian Apakah Anda yakin langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sudah benar. Topik-3 : Saya tidak tahu mbak, saya tidak mengerti caranya Peneliti : Apakah ibu sudah mencoba cara lain selain langkah tersebut.

Foto Dokumentasi Penelitian
Foto Dokumentasi Penelitian

Gambar

Gambar 2.1 Jawaban nomor 1 subjek-1 pada soal HOTS indikator  analyze (menganalisis)
Gambar  2.1.1  Potongan  jawaban  memahami  masalah  subjek-1  pada  soal  HOTS  indikator  analyze  (menganalisis)
Gambar  2.1.2  Potongan  jawaban  memahami  masalah  subjek-1  pada  soal  HOTS  indikator  analyze  (menganalisis)
Gambar 2.2 Jawaban nomor 2 subjek-1 pada soal HOTS   indikator evaluet (mengevaluasi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, ada pemahaman toleransi agama yang sangat ba- ik dari kepala sekolah, guru agama