ANAK DI PROVINSI LAMPUNG
B. METODE PENELITIAN
1. Penerapan Keadilan Restoratif Terhadap Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di
Provinsi Lampung
Anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang berumur 12 tahun dan belum berumur 18 tahun yang melakukan tindak pidana. Salah satu prinsip dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum yakni keadilan restoratif. Keadilan restoratif merupakan penyelesaian perkara pidana dengan korban, pelaku, keluarga dan masyarakat, dengan tujuan untuk memulihkan keadaan dengan tidak berdasarkan pembalasan.5 Keadilan restoratif tertuang dalam Pasal 5 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang intinya menyatakan bahwa penyelesaian perkara pidana anak wajib mengedepankan keadilan restoratif. Hal ini dapat dilihat dari adanya ketentuan kewajiban penerapan diversi dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum. Berdasarkan penelusuran Penulis di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, perkara anak yang ditangani cukup banyak dimana terdapat 25 perkara anak. Dari 25 perkara anak tersebut, sebanyak 15 perkara mengandung vonis berupa pidana penjara, 6 perkara telah berkekuatan hukum tetap.
4 Soerjono Soerkanto, 1983. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press, Jakarta, hlm. 41.
5 Hasbi Hasan, 2013, Penerapan Keadilan Restoratif Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Jurnal Hukum dan Peradilan, 2 (2), hlm. 260.
pendapat maupun penilaian.4 Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer.
C. PEMBAHASAN
1. Penerapan Keadilan Restoratif Terhadap Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Provinsi Lampung
Anak yang berkonflik dengan hukum merupakan anak yang berumur 12 tahun dan belum berumur 18 tahun yang melakukan tindak pidana. Salah satu prinsip dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum yakni keadilan restoratif. Keadilan restoratif merupakan penyelesaian perkara pidana dengan korban, pelaku, keluarga dan masyarakat, dengan tujuan untuk memulihkan keadaan dengan tidak berdasarkan pembalasan.5 Keadilan restoratif tertuang dalam Pasal 5 Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yang intinya menyatakan bahwa penyelesaian perkara pidana anak wajib mengedepankan keadilan restoratif. Hal ini dapat dilihat dari adanya ketentuan kewajiban penerapan diversi dalam penyelesaian perkara anak yang berkonflik dengan hukum. Berdasarkan penelusuran Penulis di Pengadilan Tinggi Tanjung Karang, perkara anak yang ditangani cukup banyak dimana terdapat 25 perkara anak. Dari 25 perkara anak tersebut, sebanyak 15 perkara mengandung vonis berupa pidana penjara, 6 perkara telah berkekuatan hukum tetap.
4 Soerjono Soerkanto, 1983. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Press, Jakarta, hlm. 41.
5 Hasbi Hasan, 2013, Penerapan Keadilan Restoratif Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak Di Indonesia, Jurnal Hukum dan Peradilan, 2 (2), hlm. 260.
Tabel 1. Data Putusan Perkara Anak Pengadilan Tinggi Tanjung Karang
Nomor Putusan
Nama Umur Tindak Pidana
Vonis Tahun Keterangan 83/pid/
2011/
PT.TK
Khoirul Asna alisa
Irul alias Blending
Bin Tuparman
16 Tahun
Membujuk anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara selama 2
tahun
2011 Inkracht
101/pid/
2011/
PT.TK
Irfan Aulia Rahman Bin Irwan
Amrullah 16 Tahun
Membujuk anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara 1
tahun 6 bulandan denda Rp.
30 Juta
2011 Belum inkracht
105/pid/
2011/
PT.TK
Febri Bin Herwanto
dan Rahmad Juanda Bin
Abdul Hakim
17 dan 16 tahun
Pencurian disertai kekerasan
Pidana penjara masing- masing 1
tahun
2011 Belum inkracht
AA/pid/2 011/PT.T
K
Anonim 16 Tahun
pembunuhan Pidana penjara selama 2
tahun
2011 Belum inkracht
BB/pid/
2011/
PT.TK
Terdakwa 17 Tahun
Pencurian dengan kekerasan
dalam keadaan memberatkan
Pidana Penjara 1
bulan 3 minggu
2011 Belum inkracht
128/pid/
2011/
PT.TK
Anonim 1, Anonim 2, anonim 3, anonim 4, anonim 5,
dan anonim 6
13 Tahun,
13 Tahun,
14 tahun,
13 tahun,
12 tahun, dan 13 tahun
Membujuk anak melakukan persetubuhan
dengannya
Masing- masing pidana penjara selama 2 tahun dan denda Rp.
30 juta
2011 Belum inkracht
11/pid/
2012/
PT.TK
Terdakwa 16 tahun
Secara melawan
hukum menguasai
narkotika golongan I
Pidana penjara selama 1 tahun
2012 Belum inkracht
20/pid/
2012/
PT.TK
Terdakwa 16 tahun
Tanpa hak menguasai narkotika
gol.I
Pidana penjara selama 1 tahun
2012 Inkracht
06/pid/
2013/
PT.TK
Terdakwa 1 dan terdakwa 2
- Turut serta melakukan kekerasan memaksa
anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara masing- masing selama 7 tahun dan
6 bulan, dan pidana
denda masing-
masing Rp. 100 juta
2013 inkracht
05/pid/2 014/PT.T
K
Terdakwa 15 tahun
Pencurian dengan kekerasan mengakibat
kan mati
Pidana penjara selama 6
tahun
2014 Inkracht
81/pid/
2014/
PT.TK
Anton Sujarwo Bin Kasmin
15 tahun
Turut serta memaksa
anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara selama 3 tahun dan
pelatihan kerja di
LAPAS selama 4
tahun
2014 Inkracht
1/pid/
2016/
PT.TK
Kasi Yanto Alias Yayan Bin
Poniman 14 tahun
Melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan
memaksa korban melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara selama 3 tahun dan denda Rp.
1 Milyar
2016 belum inkracht
11/pid/
2012/
PT.TK
Terdakwa 16 tahun
Secara melawan
hukum menguasai
narkotika golongan I
Pidana penjara selama 1 tahun
2012 Belum inkracht
20/pid/
2012/
PT.TK
Terdakwa 16 tahun
Tanpa hak menguasai narkotika
gol.I
Pidana penjara selama 1 tahun
2012 Inkracht
06/pid/
2013/
PT.TK
Terdakwa 1 dan terdakwa 2
- Turut serta melakukan kekerasan memaksa
anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara masing- masing selama 7 tahun dan
6 bulan, dan pidana
denda masing-
masing Rp. 100 juta
2013 inkracht
05/pid/2 014/PT.T
K
Terdakwa 15 tahun
Pencurian dengan kekerasan mengakibat
kan mati
Pidana penjara selama 6
tahun
2014 Inkracht
81/pid/
2014/
PT.TK
Anton Sujarwo Bin Kasmin
15 tahun
Turut serta memaksa
anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara selama 3 tahun dan
pelatihan kerja di
LAPAS selama 4
tahun
2014 Inkracht
1/pid/
2016/
PT.TK
Kasi Yanto Alias Yayan Bin
Poniman 14 tahun
Melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan
memaksa korban melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara selama 3 tahun dan denda Rp.
1 Milyar
2016 belum inkracht
2/pid/
2016/
PT.TK
Iskandar Saputra
Bin Edi Saputra
16 tahun
Dengan sengaja memberi kesempatan,
sarana atau keterangan
untuk melakukan
kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa
anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara selama 4
tahun, dan denda Rp.
1 Milyar
2016 belum inkracht
3/pid/
2016/
PT.TK
Fikram Al Manar Burhan
Alias Fikram Bin
Burhan
14 tahun
Pencurian dalam keadaan memberatkan
Pidana penjara selama 2
bulan
2016 belum inkracht
17/pid/
2016/
PT.TK
Hisyamsya h Anggoro Luthfi Bin Raden putra Jaya
17 tahun
Dengan serangkaian kebohongan membujuk
anak melakukan persetubuhan
dengannya
Pidana penjara selama 8 bulan dan
pelatihan kerja selama 3
bulan
2016 inkracht
Menurut Salman, anak adalah bagian warga negara yang harus dilindungi karena mereka merupakan generasi bangsa yang dimasa yang akan datang akan melanjutkan kepemimpinan bangsa. Untuk itu upaya yang dapat dilakukan agar penerapan keadilan restoratif dapat berjalan optimal dan proporsional, diperlukan pendekatan oleh BAPAS, orangtua, dan penyidik karena anak perlu mendapatkan pendidikan formal seperti sekolah.6 Lebih lanjut Salman menjelaskan bahwa selama bertugas telah menangani 9 perkara anak yang
6 Berdasarkan hasil wawancara dengan Salman selaku Hakim pada Pengadilan Negeri Tanjung Karang.
berkonflik dengan hukum, 4 diantaranya telah diterapkan keadilan restoratif.
Menurut Lilik Septriyana, untuk optimalisasi penerapan keadilan restoratif terhadap anak yang berkonflik dengan hukum harus ada keseimbangan dalam artian persamaan pandangan antara BAPAS, Penyidik, Jaksa, dan Hakim. Selama bertugas, telah menangani 13 perkara anak yang berkonflik dengan hukum 9 diantaranya diterapkan keadilan restoratif yakni diversi.7 Adapun menurut Hendra agar penerapan keadilan restoratif dapat optimal dan proporsional diperlukan komunikasi yang baik antara orangtua, Hakim, Jaksa, Penyidik, dan Polri sehingga anak memperoleh keadilan dan tidak menjadi lebih brutal. Selama bertugas, sudah menangani 20 perkara anak yang berkonflik dengan hukum dan 12 perkara diterapkan keadilan restoratif.8
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa penerapan keadilan restoratif di Kota Bandar Lampung telah dilakukan walaupun belum sepenuhnya. Hal ini mengingat tidak semua perkara anak yang berkonflik dengan hukum dapat diterapkan keadilan restoratif. Terhadap tindak pidana yang masuk kategori berat misalnya ancaman hukumannya diatas tujuh tahun dan merupakan pengulangan tindak pidana tidak dapat diberikan keadilan restoratif yang menjiwai diversi. Terlepas dari itu, keadilan restoratif juga bergantung pada diskresi aparat penegak hukum.
Walaupun tindak pidana yang dilakukan masuk kategori tindak pidana berat, namun apabila anak tersebut masih berusia dibawah 12 tahun maka dapat dikenakan sanksi tindakan berupa pengembalian kepada orangtua, kewajiban mengikuti pendidikan dan sebagainya.
Menurut Penulis, upaya yang harus dilakukan agar penerapan keadilan restoratif terlaksana secara optimal yaitu:
a. Membentuk regulasi yang mengedepankan keadilan restoratif;
b. Melakukan sosialisasi mengenai keadilan restoratif kepada penegak hukum dan masyarakat;
7 Berdasarkan hasil wawancara dengan Lilik Septriyana selaku Kasi Perdata dan TUN Kejaksaan Negeri Pringsewu.
8 Berdasarkan hasil wawancara dengan Hendra selaku anggota Kepolisian Resort Lampung Tengah.
berkonflik dengan hukum, 4 diantaranya telah diterapkan keadilan restoratif.
Menurut Lilik Septriyana, untuk optimalisasi penerapan keadilan restoratif terhadap anak yang berkonflik dengan hukum harus ada keseimbangan dalam artian persamaan pandangan antara BAPAS, Penyidik, Jaksa, dan Hakim. Selama bertugas, telah menangani 13 perkara anak yang berkonflik dengan hukum 9 diantaranya diterapkan keadilan restoratif yakni diversi.7 Adapun menurut Hendra agar penerapan keadilan restoratif dapat optimal dan proporsional diperlukan komunikasi yang baik antara orangtua, Hakim, Jaksa, Penyidik, dan Polri sehingga anak memperoleh keadilan dan tidak menjadi lebih brutal. Selama bertugas, sudah menangani 20 perkara anak yang berkonflik dengan hukum dan 12 perkara diterapkan keadilan restoratif.8
Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa penerapan keadilan restoratif di Kota Bandar Lampung telah dilakukan walaupun belum sepenuhnya. Hal ini mengingat tidak semua perkara anak yang berkonflik dengan hukum dapat diterapkan keadilan restoratif. Terhadap tindak pidana yang masuk kategori berat misalnya ancaman hukumannya diatas tujuh tahun dan merupakan pengulangan tindak pidana tidak dapat diberikan keadilan restoratif yang menjiwai diversi. Terlepas dari itu, keadilan restoratif juga bergantung pada diskresi aparat penegak hukum.
Walaupun tindak pidana yang dilakukan masuk kategori tindak pidana berat, namun apabila anak tersebut masih berusia dibawah 12 tahun maka dapat dikenakan sanksi tindakan berupa pengembalian kepada orangtua, kewajiban mengikuti pendidikan dan sebagainya.
Menurut Penulis, upaya yang harus dilakukan agar penerapan keadilan restoratif terlaksana secara optimal yaitu:
a. Membentuk regulasi yang mengedepankan keadilan restoratif;
b. Melakukan sosialisasi mengenai keadilan restoratif kepada penegak hukum dan masyarakat;
7 Berdasarkan hasil wawancara dengan Lilik Septriyana selaku Kasi Perdata dan TUN Kejaksaan Negeri Pringsewu.
8 Berdasarkan hasil wawancara dengan Hendra selaku anggota Kepolisian Resort Lampung Tengah.
c. Meningkatkan koordinasi antar lembaga penegak hukum;
d. Meningkatkan peranan masyarakat dalam penerapan keadilan restoratif.
2. Faktor Penghambat Penerapan Keadilan Restoratif Terhadap