• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode belajar Aktif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia Sebagai Upaya Membantu Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SDN 6

Dalam dokumen belajar di waktu (Halaman 51-60)

B. Penerapan Metode belajar Aktif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

yang cukup efektif untuk mengatasi permasalahn tersebut di samping tidak menuntut kemungkinan juga digunakan metode-metode lainnya”33

Implementasi penerapan metode aktif sebagai upaya membantu meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut (metode ceramah, tanya jawab, diskusi dn demonstrasi) dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :

1) Metode Ceramah

Dalam penyampaian bahan pelajaran, biasanya guru lebih dominan menggunakan metode ceramah ini, karena dipandang dari jumlah siswa cukup banyak sehingga dengan metode ceramah, guru lebih mudah menguasi kelas dan dapat mengatasi minimnya waktu yang tersedia. Misalnya, dalam pembahasan masalah macam-macam uang. Dalam hal ini guru menjelaskan secara rinci melalui ceramah tentang macam-macam uang, sehingga pada akhirnya siswa dapat membedakan macam-macam uang.

2) Metode Tanya Jawab

Penggunaan metode tanya jawab ini biasanya setalah metode ceramah atau metode diskusi digunakan. Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap materi yang tekah disampaikan guru melalui metode ceramah dan metode diskusi, sekaligus sebagai salah satu bentuk penguatan terhadap pemahaman siswa. Penerapannya yaitu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum jelas dimengerti atau justru sebaliknya yaitu guru sengaja memberikan

33 Indriati (guru PAI), Wawancara tanggal 7 September 2011

pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang kira-kira masih kurang dan masih belum dapat dipahami siswa. Dengan metode seperti ini terjadilah timbal balik antara guru dan siswa, sehingga antara guru dan siswa sama-sama aktif dalam proses belajar mengajar.

3) Metode diskusi

Penerapan metode diskusi ini dalam proses belajar mengajar dengan tujuan untuk merangsang kreatifitas ide dan gagasan anak didik dalam memecahkan suatu bentuk permasalahan, sekaligus untuk memperluas wacana dan wawasan berfikir ssiwa. Di dalam penggunaan metode diskusi, guru menganjurkan kepada siswa agar bahan/materi pelajaran yang cukup padat belum juga habis dengan waktu yang tersedia,maka guru memberikan waktu untuk berdiskusi, sehingga materi pelajaran tersebut dapat terselesaikan.

4) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi digunakan guru dengan tujuan agar materi yang diberikan lebih jelas konkrit sehingga siswa tidak hanya memahaminya secara kalimat atau kata-ata terapi secara langsung dapat memahaminya secara konkrit/nyata. Dengan metode ini, siswa dapat memadukan pemahaman verbalnya dengan pemahamannya secara konkrit. Metode demonstrasi biasanya digunakan pada akhir pelajaran, misalnya setelah diuraikan dan didiskusikan jenis-jenis kata baku maka guru menunjukkan/mendemonstrasikan jenis-jenis kata baku.

“Dengan demikian, guru terlebih dahulu menyampaikan materi pokok pelajaran sampai tuntas, dan setelah itu guru melanjutkan dengan metode tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru. Sebagai langkah pemberian penguatan tehadap materi yang telah dismpaikan, guru memberikan bahan diskusi dan mendemonstrasikannya kepad siswa. Metode seperti ini nampaknya cukup efektif dalam proses belajar mengajar”.34

Metode belajar aktif atau sekarang lumrah disebut sebagai metode PAKEM (pembelajaran kreatif, aktif dan menyenangkan) saat ini mulai dirasakan pentingnya dikalangan praktisi pendidik. Dikarenakan metode ini agaknya menjadi jawaban bagi suasana kelas yang kaku, membosankan, menakutkan, menjadi beban dan tidak membuat betah dan tidak menumbuhkan perasaan senang belajar bagi anak didik. Alih-alih membuat anak mau menjadi pembelajar sepanjang hayat yang terjadi malah kelas dan sekolah menjadi momok yang menakutkan bagi siswa.

“Dulu saya pernah mendengar sebuah lelucon mengenai metode belajar aktif di sekolah dasar. Saya tidak ingat detailnya tetapi yang saya ingat dengan baik adalah dalam metode belajar aktif yang terjadi adalah guru bermalas- malasan, sedangkan yang aktif justru muridnya. Murid diminta untuk mencatat, menyalin dan dibebani banyak sekali pekerjaan rumah. Dengan demikian ada kesalahan dalam menerjemahkan pendekatan pembelajaran. Tidak mungkin tercapai nuansa PAKEM apabila siswa dalam hal ini malah terbebani sedangkan guru juga tidak tentu arah dalam melaksanakan dan merencanakan pembelajaran dikelas”.35

Cara belajar siswa aktif adalah merupakan tantangan selanjutnya bagi para pendidik. Sebab ruh dari KTSP yang diberlakukan sekarang ini adalah

34 Abdul Khair (guru SDN 06). Wawancara tanggal 9 September 2011

35 St. Salmah, A. Ma.Pd (guru SDN 06 Dompu). Wawancara tanggal 9 September 2011

pembelajaran aktif. Dalam pembelajaran aktif baik guru dan siswa sama-sama menjadi mengambil peran yang penting.

Guru sebagai pihak yang; 1). Merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan di dalam kelas. 2). Mmembuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang umum dipakai adalah belajar dengan bekerja sama). 3). membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. 4). Mencari keunikan siswa, dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas dan modalitas belajar siswa dengan demikian sisi kuat dan sisi lemah siswa menjadi perhatian yang setara dan seimbang. 5). Menilai siswa dengan cara yang tranparan dan adil dan harus merupakan penilaian kinerja serta proses dalam bentuk kognitif, afektif, dan skill (biasa disebut psikomotorik). 6). Melakukan macam-macam penilaian misalnya tes tertulis, performa (penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan atau proyek. 7.) Membuat portofolio pekerjaan siswa.

Siswa menjadi pihak yang; 1). menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir. 2). melakukan riset sederhana. 3). mempelajari ide-ide serta konsep- konsep baru dan menantang. 4). memecahkan masalah (problem solving). 5).

belajar mengatur waktu dengan baik. 6). melakukan kegiatan pembelajaran secara sendiri atau berkelompok (belajar menerima pendapat orang lain, siswa belajar menjadi team player). 7). mengaplikasikan hasil pembelajaran lewat tindakan atau action. 8). Melakukan interaksi sosial (melakukan wawancara, survey, terjun ke

lapangan, mendengarkan guest speaker). 9). Banyak kegiatan yang dilakukan dengan berkelompok.

Untuk menerapkan pembelajaran aktif beberapa hal harus diperhatikan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai sebagaimana mestinya. Melupakan hal-hal ini dapat saja membuat pembelajaran aktif tidak berhasil dan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai.

Harus diingat bahwa tujuan pembelajaran aktif adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir analitis dari siswa dan kapasitas siswa untuk menggunakan kemampuan tersebut pada materi-materi pelajaran yang diberikan. Pembelajarn aktif tidak semata-mata digunakan untuk menyampaikan informasi saja.

Lebih jauh lagi, pembelajaran aktif ini memiliki konsekuensi pada siswa untuk mempersiapkan diri dengan baik di luar jam pelajaran. Siswa memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencari seluas-luasnya materi yang melatar- belakangi perpelajaranan sehingga dapat berpartisipasi dengan baik dalam perpelajaranan.

Pembelajaran aktif ditujukan agar siswa secara aktif bertanya dan menyatakan pendapat dengan aktif selama proses pembelajaran. Dengan proses seperti ini diharapkan siswa lebih memahami materi pelajaran.

Pada saat awal pelajaran – pada saat menjelsakan silabus pelajaran – siswa harus diberi penjelasan apa yang akan dilakukan sehingga siswa dapat mengerti apa yang diharapkan darinya selama proses pembelajaran. Tekankan

penjelasan ini berulang-ulang sehingga siswa memiliki kesadaran dan keinginan yang tinggi untuk berpartisipasi. Diskusi dalam kelas merupakan tanggungjawab pengajar untuk menjaganya dalam alur dan tempo yang baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah buat ringkasan dan hal-hal penting yang menjadi pendapat siswa serta kembalikan ke dalam diskusi untuk dapat mengundang pendapat-pendapat lain. Terima terlebih dahulu semua pendapat yang berkembang dan beri kesempatan yang sama pada pendapat-pendapat lain.

Tunggu sampai beberapa siswa mengemukakan pendapat sebelum guru memberikan komentar. Setiap saat temukan isu penting yang menjadi bahasan dalam materi pelajaran dan berikan penjelasan lebih lengkap dan arahkan diskusi pada isu-isu berikutnya.

Setiap cara atau teknik dalam pembelajaran aktif memerlukan persiapan- persiapan yang berbeda tingkat kemudahannya begitu pula dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan dengan baik teknik yang akan dipergunakan. Kombinasi beberapa cara sepanjang semester merupakan cara terbaik.

Iklim pembelajaran aktif harus dapat diciptakan oleh guru. Beberapa cara untuk menciptakan ini adalah sebagai berikut: Pada awal pertemuan minta siswa untuk menjelaskan ringkasan materi yang dibahas pada pertemuan sebelumnya.

Pada awal pertemuan minta siswa untuk memberikan pandangan serta perkiraan mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut.. Berikan contoh- contoh soal dan mintakan siswa untuk menyelesaikannya secara bersama. Secara

periodik, hentikan memberi penjelasan dan minta siswa untuk membuat ringkasan mengenai materi yang telah dibicarakan selama 2 menit.

Kemudian minta siswa mendiskusikannya dengan teman yang duduk di sebelahnya selama 2 menit. Bentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas untuk mendiskusikan suatu topik, latihan mengerjakan soal, atau membuat ilustrasi konsep yang dipelajari pada saat pertemuan tersebut. Minta siswa pada akhir pertemuan untuk membuat pertanyaan atas materi pertemuan dan menukarkannya dengan teman yang duduk di dekatnya, kemudian minta mereka menjawabnya pada pertemuan verikutnya. Minta siswa untuk menilai learning objective mana yang telah dicapai dengan pembahasan materi pada pertemuan tersebut.

Dengan penggunaan metode belajar aktif siswa dapat :

a. Lebih meningkatkan daya cerna dan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.

b. Dapat merangsang daya tarik proses pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain lingkungan belajar, yang lebih khusus lagi adalah penggunaan metode belajar aktif dalam pembelajaran, maka jelaslah bahwa keberhasilan pengajaran banyak ditentukan oleh keberhasilan dalam menentukan metode pengajran dan salah satunya adalah metode belajar aktif..

Sebagaimana telah disebutkan dalam pembahasan terdahulu, secara umum prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor eksternal salah satunya adalah faktor penggunaan metode pembelajaran.

Selain itu kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan metode belajar aktif dalam pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar. Ini dipahami dari fakta yang ditemukan bahwa dengan metode belajar aktif tersebut membantu siswa dengan mudah memahami dan menguasai materi pelajaran dengan baik, serta proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga dengan penguasaan tersebut, ketika dilakukan evaluasi menunjukkan hasil yang baik.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan metode belajar aktif dalam proses belajar dapat menentukan prestasi belajar siswa di sekolah.

Keberhasilan pembelajaran (yang ditandai dengan prestasi siswa) diantaranya ditentukan dengan adanya penggunaan metode belajar aktif.

BAB III

Dalam dokumen belajar di waktu (Halaman 51-60)

Dokumen terkait