REFERENSI
Graeter LJ, Hertenstein EG, Accurso CE, Labiner GH. Elsevier’s Medical Laboratory Science Examination Review. Elsevier Saunders.
Missouri. 2015.
Lawrence LW, Harmening DM, Green R. Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis.
4th ed. FA Davis Company. Philadelphia. 2016.
WHO Guidelines on Drawing Blood: Best Practices Phlebotomy, WHO. 2010.
Pengambilan Spesimen Darah
· Butterfly needle steril (pada pasien tertentu, mis.
bayi)
· Kertas tisu kering
· Plaster steril
· Tabung reaksi steril/tabung vakum steril/
vacutainer dengan atau tanpa koagulan, tergantung tujuan pemeriksaan
· Tabung vakutainer mempunyai kelengkapan berupa needle (jarum) dan needle-holder
Gambar 140. Alat dan bahan yang diperlukan untuk pengambilan sampel darah vena
Tabel 21. Jenis Vakutainer dan Kegunaannya
Jenis vacutainer Warna tutup Fungsi Vakutainer sitrat Biru Pemeriksaan
laju endap darah (LED) dan koagulasi
Vakutainer polos
(plain)/serum Merah Vakutainer
dengan gel activator
Kuning Pemeriksaan kimia darah dan serologi
Vakutainer
heparin Hijau Analisis gas darah dan kimia darah (selain elektrolit) Vakutainer EDTA Ungu Pemeriksaan
hematologi rutin Vakutainer NaF Abi-abu Pemeriksaan
kadar glukosa darah
TEKNIK PEMERIKSAAN
Pengambilan Darah Vena Menggunakan Jarum Suntik Sterilz
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pengambilan darah sebelumnya.
2) Cuci tangan dan menggunakan sarung tangan 3) Perkenalkan diri dan informed consent
4) Persilakan pasien duduk atau berbaring dengan posisi lengan harus lurus. Pilih lengan yang jelas terlihat pembuluh venanya (vena mediana cubiti).
5) Pasang torniquet ±10 cm di atas lipat siku atau pasang karet pembebat pada bagian atas lengan dari tempat pengambilan darah.
6) Lakukan desinfeksi kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan kapas alkohol 70%
dengan satu kali usapan dengan arah memutar dari tengan ke pinggir dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan ditiup dan disentuh lagi.
7) Minta pasien untuk mengepalkan jemari pada tangan yang akan dilakukan pengambilan darah.
8) Tusuk bagian vena dengan arah lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 15-30 derajat, bila jarum berhasil masuk vena akan terlihat darah pada bagian dalam ujung spuit.
(Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Veins_of_the_forearm_and_hand.jpg https://www.wikihow.com/Draw-Blood-from-Hard-to-Hit-Veins
https://www.wikihow.com/Draw-Blood#Perform-the-Blood-Draw
Gambar 143. Gambar pengambilan darah vena menggunakan jarum suntik steril
9) Lepas torniquet dan minta pasien untuk melepaskan kepalan tangan.
10) Tarik perlahan piston jarum suntik supaya darah mengalir ked alam jarum suntik steril sebanyak volume yang dibutuhkan.
11) Masukkan jarum suntik steril berisi darah ke dalam tabung reaksi steril yang mengandung antikoagulan, kemudian lakukan homogenisasi dengan cara dibolak-balik kurang lebih 8-10 kali sehingga bercampur rata dengan antikoagulan.
12) Masukkan sebagian darah lainnya ke dalam tabung reaksi steril yang tidak mengandung antikoagulan kemudian segera dikirim ke laboratorium patologi klinik subdivisi hematologi
klinik dan kimia klinik.
13) Letakkan kapas kering di atas jarum pada bekas tusukan, cabut jarum secara perlahan, dan tekan bagian tersebut, kemudian pasang plester. Kemudian minta pasien untuk menekan kapas tersebut selama ± 2 menit dan tidak melipat siku.
14) Informasikan kepada pasien bahwa perdarahan yang terjadi akan berhenti dengan sendirinya setelah dilakukan penekanan dengan kapas steril, dan menyarankan untuk segera menghubungi petugas bila terjadi bengkak, nyeri, dan perdarahan yang tidak berhenti dengan segera.
Pengambilan Darah Menggunakan Tabung Vakum (Vakutainer)
1) Persiapkan semua peralatan dan bahan pengambilan darah.
2) Cuci tangan dan menggunakan sarung tangan 3) Perkenalkan diri dan informed consent
4) Persilakan pasien duduk atau berbaring dengan posisi lengan harus lurus. Pilih lengan yang jelas terlihat pembuluh venanya (vena mediana cubiti).
5) Lakukan desinfeksi kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dengan kapas alkohol 70%
dengan satu kali usapan dengan arah memutar dari tengan ke pinggir dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan ditiup dan disentuh lagi.
6) Minta pasien untuk mengepalkan jemari pada tangan yang akan dilakukan pengambilan darah.
7) Tusuk bagian vena tadi dengan jarum, lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut kemiringan antara jarum dan kulit 30-45 derajat.
8) Tekan tabung vakum pada holder tabung sehingga darah mengalir ke dalam tabung.
Selanjutnya lepas torniquet dan pasien diminta lepaskan kepalan tangan.
9) Biarkan darah mengalir ke dalam tabung sampai sesuai dengan volume tabung, kemudian darah akan berhenti mengalir dengan sendirinya.
10) Bolak-balik tabung vakum yang berisi darah kurang lebih 8-10 kali sehingga bercampur dengan antikoagulan, bila tabung vakum yang dipakai mengandung antikoagulan kemudian segera dikirim ke laboratorium patologi klinik subdivisi hematologi klinik.
11) Letakkan kapas kering di atas jarum pada bekas tusukan, cabut jarum secara perlahan, dan tekan bagian tersebut, kemudian pasang plester.
Kemudian minta pasien untuk menekan kapas tersebut selama ±2 menit dan tidak melipat siku.
12) Informasikan kepada pasien bahwa perdarahan yang terjadi akan berhenti dengan sendirinya setelah dilakukan penekanan dengan kapas steril, dan menyarankan untuk segera menghubungi petugas bila terjadi bengkak, nyeri, dan perdarahan yang tidak berhenti dengan segera.
ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN
· Pada pemeriksaan darah rutin, hasil yang dilaporkan adalah parameter pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, sel darah merah/
eritrosit, sel darah putih/leukosit, keping darah/
trombosit.
· Pada pemeriksaan darah lengkap, hasil yang dilaporkan adalah parameter pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, sel darah merah/
eritrosit, sel darah putih/leukosit, keping darah/
trombosit, hitung jenis leukosit dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC).
· Pelaporan hasil harus dengan mencantumkan nilai normal/reference value untuk menilai adanya dugaan kelainan yang berasal dari sel darah.